16 September 2021

KESETARAAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN

 Perbedaan antara pria dan wanita dari segi psikologis:

  • Perbedaan cara berpikir

Cara berpikir wanita lebih intuitif dan konkret, sedangkan cara berpikir pria lebih objektif; teoritis, dan abstrak. Jalan pikiran wanita agak lebih “dari dalam”, agak dipengaruhi oleh unsur-unsur subjektif. Wanita berpikir lbih intuitif, dan menghubungkan kejadian-kejadian dengan dirinya sendiri. Ia sulit mengambil jarak dengan apa yang dipikirkan.

Wanita lebih berpikir hal-hal yang kecil (partial) dan bersifat sehari-hari, sedangkan pria lebih suka berpikir hal-hal yang global dan jangkauannya jauh.Wanita cenderung berpikir soal yang kecil-kecil dan keseharian, seperti pot bunga, pacar, alat-alat make-up, dan sebagainya. Kalau berpiknik, ia akan berpikir segala soal tetek bengek seperti sambal, tikar, air minum dan sebagainya yang mungkin luput dari perhatian seorang pria.

Pikiran wanita lebih keluar dirinya, sedangkan pria lebih ke dalam dirinya. Pikiran wanta lebih terarah kepada hal-hal yang diluar dirinya. Ia lebih bersifat ultroistis. Ia mengiangat orangtuanya, adik-adiknya,pacarnya dengan segenap hati, dan ingin agar mereka itu bahagia. Sedangkan pikiran pria lebih terarah kepada dirinya sendiri. Lebih bersifat ego-sentris. Jika ia mengingat pacar, mungkin saja demi kepuasannya.

  •        Perbedaan Perasaan

Perasaan wanita lebih mudah bergetar, sedangkan perasaan pria agak terkendali. Karena daya pikirnya lebih intuitif,perasaan wanita gampang bergetar.Jika berhadapan dengan suatu masalah,perasaan wanita mudah menjalar dari satu soal ke soal lain. Ia dapat melupakan inti persoalan dan tenggelam dalam detil perasaan keterharuan yang berlarut-larut. Wanita yang sudah tersentuh atau terluka hatinya tidak mudah melupakannya.

Pria lebih dapat mengendalikan perasaannya karena gaya pikirnya yang lebih objektif. Pria dapat mebendungperasaannya sehingga tidak terlalu mendalam dan merembeske berbagai masalah. Pria mudah marah, tetapi sebentar menjadi tenang kembali.Pria mudah jatuh cinta sekali pandang, tetapi juga mudah melupakannya. Oleh sebab itu,pria lebih gampang mengungkapkan perasaannya, sedangkan wanita cenderung memendamkannya.

  • .       Perbedaan Alun dan Selera seks

Pria lebih mudah terangsang pada hal-hallahiriah, sedangkan wanita terangsang pada hal-hal yang batiniah. Seorang pria tertarik pada wanita lebih pada pesona fisik (lahiriah). Pria akan terangsang misalnya, jika melihat paha atau buah dada seorang gadis. Sedangkan wanita akan lebih terangsang pada hal-hal yang lebih batiniah. Wanita akan terangsang jika dirayu dan dicumbu; jika dia merasa dicintai dan diingini.

Ransangan pada pria dapat sangat cepat bangkit, tetapi juga cepat menghilang. Pada wanita, rangsangan akan bangkit secara pelan-pelan dan menghilang pelan-pelan juga.

Rangsangan seksual pada wanita terdapat hampir pada seluruh tubuhnya, walaupun ada tempat-tempat tertentu yang lebih peka untuk terangsang, seperti buah dada, organ kelamin, leher dan sebagainya. Sedangk Perbedaan sikap dan Tindakan

Umumnya,pria itu lebih bersifat agresif, bebruat, dan membangun. Pria membuat rumah,membuka lading baru,”membuat” anak dan sebagainya. Oleh karena itu,pria sangat mementingkan tugas, karier, dan tempat kerja.Pria meluangkan banyak waktu  di tempat-tempat ia dapat  kerja. Pria terikat pada kantornya, ladangnya, dan sebagainya.

Umumnya, wanita lebih pasif, menerima, dan memelihara. Wanita merawat rumah,menyiram tanaman,mengandung,melahirkan, dan  mengasuh anak.Jika harus memilih karier diluar rumah atau anak-anak, wanita lebih suka memilih anak-anak. Oleh sebab itu, wanita sangat terika dengan tempat di mana ia dapat memelihara,kebunnya atau rumahnya. Dan pada pria, tempat rangsangan praktis dilokalisasi pada organ kelamin. 

 Arti setara: Sederajat, seimbang dan sebanding atau sepadan. 

Laki-laki dan perempuan setara artinya laki-laki dan perempuan memiliki kedudukan yang sederajat, sama, sepadan dengan perempuan.

Diantara laki-laki dan perempuan tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah  melainkan satu sama lain memiliki kedudukan yang sama, oleh karena itu laki-laki dan perempuan harus saling melengkapi, mengembangkan dan menyempurnakan.

PANDANGAN , KEBIASAAN , SIKAP MASYARAKAT TENTANG KEDUDUKAN PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI.

  1. laki-laki lebih berharga dibandingkan dengan perempuan
  2. laki-laki sering dianggap andalan masa depan karena ia akan menjadi tulang punggung keluarg
  3. Laki-laki lebih berkuasa ( Superioritas ) dan perempuan lebih rendah ( Inferioritas )
  4. Laki-laki memiliki hak-hak yang lebih besar
  5. Budaya yang memandang kedudukan kaum laki-laki lebih penting daripada kedudukan kaum perempuan  ( Budaya Patriarki  ) 

PERLAKUAN YANG MERENDAHKAN PEREMPUAN

  1. Perempuan di pandang sebagai pribadi yang lemah sehingga tidak memperoleh kesempatan untuk berkembang.
  2. Perempuan dipandang tidak mampu memimpin sehingga sering diperlakukan tidak adil ( sebagai pembantu, sebagai budak,sebagai ibu rumah tangga )
  3. Pelecehan terhadap kaum perempuan
  4. Perempuan dinomorduakan dalam aspek-aspek  kehidupan
  5. Pemberian upah yang rendah

 

DAMPAK NEGATIF PANDANGAN YANG KELIRU TENTANG KEDUDUKAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN

  1. Kesenjangan hak-hak antara laki-laki dan perempuan.
  2. Terjadi tindakan yang saling merendahkan/ melecehkan.
  3. Terjadi tindak kekerasa yang merugikan banyak pihak
  4. Merendahkan nilai-nilai kemanusiaan
  5. Martabat kemanusiaan direndahkan
  6. Tidak tercipta kemajuan yang berkesimbangan
  7.  Tidak mencapai kesejahteraan hidup bersama
  8.  Penderitaan, kemiskinan.
  9.  Bertentangan dengan kehendak Allah, banyak dosa
  10. HAM diabaikan

 

DAMPAK POSITIF  PANDANGAN YANG KELIRU TENTANG KEDUDUKAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN

  1. Berjuang bersama untuk mewujudkan kesederajatan
  2. Menumbuhkan sikap saling menghargai dan memberikan hak-hak  secara seimbang.
  3. Menumbuhkan kesadaran bahwa laki-laki dan perempuan memiliki kedudukan yang sederajat.

