Materi Agama Katolik
MENJAGA DAN MELESTARIKAN LINGKUNGAN HIDUP
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
·
Kerusakan lingkungan dimana-mana. Kerusakan itu membawa akibat yang mengancam hidup manusia: kesehatan, kesejahteraan, pendidikan, keselamatan, dsb. Kerusakan alam lingkungan perlu segera ditangani. Penanganan seharusnya tidak perlu menunggu bantuan dari luar, melainkan dapat muncul justru dari inisiatif kita sendiri.
· Di lingkugan kita sekarang ini, perusakan dan pencemaran alam lingkungan terjadi dalam bentuk: pembabatan hutan untuk industri kayu atau pemukiman yang tidak bertanggung jawab, pembuangan sampah dan limbah yang sembarangan, pembunuhan binatang untuk bahan pakaian dari kulit binatang, dsb. Perusakan ini memperlihatkan adanya tindakan yang keliru dalam sikap kita terhadap alam ciptaan. Dengan kata lain, kerusakan alam lingkungan hidup pada umumnya disebabkan oleh ulah manusia sendiri.
· Allah adalah Pencita seluruh alam semeta. Dia mengubah kekacauan/ ketidakteraturan menjadi kehidupan yang teratur.
· Alam semesta dengan segala isinya diciptakan oleh Allah dalam keadaan baik. Manusia menjadi puncak karya ciptaan-NYa. Ia diciptakan seturut gambar dan rupa Allah sendiri dan memperoleh kehidupan dari hembusan Roh Allah sendiri. Manusia mendapat kepercayaan dari Tuhan untuk menjadi wakil-Nya di bumi, menjadi penjaga, pemelihara dan pengelola dunia ciptaan supaya semuanya tetap dalam keadaan baik dan berkembang kearah kebaikan sebagaimana direncanakan oleh Allah sejak semula.
· Dalam kenyataannya, manusia sering kali menyalahgunakan kepercayaan yang diterimanya untuk kepentingannya sendiri. Ia bukan merawat ciptaan melainkan merusaknya. Ia memandang alam hanya sebagi objek untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari manusia mau memanfaatkan alam, tetapi mengabaikan usaha untuk memeliharanya. Manusia mengabaikan tugasnya untuk mengelola alam ciptaan dengan baik. Manusia bertindak seakan-akan ia adalah pencipta, yang mempunyai kekuasaan mutlak terhadap ciptaan lain.
· Manusia harus kembali kepada panggilannya, yaitu mengembangkan dan mengarahkan ciptaan kepada kesempurnaan. Untuk itu manusia zaman sekarang dapat belajar dari Fransiskus dari Asisi yang menunjukan bagaimana sikap yang tepat terhadap lingkungan hidup. Fransiskus mengalami perjumpaanya dengan Allah melalui ciptaan, bagi dia, Allah telah menganugerahkan segala sesuatu untuk digunakan dan dimanfaatkan, tetapi dengan sikap tahu batas. Ia memberi contoh, ketika saudara-saudaranya pergi mencari kayu bakar, diingatkan agar mereka tidak menebang seluruh pohon, melainkan menyisakan tunggalnya agar pohon itu masih dapat tumbuh lagi. Seluruh alam ciptaan/ lingkungan hidup menjadi tempat memuji Allah. Ciptaan juga menjadi jembatan bagi manusia untuk bersyukur atas karya Allah, Sang Pencipta.
Komentar
Posting Komentar