CITA-CITA
Setiap orang
mempunyai cita-cita dalam hidupnya. Cita-cita itu biasanya sesuai dengan bakat
dan kemampuan setiap orang. Sejak kecil orang tua dan guru selalu bertanya
tentang apa yang menjadi cita-cita dari anak-anak mereka.
· suatu rencana akan masa depan,
hendak menjadi apa diri kita kelak kemudian hari setelah dewasa.
·
sesuatu yang menyangkut
kegiatan yang disukai, profesi atau cara hidup tertentu
·
hal-hal yang mendorong kita
untuk mengusahakan dan mencapainya
·
merupakan suatu hal yang selalu
menggairahkan kita
·
sesuatu yang lahir dari dalam
diri kita sendiri
·
sesuatu yang kita minati, dan
minat itu menarik kita untuk mewujudkannya
Biasanya kita
tidak berminat dengan sesuatu yang dipaksakan. Paksaan mengurangi daya juang
seseorang untuk mencapai sesuatu.
Untuk mencapai
cita-cita dibutuhkan:
- Perencanaan yang
matang, sangat penting agar tidak terjadi
penyimpangan ditengah jalan
- Ketekunan dan
ketabahan, diperlukan karena dalam perjalanan menuju
cita-cita banyak hambatan dan tantang yang tak terduga
- Dukungan Finansial yang
memadai, juga diperlukan dalam usaha mencapai
cita-cita
·
Pangkat tinggi
·
Kekayaan
·
Hidup enak, rumah dan mobil
bagus
·
Kekuasaan dan pengaruh yang
besar dll
Tidak mustahil
tanpa pendampingan yang memadai, pengaruh dari mass media yang begitu gencar
dan tidak selalu sehat akan membuat seseorang keliru dalam memilih dan mencapai
cita-cita mereka. Umumnya dambaan orang adalah menjadi kaya, punya rumah dan
mobil bagus, dan hidup enak. hampir tak ada atau amat sedikit orang yang
bercita-cita untuk menjadi pahlawan ataupun menjadi orang yang berjasa bagi
masyarakat dan orang sering terjebak dalam usaha mencapai kesejahteraan pribadi
maupun keluarganya. Kebutuhan masyarakat atau bangsa jarang menjadi
keprihatinan dan pertimbangannya.
Bila
menginginkan keberhasilan, kesejahteraan dan kebahagian sejati, setiap orang
harus sungguh-sungguh berjuang dan mengusahakannya, bahkan perlu bekerja keras
mengembangkan bakat-bakat atau talenta yang dimiliki demi tercapainya cita-cita
yang diharapkan. Banyah hal yang harus diperhitungkan dan diupayakan agar bisa
berhasil.
- Kita memiliki hak untuk menentukan cita-cita kita sendiri
seperti yang diungkapkannya yaitu:
“Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk
membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang
mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa..?”
- Perjuangan mencapai cita-cita hidup mempunyai maknanya sendiri
- Cita-cita merupakan suatu panggilan Allah artinya: dengan
mewujudkan cita-cita kita dan membuatnya berguna bagi orang lain, kita
menjalankan panggilan Allah dalam hidup kita
- Panggilan Allah membawa keselamatan kita ke keselamatan Allah
- Cita-cita merupakan suatu kehendak dan rencana Allah dalam diri
kita
- Cita-cita akhir manusia adalah keselamatan
- Keselamatan seharusnya menjadi tujuan akhir dari segala
kegiatan yang kita lakukan termasuk juga memperjuangkan cita-cita
Sebagai manusia kita dicintai dan dipelihara oleh Allah lewat sesama. Tidaklah pada tempatnya bila kita yang sudah dicintai Allah ini membalasNya dengan mengabaikan sesama manusia, apapun alasannyadan tujuannya. Cita-cita yang mengabaikan sesama manusia jelas bertentangan dengan kehendak dan rencana Allah sendiri. Cita-cita yang bertentangan dengan kehendak Allah pasti tidak akan membahagiakan kita

Tidak ada komentar:
Posting Komentar