Dibawah ini adalah beberapa sikap dan sifat Yesus yang
dapat menjadi teladan dalam mengembangkan diri yaitu:
A.
YESUS SANG PENDOA
Doa sering dimengerti sebagai:
- Suatu
sarana komunikasi antara manusia dan Allah yang seharusnya melibatkan
peran kedua belah pihak, baik manusia maupun Allah sendiri.
- Sarana
untuk memohon sesuatu yang dalam praktek hidup sehari-hari, doa permohonan
yang diajukan orang cenderung berharap Allah akan mendengarkan seluruh
harapan manusia dan memahami segala kesulita/persoalan yang yang dihadapi
manusia.
Padahal Doa
yang benar adalah: Doa yang juga harus membiarkan Allah berbicara kepada
manusia, dan lewat doa, seseorang diharapkan lebih mampu mendengarkan kebenaran
hidup batin yang lebih mendalam. Untuk itu, kita dapat berdoa dan mengungkapkan
hubungan kita dengan Allah dalam keheningan tanpa kata-kata.
Ungkapan doa juga dapat bermacam-macam dalam
bentuk:
- Ungkapan
syukur
- Ungkapan
pujian
- Ungkapan
permohonan
- Untuk
mencari kekuatan atau peneguhan
- Mengungkapkan
keluhan dan isi hati dll
Dalam doa manusia dapat berbicara kepada Allah
sebagai sahabat tanpa melupakan bahwa Allah harus dibiarkan untuk berbicara
kepada manusia. Doa seharusnya juga tidak hanya terarah bagi diri kita pribadi,
melainkan juga terarah pada sesama manusia. Dengan kata lain, relasi yang kita
bangun dengan Allah seharusnya juga mendorong kita semakin membangun relasi
yang baik dengan sesama.
Doa memang seharusnya mampu mengubah diri
kita menjadi orang yang semakin baik, entah dalam kata-kata maupun dalam
prilaku hidup kita sehari-hari bersama sesama. Melalui doa, manusia menghayati
kehadiran Allah yang setia mendampingi dan hadir untuk membebaskannya.
Yesus adalah pribadi yang suka berdoa.
Seluruh hidup dan karyaNya dihayati dalam kesatuan dengan BapaNya. Dengan kata
lain, sebagai seorang pendoa, Yesus melihat hidupNya sendiri adalah suatu doa
yang dipersembahkan kepada bapaNya (Luk 11:1-13)
Setiap saat yesus tidak lupa mencari tempat
yang sunyi untuk berbicara dengan BapaNya setelah sepanjang hari melakukan
kary-karyaNya ditengah sesama . Dalam doaNya, Yesus selalu menyerahkan suka
dukaNya kepada BapaNya. Bagi Yesus bukan kehendakNya yang harus terjadi,
melainkan kehendak BapaNya. Yesus mengajar kita untuk menyapa BapaNya dalam doa
“Bapa Kami”. Dalam doa tersebut Yesus mengajarkan suatu doa yang penuh dengan sikap:
- Penyerahan
- Cinta
Kasih
- Keadilan
- Pengampunan
Ora et
Labora artinya
Berdoa dan Bekerja, Ini diterjemahkan dari hidup Yesus sendiri.
Yesus yang bekerja adalah Yesus Sang pendoa,
baik secara pribadi maupun bersama dengan orang lain dalam suatu ibadah.
Doa yang padat dan menjadi model segala doa
yang diajarkan Yesus adalah “Doa Bapa
Kami”.
Yesus selalu berdoa, lebih-lebih pada
saat-saat penting. Kisah-kisah dalam Kitab Suci tentang Yesus Sang Pendoa
antara lain dalam teks-teks Kitab Suci:
- Yesus
berdoa ketika Ia dimuliakan diatas gunung (Luk 9:28)
- Yesus
berdoa untuk Simon Petrus agar imannya tidak goyah (Luk 22:32)
- Yesus
berdoa semalaman saat akan memilih kedua belas RasulNya (Luk 9: 18-29)
- Yesus
sering pergi ketempat yang sepi, menyendiri untuk berdoa (Luk 5:16, Mrk
1:35, Mrk 16:46)
- Yesus
pergi keTaman Getsemani bersama muridNya dan berdoa (Luk 22:40-46)
- Yesus
berdoa setelah mengutus paramuridNya (Luk 10: 21)
- Yesus
berdoa ketika akan membangkitkan Lazarus (Yoh 11: 41-42)
- Yesus
berdoa ketika disalib (Luk 22:43, 23:43, dan Yoh 19: 26-27)
Dengan sikapNya ini, Yesus hendak menunjukkan
beberapa hal dalam hidup beriman antara lain:
- Doa, menguduskan
hari bagi Tuhan
- Doa,
merefleksikan kerja dan hidup
Dari kedua aspek ini menjadi jelas bahwa
maksud doa antara lain untuk:
- Menyembah
dan memuji Allah serta menyatakan cinta kita kepadaNya, Inilah Doa pujian
(Maz 145:1-6)
- Bersyukur
kepada Allah atas segala sesuatu yang kita miliki, semua ini berasal dari
Allah, Inilah Doa Syukur (Tes 5:18)
- Memperoleh
pengampunan dosa, Inilah Doa Penyerahan (Luk 18: 13)
- Memohonkan
rahmat dan berkat Allah bagi diri kita dan sesama, Inilah Doa Permohonan
(Yoh 16:23)
B. YESUS YANG BERBELAS
KASIH
Belas artinya : Perasaan iba atau sedih melihat
orang alin menderita
Kasihan artinya :
Rasa iba hati atau rasa belas kasih
Belas Kasih artinya : Sikap dasar manusia yang
tergerak hatinya karena rasa kasihan
atau perasaan iba untuk membantu dan menolong sesama, baik yang
menderita atau yang membutuhkan bantuan kita.
Sikap belas kasih adalah: sikap belarasa, merasakan penderitaan orang lain sebagai
penderitaan dirinya.
Belas kasih bukan
terutama menyangkut besar kecilnya bantuan yang dapat diberikan. Bantuan yang
besar tentu saja baik, tetapi hal yang terpenting dalam sikap belas kasih adalah
sikap belarasa, kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua orang yang kaya raya
mempunyai sikap belas kasih, sebaliknya banyak orang miskin yang memiliki belas
kasih kepada sesamanya, terutama yang lebih menderita dari dirinya.
Tujuan setiap
orang berbelas kasih, pasti berbeda-beda. Ada orang yang berbelas kasih karena
memang benar-benar ingin membantu sesamanya yang membutuhkan dengan tulus hati
atau tanpa pamrih, tetapi ada juga
orang-orang tertentu yang menolong orang lain bukan atas dasar atau landasan
belas kasih tetapi hanya ingin mendapat pujian atau gelar-gelar tertentu.
Bagi orang-orang
Yahudi pada zaman Yesus, kemalangan, penderitaan dan kematian (apalagi diusia
muda) dipandang sebagai hukuman dari Allah atas dosa-dosanya. Tetapi Yesus
tidak terbawa oleh arus pandangan yang keliru tersebut, sebaliknya Yesus
mewartakan kerahiman Allah yakni, Allah yang peduli dan berbela rasa kepada
orang-orang nyang tertimpa kemalangan, penderitaan dan yang putus harapan.
Motivasi utama Yesus bebelas kasih adalah:
- Bukan demi popularitas diriNya sendiri
- Bukan untuk mencari pengikut sebanyak-banyaknya
- Melainkan demi pembebasan orang-orang yang
dikasihinya
Motivasi yang
dilakukan Yesus itu justru mampu menumbuhkan pengalaman yang baru bagi orang
lain yang melihat peristiwa tersebut. Mereka percaya bahwa yang bertindak bukan
hanya Yesus pribadi, melainkan melibatkan Allah juga, karena Allah yang melawat
umatNya, itulah sebabnya mereka akhirnya memuliakan Allah.
Belas kasih yang
dimiliki Yesus sungguh-sungguh belas kasih yang mengalir dari Allah Bapa
sendiri.
Setiap manusia
dipanggil untuk saling mengasihi, berbagi dan menjadi berkat bagi banyak orang,
yang tentu saja harus dilandasi sikap atau rasa belas kasih kepada sesama.
Dalam Lukas 7:
11-17, Tindakan Yesus membangkitkan orang mati tersebut menjadi tanda:
- Allah berbelas kasih dan peduli terhadap situasi
hidup manusia
- Allah senantiasa
melawat umatNya
- Kabar gembira yang member keselamatan dan kehidupan
Alasan mengapa
Yesus berbelas kasih adalah:
- Allah melihat kesengsaraan
manusia
- Kesengsaraan itu
memuncak dalam kematian, keadaan inilah yang hendak disembuhkan oleh Allah
- Kebangkitan dari mati merupakan karya penyelamatan
Allah
- Kebangkitan dari mati adalah hal yang akan dialami
oleh setiap manusia, sesuai datangnya Yesus, Sang kebangkitan dan sumber
kebangkitan. Hidup
Saat Yesus berkarya didunia, Ia banyak
melakukan mujizat-mujizat yang menunjukkan belas kasihNya pada banyak orang,
yang terdapat pada:
- Yohanes
11:33-44: “ Lazarus dibangkitkan”
Saat Yesus melihat Maria dan orang banyak menangis, maka timbul rasa belas
kasih dalam hatiNya. Ia sangat terharu melihatnya, Yesus meminta ditunjukan
ketempat Yesus dibaringkan, dan disanalah Yesus menunjukkan belas kasihNya
kepadanya dengan membangkitkan Lazarus yang sudah mati
- Lukas 10:25-37: “Orang Samaria yang baik hati”
Melihat penderitaan orang tersebut, Orang Samaria itu tergerak hatinya oleh
belas kasihan dan ia segera menolong orang yang dirampok tersebut
- Matius 9:35-37: “Belas kasih Yesus terhadap orang
banyak”
Yesus berkeliling kesemua kota dan desa, Ia mengajar dalam rumah-rumah
ibadat dan memberitakan Kerajaan Sorga serta meleyapkan segala penyakit dan
kelemahan. Melihat orang banyak itu tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan
kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak
bergembala.
- Lukas 7: 11-17: “ Yesus membangkitkan anak muda di
Nain”
Yesus melihat kejadian itu dan tergeraklah hatinya, Ia menghampiri usungan
itu, sambil berkata “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu bangkitlah”, maka
bangkitlah orang itu dan duduk, serta mulai berbicara
- Matius 20: 34
“Yesus menyembuhkan dua orang buta”
Yeus yang sedang berjalan-jalan dikota Yerikho, Ia dikerumuni orang banyak.
Kedua orang buta itu berseru-seru kepada Yesus. Yesus berhenti dan memanggil
mereka mereka, maka tergeraklah hati Yesus melihat kedua orang buta itu, lalu
Yesus menjamah mata mereka dan dan seketika itu juga mereka dapat melihat.
C. YESUS SANG PENGAMPUN
Ampun adalah : Pembebasan
dari tuntutan krn melakukan kesalahan/ kekeliruan
Mengampuni adalah : Memberi ampun
atau memaafkan kesalaha orang lain.
Tidak setiap orang yang melakukan kesalahan mau
mengakui kesalahannya atau meminta maaf.
Dan juga tidak setiap orang mau mengampuni atau memaafkan orang lain yang telah
berbuat salah terhadap dirinya.
Faktor yang
menghambat orang berani mengakui kesalahan atau memaafkan adalah:
- Keinginan untuk
mempertahankan harga diri atau wibawa
- Karena merasa
gengsi
- Takut direndahkan dan dianggap remeh oleh orang lain
Akibat apabila
kita tidak mampu dan mau untuk memaafkan atau mengampuni kesalahaan orang lain
dapat menyebabkan:
- Hati Nurani kita menjadi tumpul, sehingga
mengakibatkan kesalahan apapun dianggap biasa bahkan termasuk kesalahan
besar yang daapt merugikan orang lain
- Orang yang bersalah dapat menanggung rasa bersalah
yang berkepanjangan
- Tumbuh
permusuhan, kebencian serta dendam
Meminta maaf atau memberi pengampunan,
sesungguhnya dapat menguntungkan baik bagi orang yang bersalah maupun orang
yang telah dirugikan.
Keuntungan
apabila kita dapat mengampuni dan diampuni orang lain adalah:
- Kita tidak akan mempunyai rasa dendam
- Hidup terasa lebih nyaman dan tentram karena merasa
tidak memiliki musuh
- Terciptanya kerukunan dan hubungan yang erat sesama
- Hati merasa lega karena tidak menanggung rasa bersalah
yang terus menerus dan berkepanjangan
- Membuat kita selalu bertindak hati-hati dan tidak
meremehkan setiap masalah/kesalahan yang biasa dan sepele dll
Dalam Injil
Yohanes 8: 2-11, berkaitan dengan tindakan mengampuni ditegaskan bahwa:
- Yesus tetap membela dan mengampuni perempuan yang
kedapatan berbuat zinah dan akan dilempari batu
- Tidak ada
manusia yang sempurna
- Setiap orang pasti pernah melakukan keselahan dan
terhadap kesalahan itu Allah sendiri senantiasa mengampuni
- Allah senantiasa mengampuni dengan member kesempatan
kepada manusia untuk bertobat
- Yesus meneladani sikap BapaNya, yaitu tidak bersikap
mengadili, tetapi member kesempatan kepada perempuan itu untuk berubah dan
tidak berbuat dosa lagi.
Dalam Injil
Matius 18: 21-22, Yesus mengajak murid-muridNya untuk selalu mengampuni tampa
batas.
Dalam teks
tersebut Yesus berkata kepada para MuridNya tentang pengampunan yaitu: “Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai
tujuh puluh kali tujuh kali “
Mengenai
pengampunan, Teladan Yesus yang perlu kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari
adalah:
- Selalu berusaha membukakan “pintu maaf” dan
pengampunan kepada sesama atau orang yang bersalah kepada kita
- Mengajak sesama untuk selalu mengampuni orang yang
bersalah seperti yang dilakukan Yesus pada murid-muridNya
- Kita tidak boleh menghakimi sesama yang berdosa
tanpa mawas diri terlebih dahulu, seolah-olah diri kita adalah yang paling
suci dan paling baik
- Kita diharapkan dapat meneladani sikap Yesus,
sehingga tercipta kehidupan yang bahagia, rukun dan damai.
Dalam Injil
Yohanes 8: 2-11,Yesus yang mengampuni ingin menegaskan dengan menggambarkan
Allah adalah :
- Allah yang penuh belas kasih
pada manusia berdosa
- Allah Maha Rahim dan Pengampun
artinya: Allahlah satu-satunya yang berkuasa mengampuni dosa
- Dosa pada hakikarnya adalah
melawan cinta kasih Allah, oleh karena itu Allah tidak membiarkan manusia
terjerumus kedalam dosa.
- Allah mencintai manusia yang
berdosa tetapi Ia tidak mencintai dosa
- Allah memberikan rahmat
pertolongan kepada manusia agar mau bertobat mengakui dosanya
- Allah yang penuh perhatian dan
mencintai dengan berbelas kasih dan mau menerima kembali orang berdosa
yang bertobat
- Allah bukanlah allah yang
keras, bukan Allah yang membalas dendam dan menyiksa.
- Dengan pengampunan ini, Yesus
menerima kembali kita untuk bersatu dengan Allah sebagai Bapa
D. YESUS PEJUANG KESETARAAN
GENDER
Setara
atau Sederajat
adalah:
Situasi dimana seseorang diperlakukan sebagai
pribadi yang bermartabat luhur, memiliki kemampuan yang khas dan khusus dan hal
ini berlaku untuk semua orang tanpa kecuali.
Seseorang tidak boleh dianggap rendah hanya
karena orang tersebut:
- Perempuan
- Kurang pandai
atau bodoh
- Miskin dan serba
kekurangan
- Bukan pemimpin
- Karyawan biasa
- Tidak memiliki
jabatan atau kuasa dll
Sebagai pribadi, siapan orang itu,
darimanapun latar belakangnya mereka harus tetap dihargai dan dianggap penting.
Masalah kesetaraan atau kesederajatan masih
memerlukan perjuangan berat. Hal ini disebabkan oleh tata hubungan antar
anggota masyarakat yang seringkali masih ditentukan oleh nilai-nilai lama yang
terlalu feodalistik
Penerimaan seseorang terhadap orang lain
ternyata masih banyak ditentukan oleh:
- Kekayaan yang
dimilikinya
- Gelar yang
disandang
- Pangkat dan
kedudukan yang sedang dijabatnya
- Latar belakang
sosial, ekonomi dan kehidupannya
- Latar belakang
pendidikannya dll
Itulah sebabnya dalam masyarakat kita masih
banyak terjadi adanya jurang pemisah atau gap-gap dan konflik
Contoh konkret tindakan dalam masyarakat yang
berkaitan dengan kurangnya penghargaan terhadap martabat manusia antara lain:
- Mantan
narapidana yang sekalipun sudah bertobat masih saja disingkirkan oleh
masyarakat.
- Masyarakat
sering tidak mau menerima dan menghargai seorang wanita yang pernah
terjerumus dalam Dunia hitam sebagai WTS dan PSK walaupun sudah bertobat
- Sulitnya
menerima para pecandu Narkoba yang telah menyelesaikan masa
rehabilitasinya, sehingga mereka seringkali terjerumus kelembah hitam
untuk kesekian kalinya karena sikap masyarakat yang tidak menerima mereka
dengan tangan terbuka.
- Mengucilkan para
penderita HIV/AIDS, yang dianggap
berbahaya dan harus dijauhi, padahal tidak semua penderita HIV/AIDS
mengidap penyakit tersebut karena gaya hidup mereka, tapi ada beberapa
kasus dari mereka yang mendapat penyakit tersebut karena ketidaktahuannya
dan menjadi korban dari kelalaian orang lain.
- Menjauhi,
memusuhi seorang bekas pencuri, padahal jika hal tsb terus dilakukan ada
kemungkinania akan semakin membenci masyarakat dan orang tsb akan
bertambah nekat dalam melakukan kejahatannya.
Banyak orang yang tidak sadar bahwa dengan
memojokkan, memberi “cap negatif”, atau menyingkirkan orang yang memiliki
kekurangan, justru akan semakin menjerumuskan mereka kedalam kesengsaraan yang
lebih hebat lagi.
Bagi Yesus, masalah kesetaraan manusia bukan
semata-mata masalah etika pergaulan. Yesus mengajak kita agar semua orang
diperlakukan sebagai:
- Pribadi yang
berharga
- Pribadi yang
walaupun memiliki kekurangan dan kelemahan merupakan ciptaan Allah yang
bermartabat luhur. (justru kepada orang-orang yang masuk dalam kelompok
yang memiliki kelemahan dan kekurangan inilah, penerimaan kita seharusnya
lebih baik lagi)
Motivasi
utama Yesus memperjuangkan kesetaraan adalah: Demi Kerajaan Allah. Adapun bagi
Yesus, wujud Kerajaan Allah adalah:
- Bila manusia
dapat hidup berdampingan sebagi saudara yang setara dalam martabat.
- Dihadapan Allah
semua orang sama
- Manusia
sama-sama diciptakan Allah dan dikasihiNya
- Tidak boleh ada
sesuatu yang dijadikan ukuran untuk membatasi persaudaraan
Semasa hidup dan berkarya, Yesus berjuang
keras menegakkan kesetaraan martabat manusia. Dalam Injil Lukas 19: 1-10,
Perjuangan ini bagi Yesus merupakan perjuangan yang berat karena :
- Ia harus
berhadapan dengan masyarakat Yahudi
- Ia harus
menghadapi Orang Farisi dan Ahli Taurat yang cenderung menilai seseorang
atas dasar pelaksanaan agama menurut ukuran mereka sendiri.
- Kehadiran Yesus
dirumah Zakheus yang dianggap sebagai orang berdosa karena dianggap najis
dan patut dijauhi, merupakan batu sandungan
- Bagi Orang
Farisi dan Ahli Taurat tindakan Yesus ini dianggap merusak kesucian agama
- Yesus tidak
memperdulikan kedegilan hati Orang Farisi dan Ahli Taurat, sebaliknya
Yesus menyatakan kepada mereka bahwa “Zakheus pun anak Abraham” artinya
Zakheus mempunyai keluhuran martabat yang sama seperti orang lain, maka iapun perlu
diperlakukan secara adil
Bentuk-bentuk kesetaraan manusia yang dapat
diperjuangkan dalam hidup sehari-hari antara lain:
- Mengkritisi tata
hubungan dalam masyarakat yang masih jauh dari kesetaraan sebagaimana
diperjuangkan oleh Yesus.
- Kesetaraan dapat
dilihat dalam hubungan antara laki-laki dan perempuan
- Kesetaraan dapat
diwujudkan antara majikan dan buruh dalam pekerjaan
- Kesetaraan dapat
ditampilkan dalam keluarga sendiri dll
E. YESUS PEDULI TERHADAP
PENDERITAAN SESAMA
Peduli adalah: sikap tidak
mementingkan diri sendiri, tetapi lebih mementingkan
kepentingan bersama.
Sikap peduli terhadap sesama tidak mungkin
tumbuh dengan sendirinya tanpa membiasakan diri. Kebiasaan ini perlu dipupuk
sejak dalam keluarga sekolah dan didalam masyarakat.
Sikap kurang peduli lebih banyak disebabkab
oleh sikap egoisme, yaitu ketika
seseorang tidak lagi memikirkan nasib sesamanya dan lebih memikirkan dan
mementingkan diri sendiri.
Peradaban moderen sekarang ini, banyak
diwarnai dengan bertumbuhnya egoisme dan individualisme ,contoh:
- Banyak
orang yang kurang bahkan tidak peduli dengan sesamanya
- Orang
hanya memikirkan dirinya sendiri
- Segala
sesuatu dilakukan dengan ukuran yang asal menguntungkan dirinya sendiri,
maka segala sesuatau yang tidak mendatangkan keuntungan tidak dilakukan.
- Banyak
orang bersikap kurang peduli terhadap sesama yang kekurangan spt:
pengemis, masyarakat gembel dan orang miskin
- Sikap
tidak peduli terhadap lingkungan spt: tidak berani menegur sesama yang
membuang sampah sembarangan, yang jika dibiarkan dapat menyebabkan banjir
dan pencemaran lingkungan
- Banyak
kepincangan dalam masyarakat kita spt: orang miskin semakin miskin, orang
yang menderita semakin sengasara, orang berdosa semakin jahat, dan orang
yang kesepian semakin tidak menemukan sahabat.
- ketidakpdulian
juga menimpa keluarga-keluarga dizaman moderen ini spt: ketidak pedulian
antar anggota keluarga yang menjadi penyebab utama keluarga berantakan
(broken home)
- ketidak
pedulian dilingkungan sekolah spt: banyak anak drop out karena tidak ada
yang membantu membiayai sekolah, lingkungan sekolah menjadi kotor karena
siswa membuang sampah sembarangan dan beranggapan itu adalah pekerjaan
pesuruh sekolah.
Untuk berbuat baik ternyata tidak mudah,
seringkali ada hambatannya, entah dari diri sendirimaupun dari orang lain. Hal
inilah yang sering membuat orang bersikap tidak peduli atau acuh tak acuh
terhadap sesama dan lingkungan sekitarnya karena tidak mau direpotkan dengan
berbagai hal.
Sikap lain yang sangat ditonjolkan dari Yesus
adalah kepeduliaanNya terhadap
penderitaan sesama.
Yesus telah menunjukkan bahwa diriNya
memiliki sikap peduli pada sesama yang menderita, walaupun banyak tantangan dan
hambatannya seperti yang dicontohkan dalam Kitab Suci yaitu:
- Yesus
menyembuhkan orang pada hari sabat
(Mat 12: 9-15, Mrk 3:1-6)
- Yesus
memberi makan 5000 orang (Mat 14: 13-21)
- Yesus
menyembuhkan orang sakit di Genesaret (Mat 14:34-36, Mrk 6:53-56)
- Yesus
menyembuhkan banyak orang sakir (Mat 15:29-31)
- Yesus
menyembuhakan seorang anak muda yang sakit ayan (Mat 17:14-21)
- Yesus
menyembuhkan seorang tuli (Mrk 7: 31-37)
- Yesus
menyembuhkan seorang buta di Betsaida (Mrk 8: 22-26)
- Yesus
mengusir Roh dari seorang anak yang bisu (Mrk 9: 14-28)
Dalam keseluruhan hidup Yesus, orang-orang
yang menderita mempunyai tempat yang istimewa dalam hatiNya, bahkan menjadi
prioritas dan perhatian dalam karyaNya. Yesus tidak pernah membiarkan
seorangpun hidup menderita. Ia akan cepat tersentuh dan tergerak hatinya
menyaksikan orang yang datang meminta bantuan untuk membantu dan memberikan
pertolongan.
Kepekaan dan kepedulian Yesus terhadap
penderitaan sesama sedemikian besar, karena Ia selalu memandang dan mengasihi
mereka sebagai anak-anak Allah yang bermartabat luhur. Maka demi menolong dan
mengembalikan martabat tersebut, Yesus berani meruntuhkan aturan atau hukum
yang mengekang kemanusiaan dan keIlahi-an.
Tindakan inilah yang ingin dikembangkan dalam
hidup bersama.
Gereja beruntung karena memiliki orang-orang
suci yang meneruskan karya Yesus tersebut seperti:
- Ibu
Teresa dari Calcuta
- Rm
mangun dari pinggiran Kali Code Yogyakarta
- Paus
Yohanes Paulus II
- Tokoh
Santo Santa yang dalam hidupnya tergerak dan terpanggil untuk melayani
orang kecil, miskin, menderita dan tertindas dll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar