Tak ada seorangpun tercipta atas kemauannya sendiri, tetapi yang paling utama karena memang Tuhan menciptakan
dan menghendaki kita terlahir sebagi perempuan atau laki-laki, karena Dialah
yang mencitakanNya. Yang perlu dipikirkan adalah apa maksud panggilan Tuhan
menciptakan kita sebagai perempuan atau laki-laki.
Kita diajak untuk merasa bangga menjadi perempuan atau laki-laki, dan
hidup sesuai dengan panggilannya agar dapat memuliakan allah yang menciptakannya.
A. AKU BANGGA SEBAGAI PEREMPUAN ATAU LAKI-LAKI
Manusia adalah makhluk berjenis kelamin artinya: setiap orang selalu
berjenis kelamin pria atau wanita. Karena badan/jasmani dan jiwa/rohani
merupakan kesatuan, maka seksualitas pria dan wanita sangat mempengaruhi
seluruh kemanusiaannya.
Umumnya, remaja mempunyai kebanggaan terhadap keberadaan dirinya baik
sebagai perempuan atau laki-laki. Tetapi kebangaan tersebut seringkali disertai
sikap terlalu membanggakan diri yang mengakibatkan tumbuhnya pandangan negative
tentang lawan jenis seperti:
·
Remaja laki-laki memandang perempuan itu: cengeng,
lemah, bawel, cerewet, suka merajuk, suka gossip dll
·
Sebaliknya remaja perempuan sering memandangbahwa
laki-laki: kasar, keras, sok tahu, mau menang sendiri, egois, sok jago dll
Kebangaan yang terlalu berlebihan terhadap keberadaan dirinya, seringkali
menutup diri mereka khususnya remaja baik laki-laki atau perempuan untuk mampu
melihat hal-hal yang baik dan indah pada lawan Jenisnya.
Sebaliknya ada juga sebagian kecil remaja yang merasa menyesal dilahirkan
sebagai laki-laki atau sebagai perempuan. Rasa penyesalan itu biasanya muncul
dalam berbagai ungkapan seperti:
·
Mengeluh terus menerus
·
Berupaya mengubah penampilan dirinya sebagai
perempuan atau laki-laki
·
Senang berdandan atau melakukan kegiatan yang
sebaliknya misalnya anak perempuan selalu ingin memakai celana panjang seperti
laki-laki dalam berbagai kesempatan, melakukan kegiatan yg cendrung dilakukan
anak laki-laki atau sebaliknya yang laki-laki senang berhias, berlenggak
lengggok seperti anak perempuan dll
·
Menyalahkan diri sendiri atau orang lain, bahkan
menyalahkan orangtuanya atau lingkungan masyarakatnya
·
Ingin melakukan operasi kelamin dll
Bila hal tersebut terjadi, maka sulit baginya utk mensyukuri hidup sbg anugerah Tuhan.
B. PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI SEDERAJAT
Dalam kebudayaan tertentu dimasyarakat kita,
masih banyak ditemukan pandangan yang mengaggap laki-laki lebih berharga
dibandingkan dengan perempuan, contoh:
·
Anak
laki-laki dinggap andalan masa depan karena ia dianggap merupakan
tulang punggung keluarga.
·
Laki-laki
dianggap mempunyai kepribadian yang kuat dan dapat mengusai banyak hal,
sebaliknya anak perempuan sebagai pribadi yang lemah dan kurang mampu menjadi
pemimoin dalam keluarga
·
Dalam
banyak hal anak laki-laki sering mendapat kesempatan lebih banyak untuk
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan perempuan kurang mendapatkan
kesempatan yang sama
Hal
inilah yang dusebut dengan “ Budaya Patriarkhi” yaitu budaya yang memandang
kedudukan kaum laki-laki lebih penting dan lebih diperhitungkan daripada
kedudukan kaun perempuan.
Yesus hidup dalam masyarakat Yahudi dimana kaum perempuan
menjadi warga masyarakat kelas dua dalam tatanan masyarakat. Pada masa itu,
kaum perempuan Yahudi banyak mendapat perlakuan tidak adil, sebagaimana yang
dikisahkan dalam Kitab Suci, dimana kedudukan kaum perempuan menjadi kaum kelas
dua dalam tatanan masyarakat. Maka tidak mengherankan jika banyak perlakuan
tidak adil terhadap kaum perempuan pada zaman itu, contoh :
·
Yohanes 8: 2-11, Perempuan yang
tertangkap basah sedang berbuat dosa dihakimi secara sepihak oleh orang banyak
tanpa melihat bahwa kaum laki-laki juga turut ambil bagian dalam dosa tersebut
·
1 Kor 14: 26-40 dan 1
Tim 2: 11-14,
Peraturan-peraturan yang diterapkan dalam pertemuan-pertemuan jemaat menunjukan
betapa kum perempuan terpinggirakan dan kurang diberi tempat .
Walaupun
dikalangan Bangsa Yahudi terjadi demikian, Yesus sangat menghargai dan membela
kaum perempuan seperti contoh yang terdapat dalam Kitab Suci yaitu:
·
Yoh 8: 2-11, Yesus memperlakukan
perempuan yang kedapatana berbuat zinah itu dengan manusiawi
·
Mat 15: 21-28, Yesus memuji
seorang perempuan Kanaan yang percaya
·
Yesus
meberikan contoh seorang janda miskin yang memberikan sumbangan di Bait Allah
sebagai teladan dalam kejujuran dihadapan Allah.
·
Yesus
selalu berjuang agar tercipta suatu masyarakat dimana laki-laki dan perempuan
sederajat/setara.
Sikap dan tindakan Yesus itu tampaknya dilandasi oleh
pemahamanNya bahwa baik laki-laki maupun perempuan sama dimata Allah karena
Allah sendiri telah menciptakan mereka sebagai Citra Allah yang saling
membutuhkan, karena saling membutuhkan itulah, makanya tidak ada yang lebih
tinggi atau lebih rendah diantara mereka.
Dalam
Kejadian 2: 5-7, 18-25, ditegaskan bahwa pria dan wanita adalah Ciptaan Allah
yang sederajatdan saling melengkapi, karena baik pria maupun wanita memiliki
sifat-sifat biologis maupun psikologis yang khas.
Perbedaan
antara pria dan wanita merupaka keindahan ciptaan yang keduanya, saling
membutuhkan untuk mewujudkan karya keselamatan Allah yaitu Karya Penciptaan.
Adapun
wanita memiliki kelebihan tersendiri, dimana kelebihan tersebut juga dibutuhkan
pria dala melaksanakan tugas membangun dan mengisi dunia yaitu:
·
Ketelitian
·
Kelembutan
·
Kehalusan
·
Kesabaran
·
Kerapiha
·
Ketekunan
dll
Sebaliknya
kelebihan yang umumnya dimiliki pria yang juga dibutuhkan wanita dalam
membangun dan mengisi dunia ini yaitu:
·
Keberanian
·
Kekuatan
·
Ketegasan
·
Ketegaran
·
Keuletan
·
Ketangkasan
dll
Kelemahan
fisik pada
wanita, bukanlah tanda bahwa wanita lebih rendah daripada pria dan sebaliknya,
kehalusan sikap wanita bukanlah tanda keunggulan wanita dibanding pria.
Perbedaan
antara pria dan wanita merupakan sifat dasar kepriaan dan kewanita yang khas
dan diperlukan didalam kebersamaan hidup yang saling melengkapi dan saling
membutuhkan.
Dalam
Kej 2: 20-22, baik pria maupun wanitamaupun wanita menerima tugas perutusannya
untuk memelihara dunia dan mengembangkannya sesuai dengan kelebihan dan
kekurangannya yang ada pada pria maupun wanita.
Tuhan menghendaki manusia, baik pria maupun wanita untk
bersatu, saling menghargai, membantu dan saling melingkapi karena pria dan
wanita diciptakan sederajat
C. MENGEMBANGKAN DIRI SEBAGAI PEREMPUAN ATAU LAKI-LAKI
Perbedaan laki-laki
dan perempuan paling mudah dikenali melalui hal-hal yang sifatnya fisik atau biologis, terutama
melalui perbedaan organ kelamin, tetapi juga
dari kepribadian yang umumnya dimiliki masing-masing orang dalam wujud
sikap, kebiasaan atua karakter.
Laki-laki dan
perempuan masing-masing memiliki keindahan dan kelebihan yang tidak dimiliki
oleh yang lainnya.
Manusia diciptakan
Allah sebagai Pria dan Wanita. Kepriaan dan kewanitaan manusia adalah kehendak
Allah, hal ini berarti bahwa kepriaan dan kewanitaan adalah sesuatu yang luhur,
baik dan indah ( Kejadian 1: 24-28)
Antara kepriaan dan
kewanitaan terdapat kesamaan & perbedaan baik secara psikologis, biologis,
social maupun spiritual. Perbedaan maupun persamaan tersebut adalah tanda bahwa
kehidupan pria & wanita saling melengkapi yang mengarah pada kesatuan hidup
sebagai manusia.
Pertumbuhan dan
perkembangan kepriaan & kewanitaan mengarah pada fungsinya masing-masing
yaitu:
- Kepriaan mengarahkan fungsinya kepada seorang ayah
- Kewanitaan mengarah pada fungsinya sebagai Ibu
Kepriaan dan
kemanitaan sama halnya fungsinya dengan seorang ayah dan ibu yang sederajat dan
saling melengkapi dalam kesatuan membentuk keluarga manusia.
Berdasarkan
Kejadian 2: 18-25, Manusia pria dan wanita menjadi suami dan istri, menjadi ayah
dan ibu. Untuk tugas itulah mereka dilengkapi Jasmani dan Rohani, baik
Psikologis (sifat dan bakat) maupun Biologis (susunan dan alat/organ tubuh yang
sesuai dengan tugas panggilan hidup itu)
Tugas pria adalah:
·
membangun dan menguasai dunia, membongkar dan
merenovasi untuk menciptakan sesuatu yang baru.
·
Sebagai
Kepala Keluarga, pria bekerja diluar rumah untuk mencari nafkah bagi istri dan
anak-anaknya dll
Tugas dan panggilan
wanita adalah:
- Memelihara apa yang sudah dibangun oleh pria
- Merawat apa yang sudah diciptakan,melindungi dan menyayangi yang
lemah
- Perhatian wanita lebih tertuju pada pribadi sesame manusia
- Memperindah kehidupan bersama agar lebih menyenangkan, halus, sabar
dan tabah
Pria membangun
rumah tetapi wanitalah yang membuat rumah itu menjadi tempat dimana anggota
keluarga menjadi “betah”, Ibu adalah jantung hati keluarga. Untuk tugas itulah
manusia baik pria maupun wanita, perlu mempersiapkan diri dengan
sungguh-sungguh.
Perbedaan
menyeluruh pria dan wanita ada maksudnya seperti yang difirmankan allah
yaitu: “ Tuhan berfirman, tidak
baik, kalau manusia seorang diri saja, Aku akan menjadikan penolong baginya
yang sepadan dengan dia. Allah menciptakan manusia menurut CitraNya, menurut
Citra Allah diciptakannya dia. Ia mencitkan mereka pria dan wanita ( Kej 2:18
dan Kej 1:27)
Pria dan wanita
diciptakan Allah untuk menjadi penolong yang sepadan, saling melengkapi dan
saling membahagiakan satu sama lain (psikologis) dan mempertahankan jenisnya
(biologis). Pria dan wanita berbeda tapi saling melengkapi.
Sejak awal mula
Allah menciptakan manusia laki-laki dan perempuan. Masing-masing dilengkapi
dengan kebaikan dan keindahannya. Dan semuanya itu baik adanya. Allah
memberkati dan mengasihi keduanya. Hal itu menandakan bahwa laki-laki maupun perempuan
begitu berharga dimata Allah dan keberadaan laki-laki atau perempuan sangat
berarti.
Hidup sebagai
perempuan atau laki-laki merupakan anugerah Allah. Kita patut bersyukur karena
Allah mempunyai maksud khusus dengan menciptakan kita sebagai laki-laki atau
perempuan.
Allah menciptakan
laki-laki dan perempuan untuk saling melengkapi dan mengembangkan satu terhadap
yang lain. Dengan kata lain laki-laki dan perempuan bersifat “ komplementer”
yaitu:
- Mereka saling membutuhkan
- Mereka saling tegantung satu terhadap yang lain
- Laki-laki tidak dapat hidup tampa perempuan dan sebaliknya perempuan
tidak dapat hidup tanpa laki-laki.
Setiap laki-laki
atau perempuan dipanggil untuk mengembangkan dirinya sebagai laki-laki dan
perempuan menuju kesempurnaannya sebagaimana dikehendaki Allah.
Adapun beberapa Kutipan Katekismus Gereja Katolik dan Kitab Suci berkaitan
dengan panggilan Allah untuk mengembangkan diri menjadi perempuan dan laki-laki
adalah:
- Katekismus Gereja Katolik
Art 2335 : Manusia entah laki-laki atau perempuan harus mampu memancarkan
citra (gambaran dari) kekuatan dan cita kasih Allah yang lemah lembut
- Katekismus Gereja Katolik
Art 2342-2345 : salah satu usaha memampukan diri sebagai pancaran kekuatan
kasih Allah, makakita diajak menjaga kesucian diri, baik sebagi perempuan
maupun laki-laki.
- 1 Kor 6: 13-20, Santo
Paulus menyatakan bahwa tubuh kita dalah bait Roh Kudus. Tubuh kita
merupakan sarana kehadiran Allah, sekaligus sarana kita mewujudkan
kehendak Allah.
Gambaran Allah yang kita imani adalah adalah Allah yang kuat kuasa.
Kekuatan Allah itutak akan tergoyahkan oleh kekuatan apapun juga. Kekuatan
Allah bukan kekuatan untuk menindas dan menguasai melainkan untuk melayani,
mengasihi, membahagiakan dan meyelamatkan. Gambaran Allah yang kita imani juga
dalah Allah yang Mahakasih. Kasihnya lemah lembut, penuh pengampunan dan tanpa
batas. Allah menyatakan kasihNya yang lemah lembutserta tanpa batas itu dengan
rela menyerahkan anakNyasendiri menjadi korban tebusan bagi manusia sampai
wafat di Kayu Salib
Komentar
Posting Komentar