Kerajaan Allah adalah pokok pewartaan yang dibawa
Yesus kepada Manusia didunia. Kerajaan Allah merupakan inti pokok dari seluruh
ajaran Yesus. Ungkapan Kerajaan Allah merangkum bahwa Tuhanlah yang mengusai
dunia ini, diharapakan pada suatu ketika Tuhan hadir untuk menguir
ketidakadilan dan kesusahan dari tengah keberadaan iman kita.
Pokok pewartaan Yesus tentang Kerajaan Allah
terdiri atas beberapa hal yaitu:
- KERAJAAN ALLAH SEBAGAI POKOK
PEWARTAAN KRISTUS
Pengertian:
Kerajaan Allah berarti:
- Turun tangan Allah untuk menyelamatkan dan
membebaskan dunia
secara total dari kuasa kejahatan
- Allah sendiri yang tampil sebagai raja
dalam kemuliaan dan keperkasaan bukan untuk menghukum, melainkan untuk
menyelamatkan dan memberi perlindungan.
Bagi Yesus, Pewartaan Kerajaan mempunyai arti
yang khusus dikarenakan:
- Kerajaan
Allah paling pokok dalam sabda dan karya Yesus
- Kerajaan
Allah mempunyai ciri-ciri khas dalam pewartaan Yesus
- Kedatangan
Kerajaan mendesak, karena kemalangan manusia hampir tidak tertahan lagi
- Belas
kasihan dan kerahiman Allah tidak akan tertunda lagi
- Kemalangan
menjadi tanda kedatangan Allah yang Maharahim
Pewartaan Kerajaan adalah: Perwartaan kerahiman
Allah dan karena itu merupakan warta pengharapan.
Makna Kerajaan Allah menurut Bangsa Yahudi antara
lain:
- Kerajaan Allah bersifat Politis
Kerajaan Allah yang
damai sejahtera hanya akan terwujud bila Allah tampil sebagai tokoh politik
yang gagah berani mampu memimpin bangsa Israel melawan penjajah Romawi dan para
penindas rakyat
- Kerajaan Allah bersifat Apokaliptis
Kerajaan Allah akan tercapai
bila Allah menunjukkan kuasanya dgn mengguncangkan kekuatan langit dan bumi
yang akan membangkitkan suatu dunia baru, yang menganggap penderitaan bukan
akhir segalanya pada akhir zaman.
- Kerajaan Allah bersifat Yuridis
Religius.
Allah sekarang sudah meraja
secara hukum, sedangkan pada akhir zaman Allah menyatak kuasaNya sebagai Raja
Semesta alam dengan menghakimi sekalian bangsa
- YESUS MEWARTAKAN KERAJAAN ALLAH MELALUI
PERUMPAMAAN
Perumpaman
adalah: Penyampaian pesan yang menggunakan bahasa imajinatif, kiasan, simbolis atau perbandingan sehingga orang
yang mendengarkan sebuah perumpamaan diharapkan mampu menangkap pesan dibalik
perumpamaan itu.
Tujuan/Maksud
perumpamaan adalah : agar orang yang mendengar diharapkan lebih mudah menangkap dan memahami isi serta gagasan yang
hendak disampaikan melalui perumpamaan tersebut.
Dalam mewartakan Kerajaan Allah Yesus seringkali menggunakan perumpamaan
sesuai dengan situasi dan kondisi para pendengarnya dan biasanya diambil dari
hal-hal yang ada dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, berupa : benda disekitar , Pengalaman, Kejadian, Kebiasaan
Sehingga orang yang mendengarkan perumpamaan yang disampaikan Yesus akan
lebih mudah memahami ajaran Yesus
Beberapa contoh perumpamaan yang digunakan Yesus
untuk mewartakan Kerajaan Allah adalah sebagai berikut:
- Perumpamaan seorang Penabur (Markus
4:3-8,13-20)
ü Karya Yesus
untuk menegakkan Kerajaan Allah betapapun ada kegagalan,
karyaNya itu akan
menghasilkan buah panen berlimpah, melebihi apa yang diperkirakan manusia.
ü Pengikut Yesus tak perlu berkecil hati dan
mudah putus asa bila mengalami berbagai kegagalan.
- Perumpamaan tentang Benih yang tumbuh
(markus 4:26-29)
ü Kerajaan Allah
seumpama benih yang ditaburkan.
ü Ia akan tumbuh
sendiri, bahkan petani sering tidak mengetahui kapan akan bertunas, keluar
bunga dan kapan buahnya berbentuk.
ü Artinya
tumbuhnya Kerajaan Allah sering tidak bisa diamati, semua tergantung sepenuhnya
kepada Allah bukan usaha manusia saja.
ü Pada saat yang tepat Allah sendiri yang akan
menegakkan Kerajaan Allah.
- Perumpamaan tentang Lalang diantara Gandum
(Matius 14:24-30)
ü Kerajaan Allah
diwartakan dan ditawarkan Yesus kepada semua orang.
ü Tegakknya
Kerajaan Allah tidak harus dengan menghabisi yang jahat melainkan memberi
kesempatan untuk bertobat.
ü Kerajaan Allah
sendiri yang akan menghakimi bukan manusia
ü Allah mencintai
dan menghendaki semua manusia yang baik dan jahat.
ü Tegakknya
Kerajaan Allah justru terjadi bila yang baik dan jahat bisa hidup bersama dgn
kesabaran dan kasih serta mendorong yang jahat menjadi baik.
- Perumpamaan tentang Pukat (Matius 13:
47-50)
ü Kerajaan Allah
bagaikan pukat yang saat ditebarkan akan mendapatkan bermacam-macam ikan, ada
yang besar dan kecil, ada yg beracun dan tidak.
ü Dalam Kerajaan
Allah dikembangkan sikap tidak mudah menghakimi orang lain, merasa paling baik
dan layak menjadi warga Kerajaan Allah
ü Biarlah Allah
sendiri yang memilah-milah antara yang baik dan jahat.
- Perumpamaan tentang harta terpendam
dan mutiara berharga (Matius 13:44-46)
ü Demi Kerajaan
Allah, manusia harus memandang Allah sebagai harta yang paling berharga.
ü Manusia harus
berani meninggalkan segala miliknya yang selama ini dianggap paling berharga
dalam hidupnya
ü Hidup dalam
Kerajaan Allah adalah hidup yang penuh sukacita, sekalipun untuk
mencapainya seseorang
harus meninggalkan segalanya.
- YESUS MEWARTAKAN KERAJAAN ALLAH
MELALUI TINDAKAN DAN MUKJIZAT
Yesus bukan saja
berbicara tentang Kerajaan Allah, tetapi jiga memberikan kesaksian tentang
Kerajaan Allah dengan tindakan-tindakanNya serta ada kesatuan antara Sabda dan
KaryaNya.
Yesus tampil sebagai
Nabi, tetapi juga sebagai Tabib.
Unsur hakiki/mendasar
Nabi dan Tabib, masing-masing mewakili unsur perkataan dan perbuatan yang
merupakan kesatuan yang tak terpisahkan dalam hidup Yesus
Kesatauan antara Sabda dan
Karya Yesus bersifat sedemikian rupa, sehingga kebenaran perkataan Yesus itu
tampak dalam perbuatanNya seperti yang terungkap dalam :
Tindakan Yesus Mewartakan Kerajaan Allah
ü Kerajaan Allah
yang diwartakan Yesus tidak ditujukan hanya pada kelompok atau golongan
tertentu, tetapi ditujukan untuk semua orang.
ü Yesus merangkul
semua orang yang baik maupun yang jahat agar dapat merasakan keselamatan.
ü Kerajaan Allah
justru terjadi bilamana yang baik maupun yang jahat dapat hidup berdampingan
dalam kebersamaan dan dengan penuh kesabaran serta kasih mendorong yang jahat
menjadi baik.
ü Yesus dekat
dengan sesamaNya, sangat terbuka kepada semua orang, bergaul dengan semua orang
dan tidak membuat kelas/mengkotak-kotakan diantara manusia.
ü Yesus tidak mau
hanya merangkul sekelompok orang dan menyingkirkan kelompok lainnya bahkan
Yesus akrab dengan semua orang dan mau bergaul dengan orang yang dianggap
berdosa.
ü Sikap Yesus suka
bergaul dengan orang berdosa dan dianggap najis amat tidak sesuai dengan adat
sopan santun dan peraturan agama yang berlaku saat itu.
ü Yesus telah
menjungkirbalikkan/mematahkan perturan yang telah mapan saat itu terutama bagi
orang Yahudi pada umumnya yang masih memegang kuat tradisi mereka.
Sikap
Yesus terhadap pendosa
Adapun sikap Yesus yang
tidak bisa ditolerir/dibiarkan oleh Masyarakat Yahudi pada umumnya karena
dianggap mengganggu, merusak dan membahayakan tatanan hidup yang sudah mapan
saat itu adalah:
1.
Yesus bergaul
dengan Pendosa, karena bagi Orang Yahudi:
a)
Dosa itu menular seperti kuman
b)
Tinggal serumah apalagi makan bersama dengan mereka
berarti kena dosa dan menjadi orang berdosa
c)
Seorang yang saleh tidak boleh bergaul dengan yeng
tidak saleh, karena seorang Yahudi akan rusak namanya kalau berhubungan dengan
seorang kafir.
d)
Kaum pendosa harus dijauhi, disingkirkan, dan
dikucilkan karena mereka dianggap tidak layak hidup ditengah-tengah masyarakat
pada umumnya.
2.
Yesus dianggap telah melanggar semua peraturan dan
adat, karena Ia:
a.
Bergaul dengan pemungut pajak yang dianggap sebagai
koruptor dan pemeras.
b.
Bertemu dan menyapa orang yang dianggap kafir
seperti bangsa Samaria
c.
Mendatangi negri orang kafir dan berbicara akrab
dengan mereka.
3.
Yesus
bergaul dengan wanita
Anggapan masyarakat
Yahudi adalah wanita itu penggoda, karena itu seorang laki-laki apalagi seorang
guru agama tidak boleh berbicara dengan seorang perempuan yang belum
dikenalnya.
Bagaimana sikap Yesus terhadap wanita ?
·
Yesus bergaul dengan wanita, bahkan wanita-wanita
tertentu tetap mengikutiNya kemanapun Ia pergi.
·
Yesus juga menyapa dan bergaul dan menyapa wanita-wanita kafir yang belum dikenalNya seperti wanita
Samaria
·
Yesus tidak hanya bergaul tetapi Ia juga berusaha
membela wanita yang kedapatan berbuat zina (yoh 8: 1-11)
Dari contoh-contoh diatas menjadi jelas bagi kita
bahwa Yesus tidak hanya mewartakan Kerajaan Allah tapi juga mewujudkannya
melalui tindakannya.
Jika Kerajaan
Allah adalah : situasi dimana semua orang dikasihi Allah, semua
orang tidak tersekat oleh jurang antara kaya dan miskin, maka Yesus menunjukkan
hal itu dengan bergaul kepada siapa saja, terutama mereka yang miskin dan
berdosa yang selama ini disingkirkan oleh masyarakat.
Mukjizat sebagai tanda kehadiran Allah
ü Dengan
mengerjakan mukjizat, Yesus memperlihatkan kehadiran kerajaan Allah
ü Tanda-tanda
mukjizat yang dikerjakan Yesus memperlihatkan bahwa dalam diri Yesus genaplah
nubuat para nabi tentang Mesias yang kedatanganNya telah dijanjikan kepada para
leluhur Israel.
ü Pengarang Injil
menceritakan mukjizat Yesus untuk memaklumkan bahwa Yesus tidak hanya menyampaikan kabar yang
menggembirakan itu, tetapi “Ia sendiri adalah Kabar Gembira, Injil”.
ü Yesus sendirilah
keselamatan, rahmat dan penyembuh bagi manusia yang sedang susah
ü Pemerintahan
Allah yang eskatologis benar-benar sedang masuk kedunia ini seperti yang
terungkap dalam Lukas 11:20 :”...jika aku
mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah
datang kepadamu,...”
Adapun beberapa
contoh mukjizat yang dilakukan Yesus sebagai tanda Kehadiran Allah:
1.
Yesus membangkitkan anak seorang janda di Nain (Lukas 7: 11-17)
Yesus ingin menunjukkan bahwa:
·
Allah berkuasa atas kehidupan dan kematian manusia.
·
Ia adalah mesias, penyelamat yang mereka nantikan.
2.
Yesus meredakan angin Ribut (Matius 8: 23-27)
Melalui mukjizat ini Yesus ingin
menunjukan bahwa:
·
Allah berkuasa atas alam semesta
·
Tidak ada kekuatan lain yang mampu mengalahkan
kekuatan Allah sendiri
·
Kekuasaan Allah mampu mengatasi kekuatan apapun yang
ada didunia ini
·
Semua ciptaan harus tunduk pada kekuatan Allah
3.
Yesus mengusir Roh jahat ( Markus 1: 21-28)
Dengan mengusir Roh Jahat Yesus ingin
menunjukkan :
·
Allah lebih berkuasa dari roh-roh yang ada
·
Roh Jahat selalu mengarahkan manusia pada perbuatan
yang tidak dikehendaki Allah yang membawa kehancuran dan kebinasaan.
·
Roh Allah membawa manusia pada kebenaran dan
kebahagiaan hidup bersama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar