MODUL
PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
BAB I
MANUSIA MAKHLUK
PRIBADI
1. AKU
PRIBADI YANG UNIK
Standar
Kompetensi
Memahami nilai-nilai keteladanan Yesus
Kristus sebagai landasan mengembangkan diri sebagai perempuan atau laki-laki
yang memiliki rupa-rupa kemampuan dan keterbatasan sehingga dapat berelasi
dengan sesama secara lebih baik
Kompetensi
Dasar
Indikator
Pencapaian
·
Menjelaskan isi teks kisah penciptaan (Kej 1:26-31)
·
Menjelaskan tentang bakat dan kemampuan yang dimiliki setiap orang
·
Menyebutkan ciri-ciri fisik dan fungsinya
·
Menyebutkan kelebihan dankekurangannya dari segi jasmaniah
·
Memberikan alasan perlunyamengembangkan talenta yang dimiliki (Mat
25: 14-30) sehingga berguna bagi sesama.
Tujuan Pembelajaran
Pada
akhir pelajaran, siswa dapat:
·
Menjelaskan isi teks kisah penciptaan (Kej 1:26-31)
·
Menjelaskan tentang bakat dan kemampuan yang dimiliki setiap orang
·
Menyebutkan ciri-ciri fisik dan fungsinya
·
Menyebutkan kelebihan dan kekurangannya dari segi jasmaniah
·
Memberikan alas an perlunyamengembangkan talenta yang dimiliki
(Mat 25: 14-30) sehingga berguna bagi sesama.
Materi Ajar
· Saya pribadi yang unik.
· Saya
Memiliki Kelebihan dan Kekurangan
a.
Mengamati
dan Mempercakapkan Keunikan Manusia Dilihat dari Segi Jasmani, Rohani dan
Pengalaman Hidup
Nama:…………………………….
I.
Ciri-ciri
Badan
Warna kulit : kuning, hitam,
coklat,putih
Rambut : lurus,keriting, berombak
Muka : bulat, bulat
telur,lonjong
Ciri-ciri lain :……………………………
2. Kepndaian/Bakat,sifat
Kepandaian :
matematika, sejarah, Bahasa.
Keterampilan :
menari,olahraga, menjahit, menyanyi
Hobby :
piknik, membaca, renang
Sifat yang menonjol : ramah, suka
mengeti,bertanggung jawab,keibuan,berani, maulu-malu.
AKU MEMILIKI KELEBIHAN DAN
KEKUARANGAN
1.
Darimana
berasal keadaan fisik kita?
2.
Dari
mana kita memperoleh kemampuan-kemampuan dan sifat-sifat yang kita milki pada
saaat ini?
3.
Bagaimana
sikap kita yang tepat terhadap keberadaan kita pada saat ini?
De fakto
kita memiliki keadaan fisik seperti yang sekrang ini. Demikian juga de factor kita memiliki kemampuan, bakat-bakat, sifat,
dsb. Walalupun kita masih dapat mengembangkankannya. Bagaimana keadaan kita terbentuk?
a.
Keturunan
atau pengaruh lingkungan
Di kalangan ahli ilmu jiwa
terdapat pandangan yang cukup berbeda sebagai berikut:
1.
Ada
aliran yang lebih menekankan bahwa keberadaan fisik, bakat, kemampuan karakter,
dan sifat-sifat seseorang lebih disebabkan oleh factor keturunan. Kita berkulit
kuning atau hitam, bersosok tinggi atau pendek, berbakat seni atau matematika,
semuanya itu pada dasarnya kita warisi dari orangtua atau leluhurkita.
2.
Aliran
lain lebih menekankan pada pengaruh lingkungan. Kata mereka: alam, kebudayaan
dan kultur sangat membentuk diri seseorang. Alam dan kebudayaan Eropa
menghasilkan orang Eropa. Alam dan kebudayaan Afrika dan Asia, menghasilkan
orang asia dan Afrika.
3.
Akhirnya,
ada aliran yang dapat menerima kedua-duanya. Keberadaan seseorang
turut ditentukan oleh factor keturunan, tetapi juga factor lingkungan hidupnya.
Evaluasi
1.
Mengapa
manusia dikatakan sebagai ciptaan yang unik dan istimewa berdasarkan Kej 1:26 –
31
2.
Sebut
dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi bakat-bakat dan kemampuan yang
kita miliki?dst.
STANDAR KOMPETENSI
Memahami nilai-nilai keteladanan Yesus
Kristus sebagai landasan mengembangkan diri sebagai perempuan atau laki-laki
yang memiliki rupa-rupa kemampuan dan keterbatasan sehingga dapat berelasi
dengan sesama secara lebih baik
KOMPETENSI DASAR
Memahami
dirinya sebagai manusia yang diciptakan Allah menurut citra-Nya, sehingga
menyadari bahwa semua manusia adalah saudara se Allah Bapa –Ibu
INDIKATOR PENCAPAIAN
·
Menjelaskan keistimewaan manusia sebagai citra Allah dibandingkan
dengan ciptaan Allah lainnya
·
Menganalisis sebab-sebab muculnya tindakan diskriminasi dan sikap
fanatisme
·
Menjelaskan berbagai upaya dalam mengembangkan persaudaraan sejati
umat manusia
·
Menganalisis sebab-sebab munculnya diskriminasidan fanatisme dan
mencari jalan keluarnya
TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada
akhir pelajaran, siswa dapat:
·
Menyebutkan contoh diskriminasi dan fanatisme ras, agama, suku dan
sebagainya beserta sebab dan akibatnya;
·
Menjelaskan arti Kej 1: 26-27 dalam kaitannya dengan manusia
diciptakan sebagai satu saudara yang semartabat
·
Menjelaskan sikap toleran/akomodatif dan mengharagai perbedaan
·
Menjelaskan usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menghilangkan
diskriminasi dan fanatisme.
MATERI AJAR
· Keluhuranku sebagai
citra Allah
· Aku
memiliki Suara hati dan kebebasan
Teks
Kitab Suci: Kisah penciptaan Manusia (Kej 1: 26-31)
Berfirmanlah
Allah: “Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita, suapaya
mereka berkuasa atas ikan-ikan dan burung-burung di udara dan atas ternak dan
atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Maka
Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah
diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah
memberkati mereka, lalu alah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan
bertambah banyak; penuhlah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas
ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang
merayap di bumi.”
Berfirmanlah Allah: “Lihatlah,
Aku memberikan kepadamu segala
tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohon yag buahnya
berbiji; itulah akan menjadi makananmu. Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala
yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau
menjadi makanannya. Dan jadilah demikian. Maka Allah melihat segala yang
dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah
hari keenam.” (Kej 1: 26-31).
Demikianlah riwayat langit dan bumi
pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN
Allah menjadikan bumi dan langit, belum ada semak apapun di bumi, belum
timbul apapun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan
belum ada oporang untik mengusahakan tanah itu; tetapi ada kabut naik ke atas
dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu. Ketiak itulah TUHAN Allah
membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam
hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. (Kej 2: 4-7).
Dari Teks Kitab Suci di atas kiranya
cukup jelas bahwa manusia diciptakan oleh Allah menurut gambar dan citra-Nya.
“Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita” (Kej 1: 26).
Selanjutnya, kepada manusia itu diberi kuasa untuk menguasai alam ciptaan yang
lain. Menguasai alam berarti menata, melestarikan,mengembangkan, dan
menggunakannya secara bertanggung jawab. Untuk itu, diperlukan akal budi dan
kehendak bebas yang bertanggung jawab.
Hanya kepada manusia diberi
kemampuan-kemampuan untuk menata, melestarikan,mengembangkan, dan menggunakanya
secara bertanggung jawab. Kemampuan-kemampuan itu yang membuat manusia mirip
dengan Allah. Ia menjadi citra Allah.
1.
Kemampuan
Akal Budi
Kemampuan-kemampuan
apa saja yang dapat kita lakukan dalam hubungan dengan akal budi?
Dengan
akal budi antara lain kita dapat:
a.
Mengerti dan
menyadari dirisendiri
b.
Mengerti
dan menyadari apa saja diluar dirinya
c.
Manusia
dapat mengembangkan dirinya, dapat membat riwayat dan sejarah hidupnya
d.
Manusia
dapat membangun hubungan yang khas dengan sesamanya.
2.
Kemampuan
Berkehendak bebas
a.
Dengan
kehendak bebas manusia dapat bertindak dan melakukan sesuatu dengan sengaja
b.
Dengan
kehendak bebas manusia dapat melakukan suatu tindakan dan perbuatan moral
c.
Dengan
kehendak bebas manusia dapat bertindak secara bertangggung jawab
3.
Kemampuan
Hati Nurani
Dengan
hati nurani manusia dapat:
a.
Manusia
mampu mengenal Allah Penciptanya
b.
Manusia
dapat mengenal perbuatan baik dan jahat
c.
Manusia
dapat mengikuti dan malaksanakan kata suara hati yang baik dan mengelakan kata
suara hati yang tidak baik.
Selain
3 hal di atas manusia juga memiliki Kemampuan”Menguasai”
Tuhan
menyerahkan alam lingkungan ini kepada manusia untuk dikuasainya. Namun,
manusia bukannya menguasai alam ini secara sewenang-wenang; manusia harus
menguasai alam ini secara bertanggungjawab. Tuhan menghenadaki suapaya alam
ini, selalin digunakan oleh manusia, juga ditata dan dielstarikan. Kita menjadi
rekan sekerja Tuhan untuk mengembangkan alam lingkungan kita. Untukkita
dikaruniai akal budi dan kehendak bebas.
4.
SEBAGAI
CITRA ALLAH AKU DAN SESAMAKU ADALAH SAUDARA
1.
Sebab-sebab
terjadinya sikap diskriminatif dan fanatisme
a.
Kebodohan,
kekuarangpahaman, dan kepicikan
Jika
kita kurang paham atau tidak paham dengan agama kita sendiri dan agama orang
lain, maka mudah sekali menimbulkan sikap apriori, menolak, mendiskreditkan,
dan mendiskriminasikan agam serta keyakinan orang lain. Kita bersikap fanatic
menolak. Demikian juga, kebodohan dan kepicikan kita tentang kebudayaan,
adat-istiadat, dan falsafah suku sendiri atau suku orang lain, dapat membuat
kita mudah bersikap fanatic suku secara buta. Kalau seorang pengusaha tahu dan
mengenal kebutuhan serta persolan buruh-buruhnya, dan buruh-buruh tahu persolan
yang dihadapi bosnya,mungkin ketegangan sosial antara kedua belah pihak dapat
sedikit diredam. Orang-orang yang sungguh cerdas dan bijaksana tidak akan
bersikap fanatic dan diskriminatif akan selalu hinggap pada orang-orang picik,
yang pengetahuannya sangat kurang atau setengah-setengah.
b.
Perasaan
terancam
Orang-orang
atau golongan yang merasa terancam akan cenderung bersikap fanatic. Isu
Kristenisasi atau Islamisasi dapat membuat orang Islam atau Kristen bersikap
fanatik.
2.
Jalan
keluar untuk menjauhi sikap diskriminatif dan fanatisme
a.
bersikap
dan berprilaku moderat: menjauhkan diri dari sikap yang berelbihan dan sikap
ekstrim. Bersikap d tengah-tengah selalu aman. Kata orang kebenaran selalu
berada di tengah-tengah.
b.
berpola
pikir pluralis: situasi majemuk menuntut kita untuk berpikir dan bersikap
terbuka, inklusif.
c.
Tidak
mudah menghakimi: hendaknya kita tidak mudah menghakimi dan menyalajkan orang
lain; lebih baik mawas diri atau mengoreksi diri sendiri. Kita tidak boleh
menghakimi orang lain, serahkan penghakiman itu pada Allah. Menghakimi adalah
hak Allah, Ia hakim yang adil. Sebab menghakimi orang lain,sama dengan
menghakimi diri sendiri. Suara hati kita sering masih lemah,kurang jernih.
Seperti Yesus katakana: “Barangsiapa di anatara kamu tidak berdosa, hendaklah
ia yang melempar batu kepada perempuan itu”(Yoh 8:8).
d.
Membuka
pilihan yang kompromistis tanpa mengorbankan prinsip
e.
Keteladanan
para orangtua. Banyak fanatisme dan kekerasan merebak dalam keluarga karena
disulut oleh sikap ayah dan ibu.
3.
Dasar
Alkitabiah atas sikap akomodatif dan toleran terhadap sesama
a.
Kesetaraan
martabat
b.
Pluralitas
atau kemajemukan adalah suatu kenyataan
c.
Adanya
perbedaan dapat membantu orang untuk mawas diri
d.
Hukum
cinta kasih adalah dasar utama sikap toleran kepada sesama. Cinta berarti
menerima orang lain apa adanya sesuai denga identitasnya yang berbeda atau
justeru karena identitas nya yang berbeda. Cinta baru dapat menemukan bentuknya
yang paling dalam ketika kita mencintai orang lain bukan karena ia sama dengan
kita, melainkan terlepas dari apapun sifat dan karakternya, termasuk
perbedaannya.Yesus tidak pernah mengajarkan kita untik mencintai dengan syarat
bahwa orang lain itu harus sama suku dan agamanya dengan kita. Sebaliknya,
Yesus mengajar kita untuk mencintai
semua orang, bahkan orang yang memusuhi kita.
4.
EVALUASI
1 Jelaskan keistimewaan manusia sebagai citra Allah dibandingkan
dengan ciptaan Allah lainnya!
2. Sebutkan sebab-sebab muculnya tindakan diskriminasi dan sikap
fanatisme
3. Jelaskan berbagai upaya dalam mengembangkan persaudaraan sejati
umat manusia
4. Sebut dan jelaskan
sebab-sebab munculnya diskriminasidan fanatisme dan mencari jalan
keluarnya
KEPRIAAN DAN KEWANITAAN
ISTANDAR KOMPETENSI :
Memahami nilai-nilai keteladanan Yesus
Kristus sebagai landasan mengembangkan diri sebagai perempuan atau laki-laki
yang memiliki rupa-rupa kemampuan dan keterbatasan sehingga dapat berelasi
dengan sesama secara lebih baik
KOMPETENSI DASAR :
Memahami jati diri pria dan wanita yang diciptakan Allah untuk
saling melengkapi sebagai partner yang sederajat
INDIKATOR
PENCAPAIAN :
·
Menjelaskan hakekat ke-laki-laki-an dan ke-perempuan-an secara
biologis
·
Menjelaskan perbedaan pria dan wanita secara psikologis
·
Menjelaskan sifat komplementer dalam relasi laki-laki dan
perempuan
·
Menjelaskan peranan dan tugas pria dan wanita secara kodrati
·
Menjelaskan pandangan masyarakat tentang peranan dantugas
laki-laki dan perempuan baik secara pribadi maupun sebagai pasangan
·
Merumuskan pesan Kitab Suci Kej 1:26-27 berkaitan dengan hakekat
penciptaan laki-laki dan perempuan dan konsekuensi dalam relasi antar mereka
TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada
akhir pelajaran, siswa dapat:
·
menjelaskan hakekat ke-laki-laki-an dan ke-perempuan-an secara
biologis
·
menjelaskan perbedaan pria dan wanita secara psikologis
·
menjelaskan sifat komplementer dalam relasi laki-laki dan
perempuan
·
menjelaskan peranan dan tugas pria dan wanita secara kodrati
·
menjelaskan pandangan masyarakat tentang peranan dantugas
laki-laki dan perempuan baik secara pribadi maupun sebagai pasangan
·
merumuskan pesan Kitab Suci Kej 1:26-27 berkaitan dengan hakekat
penciptaan laki-laki dan perempuan dan konsekuensi dalam relasi antar mereka
MATERI AJAR
·
Kepriaan
dan kewanitaan
·
Tugas
Pria dan wanita
1.
Perbedaan
antara pria dan wanita dari segi psikologis
a.
Perbedaan
cara berpikir
Cara
berpikir wanita lebih intuitif dan konkret, sedangkan cara berpikir pria lebih
objektif; teoritis, dan abstrak. Jalan pikiran wanita agak lebih “dari dalam”,
agak dipengaruhi oleh unsur-unsur subjektif. Wanita berpikir lbih intuitif, dan
menghubungkan kejadian-kejadian dengan dirinya sendiri. Ia sulit mengambil
jarak dengan apa yang dipikirkan. Melihat peristiwa tabrakan misalnya, ia
spontan menjerit. Mendengar suatu cerita yang sedih, ia akan menangis,
seolah-olah terlibat dalam peristiwa itu. Sebaliknya, pria berpikir lebih dari
luar, agaklebih objektif dan lebih berkepala dingin. Ia dapat mengambil jarak
dengan apa yang dipkirkannya. Oleh sebab itu, pria tidak gampang terharu dan
lekas terpengaruh., ia lebih berpikir secara abstrak dan teoritis.
Wanita
lebih berpikir hal-hal yang kecil (partial) dan bersifat sehar-hari, sedangkan
pria lebih suka berpikir hal-hal yang global dan jangkauannya jauh.Wanita
cenderung berpikir soal yang kecil-kecil dan keseharian, seperti pot
bunga,pacar, alat-alat make-up, dan sebagainya. Kalau berpiknik, ia akan
berpikir segala soal tetek bengek seperti sambal, tikar, air minum dan
sebagainya yang mungkin luput dari perhatian seorang pria.Pikiran wanita
cenderung berorientasi pada kekinian,pada saat sekarang. Sebaliknya pria
berpikir lebih global dan jauh ke masa depan. Ia berpikir tentang cita-cita,
karier masa mendatang, dan sebagainya., Hal-hal kecil yang bersifat sehar-hari
seperti kancing baju yang sudah copot atau singlet yang sudah kotor sering
tidak dipikirkannya.
Pikiran
wanita lebih keluar dirinya, sedangkan pria lebih ke dalam dirinya. Pikiran
wanta lebih terarah kepada hal-hal yang diluar dirinya. Ia lebih bersifat
ultroistis. Ia mengiangat orangtuanya, adik-adiknya,pacarnya dengan segenap
hati, dan ingin agar mereka itu bahagia. Sedangkan pikiran pria lebih terarah
kepada dirinya sendiri. Lebih bersifat ego-sentris. Jika ia mengingat pacar,
mungkin saja demi kepuasannya.
b.
Perbedaan
Perasaan
Perasaan
wanita lebih mudah bergetar, sedangkan perasaan pria agak terkendali. Karena
daya pikirnya lebih intuitif,perasaan wanita gampang bergetar.Jika berhadapan
dengan suatu masalah,perasaan wanita mudah menjalar dari satu soal ke soal
lain. Ia dapat melupakan inti persoalan dan tenggelam dalam detil perasaan
keterharuan yang berlarut-larut. Wanita yang sudah tersentuh atau terluka
hatinya tidak mudah melupakannya.
Pria
lebih dapat mengendalikan perasaannya karena gaya pikirnya yang lebih objektif.
Pria dapat mebendungperasaannya sehingga tidak terlalu mendalam dan merembeske berbagai
masalah. Pria mudah marah, tetapi sebentar menjadi tenang kembali.Pria mudah
jatuh cinta sekali pandang, tetapi juga mudah melupakannya. Oleh sebab itu,pria
lebih gampang mengungkapkan perasaannya, sedangkan wanita cenderung
memendamkannya.
c.
Perbedaan
Alun dan Selera seks
Pria
lebih mudah terangsang pada hal-hallahiriah, sedangkan wanita terangsang pada
ahal-hal yang batiniah.seorang pria tertarik pada wanita lebih pada pesona
fisik (lahiriah). Pria akan terangsang misalnya, jika melihat paha atau buah
dada seorang gadis. Sedangkan wanita akan lebih terangsang pada hal-hal yang
lebih batiniah. Wanita akan terangsang jika dirayu dan dicumbu; jika dia merasa
dicintai dan diingini.
Ransangan
pada pria dapat sangat cepat bangkit, tetapi juga cepat menghilang. Pada
wanita, rangsangan akan bangkit secara pelan-pelan dan menghilang pelan-pelan
juga.
Rangsangan
seksual pada wanita terdapat hampir pada seluruh tubuhnya, walaupun ada
tempat-tempat tertentu yang lebih peka untuk terangsang, seperti buah dada, organ
kelamin, leher dan sebagainya. Sedangkan pada pria, tempat rangsangan praktis
dilokalisasi pada organ kelamin.
d.
Perbedaan
sikap dan Tindakan
Umumnya,pria
itu lebih bersifat agresif, bebruat, dan membangun. Pria membuat rumah,membuka
lading baru,”membuat” anak dan sebagainya. Oleh karena itu,pria sangat
mementingkan tugas, karier, dan tempat kerja.Pria meluangkan banyak waktu di tempat-tempat ia dapat kerja. Pria terikat pada kantornya,
ladangnya, dan sebagainya.
Umumnya,
wanita lebih pasif, menerima, dan memelihara. Wanita merawat rumah,menyiram
tanaman,mengandung,melahirkan, dan
mengasuh anak.Jika harus memilih karier diluar rumah atau anak-anak,
wanita lebih suka memilih anak-anak. Oleh sebab itu, wanita sangat terika
dengan tempat di mana ia dapat memelihara,kebunnya atau rumahnya.
2.
Mendalami
masalah daya tarik antara pri dan wanita
Kita sudah melihat bahwa
perbedaan jasmaniah dan rohaniah antara pria dan wanita justru membangkitkan
daya tarik sendiri. Daya tarik itu bisa berupa cinta. Dari pengalaman kita
sehar-hari ternyata daya tarik dan cinta itu bisa bertingkat-tingkat.
Tingkat-tingkat daya tarik dan
cinta:
a.
Tingkat
daya tarik dan cinta yang pertama (paling primitive) adalah daya tarik atau
cinta jasmaniah. Daya tarik atau cinta semacam ini tumbuh hanya karean
soal-soal lahiriah. Mislanya, karena gadis itu montok, berbodi gitar, berkulit
kuning langsat, atau karena pria itu ganteng. Memang, daya tarik dan cinta itu
tumbuhnya bertitik tolak dari soal-soal lahiriah, sehingga hal ini dapat menjadi
bencana jika berhenti pada soal jasmani belaka.
b.
Tingkat
daya tarik dan cinta yang kedua adalah cinta rohaniah. Daya tarik dan cinta
yang bersifat rohaniah ini disebut cinta erotis. Daya tarik dan cinta ini
timbul karena:
Kemampuan
seseorang: Gadis yang bisa tersenyum manis, menari, menyanyi, dsb, atau pria
yang bisa bermain gitar, raja dilapangan bola,dsb. Bisa mennimbulkan daya tarik
dan cinta tersendiri.
Karakter
atau sifat: Gadis yang ramah dan keibuan, atau pria yang setia dan
bertanggungjawab bisa membangkitkan daya tarik dan rasa cinta.
c.
Tingkat
daya tarik dan cinta yang ketiga adalah cinta pribadiah. Daya tarik dan cinta
seperti ini sering disebut cinta personal. Tertarik dan mencintai seseorang
karena pribadi orang tersebut, termasuk kebaikan dan kekuaranganya. Gadis yang
perawan atau tidak perawan, jejaka yang saleh atau nakal dapat saja dicintai.
Cinta yang demikian adalah cinta yang personal, cinta yang pribadiah
d.
Tingkat
daya tarik dan cinta yang keempat adalah cinta imani. Dalam cinta ini Allah mendapat
tempatnya. Orang percaya bahwa cinta dan sang kekasih adalah kurnia Tuhan.
Tuhan menjadi pokok dan saksi dari cinta itu.
Singkatnya:
1.
Dalam
cinta jasmaniah dan cinta rohaniah, “aku” yang menjadi patokan, “aku”yang
penting. Kekasih itu aku rebut untukku.Kalau aku tidak butuh lagi, dapat aku
tendang.
2.
Dalam
cinta pribadiah kekasihlah yang penting. Aku untuk dia.
3.
Dalam
cinta imani, Tuhan yang penting. Cinta saya dan kekasih saya harus
dipertanggungjawabkan kepada-Nya.
Demikianlah
daya tarik itu terjadi dalam diri manusia yang berbeda jenis kelamin (pria dan
wanita). Daya tarik ini muncul bukan karena kemauan manusia. Daya tarik muncul
begitu saja. Daya tarik antara pria dan wanita yang berbeda jenis kelamin ini
adalah sesuatu yang kodrati, yang diletakkan oleh Allah sendiri dalam diri kita
masing-masing. Daya tarik turut membangun pribadi kita yang unik. Daya tarik
menjadikan kita manusia yang makin sempurna.
EVALUASI
1. Menjelaskan
hakekat ke-laki-laki-an dan ke-perempuan-an secara biologis
2. Menjelaskan
perbedaan pria dan wanita secara psikologis
3. Menjelaskan
sifat komplementer dalam relasi laki-laki dan perempuan
4. Menjelaskan
peranan dan tugas pria dan wanita secara kodrati
5. Menjelaskan
pandangan masyarakat tentang peranan dantugas laki-laki dan perempuan baik
secara pribadi maupun sebagai pasangan
6. Merumuskan
pesan Kitab Suci Kej 1:26-27 berkaitan dengan hakekat penciptaan laki-laki dan
perempuan dan konsekuensi dalam relasi antar mereka
HATI NURANI
II. STANDAR KOMPETENSI :
Memahami nilai-nilai keteladanan Yesus
Kristus sebagai landasan mengembangkan diri sebagai perempuan atau laki-laki
yang memiliki rupa-rupa kemampuan dan keterbatasan sehingga dapat berelasi
dengan sesama secara lebih baik
III.KOMPETENSI DASAR :
Mengenal suara hatinya, sehingga dapat bertindak secara benar dan
tepat
IV. INDIKATOR PENCAPAIAN :
- Menjelaskan
pengertian hati nurani dilihat dari segi waktu, kebenaran dan kepastian
- Menjelaskan cara kerja dan fungsi hati nurani
- Menyebutkan contoh dan sebab-sebab hati nurani bisamenjadi
tumpul dan keliru
Merumuskan
cara-cara untuk membina suara hati
V. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada
akhir pelajaran, siswa dapat:
- menjelaskan
pengertian hati nurani dilihat dari segi waktu, kebenaran dan kepastian
- menjelaskan cara kerja dan fungsi hati nurani
- menyebutkan contoh dan sebab-sebab hati nurani bias menjadi
tumpul dan keliru
merumuskan
cara-cara untuk membina suara hati
VI. MATERI
AJAR
·
Hati
Nurani
·
Pembinaan
Suara Hati
1.
PENGERTIAN
Hati Nurani dapat diartkan secara
luas dan secara sempit:
a.
Arti
luas: Hati nurani berarti kesadaran moral yang tumbuh dan berkembang dalam hati
manusia. Keinsafan akan adanya kewajiban.
b.
Arti
sempit: hati nurani merupakan penerapan kesadaran moral di atas dalam situasi
konkret
2. Segi-segi
Hati Nurani
a.
Segi
waktu
Hati
nurani dapat berperan sebelum suatu tindakan dibuat. Biasanya, hati nurani akan
menyuruh kalau perbuatan itu baik dan melarang kalau perbuatan itu buruk.
Hati
nurani dapat berperan pada saat suatu tindakan dilakukan. Ia akan terus
menyuruh jika perbuatan itu baik dan
melarang jika perbuatan itu buruk atau jahat
Hati
nurani dapat berperan sesuadah suatu tindakan dibuat. Hati nurani akan memuji
jika perbuatan itu baik dan hati nurani akan membuat kita gelisah atau menyesal
jika perbuatan itu buruk atau jahat.
b.
Segi
benar-tidaknya
Hati
nurani benar, jika kata hati kita cocok dengan norma objektif
Hati
nurani kita keliru, jika kata hati kita tidak cocok dengan norma objektif
Misalnya; seorang gadis dapat saja melaksanakan
abortus, sebab menurut hati nuraninya perbuatan itu salah. Pada hal, menurut
norma objektif perbuatan itu salah.
c.
Segi
pasti-tidaknya
Hati
nurani yang pasti. Artinya secara moral dapat dipastikan bahwa hati nurani
tidak keliru
Hati
nurani yang bimbang. Artinya masih ada keraguan.
3. Pedoman
yang dapat dipegang
a.
Kata
hati (hati nurani) yang benar dan pasti, maka:
Perbuatan
yang baik dapat dan harus dilakukan
Perbuatan
yang buruk harus dielakan
b.
Kata
hati yang pasti, tetapi keliru, maka;
Perbuatan
yang baik dapat dan harus dilakukan.
Misalnya: seorang remaja merasa pasti bahwa hari
senin adalah hari puasa, maka ia harus berpuasa, walaupun keliru
Perbuatan
yang buruk harus dielakkan.
Misalanya: seorang remaja merasa pasti bahwa mencium
kekasihnya adalah dosa, maka ia harus mengelakkannya, walaupun keliru.
c.
Kata
hati yang tidak pasti
Seseorang
dapat memilih yang paling menguntungkan. Misalnya hati nurani seseorang tidak
merasa pasti apakah hari ini puasa atau tidak, maka ia boleh memilih yang
menguntungkan dia.
Jika
menyangkut nyawa manusia, maka keselamatan nyawa itu harus
didahulukan.Misalnya, jika seseorang tidak merasa pasti bahwa suatu cara KB
bersifat abortif atau tidak, maka ia harus menolak cara itu, sebab menyangkut
nyawa manusia.
4. Cara
Kerja hati Nurani
a.
Dalam
hati manusia, sebelum ia bertindak atau berbuat sesuatu, ia sudah mempunyai
suatu kesadaran atau pengetahuan umum bahwa ada yang baik da nada yang buruk.
Setiap orang memiliki kesadaran moral tersebut, walalaupun kadar kesadarannya
berbeda-beda
b.
Pada
saat-saat menjelang suatu tindakan etis, pada saat itu kata hati kita
mengatakan perbuatan itu baik atau buruk. Jika perbuatan itu baik, kata hati
muncul sebagai suara yang menyuruh.
Namun, jika perbuatan itu buruk, kata hati akan muncul sebagai suara
yang melarang. Kata hati yang muncul pada saat ini disebut prakata hati.
c.
Pada
saat suatu tindakan dijalankan, kata hati masih tetap bekerja, yakni menyuruh
atau melarang.
d.
Sesudah
suatu tindakan atau perbuatan, maka kata hati kita muncul sebagai “hakim” yang
memberi vonis. Untuk perbuatan yang baik, kata hati akan memuji, sehingga
membuat orang merasa bangga dan bahagia. Namun, jika perbuatan itu buruk atau
jahat,maka kata hati akan mencela/menyalahkan, sehingga orang meras gelisah,
malu, menyesal, putus asa dsbnya.
Demikianlah, kata hati muncul sebagai indeks
(petunjuk), kemudian sebagai iudex (hakim) dan sekaligus vindex (penghukum)
5. Fungsi
Hati Nurani dan sikap kita terhadapnya
a.
Fungsi
hati Nurani
Hati
nurani berfungsi sebagai pegangan, pedoman, atau norma untuk menilai suatu
tindakan,apakah tindakan itu baik atau buruk.
Hati
Nurani berfungsi sebagai pegangan atau peraturan-peraturan konkret di dalam
kehidupan sehar-hari
Hati
nurani berfungsi menyadarkan manusia akan nilai dan harga dirinya
b.
Sikap
kita terhadap hati nurani
Menghormati
setiap suara hati yang keluar dari hati nurani kita
Mendengarkan
dengan cermat dan teliti setiap bisikan hati nurani kita
Mempertimbangkan
secara masak dan dengan pikiran sehat apa yang dikatakan oleh hati nurani
Melaksanakan
apa yang disuruh oleh hati nurani
BACAAN KITAB SUCI
PERJUANGAN HUKUM
TAURAT
Roma 7: 14 – 26
PEMBINAAN SUARA HATI
1.
Contoh-contoh
tumpulnya hati nurani di kalangan kaum rmaja dan masyarakat luas antara lain
sebagai berikut.
2.
a.
Di kalangan remaja, antara lain:
kebiasaan
menyontek
Pergaulan
bebas sampai free sex
Mencintai
kebudayaan asli dianggap kolot
Menganggap
hina pekerjaan tangan
b.Di
kalangan masyarakat luas, antara lain:
Kebiasan
menyogok, supaya urusan lekas selesai
Kebiasan
bersikap ABS (Asal bapak Senang) dan menjilat
Praktik
riba atau rente
Praktik
kebencian antar suku, agama, ras, golongan
c. Mengapa hati nurani kita bisa buta, mati atau tumpul
Orang
yang bersangkutan tidak biasa menghiraukan hati nuraninya.
Orang
yang selalu bersikap ragu-ragu atau bingung
Pandangan
masyarakat yang keliru
Misalnya: riba dianggap biasa.
Pengaruh
pendidikan dalam lingkungan keluarga atau lingkungan lainnya
Pengaruh
propaganda, mass media dan arus massa. Contoh cinta bebas.
c.
Mengapa
hati nurani bisa keliru?
Pengaruh
modernisasi atau globalisasi yang membawa perubahan nlai-nilai
Berbagai
pendapat atau pandangan yang kurang dikuasai.
e.
Bagaimana
cara-cara untuk membina suara hati
Mengikuti
suara hati dalam segala hal. Seseorang yang selalu berbuat sesuai dengan hati
nuraninya, hati nurani akan semakin terang dan berwibawa. Seseorang yang selalu
mengikuti dorongan suara hati, keyakinannya akan menjadi sehat dan kuat.
Dipercayai orang lain, karena memiliki hati yang murni dan mesra dengan Allah.
Mencari
keterangan pada sumber yang baik: Membaca Kitab suci, dokumen-dokumen gereja,
buku-buku yang bermutu. Bertanya kepada orang yang punya pengetahuan dan
pengalaman. Ikut dalam kegiatan rohani, seperti: rekoleksi, retret, dsbnya
Koreksi
diri atau introspeksi
Koreksi atas diri sangat penting untuk dapat selalu
mengarahkan hidup kita.
BACAAN
KITAB SUCI.
HIDUP MENURUT DAGING ATAU ROH
(Galatia 5: 16 – 25)
Maksudku ialah: hidup
oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan
daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan
keinginan daging – karena keduanya bertentangan – sehingga setap kali tidak
melakukan apa yang kamu kehendaki. Akan tetapi, jikalau kamu memberikan dirimu
dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.
Perbuatan daging telah
nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir,
perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri,
percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora, dan sebagainya.
Terhadap semuanya itu
kuperingatkan kamu –seperti yang telah kubuat dahulu- bahwa barangsiapa
melakukan hal-hal demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah.
Tetapi buah Roh
ialah: kasih, suka cita, damai
sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan
penguasaan diri. Barangsiapa menjadi milik Kristus, ia telah menyalibkan daging
dan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau hidup oleh Roh, baiklah hidup
kita dipimpin oleh Roh.
Pertanyaan:
1.
Keinginan-keinginan
mana yang saling bertentangan dalam diri kita menurut Santo Paulus?
2.
Manakah
perbuatan-perbuatan daging dan manakah buah-buah Roh?
3.
Kearah
mana hati nurani kita harus diarahkan?
EVALUASI
1. Jelaskan
pengertian hati nurani dilihat dari segi waktu, kebenaran dan kepastian!
2. Jelaskan
cara kerja dan fungsi hati nurani!
3. Sebutkan
contoh dan sebab-sebab hati nurani bisamenjadi tumpul dan keliru!
4.
Rumuskan cara-cara untuk membina suara hati!
BAB IX
BERSIKAP KRITIS TERHADAP MEDIA MASSA
STANDAR KOMPETENSI :
Memahami nilai-nilai keteladanan Yesus
Kristus sebagai landasan mengembangkan diri sebagai perempuan atau laki-laki
yang memiliki rupa-rupa kemampuan dan keterbatasan sehingga dapat berelasi
dengan sesama secara lebih baik
KOMPETENSI DASAR :
Bersikap kritis terhadap pengaruh mass media, kelompok tertentu
dan sebagainya sehingga mampu mengambil keputusan yang tepat dan benar yang
dapat dipertanggung jawabkan
INDIKATOR
PENCAPAIAN:
·
Menyebutkan pengaruh positif dan negatif dari media massa
·
Menyebutkan maca-macam ideologi dan sekte-sekte dalam kehidupan
beragama yang dikenal
·
Menganalisis dan mengidentifikasi kecenderungan-kecenderungan dan
isu yang muncul pada zaman globalisasi
·
Menyebutkan aliran-aliran yang ada pada zaman Yesus dan
menjelaskan sikap kritis Yesus terhdapa aliran dan tawaran keduniaan yang ada
pada zaman-Nya
TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada
akhir pelajaran, siswa dapat:
·
menyebutkan pengaruh positif dan negatif dari media massa
·
menyebutkan maca-macam ideologi dan sekte-sekte dalam kehidupan
beragama yang dikenal
·
menganalisis dan mengidentifikasi kecenderungan-kecenderungan dan
isu yang muncul pada zaman globalisasi
·
menyebutkan aliran-aliran yang ada pada zaman Yesus dan
menjelaskan sikap kritis Yesus terhdapa aliran dan tawaran keduniaan yang ada
pada zaman-Nya
MATERI AJAR
·
Bersikap
Kritis Terhadap Media Massa
MEDIA
MASSA DAN PENGARUHNYA
Ada tiga revolusi besar yang pernah
terjadi di jagad raya ini, yakni revolusi agraris, revolusi industry, dan
revolusi informasi. Kita sekarang sedang mengalami revolusi informasi. Karena
berbagai kemajuan teknologi media, kita
dibanjiri oleh arus informasi yang melimpah ruah dan tidak henti, hampir tidak
ada saringan. Informasi-informasi itu dapat berupa informasi yang baik dan
membangun, tetapi juga dapat berupa informasi yang buruk dan merusak. Oleh
karena itu, kita khususnya para remaja, harus memiliki sikap kritis terhadap
semua informasi yang kita terima.
Sikap kritis berarti dapat
memilah-milah mana yang benar dan mana yang salah; mana yang baik dan mana yang
buruk; mana yang positif dan mana yang negative. Jadi, kita harus bersikap
kritis terhadap pengaruh positif dan negative darimedia yang menyuguhkan
berbagai informasi.
1. Pengaruh
Positif dari Media
Pengaruh positif dari
media dapat terjadi oleh:
a.
Teknologi
media
Teknologi media membawa pengaruh tersendiri,
walaupun mungkin tidak dimaksudkan oleh pemilik atau sponsor media itu.
Pengaruh teknologi media dapat disebut antara lain:
Teknologi
media mendekatkan manusia satu sama lain. Ia dapat mendekatkan pikiran dan
relasi kita. Pikiran dan relasi kita menjadi lebih terbuka kepada orang lain,
kepada bangsa lain, budaya lain, dsbnya.
Teknologi
media dapat membuat kita terlibat pada peristiwa di belahan bumi yang lain.
Kita terlibat pada gempa bumi di Aljazair,pada SARS di Cina, pada piala dunia,
dsb.
Teknologi
media menyajikan mutu dan pola pemberitaan yang semakin menarik. Pemberitaan
lewat satelit dan jaringan internet yang semakin marak.
Teknologi
media dapat menyajikan gambar, Video dan
suara yang lebih canggih, seperti music stereo, gambar tiga dimensi, dsb.
b. Pengaruh
dari pemilik atau sponsor media
Manusia,
entah pemilik, entah sponsor, entah lembaga Negara, entah masyarakat dan
gereja, dapat menggunakan media utuk menciptakan perhatian dan keperihatinan
umum tentang suatu masalah di belahan bumi, seperti AIDS, narkotika, pembunuhan
massal oleh suatu pemerintahan otoriter, dsb. Ia membantu menciptakan
keprihatinan.
Media
dapat digunakan untuk memberi informasi membentuk opini umum yang baik dan juga
untuk mendidik. Media dapat digunakan untuk membela keadilan dan kebenaran,
dsb.
Media
dapat digunakan untuk hiburan. Misalnya, hiburan music, tari, sinetron, dsb.
c.
Pengaruh
yang tidak disadari/dimaksudkan
Sadar
tidak sadar, media sudah membentuk budaya baru. Kaum muda adalah massa yang
terlibat penuh dalam budaya baru ini.
Sadar
tidak sadar, media telah mengubah cara pikir kita tentang hidup, tentang
kebudayaan, dsb. Jendela dunia terbuka lebar bagi kita.
2. Pengaruh
Negatif dari Media
a.
Pengaruh
negatif yang disebabkan dari teknologi
media sendiri
Media
telah mebangun kerajaan dan kekuasaan yang sangat kuat. Siap yang memiliki
media dia yang kuat dan berkuasa, dengan media Dunia Utara menguasai Dunia
Selatan.Kota menguasai desa. Yang kuat dan kaya menguasai yang lemah dan
miskin.
Media
menciptakan budaya barus yang gemerlap, budaya asli dan local perlahan-lahan
tersingkir.
b.
Pengaruh
negatif yang disebabkan oleh pemilik dan sponsor media
Media
adalah bisnis, supaya bisnis dapat laku,maka digalakan semangat materialism,
konsumerisme, dan hedonisme.
Lewat
media dapat dibangun persepsi yang salah tentang kesejahteraan. Kesejahteraan
berarti memiliki materi sebanyak-banyaknya. Manusia tidak lagi dinilai
darikarakter dan dedikasi, tetapi dari apa yang dia miliki (rumah, mobil, uang,
dsb) seperti yang dipromosiakn pada iklan-iklan di media.
Lewat
media dapat diciptakan streotip tentang tokoh kecantikan,mode, dsb. Yang akan
ditiru oleh khalayak ramai, misalnya mode rambut,mode pakaian, dsb. Yang begitu
cepat ditiru.
Lewat
media dapat diciptakan sensasi tantangan seks, kekerasan dan horror yang
mungkin sangat disenangi oleh penonton
Pemilik,
penguasa, dan sponsor media dapat melakukan berbagai rekayasa dan trik demi
kepentingan bisnis dan politiknya.
c.
Pengaruh
negative yang tidak disengaja
Media juga dapat membawa efek samping yang
merugikan, misalnya;
Jadwal
hidup dan kerja kita menjadi tidak teratur.Banyak waktu tersedot untuk menonton
atau mendengar siaran media.Komunikasi antar pribadi dalam keluarga berkurang
Kecanduan
dan ketertiban pada kekerasan dan seks bebas sering ada hubungannya dengan
siaran TV atau chatting di internet atau HP (SMS).
Arus
urbanisasi sering disebabkan oleh tayangan yang glamour tentang kehidupan kota.
BERSIKAP KRITIS TERHADAP IDEOLOGI, ALIRAN/PAHAM
DAN TREND-TREND YANG BERKEMBANG
1.
Pengertian
Ideologi adalah keseluruhan pemikiran, cita rasa,
dan segala upaya, terutama dalam bidang politik dan ekonomi. Oleh sebab itu,
ideology sering berkaitan dengan politik dan partai politik. Ideologi dapat
berarti falsafah hidup dan cara pandang terhadap sesame dan dunia. Negara kita
memiliki falsafah pancasila sebagai landasan Negara. Jadi, Pancasila dapat
dipandang sebagai suatu ideology, dinana termuat keseluruhan pemikiran, cita
rasa, dan perjuangan Bangsa Indonesia.
2.
Macam-macam
Ideologi
a. Nasionalisme:
pandangan yang berpusat pada bangsanya sendiri. Nasionalisme dibagi menjadi 2:
Nasionalisme
negatigf atau nasionalisme sempit ialah nasionalisme yang mengagung-agungkan
bangsa sendiri dan meremehkan/menghina bangsa lain.
Nasionalisme
positif adalah nasionalisme yang mempertahankan kemerdekaaan dan kedaulatan
bangsa, sekaligus menghormati kemerdekaan dan kedaulatan bangsa lain.
b. Marxisme: suatu
kumpulan ajaran yang menjadi dasar sosialisme dan komunisme. Tujuan utama dari
marxisme ialah menghapus kapitalisme yang dianggap menyengsarakan dan menjajah
kaum proletar, yaitu kaum buruh/rakyat kecil. Marxisme hanya percaya pada
materi, tidak percaya pada dunia adikodrati, termasuk tidak percaya kepada
Tuhan. Manusia merupakan satu unsur materi, suatu unsur yang sangat terbatas
dalam proses perubahan keseluruhan umat manusia dan semesta alam. Maka, manusia
dapat digunakan untuk tujuan marxisme itu. Jika manusia itu menjadi penghalang,
maka ia dapat dilenyapkan. Yang kiranya positif dari ideology marxisme ini
ialah perjuangan dan opsinya kepada kaum buruh/proletar. Hanya sayangnya,
ideology marxisme ini menghalalkan segala cara.
c. Komunisme: anak dari
marxisme. Komunisme mencita-citakan suatu sistem masyarakat di mana
sarana-sarana produksi dilakukan berdasarkan asas bahwa setiap anggota
masyarakat dapat memperoleh hasil sesuai dengan kebutuhan.
d. Teokrasi: sebuah paham
yang menghendaki agama menguasai masyarakat politis. Dalam hal ini, pemerintah
dianggap melakukan kehendak ilahi seperti diwahyukan menurut kepercayaan agama
tertentu. Negara adalah Negara agama. Segala bentuk teokrasi bersifat
statis-konservatif, karena hukum agama dipandang tetap.
e. Neo-liberalisme: paham
yang berkemabng dewasa ini dalam hubungannya dengan globalisasi dan pasar
bebas, yang akan dikuasai oleh mereka yang kuat secara ekonomis dan politis.
Liberalisme adalah suatu paham dan gerakan yang memperjuangkan kebebsan dari
penindasan apapun. Liberalisme memang memiliki segi positif dan negative.
Positif karena liberalism memperjuangkan kebebasan
dan hak asasi manusia. Negatif karena liberalism, terutama neo-liberalisme
dapat menguasai pasar karena terjadi persaingan yang tidak seimbang.
Liberalisme melahirkan sikap-sikap asosial.
f. Pluarlisme: orang dari
berbagai suku, daerah, agama, keyakinan religious, dan politik bercampur-baur
di kampong-kampung, di tempat kerja, kendaraan umum, di rumah sakit, dan dimana
pun juga; tidak ada masyarakat yang tertutup dan tradisional murni.
g. Materialisme
Kata materialisme terdiri dari kata materi
dan isme. Materi
dapat dipahami sebagai bahan; benda; segala sesuatu yang tampak. Materialisme
adalah pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang termasuk
kehidupan manusia
di dalam alam kebendaan semata-mata, dengan mengesampingkan segala sesuatu yang
mengatasi alam indra. Sementara
itu, orang-orang yang hidupnya berorientasi kepada materi disebut sebagai
materialis. Orang-orang ini adalah para pengusung paham (ajaran) materialisme
atau juga orang yang mementingkan kebendaan semata (harta,uang,dsb).
h.
Konsumerisme
Paham pertama adalah merujuk kepada suatu gerakan untuk
melindungi dan menginformasikan konsumen dengan mengharuskan praktek-praktek
seperti memberikan informasi kemasan dan iklan yang jujur, jaminan produk, dan
peningkatan standar keselamatan. Dalam arti ini adalah gerakan atau serangkaian
kebijakan yang ditujukan untuk mengatur produk, layanan, metode, dan standar produsen,
penjual, dan pengiklan untuk kepentingan pembeli. Dalam pengertian ini mungkin
ada baiknya bila penggunaan kata "Konsumerisme" yang sudah berganti
arti ini di ganti dengan kata "Hak Konsumen".
Paham kedua adalah paham atau ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok melakukan atau menjalankan
proses konsumsi
atau pemakaian barang-barang hasil produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara sadar dan
berkelanjutan. Hal tersebut menjadikan manusia menjadi pecandu dari suatu produk, sehingga ketergantungan tersebut
tidak dapat atau susah untuk dihilangkan. Sifat konsumtif yang ditimbulkan akan
menjadikan penyakit
jiwa yang tanpa sadar menjangkit manusia
dalam kehidupannya.
i.
Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi
sebagai tujuan utama hidup manusia
j.
Kapitalisme:
suatu paham yang menyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usaha untuk
meraih keuntungan sebesarnya.
k. Demokrasi: suatu gagasan yang menyangkut
mekanisme system pemerintah atau suatu Negara sebagai upaya mewujudkan
kedaulatan rakyat atas Negara.
l.
Sosialisme; paham yang
bertujuan membentuk Negara dengan usaha kolektif yang produktif dan membatasi
milik perseorangan.
EVALUASI
1.Sebutkan
pengaruh positif dan negatif dari media massa!
2.Sebutkan
maca-macam ideologi dan sekte-sekte dalam kehidupan beragama yang dikenal!
3.Analisis
dan identifikasikan kecenderungan-kecenderungan dan isu yang muncul pada zaman
globalisasi
4.Sebutkan
aliran-aliran yang ada pada zaman Yesus dan menjelaskan sikap kritis Yesus
terhdapa aliran dan tawaran keduniaan yang ada pada zaman-Nya!
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar