04 Desember 2019

MATERI KELAS VIII BAB II KONSEKUENSI PEWARTAAN YESUS



Kehadiran Yesus ke dunia mengemban tugas yang diberikan Allah Bapa yaitu:
·         Mewartakan Kerajaan Allah.
·         Menyampaikan dan menghadirkan karya Penyelamatana Allah
Tugas yang harus dipikul Yesus ini tentulah sangat berat karena menyangkut keselamatan semua umat manusia, bahkan Yesus sangat sadar bencana yang maha dahsyat akan menimpaNya tanpa ampun.

Yesus tahu penderitaan demi penderitaan akan bahkan kematian akan menimpa diriNya, tetapi demi kasihNya kepada manusia dan kesetiaanNya melaksanakan tugas perutusan dari BapaNya, semua itu dijalani Yesus dengan penuh tanggung jawab dan suka cita, karena Dia yakin Allah Bapa akan senantiasa menyertaiNya.

A.   BERBAGAI TANGGAPAN TERHADAP PEWARTAAN YESUS

Pewartaan Yesus untuk menegakkan Kerajaan Allah mengundang reaksi yang beragam dalam masyarakat yahudi saat itu, ada yang menerima dan ada yang menolak, adapun meraka itu adalah:
  1. Yang menerima Pewartaan Yesus
·         Orang Miskin dan Sederhana
Meraka adalah orang-orang yang tidak punya daya kekuatan untuk melawan dan keluar dari kondisi yang yang membelenggu. Dalam kondisi seperti itu mereka hanya dapat mengandalkan kekuatan Tuhan sebagai satu-satunya sandaran, kekayaan dan kekuatan mereka dan mengharapkan Tuhan sendiri yang bertindak membebaskan mereka dari kemiskinan.
Bagi mereka Yesus adalah pembela dan penyelamat, serta Mesias yang yang dinantikan untuk melakukan keadilan dan pembelaanNya sehingga mereka rela meninggalkan segala-galanya untuk mengikuti Yesus.
·         Para pendosa yang mau bertobat
Masyarakat Yahudi umumnya para Imam dan orang Farisi menganggap ara pendosa adalah najis dan tidak layak hidup ditengah masyarakat sehingga harus dijauhi, disingkirkan dan dikucilkan dari kehidupan masyarakat.
Dalam hal ini Yesus mau menegaskan soal kesetaraan, dihadapan Allah, bagi Yesus orang baik dan jahat dalam arti tertentu:
a.     sama kedudukanNya di hadapan Allah,
b.     sama-sama dicintai Allah,
c.     sama-sana anaka abraham
Karena sama itulah merekapun mempunyai hak atas Kerajaan Allah
·         Orang-orang sakit
Penyakit bagi orang Yahudi adalah kutukan Tuhan disebabkan akibat dosa. Semakin parah dan menjijikkan penyakitnya dianggap semakin besar pula dosanya, sehingga mereka dianggap tidak layak hidup ditengah-tengah masyarakat.Yesus hadir untuk menyelamatkan mereka dengan:
a.     Mentahirkan orang kusta
b.     Yang buta dapat melihat
c.     Yang lumpuh dapat berjalan
Sehingga kedatangan Yesus membawa harapan baru bagi mereka yang sakit dan dengan cara itu Yesus telah menunjukkan diriNya sebagai Penyelamat, Sang Pembebas dan mewartaka Allah yang Maha Pengasih.
·         Kaum wanita dan anak-anak
Kaum wanita dan anak bagi tradisi bangsa Yahudi adalah warga masyarakat kelas dua, keberadaannya berada dibawah dominasi kaum laki-laki. Dalam berbagai kesempatan mereka diperlakukan secara diskriminasi dan suara serta keberadaannya tidak diperhitungkan.
Dalam hal ini Yersus memperlakukan mereka sebaliknya seperti:
a.     Yesus bergaul dan membiarkan anak-anak datang kepadaNya
b.     Yesus memberkati anak-anak
c.     Yesus memuji persembahana seorang janda miskin
d.     Yesus peduli kepada mereka dan merekapun mengikuti dan melayani Yesus




  1. Yang Menolak Pewartaan Yesus
·         Para Iman dan Ahli Taurat
Dalam masyarakat Yahudi mereka adalah 2 kelompok teratas, dan mereka menganggap diri yang paling tahu dan mengerti ttg aturan suci dan kehendak Allah yang benar. Kekuasaan agama ada ditangan mereka. Peraturan mereka adalah peraturan Tuhan.dan mereka sering membuat aturan yang membebani orang lain, tetapi mereka sendiri tidak melaksanakannya.
Yesus menyebut mereka orang munafik dan mengkritik cara hidup mereka yang tidak mencerminkan kehendak Allah. Banyak pemuka agama yahudi yang merasa kehilangan wibawa


Apapun yang dialami Yesus dalam mewartakan Kerajaan allah dapan dialami oleh siapapun. Orang yang berbuat baik belum tentu akan diterima dengan baik, kadang-kadang penolakan yang menyakitkan yang diterima.
Contoh : peristiwa tragis yang diterima para pekerja sosial dan orang yang berjuang menegakkan kebenaran dan keadilan harus menerima kenyataan pahit dalam hidupnya seperti:
  • Difitnah
  • Keluarganya diancam
  • Diteror
  • Bahkan nyawa menjadi taruhan atas perjuangannya.

Terhadapan penolakana atas pewartaanNya, Yesus tidak bersikap memusuhi, bahkan dengan penuh kasih dan kesabaran Yesus menghadapi reaksi penolakan tersebut, disertai dengan penuh penyerahan total kepada kehendak Bapa-Nya (Matius 5:43)


B.   SENGSARA DAN WAFAT YESUS SEBAGAI PENOLAKAN MANUSIA

Sengsara atau penderitaan merupakan bagian tak terpisahkan dalam hidup manusia, karena hampir semua orang pernah mengalaminya walaupun dalam bentuk dan kadar penderitaan yang berbeda dan tidak jarang penderitaan tersebut dapat membawa kematian

Penderitaan dapat diakibatkan oleh berbagai sebab, seperti:
v  Menderita akibat kesalahan sendiri
v  Menderita akibat kesalahan orang lain
v  Menderita sebagai kesediaan demi memperjuangkan sesuatu hal yang baik dan benar untuk kepentingan sendiri atau orang lain

Penderitaan dapat ditanggapi orang secara berbeda, seperti:
  1. Ada orang yang apabila menderita menjadi:
v  Putus asa/ putus harapan
v  Menyalahkan diri sendiri
v  Menyalahkan orang lain
v  Bahkan menyalahkan Tuhan
Akibatnya:
v  Hidup terasa menjadi beban
v  Hidup menjadi tidak berarti
v  Muncul sikap dendam terhadap orang lain
v  Menjauh dari Tuhan
v  Bila akhirnya orang tsb mati, maka kematiannya seolah merupakan kematian tanpa arti dan akhir dari segala-galanya

  1. Ada juga orang yang ketika menderita akan:
v  Berusaha menjalaninya dengan tabah
v  Berusaha bersikap tegar
v  Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan untuk mohon kekuatan kepada Allah

Hal ini hanya mungkin dimiliki oleh orang yang sadar bahwa penderitaan yang dialaminya adalah demi perjuangan untuk memperoleh hidup yang lebih baik, lebih benar, lebih adil, dan lebih bermartabat. Kalaupun kematian akhirnya datang, orang tsb tidak perlu takut karena kematian baginya dipandang sebagai awal kemenangan.

Dua peristiwa penting sebelum sengsara dan wafat Yesus :
  1. Yesus menyuruh Para Murid-Nya mempersiapkan perjamuan Paskah bersama yang memiliki arti menjadi:
·      Perjamuan terakhir bagi Yesus dan murid-muridNya.
·      Perjamuan perpisahan sebelum Ia meninggalkan muridNya.
·      Perjamuan yang menjadi lambang pengorbanan Yesus bagi para murid dan Umat manusia
·      Perjamuan syukur sekaligus pengorbanan diriNya karena roti dan anggur yang dihidangkan menjadi lambang Tubuh dan DarahNya yang dikorbankan di kayu salib.

  1. Setelah Perjamuan Paskah, Yesus ditemani para murid pergi ke Taman Zaitun untuk berdoa. Yesus sadar bahwa dalam menjalankan tugas perutusan dari BapaNya, Ia akan menghadapi :
·         Resiko yang sangat berat
·         Ia harus kehilangan nyawaNya dengan cara yang tragis
·         Ketakutan yang teramat dalam, yang membuatNya makin sungguh-sungguh berdoa, bahkan peluhNya digambarkan menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.
Dalam perjalanan hidupNya, Yesuspun juga tidak luput dari penderitaan. Ia tidak hanya menderita sengsara melainkan sampai wafat dikayu salib.
Sebelum wafat di kayu salibYesus banyak menderita sengsara antara lain:
v  Yesus dikhianati Yudas hanya demi 30 keping uang perak
v  Yesus ditinggal lari oleh para muridNya saat Ia mengalami sakratul maut sendirian di Kebun Zaitun
v  Walaupun tak bersalah Yesus dijatuhi hukuman mati
v  TubuhNya didera dan dicambuk sampai babak belur
v  KepalaNya dimahkotai duri sehingga banyak darah menetes
v  Salib yang berat dipikulNya sendiri dari istana Pilatus sampai gunung Golgota, sehingga Ia kerap kali jatuh tersungkur
v  Kaki dan tanganNya dipaku di kayu salib dan tergantung diatas salib kurang lebih 3 jam lamanya
v  LambungNya ditembus tombak sehingga keluar air dan darah (Yoh 18:38, 19:37)

Penderitaan yang dialami Yesus pertama-tama merupakan konsekuensi dari tugas perutusaNya untuk melaksanakan kehendak Bapa mewartakan dan menegakkan Kerajaan Allah di dunia.

Dalam mewartakan Kerajaan Allah, Yesus menghadapi berbagai macam resiko yang sudah sejak awal disadari olehNya yaitu:

v  Dimusuhi
v  Dijauhi oleh orang-orang yang tidak sejalan dengan misiNya
v  Musuh-musahNya berusaha menjatuhkan Dia yang berpuncak pada keinginan untuk membunuh dan menyalibkan Yesus
v  Yesus, difitnah, disiksa dan didera sehingga mengalami penderitaan yang luar biasa

Ketika penderitaan menimpa Yesus, Ia berusaha menjalaninya dengan tabah dan taat kepada BapaNya, Yesus tahu dan memandang bahwa penderitaan yang dialamiNya sebagai:

v  Jalan untuk menebus dosa manusia seperti yang dikendaki Allah Bapa sendiri
v  Pembaharuan kehidupan menusia kearah yang lebih baik

Yang lebih mengagumkan lagi, sekalipun Yesus mengalami penderitaan yang berat, Yesus masih sempat untuk:

v  Menghibur wanita-wanita Yerusalem yang meratapiNya
v  Berdoa kepada Allah Bapa supaya mengampuni dosa orang yang telah membuatNya menderita menjelang kematianNya
v  Mengajak orang berdosa yang telah bertobat untuk masuk kedalam kemuliaan Allah Bapa di Surga
Kekuatan itu dimiliki Yesus melalui doa dan sikap penyerahan diri sepenuhnya kepada Bapa. Persatuan dengan Bapa itu dipegangNya terus hingga wafatNya. Dengan demikian kematian bagi Yesus merupakan saat penyerahan diri secara total/sempurna kepada Bapa.

Sebagai muridNya, kita harus belajar dari sikap Yesus dalam menghadapi penderitaan yaitu:
v  Tetap tabah dalam menghadapi penderitaan disertai sikap penyerahan diri kepada Tuhan
v  Berani menghadapi resiko demi menegakkan kebenaran dan keadilan
v  Kita diajak solider terhadap mereka yang miskin, menderita, tertindas dan yang membutuhkan pembebasan dalam hidupnya.





C.   KEBANGKITAN YESUS SEBAGAI TANDA PENERIMAAN BAPA

Sengsara dan wafat Yesus bukan merupakan penghabisan dan kekalahan bagiNya, sebaliknya Yesus bangkit, Dia menang atas maut dan atas kekuasaan dosa , jadi kematian tidak mengakhiri hidup Yesus.

Pada hari apakah Yesus bangkit ?

Yesus bangkit pada hari ketiga, hari ketiga disini adalah hari ketiga setelah wafatNya. Yesus wafat pada hari jumat sore, maka Ia bangkit pada hari minggu pagi (Mat28:1)
Kebangkitan Yesus pada hari ketiga itu adalah sesuai dengan apa yang dikatakan dalam Kitab Suci (Luk 24:27 dan 1 Kor 15:4) serta sesuai dengan apa yang disabdakan oleh Yesus sendiri (Markus 9:31)

Apa dasarnya kita percaya bahwa Yesus sungguh bangkit ?

Dasar kepercayaan kita bahwa Yesus sungguh bangkit adalah:
v  Hal tersebut sudah diwahyukan dalam Kitab Suci (Yoh 20:9)
v  Para murid Yesus melihat kubur telah kosong dan yang tertinggal hanya kain kafannya saja (Yoh 20:5 dan Luk 24:3)
v  Pewartaan malaikat bahwa Yesus telah bangkit (Yoh 20: 12-13)
v  Penampakan Yesus kepada para murid-muridNya (Yoh 20:19-23)

Setelah bangkit kepada siapa sajakah Kristus menampakkan diri ?

Setelah kebangkitanNya Yesus menampakkan diri kepada:
v  Maria Magdalena (Markus 16:9 dan Yoh 20:16)
v  Wanita-wanita saleh ditengah jalan (Mat 28:9)
v  Petrus (Luk 34:34 dan 1 Kor 15:5)
v  2 Murid dalam perjalanan menuju Emaus (Luk 24:13-32)
v  Murid-murid di Yerusalem saat Thomas tidak hadir (Luk 24:36-43,Yoh 20:19-23)
v  Kepada Para murid termasuk Thomas 8 hari kemudian (Yoh 20:26-29)
v  Para Murid yang sedang menangkap ikan di Galilea (Yoh 21: 1-23)
v  Lebih dari 500 orang muridNya (1 Kor 15:6)
v  Rasul Yakobus (1 Kor 15:7)
v  Semua Rasul sebelum Yesus naik ke Surga (Markus 16:19 dan Kis 1:9)
v  Saulus (Kis 9:1-6 dan 1 Kor 15:8)

Apa akibat kebangkitan Kristus bagi kita ?

Akibat kebangitan Kristus bagi kita adalah:
v  Kita sungguh percaya kepada Kristus, Dialah satu-satunya Tuhan dan penyelamat kita, sebab jika Kristus tidak bangkit maka sia-sialah iman kepercayaan kita itu   (1 Kor 15: 14-17)
v  Kita dapat hidup dan bangkit bersama denagn Kristus. Jika kita telah dipersatukan dengan Yesus yang wafat pada saat kita dibaptis, maka kita akan bersatu juga dengan denagnNya dalam kebangkitanNya bila kita mati (1 Tes 4:14)
v  Kematian bukan akhir dari segala-galanya, tetapi kematian adalah awal dari suatu kehidupan baru bersama Kristus.

Kitab Suci mencatat beberapa hal mengenai kisah kebangkitan Yesus yang tidak banyak diceritakan dalam Kitab Suci yaitu:
v  Para Murid melihat kubur Yesus terbuka dan kosong
v  Kain kafan Yesus yang tergeletak ditanah
v  Warta malaikat yang mengatakan Yesus sudah bangkit
v  Beberapa kali Yesus menampakkan diri setelah kebangkitanNya

 Apa dampak dari peristiwa Kebangkitan Yesus ?
Dampak dari peristiwa Kebangkitan Yesus adalah:
v  Dengan KebangkitanNya membuat kehadiran Yesus tidak lagi terbatas oleh ruang dan waktu
v  Yesus hadir dimana-mana, didalam hati semua muridNya
v  Mampu mempengaruhi hati manusia
v  Menjadi semangat dan inspirasi hidup bagi banyak orang
v  Karya dan ajaranNya tidak hanya dikenang tetapi dijadikan semangat dan kekuatan hidup sehari-hari
v  Menjadi permulaan dari corak hidup baru
v  Menjadi permulaan suatu kehidupan yang lebih mulia dan Yesus sendiri sebagai “Ciptaan baru” yang datang dari Allah
v  Menjadi pembenaran Allah terhadap Sabda dan KaryaNya

Apakah hubungan antara kebangkitan Yesus dengan Ibadat kita pada hari Minggu ?
Didalam Kitab Suci, diceritakan bahwa Yesus bangkit pada hari pertama dalam pekan (Mat 28:1, Markus 16:1, Luk 24:1 dan Yoh 20:1).
Menurut kalender Yahudi hari pertama dalam pekan adalah hari minggu.
Istilah “Minggu” berasal dari bahasa Portugis “Domingo”, yang berakar dari Bahasa Latin “Dominus” yang artinya “Tuhan”. Jadi hari Minggu adalah “Hari Tuhan” atau “hari Tuhan Bangkit”.Antara kebangkitan Yesus dengan Ibadat kita pada hari minggu memang saling berhubungan sebab akibat. Karena Yesus bangkit pada hari minggu, maka kita beribadat pada hari minggu untuk bersyukur atas karya keselamatan Allah yang sudah kita alami dan memohon agar kita boleh mengalami karunia keselamatan Allah lagi.

Mengapa kita beribadat tidak pada hari Sabat ?
Pada hari ketujuh, yaitu hari sabat, orang-orang Yahudi dilarang bekerja karena mereka harus beribadat (Imamat 23:3). Demikianlah, setiap hari sabat (sabtu) orang-orang Yahudi beribadat di sinagoga. Kebiasaan orang Yahudi beribadat pada hari Sabat ini diganti oleh orang Kristen Purba/Gereja Perdana untuk berkumpul dan berdoa pada hari Minggu dengan alasan:
v  Kristus bangkit pada hari Minggu (Mat 28:1)
v  Para Murid biasa berkumpul pada hari Minggu dan pada waktu itu juga Kristus menampakkan diriNya (Yoh 20:19, 26, Kis 20:7, 1 Kor 16:2)
v  Roh Kudus yang dijanjikan Yesus telah turun hari Minggu Pentakosta (Kis 2:1)

Iman akan kebangkitan Kristus dan turunnya Roh Kudus merupakan awal terbentuknya Gereja. Oleh karena itu, kita meneruskan kebiasaan Gereja Perdana untuk berkumpul dan berdoa (beribadat) pada hari Minggu.
Kesimpulan:
v  Sebagai murid Yesus dalam hidup sehari-hari hendaknya kita mampu menghadirkan Kristus melalui kata-kata dan perbuatan kita kepada sesama.
v  Menghayati dan mewujudkan kebangkitan Kristus tidak harus melalui karya-karya yang besar dan spekakuler, tepai dapat kita lakukan dengan menjadi SAHABAT bagi mereka yang :
·         Mengalami kesedihan dan banyak masalah
·         Putus harapan
·         Tidak memiliki semangat
·         Lemah dan tak berdaya
Itu semua adalah wujud sederhana yang dapat kita lakukan agar kita dapat menjadi saksi Kebangkitan Kristus melalui kata-kata dan perbuatan kita dalam hidup sehari-hari.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Materi Agama Katolik

SANTO AMBROSIUS, USKUP DAN PUJANGGA GEREJA

Santo Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja Tanggal Pesta: 7 Desember Ambrosius lahir pada tahun 334 di Trier, Jerman dari sebuah keluarga Kr...