Materi Agama Katolik
AKU CITRA ALLAH YANG UNIK
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Pengertian kata “Citra”
v Kata “Citra” dapat diartikan sebagai gambaran (image) yang menunjuk pada identitas atau ciri seseorang atau kelompok.
v Kata “Citra” biasanya juga dikaitkan dengan suatu nilai yang dianggap ideal dan baik, dan umumnya terkait erat dengan tindakan, sifat atau karakter seseorang.
v
Istilah “Citra” juga mempunyai makna
keserupaan, gambaran atau kemiripan antara seseorang atau kelompok yang
dicitrakannya.
v Istilah “Citra” merupakan perpaduan arti dari kata-kata “Gambar” dan “Rupa”
Allah menciptakan segala sesuatu, termasuk manusia baik adanya. Manusia menjadi ciptaan yang termulia dari segala makhluk hidup. Dunia beserta isinya diserahkan kepada manusia. Karena akal-budinya, manusia tidak hanya mampu mempertahankan hidupnya dan mempertahankan jenisnya, tetapi juga mampu memperkembangkan dan dan meningkatkan mutu hidupnya.
Manusia
tidak hanya mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya, tetapi dapat mengolah
dan mengatur, merubah dan menguasai lingkungannya, serta menguasai dan
memanfaatkan ciptaan-ciptaan lainnya.
Dalam hal inilah manusia merupakan “ Citra Allah”.
Kata
“Citra Allah” terungkap dalam Kitab Kejadian. Kisah penciptaan manusia dalam
Kitab Kejadian memakai 2 iastilah yang saling melengkapi dan saling memperbaiki
yaitu:
v
Istilah “GAMBAR” (Bahasa Ibrani: Salem)
v Istilah “RUPA” (Bahasa Ibrani: Demuth)
Manusia Sebagai Citra Allah, merupakan pengakuan yang paling dasar bagi manusia di hadapan Allah, adapun beberapa hal yang akan di bahasa mengenai Manusia sebagai Citra Allah antara lain :
Setiap manusia itu unik, tak ada satu orang pun yang mempunyai kesamaan dengan orang lain, bahkan manusia kembar sekalipun selalu mempunyai perbedaan. Keunikan itu dapat diamati dari beberapa hal antara lain:
·
Fisik
·
Psikis
·
Bakat/kemampuan
· Pengalaman-pengalaman yang dimilikinya dll
Keunikan diri merupakan anugerah yang menjadikan diri seseorang berbeda dan dapat dikenal serta diperlakukan secara khusus juga. Akan menjadi sulit dibayangkan bila semua manusia sama dalam segala hal.
Dalam menghadapi keunikan diri sering ditemukan 2 (dua) sikap yaitu:
v Sikap positif
·
akan menerima keunikan sebagai anugerah
·
bangga bahwa dirinya berbeda
·
bersyukur bahwa apapun yang ada pada dirinya merupakan
pemberian Tuhan yang baik adanya
·
percaya diri dan tidak merasa minder
·
selalu berusaha menjadi diri sendiri
·
memiliki harga diri
· hidup tenang dan mampu bergaul dengan siapa saja
v Sikap Negatif
·
tidak puas terhadap dirinya
·
kurang menerima keunikan diri
·
melakukan tindakan yang melawan kehendak Tuhan
·
melakukan tindakan apapun demi menutupi kekurangan diri
(operasi plastik)
· sering beranggapan seolah penampilan luar lebih penting
Dalam kisah enciptaan diungkapkan bahwa Manusia diciptakan sebagai “Citra Allah” artinya: Manusia diciptakan Allah menurut Gambar dan Rupa Allah sendiri (Kejadian 1: 26-27).Kata “segambar “ dan “serupa” sekaligus melukiskan secara tepat bahwa manusia dan Allah berbeda.
Sejauh terluliskan dalam Kitab Suci, istilah “Citra Allah” itu hanya dikatakan pada manusia, dan tidak dikenakan kepada ciptaan Tuhan lainnya. Hanya manusialah yang disebut “Citra Allah”.
Karena manusia
diciptakan sebagai “Citra Allah”, manusia memiliki martabat sebagai pribadi artinya
adalah:
v
Manusia bukan hanya sesuatu, melainkan
seseorang
v
Manusia mengenal dirinya sendiri dan menjadi
tuan atas dirinya sendiri.
v
Manusia mengabdikan diri dalam kebebasan dan
hidup dalam kebersamaan dengan orang lain
v Manusia dipanggil untuk membangun relasi dengan Allah, PenciptaNya.
Sebagai citra Allah,
manusia sepantasnya memancarkan diri Allah maka:
· Kalau Allah Maharahim, manusia pun harus penuh pengampunan
· Kalau Allah Mahabaik maka manusia pun harus bermurah hati
Sebagai “Citra
Allah”, Allah telah memberikan karunia khusus berupa:
v
Akal budi
v
Kebebasan
v
Hatu Nurani
Karunia atau kemampuan-kemampuan dasar itulah yang membedakan antara manusia dan ciptaan Tuhan lainnya. Manusia adalah ciptaan Allah yang bermartabat luhur, siapapun orangnya, ia adalah Citra Allah, yang serupa dan segambar dengan Allah dan ia menjadi wakil Allah di dunia ini.
Komentar
Posting Komentar