Materi Agama Katolik
Materi Kelas XII: Kerjasama antar umat beragama, membangun persaudaraan sejati
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
1. Kerja sama antar umat
bergama merupakan bagian dari hubungan sosial antar manusia yang tidak dilarang
dalam ajaran agama. Hubungan dan kerja sama dalam bidang-bidang ekonomi,
politik, maupun budaya tidak dilarang, bahkan dianjurkan sepanjang berada dalam
ruang lingkup kebaikan. Namun, masih ada juga pertikaian bernuansa agama, dalam
bab ini Kita akan mempelajari sebab – akibat terjadinya pertikaian tersebut,
pandangan gereja terhadap masalah tersebut, hingga solusi utk menghadapi
masalah tersebut.
2. Sebab-sebab
Permusuhan/PertikaianYang Bernuansa Agama
Ø Agama sering diperalat atau ditunggangi demi kepengtingan lain yg bersifat politis
dan ekonomis
Ø
Fanatisme sempit karena kurang memahami agamanya
dan agama org lain
Ø
Merasa posisi dan pengaruhnya terancam karena
adanya agama lain
Ø Merasa
agama lain sbg saingan
Ø Pencemaran simbol- simbol agama oleh pemeluk agama lain. Hal ini sering
membakar emosi massa dan menimbulkan masalah
3. Akibat Kerusuhan
Akibatkonflikantar-Pemeluk Agama
Ø Hilangnya sekian banyak nyawa secara sia-sia,
bahkan nyawa orang-orang yg tdk berdosa
Ø Terjadinya gelombang pengungsian, sebab mereka
takut dan sudah kehilangan segala-galanya
Ø
Terjadinya bumi hangus
Ø Segala sarana dan prasarana termasuk sarana
dan prasarana agama, telah habis dibakar
Ø
Trauma yg berkepanjangan bg mereka yg telah
mengalaminya
Ø
Segala kegiatan, baik ekonomi, pendidikan,
maupun keagamaan tdk dpt berjalan lagi
4. Beberapa KerusuhanAkibat
Konflikantar- PemelukAgama
Ø
Di Irlandia Utara sering terjadi kerusuhan dan
perang antara Umat Katolik dgn Umat Protestan
Ø
Di Khasmir sering terjadi kerusuhan dan perang
antara Umat Hindu dan Islam
Ø
Di Tanah Air terdapat dicatat kerusuhan antara
umat Islam dan Kristen di Ambon, Poso dan secara laten dan kecil-kecilan
terjadi di banyak tempat lain
5. Makna UUD 1945 pasal 29 ayat 1
dan 2 Dalam UUD 45 pasal 29 ayat 1 dan 2 ditulis :
Ø
Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa
Ø
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masing- masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaan itu
6. Dengan ayat-ayatitu ingin
dikatakanbahwa:
v
Masyarakat Indonesia sadalah masy. Yg beragama
harena didasarkan atas Ketuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, org harus
beragama atau berkepercayaan.
v
Setiap warga negara bebas memeluk dan menjalan
ibadat sesuai dgn agama masing-masing
v
Setiap umat beragama wajib menghormati dan
memberi kebebasab pihak lain untuk melaksanakan ibadatnya
v
Setiap agama dilarang memaksa seseorg atau
sekelompok utk menganut agamanya
7. PandanganGereja Terhadap
Agama-AgamaNon- Kristen Berdasarkan Nostra Aetate Dalam dokumen Nostra Aetate
Art. 1 dan 2 mengatakan bahwa kita hendaknya menghormati agama- agama dan
kepercayaan lain, sebab dalam agama-agama itu terdapat pula kebenaran dan
keselamatan. Kita hendaknya berusaha dan bersatu dalam persaudaraan yg sejati
demi keselamatan manusia dan bumi tempat tinggal kita ini.
8. Kerjasama Antara Umat
Beragama Kerjasama umat beragama bisa dijalin dengan berbagai cara seperti
dialog, diskusi, mengadakan suatu kegiatan, atau pertemuan antar agama,
silaturahmi dan lain sebagainya.
9. Empat wujud dialog antar umat beragama
- Dialog kehidupan sehari-hari, interaksi dengan anggota masyarakat lain. ·
- Dialog formal, interaksi dengan saudara-saudari berbeda agama dalam rapat/pertemuan baik di tingkat RT, RW, Kabupaten atau Kota
- Dialog teologis, interaksi dengan saudara yang berbeda agama terkait dengan masalah-masalah keagamaan agar mendapat kejelasan , seperti Trinitas, Monotheisme, keselamatan hidup, dll.
- Dialog Doa, kegiatan berdoa dengan saudara-saudari berbeda agama untuk memperoleh rahmat- rahmat kasih Allah
10. Lima kegiatan yang memungkinkan kerjasama lintas
agama
o
Membangun hubungan sosial yang tidak dibatasi
oleh doktrin-doktrin agama, misal: Olah raga, pergelaran seni budaya, bakti
sosial, gotong royong , dsb.
o
Meningkatkan perekonomian masyarakat misalnya :
mendirikan Koperasi, CU (Credit Union), kelompok tani, dsb.
o
Meningkatkan mutu pendidikan masyarakat, misal:
renovasi sekolah, melengkapi sarpras belajar, membentuk kelompok diskusi,
membentuk kelompok ilmiah remaja dsb.
o
Membentuk forum persaudaraan antarumat beriman
o
Forum ini merupakan ajang komunikasi , dialog
dan kerjasama antar umat beragama yang bersemangatkan iman terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
o
Membangun sistem politik yang bebas dari segala
bentuk konflik kepentingan antar golongan dan agama
11. Hambatan-Hambatan Dalam
Membangun Dialog dan Kerjasama Umat Beragama
a. Aspek tokoh historis,
o
Fanatisme dan sovinisme pemeluk agama yang
kurang setia thd tokoh historis yg diikutinya shg beranggapan bahwa tokoh
lainnya, seolah- olah mereka ini berasal dari Allah yg berbeda.
o
Proses
pembodohan dalam kaderisasi dan propaganda dari pemuka agama kepada para kader
dan pemeluk agama sehingga mereka tidak memperoleh informasi yang benar dan
utuh tentang tokoh hidtoris dan ajarannya.
b. Aspek harta
milik,
o
Kekayaan tidak jarang digunakan untuk menindas
orang kecil
o
Kekayaan tidak jarang digunakan untuk provokasi
agama yang sering kali disertai kekerasan.
o
Kekayaan seringkali diperlakukan sebagai status
simbol
c. Aspek pesan
universal,
o
Persepsi yang berbeda-beda dari masing-masing
agama dan pemuka agama tentang pesan agamanya
o
Ketertutupan dan eksklusivitas para pemeluk
agama
d. Aspek
tujuan hidup,
o
Solidarisme yang dikembangkan hanya bersifat
ekslusif
o
Ada semacam persaingan yang tidak sehat dalam
mencapai tujuan hidup
o
Mampetnya dialog dan komunikasi
e. Aspek
pandangan terhadap kaum miskin,
o Masih
ada kesenjangan sosial bahkan kian lebar
o Masih
suburnya materialisme, konsumerisme, hedonisme bahkan darwinisme
o Pendiskridtan
elite terhadap kaum miskin sebagai pemalas dan sampah masyarakat
f. Aspek iman,
ibadat dan kitab suci,
o Beriman
kepada Tuhan yang sama, tetapi perbedaan tradisi dan ajaran dibesar-besarkan
o Ada
persaingan dalam pembangunan tempat ibadah beserta sarana pendukungnya
o Ada
rasa “alergi” untuk membaca dan mempelajari kitab suci terutama kitab suci dari
agama lain
12. Agar terciptanya kerjasama antar umat beragama berjalan dengan
baik, maka hendaknya saling menghargai satu sama lain, menerapkan sikap
toleransi beragama dan tidak saling membeda-bedakan. Apalagi kita sebagai warga
indonesia yang memiliki banyak anutan agama yang berbeda-beda, harus saling
menghargai dan tidak saling menjelek-jelekan agama orang lain karena hal itu
dapat menimbulkan konflik dan kecemburuan sosial sehingga dapat menimbulkan hal
yang tidak diinginkan untuk terjadi. Untuk itu kita perlu saling menjaga sikap
masing-masing dengan kesadaran diri pribadi, tnpa mengikuti egoisme.
13. Dalam Kitab Suci (Luk. 10 :
25-37) Bercerita tentang perumpamaan Yesus tentang orang Samaria yang murah hati.
Sikap org Samaria yg murah hati itu patut dicontohi. Dia tidak mengenal orang
Yerusalem itu tetapi dia menolongnya, mencarikan tempat penginapan dan merawat
orang Yerusalem itu Tidak seperti orang Lewi dan Imam yang hanya melihat dan melepas
orngg Yerusalem itu kesakitan di jalan Padahal menurut orang Yahudi, bangsa Samaria
adalah bangsa Kafir Tuhan tidak memepersoalkan agama, tetapi Belas Kasih dan
Persaudaraan. Yesus menyapa dan bersahabat dgn siapa saja apapun keyakinan dan
agamanya. Oleh karena itu, kita harus berpedoman pada sikap Yesus sendiri
Komentar
Posting Komentar