Materi Agama Katolik
PANGGILAN DAN PERUTUSAN MURID YESUS
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Dalam usaha mewartakan dan menegakkan Kerajaan Allah, Yesus sejak awal mula mengajak
orang-orang disekitarNya. Ia memanggil para murid untuk terlibat dalam tugas yang besar ini.
Para Murid dipersiapkan sungguh-sungguh oleh Yesus, yaitu dengan mereka:
mengalami langsung bergaul dan hidup bersama Yesus
melihat dari dekat cara hidup Yesus
mendapat pengajaran
dibekali dengan kekuatan Roh Kudus
yang diyakinkan oleh Yesus, bahwa Ia tidak akan meninggalkan para murid, melainkan
menyertai sampai akhir zaman.
A. Panggilan Para Murid Yesus
Untuk dapat mengenal dan mengikuti cara hidup seseorang, dibutuhkan proses belajar yang
tidak sebantar, bahkan tidak jarang orang akhirnya harus melibatkan diri dalam kehidupan tokoh
yang akan diikutinya.
Sebagai tokoh yang dipilih Allah yang untuk menyelamatkan umat manusia, Yesus juga
membutuhkan rekan kerja yang dapat membantu KaryaNya didunia ini.
Yang dibutuhkan Yesus untuk menjadi rekan kerjaNya adalah:
Yang bersemangat seperti Dia
Dapat diajak bekerja sama
Diharapkan dapat mengikuti dan terlibat dalam karya-karyaNya .
Untuk itulah Yesus memanggil murid-muriNya. Yesus memanggil murid-muridNya dengan mengajak para murid untuk:
Melihat
Mendengarkan
Hidup bersatu denganNya
Menemukan keselamatan dalam Dia
Para Murid dipanggil dalam kesatuan persaudaraan, hal ini tampak bahwa untuk menjadi Murid Yesus tidak dapat berlangsung dalam waktu yang singkat, melainkan butuh proses yang panjang
yaitu:
Para Murid dipanggil untuk mendekati Yesus
Diajak bergaul dengan Yesus
Mendengarkan Ajaran Yesus
Melihat apa yang dikerjakan Yesus
Dalam kesatuan dengan Yesus, akhirnya para murid menemukan keselamatan sehingga mereka terus terdorong untuk mengikuti Yesus. Untuk menjadi pengikut Kristus dan turut serta dalam tugasNya mewartakan Kerajaan Allah, Inisiatif selalu datang dari Yesus.
Adapun syarat-syarat untuk mengikuti Yesus adalah:
Harus dapat meninggalkan hal-hal lain untuk dapat mengikuti Dia dengan segenap hati
Harus dekat atau selalu tinggal didalamNya
Harus rela diutus
Rela menderita demi Dia
Yesus memanggil para Murid tidak saja dahulu ketika Ia masih hidup, melainkan hal tersebut masih terus berlangsung sampai sekarang, karena tugas untuk membangun Kerajaan Allah belum selesai.
Arti dan Konsekuensi mengikuti Yesus Kristus
Mengikuti Yesus Kristus, berarti menjadi murid Yesus. Orang-orang Farisi, maupun Yohanes Pembaptis mempunyai murid, akan tetapi menjadi Murid Yesus unik sifatnya.
Karena beberapa alasan yaitu:
Murid-murid Yesus tidak memilih guru, tetapi gurulah yang memilih dan memanggil muridNya. Prakarsa atau inisiatif selalu datang dari Yesus.
Adanya unsur keterbukaan dalam panggilan Yesus. Yesus tidak membatasi panggilanNya pada orang-orang yang bersih, baik, pandai, dan taat saja, tetapi diantara mereka ada para pendosa dan pemungut cukai, oleh sebab itu Yesus sering dikecam karena bergaul dengan mereka.
Panggilan Yesus untuk menjadi MuridNya menuntut perubahan hati yang mendasar (METANOIA). Pertobatan religius sering dilambangkan dengan meninggalkan segala
miliknya contoh:
Markus 10: 21 >> Kisah tentang orang muda kaya yang yang telah menaaati segala perintah Allah sejak muda, lalu Yesus berkata “ Hanya satu kekuranganmu, pergilah, juallah apa yang kamu miliki, berikanlah kepada orang-orang miskin maka engkau akan beroleh harta Surga, kemudian datanglah kemari dan Ikutlah Aku”
Lukas 5:11 >> Mereka yang mengikuti Yesus “Meninggalkan segala sesuatu” (meninggalkan pekerjaan, orang tua, keluarga anak dll) bagi sebagian orang dapat berarti Hidup Selibat (= Hidup tidak menikah demi sesama dan Kerajaan Allah)
Menjadi Murid Yesus adalah ikut serta dalam pelayananNya.
Tidak seperti murid-murid. Rabi atau Guru yang lain yang harus menghafalkan ajaran Guru mereka, tetapi menjadi Murid Yesus berarti dipanggil untuk melayani seperti yang dilakukan Yesus sendiri.
Contoh: Yesus mengutus Para Murid untuk:
Mengajar dan bertindak atas namaNya
Menyembuhkan orang sakit
Mengusir setan
Mewartakan Kerajaan Allah sudah dekat
Dengan kata lain menjadi Murid Yesus tidak hanya ikut melayani tetapi juga ambil bagian
dalam kemiskinan dan menyertai setiap perjalan Yesus.
Menjadi Murid Yesus berarti bersedia mencintai orang lain dengan cinta penuh pengorbanan, tanpa syarat dan tanpa batas. Murid-murid harus bersedia berbagi apapun dengan orang lain. Mendapat panggilan dari orang lain bisa menjadi pengalaman yang biasa-biasa saja, tetapi juga bisa menjadi pengalaman yang luar biasa/istimewa bagi kita, tergantung dari siapa yang memanggil Misalnya:
Bila orang yang memanggil sudah sangat biasa ditemui atau bila maksud panggilan itu sudah dapat diduga, maka panggilan akan terasa biasa saja
Akan tetapi panggilan akan menjadi sesuatu yang istimewa apabila:
Orang yang memangil juga orang yang istimewa atau luar biasa
Orang yang memangil mempunyai wibawa, punya keistimewaan dan bukan orang biasa
Orang yang memanggil tokoh-tokoh ternama, oarang yang empunyai pengaruh besar
Tugas yang diberikan istimewa dan bukan biasa-biasa saja dll
Panggilan juga bisa ditanggapi dengan sikap yang berbeda spt:
Orang yang merasa panggilan sebagai hal yang mendatangkan kesenangan, kebaikan dan keuntungan pasti akan cepat datang untuk menanggapinya.
Jika panggilan itu akan membebani, membuat diri susah, atau diminta untuk melakukan pekerjaan berat umumnya orang tersebut akan pikir-pikir dulu atau malah menolak.
Dalam arti yang khusus, seseorang juga dapat merasakan keharusan untuk melakukan sesuatu yang baik, sebagai salah satu bentuk panggilan dari dalam dirinya .
Dalam Kitab Suci juga dapat ditemukan beragam reaksi dalam panggilan Yesus yaitu:
Ada yang menanggapi langsung tanpa tedeng aling-aling
Ada yang mendengar panggilan Yesus, ia langsung meninggalkan segala-galanya seperti pekerjaan, keluarga tanpa pikir panjang dll
Ada yang tanpa pikir panjang langsung mengikuti Yesus (Hal ini tampak dalam panggilan murid-murid Yesus yang pertama)
Reaksi yang lain, ada yang mengemukakan berbagai syarat
Ada yang ketika dipanggil, orang tersebut merasa perlu untuk menyelesaikan dan mengurus hidupnya terlebih dahulu
Ada juga yang menolak karena merasa tidak mampu memenuhi persyaratan yang diinginkan Yesus.
Kepada siapapun dan dan reaksi apapun tidak pernah menjadi beban bagi Yesus, karena Ia tidak pernah memaksa orang untuk mengikutiNya. Yesus memanggil orang untuk turut ambil bagian dalam tugas perutusanNya, mewartakan kabar keselamatan Kerajaan Allah, oleh karena itu orang yang dipanggil Yesus diharapkan:
Segera datang kepada Yesus
Mereka perlu melihat agar dengan akal budinya memahami siapa Yesus dan apa maksud panggilanNya
Murid-muridNya perlu tinggal bersama-sama dengan Yesus, supaya mereka dapat menjalin hubungan pribadi secara lebih mendalam dengan Pribadi Yesus.
Gereja mengimani bahwa panggilan Yesus tidak berhenti sampai terbentuknya himpunan kedua belas Murid, melainkan berlangsung terus sepanjang sejarah, karena pewartaan Kerajaan Allah masih terus berlangsung. Yesus tetap akan memanggil siapapun untuk turut serta dalam karya besar ini.
Kalau kita mencermati Kisah Panggilan Murid Yesus, maka akan ditemukan beberapa hal penting yaitu :
1. Panggilan selalu diawali dari Yesus, karena Yesuslah yang mengambil inisiatif pertama
2. Ketika Yesus memanggil, serta merta mereka menanggapinya secara spontan (tidak ada keraguan dan tanpa pikir panjang mereka meninggalkan pekerjaanNya bahkan keluargaNya untuk segera mengikuti Yesua
3. Yang dipanggil Yesus bukan orang kaya, pejabat atau pengusaha yang mapan, melainkan orang yang hidupnya sederhana bahkan cenderung kekurangan dan orang- orang yag dia anggap berdosa seperti Nelayan, Pemungut Cukai, wanita berdosa dll
4. Ketika mendapat panggilan Yesus, mereka rela meninggalkan segala-galanya seperti pekerjaan & keluarganya.
5. Walau sebelumnya Para Murid tidak mengenal siapa Yesus tetapi mereka begitu mempercayai Yesus dan mengikuti Yesus tanpa bertanya tanya dan tanpa meminta jaminan terlebih dahulu.
6. Ketika memanggil murid-muridNya, Yesus memang tidak menentukan syarat apapun tetapi dalam berbagai pengajaranNya Yesus menyampaikan beberapa persyaratan, yaitu:
Setiap orang yang mengikuti Yesus, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikuti Yesus (Mat 16: 24-26)
Harus mempunyai sikap yang mantap, tidak terlalu banyak pertimbangan
Tidak terlalu terikat dengan apa yang menjadi miliknya dan apa yang menjadi tugasnya selamaini
Harus berani melepaskan keterikatan dengan keluarga. (Keluarga memang penting, tetapi jangan sampai kecintaan pada keluarga menjadi penghalang untuk bersikap terbuka pada sesama yg lain ( Luk 9: 57-62)
Komentar
Posting Komentar