Seiring dengan perkembangannya, seorang remaja akan memasuki relasi sosial yang semakin luas. Awalnya lebih senang bergaul atau membentuk kelompok dengan teman yang sejenis, lama kelamaan akan mulai merasa perlu untuk menjalin relasi dengan teman lawan jenisnya.
Bahkan untuk menarik perhatian lawan
jenisnya, remaja mencoba untuk menampilkan diri sebaik mungkin, misalnya:
·
Menjaga tutur katanya
·
Menjaga penampilan dan image
diri
·
Berupaya mempercantik diri dan menampilkan diri sebaik mungkin agar
lawan jenis tertarik
·
Berusaha merawat diri dan menjaga penampilan
·
Mulai mencari perhatian dengan lawan jenis
yang disukai dengan bermacam cara dll
Selain
itu, ditemukan juga dampak negatif perubahan prilaku sebagai dampak dari
ketertarikan terhadap lawan jenis yaitu:
·
Konsentrasi belajar menurun
·
Berbohong dalam hal keuangan dengan orang tua
untuk menyenangkan pacar
·
Mencari-cari alasan agar dapat pergi dengan
pacarnya.
Gejala dan dampak negatif dari rasa ketertarikan dengan lawan jenis tsb perlu diantisipasi baik oleh guru dan orang tua supaya mendapat pendampingan yang memadai agar para remaja yang mulai memiliki rasa tertarik dengan lawan jenis tidak salah jalan
Petemanan yang mendalam dan khusus dengan lawan jenis, pada akhirnya akan terjalinlah hubungan khusus yang disebut dengan “PACARAN”.
Berpacaran dapat diterima secara
wajar karena hal itu merupakan perkembangan dari persahabatan sejati oleh dua
orang yang berlainan jenis.
Pacaran yang sehat tidak hanya tertarik untuk menyenangkan diri, namun menuntut perlakuan yang hormat dan suci terhadap pacar.
Remaja SMP perlu memahami secara benar tentang masalah pacaran yang baik, sehingga dampak negatif dari pacaran itu tidak terjadi, tetapi malah sebaliknya mereka menjadi mampu menempatkan diri dengan baik dalam menjalin relasi dengan teman terlebih lawan jenis
Tema
“Pacaran” sering dikaitkan dengan cinta atau orang yag sedang “kasmaran” alias
jatuh cinta. Pengalaman ini merupkan peristiwa yang menyenangkan, membahagiakan
dan membuat orang bingung mabuk kepayang.
Pacaran
terjadi jika tahap pertemuan, perkenalan dan pertemanan telah dilalui dalam
proses perjumpaan untuk menjadi sahabat.
Hubungan antara Cinta dengan Pacaran
· Cinta merupakan daya yang mendorong seserang
untuk membangun kebersamaaan atau hidup bersama yang lebih baik dengan orang
yang disayangi
· Dengan cinta seseorang ingin memberikan
sesuatu dari dirinya sendiri kepada orang lain serta ada dorongan untuk
membahagiakan orang lain
·
Cinta itu memperkembangkan dan mengisi hidup
manusia
· Tidak ada kebahagiaan yang begitu diharapkan
sedemokian rupa cinta dan tidak ada penderitaan yang begitu mendalam daripada
seseorang yang ditolak cintanya.
·
Cinta membuat hidup lebih hidup
· Orang yang tidak pernah dicintai oleh orang
lain misalnya oleh keluarga, teman dan selalu tersingkir, orang tsb akan
mengalami hidup yang merana, kering & sepi
· Walaupun gagah, kaya raya dan pandai, kalau
cintanya ditolak oleh sang kekasih, ia akan merasa kehilangan segala-galanya
dan putus asa
Dari
hal-hal tsb diatas jelasalah bahwa manusia membutuhkan cinta, membutuhkan
dimengerti dan diterima seluruh hidupnya, setidaknya oleh satu orang yang
diharapkan.
Pacaran adalah: adanya daya tarik dengan lawan jenis yang mengarah kepada kepada
hubungan yang khusus.
Allah menciptakan pria dan wanita, serupa tapi tidk sama, justru perbedaan itulah pria dan wanita saling tertarik. Mereka saling membutuhkan untuk saling melengkapi dan membahagiakan serta saling mencintai.
Rasa tertarik kepada lawan jenis merupakan bagian dari proses pertumbuhan remaja menuju kedewasaan. Setiap orang akan atau pernah mengalaminya. Rasa tertarik itu sendiri bahkan oleh diberikan Allah sendiri. Allah menciptakan manusia laki-laki dan perempuan agar saling tertarik dan dengan demikian mereka dapat saling membantu memperkembangkan satu terhadap yang lain.
Rasa tertarik atas lawan jenis itu perlu kita tata atau kelola serta kita kendalikan secara bertanggung jawab. Itulah sebabnya, kita mengenal adanya tahap-tahap ketertarikan seseorang terhadap lawan jenisnya.
