Materi Agama Katolik
BAB II: AKU DICIPTAKAN SEBAGAI LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Tak ada seorangpun tercipta atas kemauannya sendiri, tetapi yang paling utama karena
memang Tuhan menciptakan dan menghendaki kita terlahir sebagi perempuan atau laki-
laki, karena Dialah yang mencitakanNya. Yang perlu dipikirkan adalah apa maksud
panggilan Tuhan menciptakan kita sebagai perempuan atau laki-laki.
Kita diajak untuk merasa bangga menjadi perempuan atau laki-laki, dan hidup sesuai
dengan panggilannya agar dapat memuliakan allah yang menciptakannya.
A. AKU BANGGA SEBAGAI PEREMPUAN ATAU LAKI-LAKI
Manusia adalah makhluk berjenis kelamin artinya: setiap orang selalu berjenis kelamin
pria atau wanita. Karena badan/jasmani dan jiwa/rohani merupakan kesatuan, maka
seksualitas pria dan wanita sangat mempengaruhi seluruh kemanusiaannya.
Umumnya, remaja mempunyai kebanggaan terhadap keberadaan dirinya baik sebagai
perempuan atau laki-laki. Tetapi kebangaan tersebut seringkali disertai sikap terlalu
membanggakan diri yang mengakibatkan tumbuhnya pandangan negative tentang lawan
jenis seperti:
Remaja laki-laki memandang perempuan itu: cengeng, lemah, bawel, cerewet,
suka merajuk, suka gossip dll
Sebaliknya remaja perempuan sering memandangbahwa laki-laki: kasar, keras,
sok tahu, mau menang sendiri, egois, sok jago dll
Kebangaan yang terlalu berlebihan terhadap keberadaan dirinya, seringkali menutup diri
mereka khususnya remaja baik laki-laki atau perempuan untuk mampu melihat hal-hal
yang baik dan indah pada lawan Jenisnya.
Sebaliknya ada juga sebagian kecil remaja yang merasa menyesal dilahirkan sebagai
laki-laki atau sebagai perempuan. Rasa penyesalan itu biasanya muncul dalam berbagai
ungkapan seperti:
Mengeluh terus menerus
Berupaya mengubah penampilan dirinya sebagai perempuan atau laki-laki
Senang berdandan atau melakukan kegiatan yang sebaliknya misalnya anak
perempuan selalu ingin memakai celana panjang seperti laki-laki dalam berbagai
kesempatan, melakukan kegiatan yg cendrung dilakukan anak laki-laki atau
sebaliknya yang laki-laki senang berhias, berlenggak lengggok seperti anak
perempuan dll
Menyalahkan diri sendiri atau orang lain, bahkan menyalahkan orangtuanya atau
lingkungan masyarakatnya
Ingin melakukan operasi kelamin dll
Bila hal tersebut terjadi, maka sulit baginya utk mensyukuri hidup sbg anugerah Tuhan.
B. PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI SEDERAJAT
Dalam kebudayaan tertentu dimasyarakat kita, masih banyak ditemukan pandangan
yang mengaggap laki-laki lebih berharga dibandingkan dengan perempuan, contoh:
Anak laki-laki dinggap andalan masa depan karena ia dianggap merupakan
tulang punggung keluarga.
Laki-laki dianggap mempunyai kepribadian yang kuat dan dapat mengusai banyak
hal, sebaliknya anak perempuan sebagai pribadi yang lemah dan kurang mampu
menjadi pemimoin dalam keluarga
Dalam banyak hal anak laki-laki sering mendapat kesempatan lebih banyak untuk
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan perempuan kurang mendapatkan
kesempatan yang sama
Hal inilah yang dusebut dengan “ Budaya Patriarkhi” yaitu budaya yang memandang kedudukan
kaum laki-laki lebih penting dan lebih diperhitungkan daripada kedudukan kaun perempuan.
Yesus hidup dalam masyarakat Yahudi dimana kaum perempuan menjadi warga masyarakat
kelas dua dalam tatanan masyarakat. Pada masa itu, kaum perempuan Yahudi banyak
mendapat perlakuan tidak adil, sebagaimana yang dikisahkan dalam Kitab Suci, dimana
kedudukan kaum perempuan menjadi kaum kelas dua dalam tatanan masyarakat. Maka tidak
mengherankan jika banyak perlakuan tidak adil terhadap kaum perempuan pada zaman itu,
contoh :
Yohanes 8: 2-11, Perempuan yang tertangkap basah sedang berbuat dosa dihakimi
secara sepihak oleh orang banyak tanpa melihat bahwa kaum laki-laki juga turut ambil
bagian dalam dosa tersebut
1 Kor 14: 26-40 dan 1 Tim 2: 11-14, Peraturan-peraturan yang diterapkan dalam
pertemuan-pertemuan jemaat menunjukan betapa kum perempuan terpinggirakan dan
kurang diberi tempat .
Walaupun dikalangan Bangsa Yahudi terjadi demikian, Yesus sangat menghargai dan membela
kaum perempuan seperti contoh yang terdapat dalam Kitab Suci yaitu:
Yoh 8: 2-11, Yesus memperlakukan perempuan yang kedapatana berbuat zinah itu
dengan manusiawi
Mat 15: 21-28, Yesus memuji seorang perempuan Kanaan yang percaya
Yesus meberikan contoh seorang janda miskin yang memberikan sumbangan di Bait
Allah sebagai teladan dalam kejujuran dihadapan Allah.
Yesus selalu berjuang agar tercipta suatu masyarakat dimana laki-laki dan perempuan
sederajat/setara.
Sikap dan tindakan Yesus itu tampaknya dilandasi oleh pemahamanNya bahwa baik laki-laki
maupun perempuan sama dimata Allah karena Allah sendiri telah menciptakan mereka sebagai
Citra Allah yang saling membutuhkan, karena saling membutuhkan itulah, makanya tidak ada
yang lebih tinggi atau lebih rendah diantara mereka.
Dalam Kejadian 2: 5-7, 18-25, ditegaskan bahwa pria dan wanita adalah Ciptaan Allah yang
sederajatdan saling melengkapi, karena baik pria maupun wanita memiliki sifat-sifat biologis
maupun psikologis yang khas.
Perbedaan antara pria dan wanita merupaka keindahan ciptaan yang keduanya, saling
membutuhkan untuk mewujudkan karya keselamatan Allah yaitu Karya Penciptaan.
Adapun wanita memiliki kelebihan tersendiri, dimana kelebihan tersebut juga dibutuhkan pria dala
melaksanakan tugas membangun dan mengisi dunia yaitu:
Ketelitian
Kelembutan
Kehalusan
Kesabaran
Kerapiha
Ketekunan dll
Sebaliknya kelebihan yang umumnya dimiliki pria yang juga dibutuhkan wanita dalam
membangun dan mengisi dunia ini yaitu:
Keberanian
Kekuatan
Ketegasan
Ketegaran
Keuletan
Ketangkasan dll
Kelemahan fisik pada wanita, bukanlah tanda bahwa wanita lebih rendah daripada pria dan
sebaliknya, kehalusan sikap wanita bukanlah tanda keunggulan wanita dibanding pria.
Perbedaan antara pria dan wanita merupakan sifat dasar kepriaan dan kewanita yang khas dan
diperlukan didalam kebersamaan hidup yang saling melengkapi dan saling membutuhkan.
Dalam Kej 2: 20-22, baik pria maupun wanitamaupun wanita menerima tugas perutusannya
untuk memelihara dunia dan mengembangkannya sesuai dengan kelebihan dan kekurangannya
yang ada pada pria maupun wanita.
Tuhan menghendaki manusia, baik pria maupun wanita untk bersatu, saling menghargai,
membantu dan saling melingkapi karena pria dan wanita diciptakan sederajat
C. MENGEMBANGKAN DIRI SEBAGAI PEREMPUAN ATAU LAKI-LAKI
Perbedaan laki-laki dan perempuan paling mudah dikenali melalui hal-hal yang sifatnya fisik atau
biologis, terutama melalui perbedaan organ kelamin, tetapi juga dari kepribadian yang umumnya
dimiliki masing-masing orang dalam wujud sikap, kebiasaan atua karakter.
Laki-laki dan perempuan masing-masing memiliki keindahan dan kelebihan yang tidak dimiliki
oleh yang lainnya.
Manusia diciptakan Allah sebagai Pria dan Wanita. Kepriaan dan kewanitaan manusia adalah
kehendak Allah, hal ini berarti bahwa kepriaan dan kewanitaan adalah sesuatu yang luhur, baik
dan indah ( Kejadian 1: 24-28)
Antara kepriaan dan kewanitaan terdapat kesamaan & perbedaan baik secara psikologis,
biologis, social maupun spiritual. Perbedaan maupun persamaan tersebut adalah tanda bahwa
kehidupan pria & wanita saling melengkapi yang mengarah pada kesatuan hidup sebagai
manusia.
Pertumbuhan dan perkembangan kepriaan & kewanitaan mengarah pada fungsinya masing-
masing yaitu:
Kepriaan mengarahkan fungsinya kepada seorang ayah
Kewanitaan mengarah pada fungsinya sebagai Ibu
Kepriaan dan kemanitaan sama halnya fungsinya dengan seorang ayah dan ibu yang sederajat
dan saling melengkapi dalam kesatuan membentuk keluarga manusia.
Berdasarkan Kejadian 2: 18-25, Manusia pria dan wanita menjadi suami dan istri, menjadi ayah
dan ibu. Untuk tugas itulah mereka dilengkapi Jasmani dan Rohani, baik Psikologis (sifat dan
bakat) maupun Biologis (susunan dan alat/organ tubuh yang sesuai dengan tugas panggilan
hidup itu)
Tugas pria adalah:
membangun dan menguasai dunia, membongkar dan merenovasi untuk menciptakan
sesuatu yang baru.
Sebagai Kepala Keluarga, pria bekerja diluar rumah untuk mencari nafkah bagi istri dan
anak-anaknya dll
Tugas dan panggilan wanita adalah:
Memelihara apa yang sudah dibangun oleh pria
Merawat apa yang sudah diciptakan,melindungi dan menyayangi yang lemah
Perhatian wanita lebih tertuju pada pribadi sesame manusia
Memperindah kehidupan bersama agar lebih menyenangkan, halus, sabar dan tabah
Pria membangun rumah tetapi wanitalah yang membuat rumah itu menjadi tempat dimana
anggota keluarga menjadi “betah”, Ibu adalah jantung hati keluarga. Untuk tugas itulah manusia
baik pria maupun wanita, perlu mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh.
Perbedaan menyeluruh pria dan wanita ada maksudnya seperti yang difirmankan allah yaitu:
“ Tuhan berfirman, tidak baik, kalau manusia seorang diri saja, Aku akan menjadikan penolong
baginya yang sepadan dengan dia. Allah menciptakan manusia menurut CitraNya, menurut Citra
Allah diciptakannya dia. Ia mencitkan mereka pria dan wanita ( Kej 2:18 dan Kej 1:27)
Pria dan wanita diciptakan Allah untuk menjadi penolong yang sepadan, saling melengkapi dan
saling membahagiakan satu sama lain (psikologis) dan mempertahankan jenisnya (biologis). Pria
dan wanita berbeda tapi saling melengkapi.
Sejak awal mula Allah menciptakan manusia laki-laki dan perempuan. Masing-masing dilengkapi
dengan kebaikan dan keindahannya. Dan semuanya itu baik adanya. Allah memberkati dan
mengasihi keduanya. Hal itu menandakan bahwa laki-laki maupun perempuan begitu berharga
dimata Allah dan keberadaan laki-laki atau perempuan sangat berarti.
Hidup sebagai perempuan atau laki-laki merupakan anugerah Allah. Kita patut bersyukur karena
Allah mempunyai maksud khusus dengan menciptakan kita sebagai laki-laki atau perempuan.
Allah menciptakan laki-laki dan perempuan untuk saling melengkapi dan mengembangkan satu
terhadap yang lain. Dengan kata lain laki-laki dan perempuan bersifat “ komplementer” yaitu:
Mereka saling membutuhkan
Mereka saling tegantung satu terhadap yang lain
Laki-laki tidak dapat hidup tampa perempuan dan sebaliknya perempuan tidak dapat
hidup tanpa laki-laki.
Setiap laki-laki atau perempuan dipanggil untuk mengembangkan dirinya sebagai laki-laki dan
perempuan menuju kesempurnaannya sebagaimana dikehendaki Allah.
Adapun beberapa Kutipan Katekismus Gereja Katolik dan Kitab Suci berkaitan dengan
panggilan Allah untuk mengembangkan diri menjadi perempuan dan laki-laki adalah:
Katekismus Gereja Katolik Art 2335 : Manusia entah laki-laki atau perempuan harus
mampu memancarkan citra (gambaran dari) kekuatan dan cita kasih Allah yang lemah
lembut
Katekismus Gereja Katolik Art 2342-2345 : salah satu usaha memampukan diri sebagai
pancaran kekuatan kasih Allah, makakita diajak menjaga kesucian diri, baik sebagi
perempuan maupun laki-laki.
1 Kor 6: 13-20, Santo Paulus menyatakan bahwa tubuh kita dalah bait Roh Kudus.
Tubuh kita merupakan sarana kehadiran Allah, sekaligus sarana kita mewujudkan
kehendak Allah.
Gambaran Allah yang kita imani adalah adalah Allah yang kuat kuasa. Kekuatan Allah itutak akan
tergoyahkan oleh kekuatan apapun juga. Kekuatan Allah bukan kekuatan untuk menindas dan
menguasai melainkan untuk melayani, mengasihi, membahagiakan dan meyelamatkan.
Gambaran Allah yang kita imani juga dalah Allah yang Mahakasih. Kasihnya lemah lembut,
penuh pengampunan dan tanpa batas. Allah menyatakan kasihNya yang lemah lembutserta
tanpa batas itu dengan rela menyerahkan anakNyasendiri menjadi korban tebusan bagi manusia
sampai wafat di Kayu Salib
Komentar
Posting Komentar