Kehadiran Yesus
ke dunia mengemban tugas yang diberikan Allah Bapa yaitu:
·
Mewartakan Kerajaan
Allah.
·
Menyampaikan dan
menghadirkan karya Penyelamatana Allah
Tugas yang harus
dipikul Yesus ini tentulah sangat berat karena menyangkut keselamatan semua
umat manusia, bahkan Yesus sangat sadar bencana yang maha dahsyat akan
menimpaNya tanpa ampun.
Yesus tahu
penderitaan demi penderitaan akan bahkan kematian akan menimpa diriNya, tetapi
demi kasihNya kepada manusia dan kesetiaanNya melaksanakan tugas perutusan dari
BapaNya, semua itu dijalani Yesus dengan penuh tanggung jawab dan suka cita,
karena Dia yakin Allah Bapa akan senantiasa menyertaiNya.
A. BERBAGAI TANGGAPAN TERHADAP PEWARTAAN YESUS
Pewartaan Yesus
untuk menegakkan Kerajaan Allah mengundang reaksi yang beragam dalam masyarakat
yahudi saat itu, ada yang menerima dan ada yang menolak, adapun meraka itu
adalah:
- Yang menerima
Pewartaan Yesus
·
Orang Miskin dan Sederhana
Meraka
adalah orang-orang yang tidak punya daya kekuatan untuk melawan dan keluar dari
kondisi yang yang membelenggu. Dalam kondisi seperti itu mereka hanya dapat
mengandalkan kekuatan Tuhan sebagai satu-satunya sandaran, kekayaan dan
kekuatan mereka dan mengharapkan Tuhan sendiri yang bertindak membebaskan mereka
dari kemiskinan.
Bagi
mereka Yesus adalah pembela dan penyelamat, serta Mesias yang yang dinantikan
untuk melakukan keadilan dan pembelaanNya sehingga mereka rela meninggalkan
segala-galanya untuk mengikuti Yesus.
·
Para pendosa yang mau bertobat
Masyarakat
Yahudi umumnya para Imam dan orang Farisi menganggap ara pendosa adalah najis
dan tidak layak hidup ditengah masyarakat sehingga harus dijauhi, disingkirkan
dan dikucilkan dari kehidupan masyarakat.
Dalam
hal ini Yesus mau menegaskan soal kesetaraan, dihadapan Allah, bagi Yesus orang
baik dan jahat dalam arti tertentu:
a. sama kedudukanNya di hadapan Allah,
b. sama-sama dicintai Allah,
c. sama-sana anaka abraham
Karena
sama itulah merekapun mempunyai hak atas Kerajaan Allah
·
Orang-orang sakit
Penyakit
bagi orang Yahudi adalah kutukan Tuhan disebabkan akibat dosa. Semakin parah
dan menjijikkan penyakitnya dianggap semakin besar pula dosanya, sehingga
mereka dianggap tidak layak hidup ditengah-tengah masyarakat.Yesus hadir untuk
menyelamatkan mereka dengan:
a. Mentahirkan orang kusta
b. Yang buta dapat melihat
c. Yang lumpuh dapat berjalan
Sehingga
kedatangan Yesus membawa harapan baru bagi mereka yang sakit dan dengan cara
itu Yesus telah menunjukkan diriNya sebagai Penyelamat, Sang Pembebas dan
mewartaka Allah yang Maha Pengasih.
·
Kaum wanita dan anak-anak
Kaum
wanita dan anak bagi tradisi bangsa Yahudi adalah warga masyarakat kelas dua,
keberadaannya berada dibawah dominasi kaum laki-laki. Dalam berbagai kesempatan
mereka diperlakukan secara diskriminasi dan suara serta keberadaannya tidak
diperhitungkan.
Dalam
hal ini Yersus memperlakukan mereka sebaliknya seperti:
a. Yesus bergaul dan membiarkan anak-anak datang kepadaNya
b. Yesus memberkati anak-anak
c. Yesus memuji persembahana seorang janda miskin
d. Yesus peduli kepada mereka dan merekapun mengikuti dan melayani Yesus
- Yang Menolak Pewartaan
Yesus
·
Para Iman dan Ahli Taurat
Dalam
masyarakat Yahudi mereka adalah 2 kelompok teratas, dan mereka menganggap diri yang
paling tahu dan mengerti ttg aturan suci dan kehendak Allah yang benar.
Kekuasaan agama ada ditangan mereka. Peraturan mereka adalah peraturan
Tuhan.dan mereka sering membuat aturan yang membebani orang lain, tetapi mereka
sendiri tidak melaksanakannya.
Yesus
menyebut mereka orang munafik dan mengkritik cara hidup mereka yang tidak
mencerminkan kehendak Allah. Banyak pemuka agama yahudi yang merasa kehilangan
wibawa
Apapun yang
dialami Yesus dalam mewartakan Kerajaan allah dapan dialami oleh siapapun.
Orang yang berbuat baik belum tentu akan diterima dengan baik, kadang-kadang
penolakan yang menyakitkan yang diterima.
Contoh :
peristiwa tragis yang diterima para pekerja sosial dan orang yang berjuang
menegakkan kebenaran dan keadilan harus menerima kenyataan pahit dalam hidupnya
seperti:
- Difitnah
- Keluarganya diancam
- Diteror
- Bahkan nyawa menjadi taruhan atas perjuangannya.
Terhadapan
penolakana atas pewartaanNya, Yesus tidak bersikap memusuhi, bahkan dengan
penuh kasih dan kesabaran Yesus menghadapi reaksi penolakan tersebut, disertai
dengan penuh penyerahan total kepada kehendak Bapa-Nya (Matius 5:43)
B. SENGSARA DAN WAFAT YESUS SEBAGAI PENOLAKAN MANUSIA
Sengsara
atau penderitaan merupakan bagian tak terpisahkan dalam hidup manusia, karena
hampir semua orang pernah mengalaminya walaupun dalam bentuk dan kadar
penderitaan yang berbeda dan tidak jarang penderitaan tersebut dapat membawa
kematian
Penderitaan dapat diakibatkan oleh berbagai sebab,
seperti:
v
Menderita
akibat kesalahan sendiri
v
Menderita
akibat kesalahan orang lain
v
Menderita
sebagai kesediaan demi memperjuangkan sesuatu hal yang baik dan benar untuk
kepentingan sendiri atau orang lain
Penderitaan
dapat ditanggapi orang secara berbeda, seperti:
- Ada orang yang apabila menderita menjadi:
v
Putus
asa/ putus harapan
v
Menyalahkan
diri sendiri
v
Menyalahkan
orang lain
v
Bahkan
menyalahkan Tuhan
Akibatnya:
v
Hidup
terasa menjadi beban
v
Hidup
menjadi tidak berarti
v
Muncul
sikap dendam terhadap orang lain
v
Menjauh
dari Tuhan
v Bila akhirnya orang tsb mati, maka kematiannya seolah merupakan kematian
tanpa arti dan akhir dari segala-galanya
- Ada juga orang yang ketika menderita akan:
v
Berusaha
menjalaninya dengan tabah
v
Berusaha
bersikap tegar
v Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan untuk mohon kekuatan kepada Allah
Hal ini hanya mungkin dimiliki oleh orang yang sadar
bahwa penderitaan yang dialaminya adalah demi perjuangan untuk memperoleh hidup
yang lebih baik, lebih benar, lebih adil, dan lebih bermartabat. Kalaupun
kematian akhirnya datang, orang tsb tidak perlu takut karena kematian baginya
dipandang sebagai awal kemenangan.
Dua peristiwa penting sebelum sengsara dan wafat Yesus :
- Yesus menyuruh Para Murid-Nya mempersiapkan perjamuan Paskah bersama
yang memiliki arti menjadi:
·
Perjamuan terakhir bagi
Yesus dan murid-muridNya.
·
Perjamuan perpisahan
sebelum Ia meninggalkan muridNya.
·
Perjamuan yang menjadi
lambang pengorbanan Yesus bagi para murid dan Umat manusia
·
Perjamuan syukur
sekaligus pengorbanan diriNya karena roti dan anggur yang dihidangkan menjadi
lambang Tubuh dan DarahNya yang dikorbankan di kayu salib.
- Setelah Perjamuan Paskah, Yesus ditemani para murid pergi ke Taman
Zaitun untuk berdoa. Yesus sadar bahwa dalam menjalankan tugas perutusan
dari BapaNya, Ia akan menghadapi :
·
Resiko yang sangat berat
·
Ia harus kehilangan
nyawaNya dengan cara yang tragis
·
Ketakutan yang teramat
dalam, yang membuatNya makin sungguh-sungguh berdoa, bahkan peluhNya
digambarkan menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.
Dalam perjalanan hidupNya, Yesuspun juga tidak luput dari penderitaan. Ia tidak hanya
menderita sengsara melainkan sampai wafat dikayu salib.
Sebelum wafat di kayu salibYesus banyak menderita
sengsara antara lain:
v Yesus dikhianati Yudas hanya demi 30 keping uang perak
v Yesus ditinggal lari oleh para muridNya saat Ia mengalami sakratul maut
sendirian di Kebun Zaitun
v
Walaupun
tak bersalah Yesus dijatuhi hukuman mati
v
TubuhNya
didera dan dicambuk sampai babak belur
v
KepalaNya
dimahkotai duri sehingga banyak darah menetes
v
Salib
yang berat dipikulNya sendiri dari istana Pilatus
sampai gunung Golgota, sehingga Ia kerap kali jatuh tersungkur
v Kaki dan tanganNya dipaku di kayu salib dan tergantung diatas salib kurang
lebih 3 jam lamanya
v
LambungNya
ditembus tombak sehingga keluar air dan darah (Yoh 18:38, 19:37)
Penderitaan
yang dialami Yesus pertama-tama merupakan konsekuensi dari tugas perutusaNya
untuk melaksanakan kehendak Bapa mewartakan dan menegakkan Kerajaan Allah di
dunia.
Dalam
mewartakan Kerajaan Allah, Yesus menghadapi berbagai macam resiko yang sudah
sejak awal disadari olehNya yaitu:
v
Dimusuhi
v Dijauhi oleh orang-orang yang tidak sejalan dengan misiNya
v Musuh-musahNya berusaha menjatuhkan Dia yang berpuncak pada keinginan untuk
membunuh dan menyalibkan Yesus
v Yesus, difitnah, disiksa dan didera sehingga mengalami penderitaan yang
luar biasa
Ketika penderitaan menimpa Yesus, Ia berusaha
menjalaninya dengan tabah dan taat kepada BapaNya, Yesus tahu dan memandang
bahwa penderitaan yang dialamiNya sebagai:
v
Jalan
untuk menebus dosa manusia seperti yang dikendaki Allah Bapa sendiri
v
Pembaharuan
kehidupan menusia kearah yang lebih baik
Yang
lebih mengagumkan lagi, sekalipun Yesus mengalami penderitaan yang berat, Yesus
masih sempat untuk:
v
Menghibur
wanita-wanita Yerusalem yang meratapiNya
v
Berdoa
kepada Allah Bapa supaya mengampuni dosa orang yang telah membuatNya menderita
menjelang kematianNya
v
Mengajak
orang berdosa yang telah bertobat untuk masuk kedalam kemuliaan Allah Bapa di
Surga
Kekuatan
itu dimiliki Yesus melalui doa dan sikap penyerahan diri sepenuhnya kepada
Bapa. Persatuan dengan Bapa itu dipegangNya terus hingga wafatNya. Dengan
demikian kematian bagi Yesus merupakan saat penyerahan diri secara
total/sempurna kepada Bapa.