Adapun tahap-tahap ketertarikan terhadap lawan jenis
adalah sebagai berikut:
1. Tahap
pergaulan biasa
Pada tahap
ini pria dan wanita dapat bergaul denga sesamanya secara sehat bebas dan
bertanggung jawab. Biasanya perasaan yang muncul terhadap lawan jenis berjalan
dengan wajar tanpa ada perasaan apapun.
2. Tahap
pergaulan khusus
Pada tahap
ini pergaulan sudah mengarah kepada seseorang/lawan jenis secara akrab dan
terbatas. Biasanya remaja selain bergaul dengan siapa saja, mulai ada
diantaranya yang tertarik secara khusus kepada lawan jenis dan mulai
bersahabat secara khusus atau naksir,
tahap ini biasa disebut juga Masa pacaran
3. Tahap
pertunangan
Pada tahap
ini pria dan wanita telah mengikat janji sebagai persiapan akhir menjelang
perkawinan. Setelah dewasa biasanya rasa ketertarikan atau pacaran itu biasanya
akan lebih diarahkan menuju jenjang perkawinan.
Berpacaran merupakan hak setiap orang, tetapi setiap orang perlu secara bijaksana menentukan kapan ia akan mulai berpacaran. Sebab berpacaran yang tidak terarah dan tidak pada tujuannya dapat mendatangkan bencana yang merugikan, tidak hanya diri kita sendiri atau sang pacar, melainkan juga keluarga, bahkan masyarakat.
Masa
pacaran bertujuan untuk:
·
Saling mengenal satu sama lain
·
Mengenal kepribadiannya
·
Tahu kebiasaan baik dan buruknya
·
Mengenal latar belakang latar belakang
keluarganya
·
Tahu latar belakang keluarga, sosial ekonomi, pendidikannya dll
Dengan
mengenal pacar secara sungguh-sungguh, diharapkan kelak bila sampai menikah
mereka akan menjadi pasangan yang berbahagia, yang tidak banyak mengalami
masalah atau konflik dalam kehidupan rimah tangga mereka.
Kitab suci memberikan inspirasi kepada kita dalam menghayati tahap-tahap pergaulan dengan lawan jenis seperti yang terungkap dalam Injil Lukas 14: 28-34 yaitu:
· Agar mampu menyelesaikan suatu pekerjaan,
seseorang harus memiliki persiapan cukup, seperti halnya seseorang yang akan
mendirikan suatu menara.
· Dalam mengikuti Yesus ada tuntutan khusus
misalnya:
Ø adanya
persiapan
Ø adanya
kesediaan untuk lepas dari berbagai keterikatan atau kepentingan diri sendiri
Ø adanya
kesediaan untuk mendengarkan
Ø adanya
kesediaan untuk mengikuti ajaranNya dll
· Setiap
pengikut Yesus juga diharapkan dapat mewujudkan tuntutan tsb dalam hidup
sehari-hari, termasuk ketika memasuki masa pacaran
· Masa
pacaran perlu dilalui secara bertanggug jawab. Sebagai orang beriman, kita
diajak untuk senantiasa bersatu dengan Allah, agar Allah sendiri membimbing
hubungan kita dengan sang pacar.
Adapun kriteria pacaran yang sehat adalah:
·
Dilakukan dalam rangka memilih hidup
berkeluarga
·
Dasarnya adalah cinta kasih bukan hanya
hal-hal yng sifatnya biologis semata
·
Waspada terhadap kemungkinan pelecehan
seksual, pelanggaran asusila dan akibatnya dll
Beberapa Nasehat Kitab Suci soal Pacaran
· Jagalah hatimu, Kitab Suci mengajarkan kepada kita untuk berhati-hati
dalam memberikan/menyampaikan kasih sayang kita, karena hati mempengaruhi
segala sesuatu dalam hidup kita (Amsal 4:23)
· Kamu akan menjadi seperti teman-temanmu bergaul. Kita juga cenderung menjadi seperti teman-teman sepergaulan kita. Prinsip
ini berhubungan erat dengan menjaga hati yang sama pentingnya dalam pergaulan
seperti hubungan dalam pacara (1 Korintus 15:33)
· Dalam pacaran harus mengikuti standar moral Alkitab. Pacaran yang benar harus didasari dengan Kasih Allah sehingga orientasi
pergaulan itu hanya ada dalam Kristus, seperti yang terungkap dalam Roma 12:12,
Yeremia 29;11 dan Amsal 23:18.
Gereja tidak pernah memaksa umatnya untuk harus menjalani proses pacaran atau pertunangan tertentu, tetapi yang diharapkan adalah agar proses itu dilalui terserah bagaimana caranya yang penting sesuai dengan norma, nilai aturan serta adat istiadat setempat dan dihayati dalam semangat iman serta terang Kristiani.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar