Materi Agama Katolik
CITA - CITA
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Orang perlu memiliki minat terhadap cita-cita, bukan karena disuruh atau dipaksa. Paksaan mengurangi daya juangnya.
· Langkah-langkah Untuk mencapai cita-cita:
- Orang perlu memiliki bakat yang menunjang. Orang yang tidak punya bakat sama sekali di bidang IPA atau Kimia, misalnya, janganlah bercita-cita untuk menjadi dokter atau apoteker.
- Dukungan financial yang memadai. Saat ini biaya sangat menentukan untuk mencapai suatu cita-cita
- Perencanaan yang matang, ketekunaan, dan ketabahan. Rencana yang matang dibutuhkan agar jangan sampai menyimpang di tengah jalan. Ketekunan dan ketabahan dibutuhkan, karena dalam perjalanan menuju cita-cita akan muncul banyak tantangan dan hadangan yang sering tak terduga. Orang tidak boleh kendur dan patah semangat.
Perjuangan mencapai cita-cita hidup mempunyai maknanya sendiri seperti yang dapat kita petik dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (Rm 9:21): “Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah litanya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk menyadari bahwa kita berhak dan bebas untuk menentukan cita-cita kita masing-masing. Tentu saja sejauh perwujudan cita-cita itu tidak merugikan orang lain atau bertentangan dengan kehendak Allah. Allah itu maha baik dan mencitai manusia, maka yang sesuai dengan kehendak Allah ialah yang bermanfaat bagi kita dan sesama kita.
Selain itu, dalam suratnya kepada orang Filipi (Flp 3: 14), Paulus menegaskan “… dan berlari-larilah kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.” Inilah seharusnya yang menjadi tujuan akhir dari segala kegiatan yang kita lakukan, termasuk juga dalam memperjuangkan cita-cita. Cita-cita manusia yang terakhir adalah keselamatan.
Untuk mendapatkan keselamatan orang harus mengabdi Tuhan dan sesama. Pada zaman ini, pengaruh dari mass media yang begitu gencar dan tidak selalu sehat terhadap para remaja akan membuat mereka mudah tertipu dalam memilih dan mencapai cita-cita mereka. Umumnya, dambaan orang adalah menjadi kaya, punya rumah, mobil bagus, dan hidup enak. Hampir tak ada atau amat sedikit orang yang bercita-cita menjadi pejuang ataupun menjadi orang yang berjasa bagi masyarakat. Memang, tak seorang pun yang bercita-cita menjadi penjahat atau koruptor, tetapi banyak orang terobsesi untuk mencapai kesejahteraan pribadi ataupun keluarganya. Kebutuhan masyarakat atau kebutuhan bangsa jarang sekali menjadi keprihatinan dan menjadi pertimbangan untuk menentukan cita-cita.
Komentar
Posting Komentar