Sebagai muridNya, kita harus belajar dari sikap Yesus
dalam menghadapi penderitaan yaitu:
v Tetap tabah dalam menghadapi penderitaan disertai sikap penyerahan diri
kepada Tuhan
v Berani menghadapi resiko demi menegakkan kebenaran dan keadilan
v Kita diajak solider terhadap mereka yang miskin, menderita, tertindas dan
yang membutuhkan pembebasan dalam hidupnya.
C. KEBANGKITAN YESUS SEBAGAI TANDA PENERIMAAN BAPA
Sengsara
dan wafat Yesus bukan merupakan penghabisan dan kekalahan bagiNya, sebaliknya
Yesus bangkit, Dia menang atas maut dan atas kekuasaan dosa , jadi kematian
tidak mengakhiri hidup Yesus.
Pada hari apakah Yesus bangkit ?
Yesus
bangkit pada hari ketiga, hari ketiga disini adalah hari ketiga setelah
wafatNya. Yesus wafat pada hari jumat
sore, maka Ia bangkit pada hari
minggu pagi (Mat28:1)
Kebangkitan
Yesus pada hari ketiga itu adalah sesuai dengan apa yang dikatakan dalam Kitab
Suci (Luk 24:27 dan 1 Kor 15:4) serta sesuai dengan apa yang disabdakan oleh
Yesus sendiri (Markus 9:31)
Apa
dasarnya kita percaya bahwa Yesus sungguh bangkit ?
Dasar
kepercayaan kita bahwa Yesus sungguh bangkit adalah:
v
Hal
tersebut sudah diwahyukan dalam Kitab Suci (Yoh 20:9)
v
Para
murid Yesus melihat kubur telah kosong dan yang tertinggal hanya kain kafannya
saja (Yoh 20:5 dan Luk 24:3)
v
Pewartaan
malaikat bahwa Yesus telah bangkit (Yoh 20: 12-13)
v
Penampakan
Yesus kepada para murid-muridNya (Yoh 20:19-23)
Setelah
bangkit kepada siapa sajakah Kristus menampakkan diri ?
Setelah
kebangkitanNya Yesus menampakkan diri kepada:
v
Maria
Magdalena (Markus 16:9 dan Yoh 20:16)
v
Wanita-wanita
saleh ditengah jalan (Mat 28:9)
v
Petrus
(Luk 34:34 dan 1 Kor 15:5)
v
2
Murid dalam perjalanan menuju Emaus (Luk 24:13-32)
v
Murid-murid
di Yerusalem saat Thomas tidak hadir (Luk 24:36-43,Yoh 20:19-23)
v
Kepada
Para murid termasuk Thomas 8 hari kemudian (Yoh 20:26-29)
v
Para
Murid yang sedang menangkap ikan di Galilea (Yoh 21: 1-23)
v
Lebih
dari 500 orang muridNya (1 Kor 15:6)
v
Rasul
Yakobus (1 Kor 15:7)
v
Semua
Rasul sebelum Yesus naik ke Surga (Markus 16:19 dan Kis 1:9)
v
Saulus
(Kis 9:1-6 dan 1 Kor 15:8)
Apa akibat
kebangkitan Kristus bagi kita ?
Akibat
kebangitan Kristus bagi kita adalah:
v
Kita
sungguh percaya kepada Kristus, Dialah satu-satunya Tuhan dan penyelamat kita,
sebab jika Kristus tidak bangkit maka sia-sialah iman kepercayaan kita itu (1 Kor 15: 14-17)
v
Kita
dapat hidup dan bangkit bersama denagn Kristus. Jika kita telah dipersatukan
dengan Yesus yang wafat pada saat kita dibaptis, maka kita akan bersatu juga
dengan denagnNya dalam kebangkitanNya bila kita mati (1 Tes 4:14)
v
Kematian
bukan akhir dari segala-galanya, tetapi kematian adalah awal dari suatu
kehidupan baru bersama Kristus.
Kitab
Suci mencatat beberapa hal mengenai kisah kebangkitan Yesus yang tidak banyak
diceritakan dalam Kitab Suci yaitu:
v
Para
Murid melihat kubur Yesus terbuka dan kosong
v
Kain
kafan Yesus yang tergeletak ditanah
v
Warta
malaikat yang mengatakan Yesus sudah bangkit
v
Beberapa
kali Yesus menampakkan diri setelah kebangkitanNya
Dampak
dari peristiwa Kebangkitan Yesus adalah:
v
Dengan
KebangkitanNya membuat kehadiran Yesus tidak lagi terbatas oleh ruang dan waktu
v Yesus hadir
dimana-mana, didalam hati semua muridNya
v
Mampu
mempengaruhi hati manusia
v
Menjadi
semangat dan inspirasi hidup bagi banyak orang
v
Karya
dan ajaranNya tidak hanya dikenang tetapi dijadikan semangat dan kekuatan hidup
sehari-hari
v
Menjadi
permulaan dari corak hidup baru
v
Menjadi
permulaan suatu kehidupan yang lebih mulia dan Yesus sendiri sebagai “Ciptaan
baru” yang datang dari Allah
v
Menjadi
pembenaran Allah terhadap Sabda dan KaryaNya
Apakah hubungan
antara kebangkitan Yesus dengan Ibadat kita pada hari Minggu ?
Didalam Kitab Suci, diceritakan bahwa Yesus bangkit pada hari pertama
dalam pekan (Mat 28:1, Markus 16:1, Luk 24:1 dan Yoh 20:1).
Menurut kalender Yahudi hari pertama dalam pekan adalah hari minggu.
Istilah “Minggu” berasal dari bahasa Portugis “Domingo”, yang berakar
dari Bahasa Latin “Dominus” yang artinya “Tuhan”. Jadi hari Minggu adalah “Hari
Tuhan” atau “hari Tuhan Bangkit”.Antara kebangkitan Yesus dengan Ibadat kita
pada hari minggu memang saling berhubungan sebab akibat. Karena Yesus bangkit
pada hari minggu, maka kita beribadat pada hari minggu untuk bersyukur atas
karya keselamatan Allah yang sudah kita alami dan memohon agar kita boleh
mengalami karunia keselamatan Allah lagi.
Mengapa kita beribadat tidak pada hari Sabat ?
Pada hari ketujuh, yaitu hari sabat, orang-orang Yahudi dilarang bekerja
karena mereka harus beribadat (Imamat 23:3). Demikianlah, setiap hari sabat
(sabtu) orang-orang Yahudi beribadat di sinagoga. Kebiasaan orang Yahudi
beribadat pada hari Sabat ini diganti oleh orang Kristen Purba/Gereja Perdana
untuk berkumpul dan berdoa pada hari Minggu dengan alasan:
v Kristus bangkit pada hari Minggu (Mat 28:1)
v Para Murid biasa berkumpul pada hari Minggu dan pada waktu itu juga
Kristus menampakkan diriNya (Yoh 20:19, 26, Kis 20:7, 1 Kor 16:2)
v Roh Kudus yang dijanjikan Yesus telah turun hari Minggu Pentakosta (Kis
2:1)
Iman akan kebangkitan Kristus dan turunnya Roh Kudus merupakan awal
terbentuknya Gereja. Oleh karena itu, kita meneruskan kebiasaan Gereja Perdana
untuk berkumpul dan berdoa (beribadat) pada hari Minggu.
Kesimpulan:
v Sebagai murid Yesus dalam hidup sehari-hari
hendaknya kita mampu menghadirkan Kristus melalui kata-kata dan perbuatan kita
kepada sesama.
v Menghayati dan mewujudkan kebangkitan Kristus
tidak harus melalui karya-karya yang besar dan spekakuler, tepai dapat kita
lakukan dengan menjadi SAHABAT bagi mereka yang :
·
Mengalami kesedihan dan banyak masalah
·
Putus harapan
·
Tidak memiliki semangat
·
Lemah dan tak berdaya
Itu semua adalah wujud sederhana yang dapat kita
lakukan agar kita dapat menjadi saksi Kebangkitan Kristus melalui kata-kata dan
perbuatan kita dalam hidup sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar