Materi Agama Katolik
BERIMAN
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Beriman berarti: Menyerahkan diri secara total kepada kehendak Allah.
Manusia dapat menanggapi Wahyu Tuhan dengan Iman, bila Wahyu Tuhan tidak ditanggapi oleh manusia, maka tidak aka nada artinya. Sebaliknya manusia tidak mungkin beriman tanpa pewahyuan Allah.
Wahyu dapat berarti juga: Petunjuk dari Allah yang diturunkan hanya kepada Para Nabi dan Rasul.
- Sapaan
- Pernyataan
- Tawaran dari Tuhan kepada manusia / Tawaran diri Allah bagi manusia.
Hal-hal yang dinyatakan Tuhan antara lain dapat berupa diriNya sendiri, yaitu siapa Dia itu dan rencanaNya untuk menyelamatkan manusia.
Wahyu Tuhan dapat kita ketahui melalui:
- Ciptaan Tuhan sendiri
- Diri manusia
- Peristiwa-peristiwa yang
dialami manusia
- Kitab Suci dll
Puncak wahyu Tuhan adalah: Yesus Kristus
Mayoritas penduduk Indonesia adalah orang
beragama, namun dari apa yang kita dengar dan lihat, tingkah laku mereka banyak
yang tidak mencerminkan sikap hidup orang beragama dan beriman. Setiap hari
pada Media Massa, hamper ada selalu berita yang memprihatinkan akan tingkah laku
manusia beragama seperti:
- Pembunuhan
- Penindasan
- Pencurian
- Pemerasan
- Penipuan
- Tawuran
- Teror
- Perang
- Tindakan Kriminal lainnya dll
Orang beragama yang melakukan tindakan yang keji dan brutal, menandakan bahwa dirinya dirinya kurang beriman, karena orang beriman tidak akan melakukan hal-hal yang keji dan brutal, karena hal itu bertentangan dengan kehendak Tuhan.
Kerusuhan antar Umat beragama dapat terjadi karena beberapa penyebab, antara lain:
- Fanatisme yang sempit, yang biasanya disebabkan karena pemahama yang sempit tentang ajaran agamanya
- Merasa kehadiran agama lain sebagai saingan karena posisi dan pengaruh agamanya akan terancam
- Pencemaran simbol-simbol agama oleh pemeluk agama lain yang dapat menimbulkan kemarahan dari pemeluk suatu agama
- Agama sering dijadikan alat tunggangan kepentingan lain yang bersifat politis dan ekonomis
Praktek beragama yang benar adalah menghayati
agamanya dalam hidup sehari-hari.
Dalam Penghayatan agama yang benar akan terjadi:
- Pertumbuhan Iman yang subur
Pancaran iman akan tampak dalam prilaku seseorang yang tercermin dalam:
- Kasih
- Sukacita
- Damai Sejahtera
- Kesabaran
- Kelemahlembutan
- Penguasaan diri dll
- Dalam Prilaku hidup sehari-hari
Sebagai buah dari pertumbuhan Iman yang subur, akan lahir prilaku dalam hidup sehari-hari yang bermanfaat bagi sesama dan tingkah laku yang merugikan sesama dapat dihindarkan.
- Toleransi beragama
Penghayatan agama yang benar akan menjadikan hubungan yang baik antar umat beragama yang lain, hal tersebut dapat diwujudkan dengan:
- Berhenti berbicara jelek satu dengan yang lain, termasuk didalam lingkungan umat seagamanya sendiri.
- Penyebaran agama yang menghargai kebebasan tanpa paksaan, sehingga orang bebas memilih agama yang ingin dianutnya
- Bisa menerima secara tulus hak azasi manusia, termasuk jika terjadi perpindahan Agama dari Agamanya ke Agama lain.
- Memiliki kebesaran hati, yang mayoritas mengakui keberadaan yang minoritas dan yang minoritas mengakui keberadaan yang mayoritas secara tulus dan bersaudara.
Perbedaan antara Beragama dan Beriman dapat disimpulkan sebagai berikut
- Beragama: merupakan aktivitas yang bersifat kelembagaan, peraturan agama dan kegiatan keagamaan.
- Beriman: penghayatan hidup, dimana terjadi persatuan dengan Tuhan dalam bentuk penyerahan diri atau prilaku yang sesuai dengan kehendak Tuhan.
Contoh-contoh perwujudan iman dalam kehidupan
sehari-hari :
- melaksanakan
kehidupan keagamaan bukan sebagai rutinitas, melainkan sebagai nafas
kehidupan sehingga menjadi
kebutuhan yang harus dipenuhi.
- mampu menolong dan mengembirakan
setiap orang yang kita jumpai
- hidup tanpa permusuhan
- mau berbuat baik kepada semua orang dengan dasar cinta kasih
Menjalani hidup dengan benar merupakan manfaat
dari hidup beriman kepada Tuhan. Adapun manfaat dari hidup Beriman adalah:
- Tidak was-was/khawatir akan
hidup yang sedang dijalani
- Manusia
dapat menjalani hidupnya dengan benar
- Merasa
dekat dengan Allah memiliki hubungan yang baik
- Merasa
bahagia, aman, damai tenang dan optimis dalam menatap hidup
- Bahagia,
tenang damai dan tabah karena yakin akan pertolongan Allah
- Senantiasa beroleh kekuatan dan keberanian untuk menghadapi masalah hidup
Bagi orang yang menjalani hidup tanpa Iman
biasanya akan diliputi oleh:
- Rasa takut
- Gelisah
- Tidak punya harapan
- Cepat putus asa
- Cenderung mencari jalan pintas untuk menyelesaikan persoalan-persoalan hidupnya dll
Dalam suratnya, Rasul Yakobus, menjelaskan bahwa hidup beriman yang mendalam diartikan sebagai:
- Hidup dalam kesatuan antara ibadah dan perbuatan ( Yak 1:26)
- Hubungan dengan Allah yang telah mengasihi kita, seharusnya menjadi nyata dalam kasih kepada sesama
- Hubungan dengan Allah dibangun melalui Ibadah, sedangkan hubungan dengan sesama ditampakkan dalam tindakan nyata
- Orang tidaklah cukup hanya menjadi pendengar dan penerima Firman Allah saja, melainkan juga harus menjadi pelaku Firman (Yak 1:22)
- Seseorang haruslah berbuat kasih kepada sesamanya (Yak 1:19-20)
Kepada Jemaat di Galatia, Santo Paulus dalam suratnya juga menegaskan tentang pentingnya Iman yaitu:
- Ciri orang yang benar adalah hidup dari Iman (Gal 3:11)
- Orang yang hidup dari Iman akan diberkati
- Orang hidup dari Iman akan menjalani hubungan yang baru dengan Allah
- Dengan Iman,
Paulus hidup dari situasi dosa kedalam situasi rahmat
- Dicontohkan juga dengan jelas tokoh dalam hal keteladanan hidup beriman yaitu Abraham.
Tokoh yg dikenal sebagai “Bapa Orang Beriman (Rom
4:12) adalah ABRAHAM.
Tokoh ini diakui dalam 3 Agama besar yaitu
Yahudi. Kristen dan Islam. Sikap Iman Abraham ini diperlihatkan dengan:
- Menjawab
panggilan Allah untuk meninggalkan kampung halamannya, sanak keluarga dan
berangkat ke Negri yang ditunjuk untuk menjadi bapak suatu bangsa yang
besar
- Abraham
meninggalkan segala-galanya dan pergi ke Negri yang sama sekali belum
dikenalnya.
- Satu-satunya
pegangan Abraham adalah iman akan Allah.
- Abraham
percaya Allah pasti melindungi
& berbuat sesuatu yg baik baginya
- Abraham merasa aman, karena ia percaya, disitulah letak ketaatan dan kesetiaan iman Abraham kepada Allah
Dari pandangan Rasul Yakobus dan santo Paulus,
menjadi jelas bahwa beriman didalam hidup manusia sangatlah penting.
Dengan Beriman berarti kita:
- Mempercayakan hidup kita
kepada Allah
- Mempunyai kekuatan,
keberanian serta optimisme dalam menghadapi masalah-masalah hidup
- Tidak mudah putus asa
melainkan tabah dan setia saat menghadapi kesulitan hidup.
- Senantiasa damai, tenang dan
bahagia
- Selalu mengusahakan hidup sejalan dengan kehendak Allah
Dalam perumpamaan Orang samaria yang Murah Hati (Lukas 10:
25-37)
Yesus ingin menyampaikan beberapa hal penting
yaitu:
- Ajakan untuk mewujudkan Iman
dalam perbuatan nyata hidup sehari-hari
- Tindakan nyata perlu
diwujudkan kepada setiap orang tanpa kecuali termasuk musuh/lawan
sekalipun yang membutuhkan pertolongan kita.
- Jika berbuat baik/kasih
terhadap sesama, hendaknya tidak memamerkan jabatan/golongan/kedudukan
- Imam dan Orang dari suku Lewi dalam perumpamaan tsb, adalah
gambaran orang yang terhormat, menjadi tokoh Agama dan banyak memiliki
aktivitas keagamaan, namun perbuatannya tidaklah mencerminkan sebagi orang
Beriman, yang memiliki banyak ilmu dan pengetahuan tentang Agama, tetapi
kurang dapat mengaktualisasikan Agamanya tersebut dalam kehidupan
bersama/bermasyarakat yang baik.
- Orang Samaria dalam Perumpamaan adalah gambaran orang yang sering disingkirkan,
dilecehkan, direndahkan, tetapi Justru Orang samaria tsb mampu menembus
sekat-sekat kehidupana bersama yang lebih mendalam atau gambaran dari
orang yang mampu mewujudkan nilai-nilai agama dalam kehidupan konkrit
melauli tindakannya menolong orang yang membutuhkan tanpa memandang siapa
yang ditolong
- Dalam hidup Beragama dan
Beriman, Orang samarialah yang patut kita teladani.
Komentar
Posting Komentar