Materi Agama Katolik
MENGEMBANGKAN KEJUJURAN
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Ketidakjujuran akan membawa banyak akibat buruk, antara lain: hubungan baik menjadi rusak, timbulnya rasa marah, perasaan tidak tenteram, selalu khawatir, dsb.
· Jika kita bertindak jujur, kita akan menjadi tenang, gembira, dan puas. Kejujuran yang kita lakukan menciptakan kepercayaan pada diri kita sendiri dan kepercayaan pada diri kita sendiri dan kepercayaan orang lain kepada kita. Hubungan yang baik dapat terjadi karena kejujuran.
· Ananias melakukan tindakan tidak jujur dengan harta miliknya. Ia menahan sebagian dari miliknya untuk kepentingannya sendiri.
· Ketidakjujuran Ananias dan istrinya membawa akibat yang sangat fatal, yaitu kematian. Dari kisah tersebut, kita dapat belajar bahwa ketidakjujuran bukan hanya mendustai diri sendiri dan orang lain, tetap juga mendustai Allah (lih. Kis 5: 4). Sikap tidak jujur merusak hubungan dengan orang lain dan dengan Allah. Orang yang tidak jujur berarti telah dirasuki oleh iblis. Ia tidak melakukan kehendak Allah, melainkan kemauan iblis.
· Tindakan Ananias dan Safirah yang dikisahkan dalam teks Kis 5: 1-11 merupakan contoh konkret orang yang mudah mengikuti bujukan setan sehingga mereka sepakat berbuat tidak jujur. Dusta Ananias dan Safira menyangkut Roh Allah sendiri atau menghujat Roh Allah. Tindakan mendustai Allah ini tidak terampuni. Orang tersebut menjadi tidak berpengharapan lagi, Ia menjadi manusia yang mati.
· Tuntutan untuk hidup dalam kebenaran juga disampaikan Yesus. Di dalam Khotbah di bukit, Yesus menuntut para murid-Nya untuk senantiasa berani bertindak jujur, “jika ya, hendaklah kamu katakana ya, jika tidak kamu katakana tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat” (Mat 5: 37). Yesus menuntut setiap orang untuk setia dan bertindak jujur. Yesus sendiri memberi teladan dalam bertindak jujur dengan senantiasa menyatakan kebenaran. Bahkan seluruh hidup Yesus adalah pernyataan kebenaran. Bertindak jujur berarti menyampaikan kebenaran pada orang yang berhak mengetahuinya. Hal ini tidak berarti bahwa semua hal harus disampaikan kepada siapapun. Dengan kejujuran kita tidak menutup mulut terhadap orang yang berhak mengetahui apa yang kita ketahui. Kita tidak mendustainya.
· Banyak hambatan yang akan dijumpai ketika orang memutuskan untuk bertindak jujur dan hidup dalam kebenaran. Rasa takut, gengsi, merasa rugi, takut dicemooh, disingkirkan, atau kurang percaya diri merupakan sebagian dari hambatan tersebut. Namun demikian, setiap orang seharusnya selalu mengusahakan untuk bertindak jujur. Hanya dengan cara demikian, ia dapat berkembang secara sehat dan juga memungkinkan perkembangan orang lain. Berbagai persoalan dapat terselesaikan ketika kita bertindak jujur.
Komentar
Posting Komentar