Materi Agama Katolik
MATERI KELAS VIII: TANDA DAN SARANA KESELAMATAN DALAM HIDUP MANUSIA
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Setiap orang selalu mengharapkan adanya
keselamatan dalam dirinya. Apa itu keselamatan? Keselamatan dapat berarti
terhindar dari bahaya maut, sehingga masih dapat melanjutkan hidupnya di dunia
ini. Keselamatan juga dapat diartikan diampuni dosa-dosanya sehingga “mendapat
tempat di sisi Tuhan”, maksudnya hidup berbahagia di surga.
Keselamatan itu terjadi di waktu
sekarang ini di tempat kita hidup, yaitu di dunia ini maupun kelak dalam
kehidupan kekal, setelah kita meninggal dunia yaitu di surga.
Ketika kita masih berada di dunia,
keselamatan itu akan terjadi jika kita dapat merubah perilaku buruk menjadi
baik. Kita perlu bertobat sehingga mendapat pengampunan dari Tuhan. Ini menjadi
“bekal” untuk mendapatkan keselamatan di kehidupan kekal nanti.
Bagi orang beriman, keselamatan itu
diperuntukkan bagi semua orang, siapapun dia, baik bagi orang baik maupun bagi
orang berdosa. Bagi orang yang berdosa dan mau bertobat, maka akan mendapatkan
pengampunan, sedangkan bagi orang yang baik diperintahkan untuk membuahkan
kebaikan.
Keselamatan itu adalah anugerah Tuhan.
Namun demikian kita perlu mengupayakan untuk mendapatkan keselamatan itu dengan
cara selalu berbuat baik sebagai pertanggungjawaban kita kepada Tuhan.
Berbagai upaya dilakukan oleh setiap
orang untuk mendapatkan keselamatan. Keselamatan banyak diungkapkan dengan
berbagai simbol, baik dengan menggunakan kata-kata maupun gambar-gambar. Semua
itu merupakan suatu usaha untuk mengingatkan kita semua agar kita mendapatkan
keselamatan.
Namun demikian, banyak orang yang dengan
cara yang salah mengusahakan keselamatan dalam hidupnya. Orang tidak
mengarahkan keselamatannya kepada sumber keselamatan yang sejati yaitu Allah
yang Maha Esa, melainkan diarahkan pada keselamatan dunia dengan cara-cara yang
bertentangan dengan kehendak dan ajaran dari Allah sendiri.
Ada sebagian orang yang mengandalkan
keselamatannya melalui benda-benda yang dikeramatkan, ada yang mengandalkan
kalimat-kalimat yang bertuah atau kalimat yang memiliki daya kekuatan mistis,
ada yang mengandalkan kemajuan Ilmu pengetahuan sebagai sumber keselamatan.
Bahkan di zaman sekarang ini, makin
banyak orang yang memandang bahwa sumber keselamatan baginya adalah uang atau
harta kekayaan. Bagi mereka, kekayaan atau uang adalah segala-galanya, sehingga
hal inilah yang memungkinkan terjadinya sikap yang menghalalkan segala cara
untuk mendapatkannya.
Sebagai seorang yang beriman, tentunya
memandang dan sangat yakin bahwa sumber keselamatan itu ada pada Allah. Allah
yang menjadikan kita sampai pada keselamatan yang sejati, yaitu keselamatan
abadi bersama Allah di Sorga.
Dengan demikian, sumber keselamatan itu
adalah datangnya dari Allah sendiri. Seperti yang terungkap dalam kisah para
rasul: “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia,
sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada
manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Kis 4:12)
Untuk memperoleh keselamatan itu, kita
perlu senantiasa mendekatkan diri kepada sumber keselamatan itu sendiri yaitu
dalam diri Allah bersama sang Putera yaitu Yesus Kristus, sang Sabda yang
Hidup.
Beberapa pandangan tentang keselamatan
dalam Kitab Suci antara lain:
Matius 14:30-31: Keselamatan diartikan
sebagai mendapat pertolongan sehingga terhindar dari bahaya. Ketika Petrus akan
tenggelam ia berseru, “Tuhan tolonglah aku!” segeralah Yesus mengulurkan
tangan-Nya.
Lukas 8:35-36: Keselamatan diartikan sebagai sembuh dari
penyakit dan penderitaan.
Yakobus 5:20: Keselamatan diartikan
sebagai bebas dari kematian. “Ketahuilah, bahwa barangsiapa membuat orang
berdosa berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan jiwa orang itu
dari maut dan menutupi banyak dosa.”
Matius 9:22; Keselamatan diartikan
sebagai beriman. Maksudnya, jika seseorang beriman kepada Yesus ia tergolong
orang yang mendapat keselamatan. Seperti yang dikatakan Yesus kepada perempuan
yang sakit pendarahan itu, “Teguhkanlah hatimu, hai anakKu, imanmu telah
menyelamatkan engkau.”
Kis 15:11; bdk. Ef 2:5-8: Keselamatan
diartikan sebagai kasih karunia Tuhan. “Kita percaya, bahwa oleh kasih karunia
Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan…”
Komentar
Posting Komentar