USAHA UNTUK MENGEMBANGKAN KESEDERAJATAN PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI.

  1. Meluruskan pandangan yang salah tentang laki-laki dan perempuan.
  2. Menghapus budaya patriarki
  3. Mengikis sikap superioritas dan inferioritas.
  4. Memberi hak-hak yang sama dalam berbagai aspek kehidupan.

KESEDERAJATAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERDASARAKAN AJARAN GEREJA DAN PANDANGAN KITAB SUCI DAN KGK ARTIKEL 369

Pria dan wanita diciptakan, artinya, dikehendaki Allah dalam persamaan yang sempurna di satu pihak sebagai pribadi manusia dan di lain pihak dalam kepriaan dan kewanitaannya. “Kepriaan” dan “kewanitaan” adalah sesuatu yang baik dan dikehendaki Allah: keduanya, pria dan wanita, memiliki martabat yang tidak dapat hilang, yang diberi kepada mereka langsung oleh Allah, Penciptanya. Keduanya, pria dan wanita, bermartabat sama “menurut citra Allah”.

Dalam kepriaan dan kewanitaannya mereka mencerminkan kebijaksanaan dan kebaikan Pencipta.

Katekismus Gereja Katolik Artikel 371

  • Allah menciptakan pria dan wanita secara bersama dan menghendaki yang satu untuk yang lain.
  • Sabda Allah menegaskan itu bagi kita melalui berbagai tempat dalam Kitab Suci: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya yang sepadan dengan dia” (Kej. 2:18). 
  • Dari antara binatang-binatang manusia tidak menemukan satu pun yang sepadan dengan dia (Kej. 2:19-20). 
  • Wanita yang Allah “bentuk” dari rusuk pria, dibawa kepada manusia. Lalu berkatalah manusia yang begitu bahagia karena persekutuan dengannya,“Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku” (Kej. 2:23). 

Katekismus Gereja Katolik Artikel 372 

  • Pria dan wanita diciptakan “satu untuk yang lain”, bukan seakan-akan Allah membuat mereka sebagai manusia setengah-setengah dan tidak lengkap, melainkan Ia menciptakan mereka untuk satu persekutuan pribadi, sehingga kedua orang itu dapat menjadi “penolong” satu untuk yang lain, karena di satu pihak mereka itu sama sebagai pribadi (“tulang dari tulangku”), sedangkan di lain pihak mereka saling melengkapi dalam kepriaan dan kewanitaannya.
  • Dalam perkawinan Allah mempersatukan mereka sedemikian erat, sehingga mereka “menjadi satu daging” (Kej. 2:24) dan dapat meneruskan kehidupan manusia: “Beranak-cuculah dan bertambah banyaklah; penuhilah bumi” (Kej. 1:28).
  • Dengan meneruskan kehidupan kepada anak-anaknya, pria dan wanita sebagai suami isteri dan orang-tua bekerja sama dengan karya Pencipta atas cara yang sangat khusus
  • Yesus hidup dalam masyarakat Yahudi tatkala kaum perempuan menjadi warga masyarakat kelas dua dalam tatanan masyarakat.
  • Pada masa itu, kaum perempuan Yahudi banyak mendapat perlakuan tidak adil.
  • Beberapa kasus dalam Kitab Suci memperlihatkan hal itu. Antara lain: Perempuan yang kedapatan berbuat dosa, dihakimi secara sepihak oleh orang banyak tanpa melihat bahwa kaum laki-laki juga berdosa (lih. Yoh. 8: 2-11).
  • Peraturan-peraturan yang diberlakukan dalam pertemuan-pertemuan jemaat menunjukkan betapa kaum perempuan terpinggirkan, kurang diberi tempat (lih. 1Kor. 14: 26-40; 1Tim. 2:11-14).

CATATAN:

  • Dalam kebudayaan tertentu di masyarakat kita masih banyak ditemukan pandangan yang menganggap laki-laki lebih berharga dibandingkan dengan perempuan. Anak laki-laki sering dianggap andalan masa depan karena ia akan menjadi tulang punggung keluarga. Hal itu disebabkan karena laki-laki dianggap pribadi yang kuat dan dapat menguasai banyak hal. Laki-laki adalah kebanggaan keluarga. Sebaliknya, anak perempuan dipandang sebagai pribadi yang lemah dan kurang mampu menjadi pemimpin dalam keluarga. Maka sering kita jumpai ada orang tua yang merasa kecewa ketika mengetahui bahwa anak yang lahir ternyata adalah anak perempuan. Dalam banyak hal, anak laki-laki sering lebih banyak mendapat kesempatan untuk mendapat pendidikan yang tinggi, dan perempuan kurang memperoleh kesempatan yang sama. Inilah yang disebut budaya patriarki, yakni budaya yang memandang kedudukan kaum laki-laki lebih penting daripada kedudukan kaum perempuan
  •  Kesetaraan gender adalah suatu kondisi dimana semua manusia (baik laki-laki maupun perempuan) bebas mengembangkan kemampuan personal mereka dan membuat pilihan-pilihan tanpa dibatasi oleh stereotype, peran gender yang kaku. Hal ini bukan berarti bahwa perempuan dan laki-laki harus selalu sama, tetapi hak, tanggung jawab dan kesempatannya tidak dipengaruhi oleh apakah mereka dilahirkan sebagai laki-laki atau perempuan.
  • Kesetaraan gender memberikan penghargaan dan kesempatan yang sama pada perempuan dan laki-laki dalam menentukan keinginannya dan menggunakan kemampuannya secara maksimal di berbagai bidang.
  • PBB bahkan menekankan kesetaraan gender bagi semua adalah hak fundamental yang dimiliki oleh setiap manusia. Pernyataan itu mengakar dari Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia ayat pertama yang jelas menyatakan bahwa, “Setiap manusia dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama.” Gerakan perempuan hadir dalam setiap lintasan sejarah, mendukung aspek-aspek kesetaraan gender yang merentang dari persoalan kekerasan, perbedaan upah, hingga stereotype
  •  Upaya untuk mewujudkan kesetaraan dalam masyarakat yang dapat kita lakukan adalah:

  1. Mengakhiri diskriminasi terhadap semua wanita dan anak perempuan.
  2. Meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam berbagai kegiatan.
  3. Menghilangkan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak baik di ranah publik maupun pribadi. Hal ini termasuk perdagangan manusia dan eksploitasi seksual pada perempuan dan anak.
  4. Meningkatkan pelayanan umum dan kebijakan publik yang lebih pro terhadap perempuan.

  • Pria dan wanita diciptakan Tuhan untuk saling melengkapi, untuk menjadi teman hidup. Pria saja tidaklah lengkap. Allah sendiri berkata: “Tidaklah baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan seorang penolong baginya, yang sepadan dengan dia” (Kejadian 2:18). Untuk menyatakan bahwa wanita sungguh-sungguh merupakan kesatuan dengan pria, maka Tuhan menciptakan wanita itu bukan dari bahan lain, tetapi dari tulang rusuk pria itu. Maka, pria itu kemudian berkata tentang wanita itu demikian: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku” (Kejadian 2:23). Dari kutipan Kitab Suci ini jelaslah bahwa hubungan pria dan wanita adalah hubungan yang suci dan sepadan.
  • Dalam Katekismus Gereja Katolik Artikel 371-373 disebutkan bahwa pria dan wanita diciptakan “satu untuk yang lain”, bukan seakan-akan Allah membuat mereka sebagai manusia setengah-setengah dan tidak lengkap, melainkan Ia menciptakan mereka untuk satu persekutuan pribadi, sehingga kedua orang itu dapat menjadi “penolong” satu untuk yang lain, karena di satu pihak mereka itu sama sebagai pribadi (“tulang dari tulangku”), sedangkan di lain pihak mereka saling melengkapi dalam kepriaan dan kewanitaannya. Dalam perkawinan Allah mempersatukan mereka sedemikian erat, sehingga mereka “menjadi satu daging” (Kej. 2:24) dan dapat meneruskan kehidupan manusia: “Beranak-cuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi” (Kej. 1:28). Dengan meneruskan kehidupan kepada anak-anaknya, pria dan wanita sebagai suami isteri dan orang-tua bekerja sama dengan karya Pencipta atas cara yang sangat khusus.
  • Panggilan Tuhan atas laki-laki atau perempuan adalah: masing-masing berkembang dan memperkembangkan diri menjadi laki-laki sejati dan perempuan sejati.
  •  Penolong itu adalah yang “sepadan” dengan dia, artinya yang memiliki kedudukan yang sama dan itu adalah “Manusia Yang Lain”. Dengan adanya manusia yang lain memungkinkan manusia membangun relasi satu sama lain.



BAB I. MANUSIA MAKHLUK PRIBADI

 


A. AKU PRIBADI YANG UNIK

AKU MEMILIKI KELEBIHAN DAN KEKUARANGAN

Darimana berasal keadaan fsik kita?

Dari mana kita memperoleh kemampuan-kemampuan dan sifat-sifat yang kita milki pada saaat ini?

Bagaimana sikap kita yang tepat terhadap keberadaan kita pada saat ini?

De facto kita meiliki keadaan fisik seperti yang sekrang ini. Demikian juga de faktolita memiliki kemampuan, bakat-bakat, sifat, dsb. Walalupunkita masih dapat mengembangkankannya. Bagaimana keadaan kita terbentuk?

Keturunan atau pengaruh lingkungan

Di kalangan ahli ilmu jiwa terdapat pandangan yang cukup berbeda sebagai berikut:

Ada aliran yang lebih menekankan bahwa keberadaan fisik, bakat, kemampuan karakter, dan sifat-sifat seseorang lebih disebabkan oleh factor keturunan. Kita berkulit kuning atau hitam, bersosok tinggi atau pendek, berbakat seni atau matematika, semuanya itu pada dasarnya kita warisi dari orangtua atau leluhurkita.

Aliran lain lebih menekankan pada pengaruh lingkungan. Kata mereka: alam, kebudayaan dan kultur sangat membentuk dri seseorang. Alam dan kebidayaan eropa menghasilkan orang Eropa. Aalm dan kebudayaan Afrika dan Asia, menghasilkan orang asia dan Afrika.

Akhirnya, ada aliran yang dapat menerima kedua-duanya. Kbeberadaan seseorang turut ditentukan oleh factor keturunan, tetapi juga factor lingkungan hidupnya.

 

B. AKU DICIPTAKAN SEBAGAI CITRA ALLAH

Teks Kitab Suci: Kisah penciptaan Manusia (Kej 1: 26-31)

Berfirmanlah Allah: “Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita, suapaya mereka berkuasa atas ikan-ikan dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu alah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhlah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”

Berfirmanlah Allah: “Lihatlah, Aku  memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohon yag buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. Tetapi kepada segala binatang  di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya. Dan jadilah demikian. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.” (Kej 1: 26-31).

Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN  Allah menjadikan bumi dan langit, belum ada semak apapun di bumi, belum timbul apapun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada oporang untik mengusahakan tanah itu; tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu. Ketiak itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. (Kej 2: 4-7).

Dari Teks Kitab Suci di atas kiranya cukup jelas bahwa manusia diciptakan oleh Allah menurut gambar dan citra-Nya. “Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita” (Kej 1: 26). Selanjutnya, kepada manusia itu diberi kuasa untuk menguasai alam ciptaan yang lain. Menguasai alam berarti menata, melestarikan,mengembangkan, dan menggunakannya secara bertanggung jawab. Untuk itu, diperlukan akal budi dan kehendak bebas yang bertanggung jawab.

Hanya kepada manusia diberi kemampuan-kemampuan untuk menata, melestarikan,mengembangkan, dan menggunakanya secara bertanggung jawab. Kemampuan-kemampuan itu yang membuat manusia mirip dengan Allah adalah: 

1. Kemampuan Akal Budi

Kemampuan-kemampuan apa saja yang dapat kita lakukan dalam hubungan dengan akal budi?

Dengan akal budi antara lain kita dapat:

  • Mengerti  dan  menyadari diri sendiri
  • Mengerti dan menyadari apa saja diluar dirinya
  • Manusia dapat mengembangkan dirinya, dapat membat riwayat dan sejarah hidupnya
  • Manusia dapat membangun hubungan yang khas dengan sesamanya.

2. Kemampuan Berkehendak bebas

Dengan kehendak bebas manusia dapat: 

  • Bertindak dan melakukan sesuatu dengan sengaja
  • Melakukan suatu tindakan dan perbuatan moral
  • Bertindak secara bertangggung jawab

3. Kemampuan”Menguasai”

Tuhan menyerahkan alam lingkungan ini kepada manusia untuk dikuasainya. Namun, manusia bukannya menguasai alam ini secara sewenang-wenang; manusia harus menguasai alam ini secara bertanggungjawab. Tuhan menghenadaki suapaya alam ini, selalin digunakan oleh manusia, juga ditata dan dielstarikan. Kita menjadi rekan sekerja Tuhan untuk mengembangkan alam lingkungan kita. Untukkita dikaruniai akal budi dan kehendak bebas. 

C. SEBAGAI CITRA ALLAH AKU DAN SESAMAKU ADALAH SAUDARA

Sebab-sebab terjadinya sikap diskriminatif dan fanatisme:

1. Kebodohan, kekuarang pahaman, dan kepicikan

Jika kita kurang paham atau tidak paham dengan agama kita sendiri dan agama orang lain, maka mudah sekali menimbulkan sikap apriori, menolak, mendiskreditkan, dan mendiskriminasikan agam serta keyakinan orang lain. Kita bersikap fanatic menolak. Demikian juga, kebodohan dan kepicikan kita tentang kebudayaan, adat-istiadat, dan falsafah suku sendiri atau suku orang lain, dapat membuat kita mudah bersikap fanatic suku secara buta. Kalau seorang pengusaha tahu dan mengenal kebutuhan serta persolan buruh-buruhnya, dan buruh-buruh tahu persolan yang dihadapi bosnya,mungkin ketegangan sosial antara kedua belah pihak dapat sedikit diredam. Orang-orang yang sungguh cerdas dan bijaksana tidak akan bersikap fanatic dan diskriminatif akan selalu hinggap pada orang-orang picik, yang pengetahuannya sangat kurang atau setengah-setengah.

2. Perasaan terancam

Orang-orang atau golongan yang merasa terancam akan cenderung bersikap fanatic. Isu Kristenisasi atau Islamisasi dapat membuat orang Islam atau Kristen bersikap fanatik.

Jalan keluar untuk menjauhi sikap diskriminatif dan fanatisme

1. Bersikap dan berprilaku moderat: menjauhkan diri dari sikap yang berelbihan dan sikap ekstrim.            Bersikap di tengah-tengah selalu aman. Kata orang kebenaran selalu berada di tengah-tengah.

2. Berpola pikir pluralis: situasi majemuk menuntut kita untuk berpikir dan bersikap terbuka, inklusif.

3. Tidak mudah menghakimi: hendaknya kita tidak mudah menghakimi dan menyalajkan orang lain; lebih baik mawas diri atau mengoreksi diri sendiri. Kita tidak boleh menghakimi orang lain, serahkan penghakiman itu pada Allah. Menghakimi adalah hak Allah, Ia hakim yang adil. Sebab menghakimi orang lain,sama dengan menghakimi diri sendiri. Suara hati kita sering masih lemah,kurang jernih. Seperti Yesus katakana: “Barangsiapa di anatara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang melempar batu kepada perempuan itu”(Yoh 8:8).

4. Membuka pilihan yang kompromistis tanpa mengorbankan prinsip

5. Keteladanan para orangtua. 

     Banyak fanatisme dan kekerasan merebak dalam keluarga karena disulut oleh sikap ayah dan ibu.

Dasar Alkitabiah atas sikap akomodatif dan toleran terhadap sesama:

1. Kesetaraan martabat

2. Pluralitas atau kemajemukan adalah suatu kenyataan

3. Adanya perbedaan dapat membantu orang untuk mawas diri

4. Hukum cinta kasih adalah dasar utama sikap toleran kepada sesama. 

Cinta berarti menerima orang lain apa adanya sesuai denga identitasnya yang berbeda atau justeru karena identitas nya yang berbeda. Cinta baru dapat menemukan bentuknya yang paling dalam ketika kita mencintai orang lain bukan karena ia sama dengan kita, melainkan terlepas dari apapun sifat dan karakternya, termasuk perbedaannya.Yesus tidak pernah mengajarkan kita untik mencintai dengan syarat bahwa orang lain itu harus sama suku dan agamanya dengan kita. Sebaliknya, Yesus mengajar kita untuk  mencintai semua orang, bahkan orang yang memusuhi kita. 

D. KEPRIAAN DAN KEWANITAAN

Perbedaan antara pria dan wanita dari segi psikologis:

1. Perbedaan cara berpikir

Cara berpikir wanita lebih intuitif dan konkret, sedangkan cara berpikir pria lebih objektif; teoritis, dan abstrak. Jalan pikiran wanita agak lebih “dari dalam”, agak dipengaruhi oleh unsur-unsur subjektif. Wanita berpikir lbih intuitif, dan menghubungkan kejadian-kejadian dengan dirinya sendiri. Ia sulit mengambil jarak dengan apa yang dipikirkan. Melihat peristiwa tabrakan misalnya, ia spontan menjerit. Mendengar suatu cerita yang sedih, ia akan menangis, seolah-olah terlibat dalam peristiwa itu. Sebaliknya, pria berpikir lebih dari luar, agaklebih objektif dan lebih berkepala dingin. Ia dapat mengambil jarak dengan apa yang dipkirkannya. Oleh sebab itu, pria tidak gampang terharu dan lekas terpengaruh., ia lebih berpikir secara abstrak dan teoritis.

Wanita lebih berpikir hal-hal yang kecil (partial) dan bersifat sehar-hari, sedangkan pria lebih suka berpikir hal-hal yang global dan jangkauannya jauh.Wanita cenderung berpikir soal yang kecil-kecil dan keseharian, seperti pot bunga,pacar, alat-alat make-up, dan sebagainya. Kalau berpiknik, ia akan berpikir segala soal tetek bengek seperti sambal, tikar, air minum dan sebagainya yang mungkin luput dari perhatian seorang pria.Pikiran wanita cenderung berorientasi pada kekinian,pada saat sekarang. Sebaliknya pria berpikir lebih global dan jauh ke masa depan. Ia berpikir tentang cita-cita, karier masa mendatang, dan sebagainya., Hal-hal kecil yang bersifat sehar-hari seperti kancing baju yang sudah copot atau singlet yang sudah kotor sering tidak dipikirkannya.

Pikiran wanita lebih keluar dirinya, sedangkan pria lebih ke dalam dirinya. Pikiran wanta lebih terarah kepada hal-hal yang diluar dirinya. Ia lebih bersifat ultroistis. Ia mengiangat orangtuanya, adik-adiknya,pacarnya dengan segenap hati, dan ingin agar mereka itu bahagia. Sedangkan pikiran pria lebih terarah kepada dirinya sendiri. Lebih bersifat ego-sentris. Jika ia mengingat pacar, mungkin saja demi kepuasannya.

2. Perbedaan Perasaan

Perasaan wanita lebih mudah bergetar, sedangkan perasaan pria agak terkendali. Karena daya pikirnya lebih intuitif,perasaan wanita gampang bergetar.Jika berhadapan dengan suatu masalah,perasaan wanita mudah menjalar dari satu soal ke soal lain. Ia dapat melupakan inti persoalan dan tenggelam dalam detil perasaan keterharuan yang berlarut-larut. Wanita yang sudah tersentuh atau terluka hatinya tidak mudah melupakannya.

Pria lebih dapat mengendalikan perasaannya karena gaya pikirnya yang lebih objektif. Pria dapat mebendungperasaannya sehingga tidak terlalu mendalam dan merembeske berbagai masalah. Pria mudah marah, tetapi sebentar menjadi tenang kembali.Pria mudah jatuh cinta sekali pandang, tetapi juga mudah melupakannya. Oleh sebab itu,pria lebih gampang mengungkapkan perasaannya, sedangkan wanita cenderung memendamkannya.

3. Perbedaan Alun dan Selera seks

Pria lebih mudah terangsang pada hal-hallahiriah, sedangkan wanita terangsang pada ahal-hal yang batiniah.seorang pria tertarik pada wanita lebih pada pesona fisik (lahiriah). Pria akan terangsang misalnya, jika melihat paha atau buah dada seorang gadis. Sedangkan wanita akan lebih terangsang pada hal-hal yang lebih batiniah. Wanita akan terangsang jika dirayu dan dicumbu; jika dia merasa dicintai dan diingini.

Ransangan pada pria dapat sangat cepat bangkit, tetapi juga cepat menghilang. Pada wanita, rangsangan akan bangkit secara pelan-pelan dan menghilang pelan-pelan juga.

Rangsangan seksual pada wanita terdapat hampir pada seluruh tubuhnya, walaupun ada tempat-tempat tertentu yang lebih peka untuk terangsang, seperti buah dada, organ kelamin, leher dan sebagainya. Sedangkan pada pria, tempat rangsangan praktis dilokalisasi pada organ kelamin.

4. Perbedaan sikap dan Tindakan

Umumnya,pria itu lebih bersifat agresif, bebruat, dan membangun. Pria membuat rumah,membuka lading baru,”membuat” anak dan sebagainya. Oleh karena itu,pria sangat mementingkan tugas, karier, dan tempat kerja.Pria meluangkan banyak waktu  di tempat-tempat ia dapat  kerja. Pria terikat pada kantornya, ladangnya, dan sebagainya.

Umumnya, wanita lebih pasif, menerima, dan memelihara. Wanita merawat rumah,menyiram tanaman,mengandung,melahirkan, dan  mengasuh anak.Jika harus memilih karier diluar rumah atau anak-anak, wanita lebih suka memilih anak-anak. Oleh sebab itu, wanita sangat terika dengan tempat di mana ia dapat memelihara,kebunnya atau rumahnya. 

Mendalami masalah  daya tarik antara pri dan wanita

Kita sudah melihat bahwa perbedaan jasmaniah dan rohaniah antara pria dan wanita justru membangkitkan daya tarik sendiri. Daya tarik itu bisa berupa cinta. Dari pengalaman kita sehar-hari ternyata daya tarik dan cinta itu bisa bertingkat-tingkat.

Tingkat-tingkat daya tarik dan cinta:

1. Tingkat daya tarik dan cinta yang pertama (paling primitive) adalah daya tarik atau cinta jasmaniah. Daya tarik atau cinta semacam ini tumbuh hanya karean soal-soal lahiriah. Mislanya, karena gadis itu montok, berbodi gitar, berkulit kuning langsat, atau karena pria itu ganteng. Memang, daya tarik dan cinta itu tumbuhnya bertitik tolak dari soal-soal lahiriah, sehingga hal ini dapat menjadi bencana jika berhenti pada soal jasmani belaka.

2. Tingkat daya tarik dan cinta yang kedua adalah cinta rohaniah. 

Daya tarik dan cinta yang bersifat rohaniah ini disebut cinta erotis. Daya tarik dan cinta ini timbul karena:

Kemampuan seseorang: Gadis yang bisa tersenyum manis, menari, menyanyi, dsb, atau pria yang bisa bermain gitar, raja dilapangan bola,dsb. Bisa mennimbulkan daya tarik dan cinta tersendiri.

Karakter atau sifat: Gadis yang ramah dan keibuan, atau pria yang setia dan bertanggungjawab bisa membangkitkan daya tarik dan rasa cinta.

Tingkat daya tarik dan cinta yang ketiga adalah cinta pribadiah. Daya tarik dan cinta seperti ini sering disebut cinta personal. Tertarik dan mencintai seseorang karena pribadi orang tersebut, termasuk kebaikan dan kekuaranganya. Gadis yang perawan atau tidak perawan, jejaka yang saleh atau nakal dapat saja dicintai. Cinta yang demikian adalah cinta yang personal, cinta yang pribadiah

Tingkat daya tarik dan cinta yang keempat adalah cinta imani. Dalam cinta ini Allah mendapat tempatnya. Orang percaya bahwa cinta dan sang kekasih adalah kurnia Tuhan. Tuhan menjadi pokok dan saksi dari cinta itu.

Singkatnya:

Dalam cinta jasmaniah dan cinta rohaniah, “aku” yang menjadi patokan, “aku”yang penting. Kekasih itu aku rebut untukku.Kalau aku tidak butuh lagi, dapat aku tendang.

Dalam cinta pribadiah kekasihlah yang penting. Aku untuk dia.

Dalam cinta imani, Tuhan yang penting. Cinta saya dan kekasih saya harus dipertanggungjawabkan kepada-Nya.

Demikianlah daya tarik itu terjadi dalam diri manusia yang berbeda jenis kelamin (pria dan wanita). Daya tarik ini muncul bukan karena kemauan manusia. Daya tarik muncul begitu saja. Daya tarik antara pria dan wanita yang berbeda jenis kelamin ini adalah sesuatu yang kodrati, yang diletakkan oleh Allah sendiri dalam diri kita masing-masing. Daya tarik turut membangun pribadi kita yang unik. Daya tarik menjadikan kita manusia yang makin sempurna.

 

 


AKU PRIBADI YANG UNIK

 

 Pengantar:

Secara jasmani, masa remaja adalah masa dimana tubuh berkembang sangat indah dan mengagumkan. Dalam badan yang indah itu terdapat kekayaan rohani yang sangat potensial seperti: kemampuan menari, bernyanyi, tertawa, berkspresi, cita-cita dan memiliki kehendak yang sangat bebas. manusia juga memiliki pengalaman-pengalaman baru yang sangat berharga baik pengalaman menyenangkan maupun yang menyedihkan dan menantang. Manusia adalah mahluk hidup yang sangat istimewa. Pada waktu menciptakan manusia, Tuhan merencanakan dan menciptakannya menurut gambar dan rupa Dia, menurut citraNya (kej 1:26), dan pada waktu menciptakan manusia Tuhan bekerja dengan istimewa, Tuhan membentuk debu dan tanah dan menghembuskan nafas kedalam hidungnya (kej 2:7)

A. Aku Bebeda dengan Orang Lain.

Pada setiap pribadi manusia, selalu ada kekuatan dan keterbatasan. Kedua hal itu sering dipengaruhi oleh sikap dan karakter pribadi yang tumbuh dan berkembang karena lingkungan dan pendidikan. Sementara itu, kita telah memiliki kodrat fisik seperti yang sekarang kita punyai. Begitu juga, kita telah dianugerahi kemampuan, bakat-bakat, sifat dan sebagainya. Segala kemampuan, bakat, dan sifat yang kita miliki tersebut masih dapat kita kembangkan menjadi lebih optimal.

Apa itu Unik?

Unik artinya beda dari yang lain atau istimewa, sesuatu yang tidak ada pada orang lain.

Apa yang membuat kita berbeda dari orang lain?

·         Ciri fisik: kita tidak persis sama dengan orang lain secara fisik.

·         Bakat dan kemampuan: setiap orang memiliki kemampuan dan bakat yang berbeda-beda.

·         Talenta: Setiap orang dianugerahi talenta yang berbeda.

·         Pengalaman: Setiap orang mengalami pengalaman hidup yang berbeda-beda.

Keunikan manusia dalam Kitab Suci:

 

KEJADIAN 1: 26-390

 

Kejadian 1:26. Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. 1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” 1:29. Berfirmanlah Allah: “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. 1:30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya.” Dan jadilah demikian. 1:31. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.

 

Dari bacaan Kitab Suci di atas mau mengatakan bahwa manusia adalah ciptaan yang unik dan istimewa karena:

  1. Waktu menciptakan manusia, Allah merencanakan dan menciptakannya menurut gambar dan rupa-Nya. Menurut citra-Nya. (Kej 1:26).
  2. Waktu menciptakan manusia, Allah seolah-olah perlu “bekerja” secara khusus. “Tuhan Allah membentuk manusia dari debu dan tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya (bdk Kej 2:7).
  3. Segala sesuatu, termasuk taman Firdaus, diserahkan oleh Allah untuk manusia (Kej 1:26).

Manusia adalah ciptaan Allah berkepribadian unik, diciptakan secitra dengan Allah sendiri.

Dengan demikian manusia yang merupakan ciptaan Allah yang sangat indah dan unik, perlu kita sadari akan keistimewaan dan keagungan ini. 

Keberadaan manusia sebagai citra Allah didasari oleh beberapa hal:

  • Manusia adalah gambaran Allah yang disebut Imago Dei (Kejadian 1:1-26)
  • Allah memberi kuasa kepada manusia untuk menguasai    segala sesuatu di darat, air dan udara
  •  Allah menciptakan manusia melaui proses yang khusus. Allah menghembuskan nafas….(Kejadian 2: 7)
  •  Allah menganugerahkan akal sehat kepada manusia, agar manusia mampu berpikir, merancang, dan menciptakan banyak hal.
  • Hanya manusia yang diberikan hati nurani dan kehendak bebas oleh Allah dalam rangka menyebarluaskan kebaikan, kebenaran dan keselamatan yang anda kehendaki. 

1. Kelebihan dan kekuranganku 

Sebagai pribadi, kita selalu mempunyai kekuatan dan keterbatasan, kekurangan dan kelebihan. Tidak pernah ada di dunia ini, manusia yang sempurna tanpa keterbatasan. Manusia yang paling kuat sekalipun, pasti mempunyai kelemahan dan keterbatasan. Sebaliknya sekecil apapun kekurangan dan keterbatasan kita selalu ada kekuatan dibaliknya. Meskipun pribadi kita tidak sempurna, namun pasti ada keunikan didalamnya. Ingatkah atau pernahkan mendengar syair lagu dari grup D’Masiv yang berjudul “Jangan Menyerah” ? beberapa potong syair mengatakan demikianTak ada manusia, yang terlahir sempurna, Jangan kau sesali segala yang telah terjadi…….. dan pada bagian reff Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah. Tetapi jalani hidup ini, melakukan yang terbaik. 

Ada yang menarik dari lagu tersebut, dimana kemunculan lagu ini untuk menghibur anak-anak yang menderita tumor dan anak-anak dewasa yang menggantungkan hidup di jalanan. Sang penulis terinspirasi oleh seorang anak bernama Restu yang terkena penyakit kanker namun masih tetap berjuang untuk hidup. Sebenarnya masih banyak kisah lain yang dapat membantu kita untuk menyadari kelebihan dan kekurangan yang ada dalam diri kita. Sebagai contoh, Louis Braille, yang dalam keterbatasannya dapat memberikan warisan hidup yang terbaik dan berprestasi melebihi anak normal, warisan yang berharga bagi mereka yang buta, dengan mengembangkan tulisan “Braille” yang memampukan penderita tunanetra dapat menulis dan membaca. 

Albert Einstein: Ia baru bias bicara setelah menginjak usia 4 tahun, namun ternyata ia memiliki talenta yang luar biasa. Kini Einstein terkenal karena teori relativitas khusus dan relativitas umum. 1921 ia menerima Penghargaan Nobel dalam Fisika “untuk pelayanan kepada Theoretical Physics, dan khususnya untuk penemuan hukum efek fotolistrik.” Einstein menerbitkan lebih dari 300 ilmiah dan lebih dari 150 karya non-ilmiah. Dia sering dianggap sebagai bapak fisika modern. 

Selama ini mungkin, kita belum menyadari kekurangan dan kelebihan yang ada dalam diri kita. Kelebihan itu dapat dilihat dari segi fisik, bakat, atau ketrampilan serta sifat-sifat yang dimiliki, ketampanan, kecantikan, pintar, jujur, tegas, dan lain sebagainya. Begitu juga dengan kekurangan yang kita miliki, pendek, hitem, kurang mudah bergaul, minder, tertutup, dan sebagainya. Sering kita sadari, bahwa kelebihan membawa kita mempunyai rasa percaya diri, tetapi kekurangan kita menyebabkan rasa minder, atau rendah diri. Yang terkadang menyebabkan hubungan pribadi kita dengan orang lain terganggu. Maka perlu disadari apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan kita. 

Menggunakan dan mengembangkan kekuranan dan kelebihan sebagaimana mestinya adalah panggilan dan tuntutan Kristiani. Menerima kehendak Tuhan berarti menerima bimbingannya, karena Dia akan mengantar kita setapak demi setapak melalui keadaan konkrit diri kita dan lingkungan kita menuju ke keselamatan. itu semua akan terjadi sejauh kita menerima dan melaksanakan kehendakaNya. 

2. Sikap dan Karakter Pribadiku 

Setiap pribadi manusia mempunyai keunikan masing-masing karena prilaku seseorang selalu dibentuk oleh dua hal: sikap dan karakter pribadi. Sikap dapat dimengerti sebagai keadaan batin yang mengandung pendirian dan keyakinan terhadap seseorang ataupun sesuatu, yang terungkap secara lahir dalam kata-kata serta tingkah laku. Sikap tidak dibawa sejak lahir, melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan hidupnya. Sikap inilah yang memperngaruhi karakter pribadi seseorang. Sikap dan karakter yang kita miliki dipengaruhi oleh banyak hal. Lingkungan tempat tinggal kita, pendidikan di dalam keluarga, pendidikan formal yang kita peroleh, media informasi dan perkembangan kepribadian kita. Maka tidak akan pernah ada dua manusia yang sama persis di dunia ini. Walaupun dilahirkan kembar identik. Pasti keduanya mempunyai sifat dan karakter yang berbeda, meraka tumbuh dan berkembang dari lingkungan dan kepribadian yang mempengaruhi mereka. Manusia yang satu dengan manusia yang lainnya tidak akan pernah dapat disamakan. Setiap orang mempunyai pribadi yang unik, karena perasaan, pengalaman, pendidikan, dan lingkungan yang selama ini mempengaruhinya. Sifat dan karekter tidak dibangun secara instan atau cepat, melainkan melalui proses yang panjang dan bertahap. Oleh karena itu, kita sebagai manusia merupakan pribadi yang unik. Sikap tidak dibawa sejak lahir melainkan dibentuk dan dipelajari sepanjang perkembangan hidupnya, sikap inilah yang mempengaruhi karakter pribadi seseorang. 

Pertanyaannya, kenalkan kita dengan sikap dan karakter pribadi kita sendiri? Untuk mengenalnya kita perlu mempertajam kesadaran diri kita, karena kesadaran diri kita menjadi sesuatu yang penting, agar kita mampu memahami orang lain. Bahkan kesadaran diri merupakan pintu untuk mengenal apa sajakah sebenarnya kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri kita. Dengan kesadaran yang tinggi, maka kita tidak ragu-ragu dalam bertindak. Kesadaran diri apabila diaktualkan secara optimal, akan menghasilkan kebiasaan yang efektif, menjadikan kita pribadi yang proaktif: mengambil segala keputusan dan bertindak atas kesadaran pribadi kita secara mandiri dan dewasa. Kesadaran merupakan anugerah yang kita mikili dan tidak ada pada ciptaan Allah yang lain. Kesadaran yang kita miliki ini menjadi sesuatu yang unik dan tiada duanya. Kesadaran menempatkan diri kita sesuai dengan apa yang kita yakini. Oleh karena itu, kesadaran menjadikan kita mampu mengarahkan sikap dan karakter kita sebaik mungkin bagi perkembangan pribadi kita dan orang lain. 

3. Saya diciptakan sebagai Citra Allah. 

Dalam teks Kitab Suci, bahwa manusia diciptakan Allah menurut gambar dan citra-Nya, seperti dalam teks Kejadian 1:26-31. Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. 1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” 1:29. Berfirmanlah Allah: “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. 1:30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya.” Dan jadilah demikian. 1:31. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam. 

Dari teks Kitab Suci diatas nampaknya jelas bahwa manusia diciptakan menurut gambaran dan citraNya. Hanya kepada manusia diberi kemampuan untuk menata, melestarikan, mengembangkan, dan menggunakannya secara bertanggung jawab. 

1. Kemampuan Akal budi. 

    Dengan akal budi kita dapat: 

  • Mengerti dan menyadari diri sendiri, manusia mengerti dan sadar bahwa ia sedang berbuat sesuatu. Ia dapat merefleksikan kembali apa yang ia buat. Hanya manusia yang dapat berbuat demikian, binatang tidak. 
  • Mengerti dan menyadari apa di luar dirinya, manusia dapat menyadari bahwa ada ada dan ada hujan. artinya bahwa manusia dapat menghubungkan 2 variabel yang berhubungan. 
  • Manusia dapat mengembangkan dirinya, dan dapat membuat sejarah serta riwayat hidupnya, manusia dapat bertanya dan member jawaban sehingga ia dapat menentukan arah hidupnya. 
  • Manusia dapat membangun hubungan yang khas dengan sesama, manusia dapat bertemu dan mengalami kebersamaan dan persahabatan. 

2. Kemampuan Kehendak Bebas. 

    Kehendak bebas, berarti kemapuan untuk bertindak dengan tidak ada paksaan. 

  • Dengan kehendak bebas manusia dapat bertindak dan melakukan segala sesuatu dengan sengaja. 
  • Dengan kehendak bebas manusia dapat melakukan suatu tindakan dan perbuatan moral. Sebab hanya manusia yang dapat bertindak secara tahu dan mau, manusia mempunyai kewajiban-kewajiban moral, dan kewajiban moral dibisikan oleh hati nurani kita masing-masing. 
  • Dengan kehendak bebas manusia dapat bertindak secara bertanggungjawab. 

3. Kemampuan menguasai. 

Tuhan menyerahkan alam lingkungan ini kepada manusia untuk dikuasainya, manusia bukannya menguasai alam ini secara sewenang-wenang, tetapi harus bertanggung jawab. Kita harus menjadi rekan kerja Tuhan untuk mengembangkan alam dan lingkungan ini sebaik mungkin. Dengan adanya kemampuan tersebut, kiranya jelas bahwa manusia adalah mahluk pribadi yang unik. manusia adalah mahluk yang bermartabat dan berkepribadian. 

Dari segala ciptaan yang kelihatan, hanya manusia itu “mampu mengenal dan mencintai Penciptanya” (GS 12,3): ialah “yang di dunia merupakan satu-satunya makhluk, yang Allah kehendaki demi dirinya sendiri” (GS 24,3): hanya dialah yang dipanggil, supaya dalam pengertian dan cinta mengambil bagian dalam kehidupan Allah. Ia diciptakan untuk tujuan ini, dan itulah dasar utama bagi martabatnya: 

“Apakah alasannya, maka Engkau meninggikan manusia ke martabat yang begitu mulia? Cinta yang tidak ternilai, yang dengannya Engkau memandang makhluk-Mu dalam diri-Mu sendiri dan jatuh cinta kepadanya, sebab Engkau menciptakannya karena cinta, karena cinta Engkau memberi kepadanya satu kodrat, yang dapat merasakan kegembiraan pada diri-Mu, harta abadi” (Katarina dari Siena, dial. 4,13). 

B. Jati Diriku sebagai Laki-laki dan Perempuan 

Selain sikap dan karakter, yang perlu kita pahami pula adalah jati diri kita sebagai laki-laki dan perempuan, yang mempunyai kodrat fisik dan kecenderungan-kecenderungan perasaan dan pemikiran yang berbeda. Di mana perbedaan yang terjadi bukan untuk dipertentangkan, melainkan untuk saling melengkapi dan disyukuri sebagai karunia yang luar biasa dari Allah. 

 Ciri Khas Laki-laki dan Perempuan 

Kita diciptakan Allah dalam dua kodrat yang berbeda, sebagai seorang laki-laki dan perempuan. Dua kodrat ini mempunyai perbedaan satu sama lain. Perbedaan kodrat ini yang terkadang membawa pertentangan, tetapi juga merupakan keajaiban yang luar biasa. Dalam kisah penciptaan betapa indahnya Allah menciptakan kita semua, laki-laki maupun perempuan. Kita adalah pribadi yang telah diciptakan Allah dengan baik adanya untuk saling mengisi dunia ini. (Kej 1:26-31). Perbedaan-perbedaan yang ada tentunya didasari oleh apa yang kodrati, yaitu perbedaan fisik yang memang sudah tergariskan sejak lahir secara genetic. Kita menyadari, bahwa perbedaan laki-laki dan perempuan secara kodrati mempunyai kekhasan yang tidak terbantahkan. Perbedaan itu jelan merupakan perbedaan secara biologis yang dipengaruhi oleh hormone dominan yang berbeda, pada rambut, mata, pipi, mulut, leher, dada, pinggul, dan betis. Yang menunjukkan halus pada perempuan dan kekar pada laki-laki, dan perbedaan yang menjadikan sungguh berbeda laki-laki sungguh laki-laki dan perempuan sungguh perempuan adalah organ kelamin. Dan secara khusus perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan dapat dipelajari dalam pelajaran biologi. 

Perbedaan fisik-biologis inilah yang menjadi penanda yang khas, antara laki-laki dan perempuan. Tentu perbedaan fisik juga sering kali membawa perbedaan psikologis atau sikap dan perasaan dalam bertindak. Sehingga perbedaan laku-laki dan perempuan bukan sekedar perbedaan jasmaniah saja tetapi juga menyangkut hal-hal kejiwaan. Kita dapat melihat perbedaan laki-laki dan perempuan berkaitan dengan cara berfikir, cara merasa, cara bertindak, serta cara memandang hidup dan kehidupan. Tentu pada beberapa hal merupakan kecenderungan yang sering kali tidak dapat menjadi sebuah ketetapan yang pasti dan akurat, hal ini hanya merupakan gejala umum.



 

12 September 2021

KISI-KISI PTS AGAMA KATOLIK SEMESTER GANJIL KELAS VIII

 Materi: Yesus Pemenuhan Janji Allah   

  • Siswa mampu menuliskan alasan-alasan yang mendorong orang membuat janji.
  • Siswa mampu menuliskan keuntungan dari janji yang ditepati!
  • Siswa mampu menuliskan kerugian bagi diri kita jika janji itu tidak kita tepati!
  • Siswa mampu menuliskan janji Allah kepada manusia pertama di Taman Eden.
  • Siswa mampu menuliskan secara lengkap janji Allah melalui nabi Yesaya berdasarkan  Yesaya 7: 1-14!
  • Siswa mampu menuliskan bebarapa teks Kitab Suci yang menunjukkan bahwa janji Allah itu terpenuhi dalam diri Yesus!

Materi: Kemanusiaan dan KeAllahan Yesus

  • Siswa mampu menuliskan minimal 5 dimensi kemanusiaan kita sebagai manusia!
  • Siswa mampu menuliskan minimal 5 dimensi keillahian kita sebagai manusia!
  • Siswa mampu menuliskan minimal 5 ciri Yesus sebagai manusia!
  • Siswa mampu menuliskan minimal 5 ciri Yesus sebagai Allah!
  • Siswa mampu menuliskan 2 teks dalam Kitab Perjanjian Baru yang menunjukkan bahwa Yesus itu manusia!
  • Siswa mampu menuliskan 2 teks dalam Kitab Perjanjian Baru yang menunjukkan bahwa Yesus itu sungguh Allah!
  • Siswa mampu menuliskan makna kita memahami Yesus sungguh Manusia dan sungguh Allah bagi hidup kita!

Materi: Kerajaan Allah Sebagai Pokok Pewartaan Yesus              

  • Siswa mampu menuliskan pengertian Kerajaan Allah!
  • Siswa mampu menuliskan pandangan-pandangan tentang Kerajaan Allah pada zaman Yesus di Palestina!
  • Siswa mampu menuliskan alasan mengapa pewartaan Kerajaan Allah mempunyai arti yang khusus bagi Yesus!
  • Siswa mampu menjelaskan apa yang dimaksudkan dengan paham Kerajaan Allah bersifat politis!
  • Siswa mampu menjelaskan Paham Kerajaan Allah bersifat Apokaliptis!

Materi: Yesus Mewartakan Kerajaan Allah melalui Perumpamaan            

  • Siswa mampu menuliskan pengertian perumpamaan!
  • Siswa mampu menuliskan apa maksud atau tujuan dari perumpamaan yang disampaikan oleh Yesus!
  • Siswa mampu menuliskan apa makna dan arti dari perumpamaan tentang Benih yang tumbuh (markus 4:26-29).
  • Siswa mampu menuliskan makna dan arti dari perumpamaan tentang harta terpendam dan mutiara berharga (Matius 13:44-46).

Materi: Yesus mewartakan Kerajaan Allah melalui tindakan

  • Siswa mampu menuliskan beberapa alasan mengapa Yesus dilarang untuk bergaul dengan para pendosa!
  • Siswa mampu menuliskan makna dari mujizat yang dilakukan Yesus, berdasarkan Injil Matius 8: 23-27: Yesus meredakan angin ribut!
  • Siswa mampu menuliskan makna dari mujizat yang dilakukan Yesus, berdasarkan Markus 1: 21-28: Yesus mengusir Roh jahat!.




Materi Agama Katolik

SANTO AMBROSIUS, USKUP DAN PUJANGGA GEREJA

Santo Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja Tanggal Pesta: 7 Desember Ambrosius lahir pada tahun 334 di Trier, Jerman dari sebuah keluarga Kr...