Materi Agama Katolik

KISI-KISI AGAMA KELAS VII PAT GENAP 2024

  Disajikan teks Kitab Suci, 1 Korintus 13: 1-13. Peserta didik dapat menunjukkan hal yang nilainya paling tinggi menurut santo Paulus dalam perikop tersebut. Disajikan teks Kitab Suci. Siswa mampu menunjukkan modep persahabatan antara Jonathan dan Daud. Disajikan teks Kitab Suci, Injil Yohanes 7:53-8:1-11. Siswa mampu menyebutkan Sikap Yesus terhadap  perempuan yang kedapatan berbuat zinah berdasarkan Injil  Yohanes 7: 53-8:1-11. Disajikan teks Injil Yohanes 10:14: “ Akulah gembala yang baik, dan Aku mengenal domba-dombaKu dan domba-dombaKu mengenal Aku”.  Siswa dapat menunjukkan siapa domba-domba yang dimaksudkan oleh Yesus dalam teks tersebut. Siswa dapat menunjukkan kalimat  yang tepat untuk melengkapi teks Injil Yohanes 15: 17. Siswa dapat menunjukkan sifat-sifat kasih menurut Rasul Paulus suratnya kepada orang Korintus ( 1 Korintus 13: 4-8)   Siswa dapat menunjukan istilah atau sebutan pengampunan Tuhan atas seseorang dalam penerimaan Sakramen Tobat melalui imam. Peserta didik m

MATERI KELAS IX: SAKRAMEN PERKAWINAN

 Perkawinan sering diartikan sebagai persekutuan antara pria dan seorang wanita atas dasar ikatan cinta kasih yang total dengan persetujuan bebas dari keduanya.

·  Selain pandangan tersebut, ada orang yang memandang bahwa perkawinan sebagi kontrak atau perjanjian.Pandangan lain lagi lebih menekankan perkawinan dari segi tujuannya yakni adanya anak atau  keturunan.

·  Ada yang menghubungkan perkawinan sebagai usaha untuk memperoleh status, harta warisan, kekuasaan, dan sebagainya.

·    Pandagnan-pandangan tentang perkawinan akan menentukan penghayatan hidup perkawinan. Apabila perkawinan dipandang hanya sebagai usaha mencari status, maka orang tidak akan peduli terhadap pendidikan anak di dalam keluarganya. Demikian juga, jika alasan utama pernikahan adalah warisan atau harta, maka hubungan antar suami dan istri hanya didasarkan pada kepentingan ekonomi. Dengan demikian, hubungan antar anggota keluarga, terutama suami dan istri bukanlah hubungan antar pribadi.

·  Adanya pemahaman yang keliru tentang perkawinan menjadi salah satu sebab banyaknya hidup perkawinan yang patah di tengah jalan. Kegagalan dalam hidup berkeluarga yang berakhir dengan perceraian terjadi karena masing-masing pihak kurang memahami secara benar hakikat dan tujuan perkawinan. Nilai-nilai hidup perkawinan yang luhur kurang disadari.

·      Dalam pandangan Kristiani, perkawinan dipahami bukan hanya menyangkut hubungan antara seorang pria dan seorang wantia yang sepakat hidup bersama, melainkan adanya keterlibatan Allah di dalamnya, Di dalam hidup perkawinan hubungan tersebut terjadi karena Allah yang menghendaki dan memberkati.

·     Perkawinan disebut sakramen karena melambangkan hubungan antara Kristus dan Gereja-Nya (lih. Ef 5: 22-33). Dengan hidup sebagai persekutuan yang didasarkan kasih perkawinan memperlihatkan dan melambangkan kasih Allah kepada manusia dan kasih Yesus kepada Gereja-Nya.

·      Hubungan antara seorang pria dan seorang wanita yang diikat dalam perkawinan adalah hubungan antar pribadi yang didasari pada kasih. Oleh karena itu, mereka akan hidup sebagai suatu persekutuan seperti halnya hidup Gereja sebagai persekutuan.

·      Persekutan antara pria dan wanita dalam hidup perkawinan tampak dalam seluruh hidup mereka: tempat tinggal yang sama, pengelolaan harta milik secara bersama, tanggung jawab terhadap pendidikan anak secara bersama, dsb.

·   Tujuan perkawinan Kristiani adalah kesejahteraan suami istri sebagai pasangan, keturuan atau kelahiran anak, pendidikan anak, dan kesejahteraan masyarakat.

·     Dalam perkawinan Kristiani tidak dikenal adanya perceraian. Apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia (lih. Mrk 10: 9).

·         Ciri-ciri atau sifat-sifat perkawinan Kristiani,

1. Tidak terceraikan: Tidak ada istilah cerai dalam perkawinan karena Allah yang mempersatukan, kecuali oleh karena kematian.

2.     Bersifat monogam. Artinya perkawinan terjadi antara seorang pria dan seorang wanita. Cinta antara suami dan seorang istri bersifat total atau tak terbagikan. Seorang suami harus mengasihi istrinya seperti tubuhnya sendiri (lih. Ef 5: 28). Demikian juga istri terhadap suaminya.

·    Dengan menghayati hidup perkawinan sebagai sakramen, maka keluarga Kristiani akan dijiwai oleh rahmat cinta kasih Allah dalam pelaksanaan tanggung jawabnya. Keluarga akan dapat membentuk diri sebagai Gereja mini di mana kasih Allah menjadi dsasr hidup di dalam keluarga dan iman Kristiani diperdalam dan dikembangkan oleh seluruh anggota keluarga.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

KISI-KISI SUMATIF SEMESTER GANJIL KELAS VII

MATERI AGAMA KELAS VII BAB I MANUSIA CITRA ALLAH

AKU CITRA ALLAH YANG UNIK