19 Februari 2021

Materi Kelas VII: Persahabatan

 

Pertemanan yang biasa jika dilakukan lebih intensif, akan dapat meningkat dalam relasinya menjadi PERSAHABATAN.

Relasi dengan teman tentu saja tidak sedalam relasi kita dengan sahabat.

Mempunyai sahabat adalah dambaan setiap orang, karena setiap orang adalah makhluk sosial yang tidak dapat lepas dari orang lain yang senantiasa ingin bahagia dan atau gembira bersama.

Sahabat adalah:

·         Seseorang yang kita kasihi, kita percayai dan kita hormati secara khusus.

·         Teman yang selalu ada untuk mendampingi ketika kita sangat membutuhkan

·         Teman yang memberikan penghiburan ketika kita dalam kesusahan.

·         Teman yang tidak membiarkan ketika kita berbuat salah

·         Ia yang hadir untuk memberikan nasihat, menunjukkan arah ketika kita tersesat

·    Dia yang bersedia menerima kita apa adanya, tidak pernah menuntut melebihi kemampuan kita.

·       Seseorang yang setia menemani kita dalam suka maupun duka,

 

Persahabatan adalah: Bentuk khusus kebersamaan yang memungkinkan orang dapat                   berbagi rasa dalam suka dan duka serta saling menolong dengan kerelaan berkorban.

Ciri-ciri Persahabatan yang baik adalah:

  1. Saling mengasaihi, dapat ditunjukkan misalnya dengan:

@ selalu mau membantu

@ rela berkorban tanpa pamrih

@ tahu bertenggang rasa dll.

  1. Saling Mempercayai, misalnya:

@ saling membuka diri menceritakan suka duka hidup

@ memberi pujian dan kritik kepada sahabt dengan jujur

@ dapat menjaga rahasia sahabat

  1. Saling Menghormati, misalnya:

@ menerima sahabat apa adanya dengan segala kelebihan dan kekurangannya

@ mau mendengar keluh kesah sahabat

@ mau mendengar tindakan dan ucapan sahabat sebagi sesuatu yang penting

Dalam persahabatan kita dapat saling menerima dan memberi diri sehingga kita dapat sama-sama belajar, tumbuh dan berkembang secara lahir dan bathin.

Bersahabat merupakan pendalaman dari proses perjumpaan,perkenalan, dan pertemanan dengan orang lain. Persahabatan itu tidak eksklusif dan sebagai cerminan dari keluasan wawasan hidup seseorang. Persahabatan itu tidak sekali jadi, melainkan tumbuh dalam proses yang berjalan. Kita bisa saja mempunyai banyak teman tetapi sedikit sahabat. Menjadi sahabat adalah soal kehendakdan pilihan sikap untuk terus membangun relasi dalam kejujuran.

 Syarat membangun Persahabatan adalah: Kejujuran diri dalam berkomunikasi

  • Kejujuran dalam arti ini adalah: menerima, melaksanakan, memperlihatkan   dan melindungi kebenaran.
  • Menerima berarti: mengakui kebenaran, entah itu datang dari mana ataupun dari siapa yang mengatakannya.
  • Melaksanakan berarti: bertindak dan bersikap sesuai dengan kebenaran dan kenyataan serta melindungi dari yang tidak berhak.

Norma yang dipakai adalah Cinta Kasih yang Bijaksana.

Dalam ajaran Gereja, selalu menunjukkan dan mengajarkan bagaimana menjadi orang Katolik yang setia pada sahabat seperti yang diungkapkan dalam Kitab Suci, terdapat contoh yang mengisahkan tentang “Persahabatan Sejati”yaitu:

Persahabatan Daud dan Yonathan (1 Samuel 18: 1-4, 20: 1-43) yaitu:

  • Yonathan adalah putera Raja Saul, ia bersahabat dengan Daud, tetapi Raja Saul  tidak suka pada Daud karena iri pada kemampuan Daud
  • Raja Saul berniat membunuh Daud, tetapi Yonathan tetap menjalin persahabatan dengan Daun dan menyelamatkan Daud dari ancaman ayahnya.
  • Kisah tersebut menunjukkan segi pandangan Kristiani bahwa:

1.    Persahabatan mengandalkan kejujuran

2.    Dalam persahabatan perlu keterbukaan untuk saling membangun

3.  Persahabatan didasari kebenaran yang tidak dapat dikalahkan oleh ikatan apapun (baik ikatan darah, ikatan fungsional maupun ikatan apapun)

  • Sikap Yonathan patut dipuji, karena ia tidak merasa persahabatannya dengan Daud harus hancur walaupaun antara sahabat dan ayahnya kurang baik hubungannya.
  • Persahabatan tidak dapat dicampuradukkan dengan urusan keluarga, Yonathan berusaha jujur dengan Daud sahabatnya dengan mengatakan apa adanya tentang ayahnya agar sahabatnya selamat, termasuk menceritakan bagaimana sikap Raja Saul.
  • Walaupun Yonathan adalah putra Mahkota, tetapi ia tidak takut kedudukannya digeser oleh Daud dan semua yang dilakukan Yonathan untuk menyelamatkan Daud dilakukan tanpa pamrih.

 

Menurut Yesus, persahabatan sejati terletak pada:

1.    Cinta yang rela berkorban (bahkan korban nyawa sekalipun)

2.    Rela memaafkan

3.    Kebersamaan dalam rahasia hidup dan perjuangan

Yesus adalah contoh tokoh sahabat yang paling agung, karena Ia mengajarkan kepada kita tentang hakekat dan makna dari persahabatan sejati.

Sikap yang sering dapat menghancurkan Persahabatan antara lain:

  • Egois atau mencari keuntungan sendiri
  • Munafik atau sikap pura-pura (lain dimulut lain dihati dan yang dilakukan)
  • Ketidakjujuran,
  • Tidak setia dll

Persahabatan yang baik akan menumbuhkan sikap:

  • Cinta kasih
  • Keterbukaan
  • Kejujuran
  • Rela berkorban tanpa pamrih
  • Saling memahami
  • Setia
  • Tidak mencari keuntungan sendiri.

Persahabatan yang sejati adalah persahabat yang sungguh-sungguh berorientasi pada orang yang dikasihinya. Orientasi ini memampukan dirinya untuk:

  • Berbuat tanpa pamrih
  • Berani meninggalkan dirinya sendiri demi sahabat yang tidak hanya bersama kala suka tetapi hadir terutama saat duka menimpa
  • Berani berkorban segalanya demi sahabat.

 Menurut Yesus, persahabatan sejati terletak pada:

·         Cinta yang rela berkorban (bahkan korban nyawa sekalipun)

·         Rela memaafkan

·         Kebersamaan dalam rahasia hidup dan perjuangan

Yesus adalah contoh tokoh sahabat yang paling agung, karena Ia mengajarkan kepada kita tentang hakekat dan makna dari persahabatan sejati.

 Persahabatan Sejati dapat terjadi apabila ada:

·         Kehendak baik

·         Cinta

·         Kejujuran

·         Sikap terbuka

·         Solidaritas/Setia kawan

·         Rela berkorban

·         Siap mendengarkan

·         Empati

Dengan sikap-sikap tsb diatas, kita bertumbuh sebagi pribadi yang integratif dan dewasa serta saling memperbaiki dan tidak ada istilah yang satu memperalat yang lain.

Model tokoh sahabat sejati adalah: Yesus Kristus sendiri, karena:

1.    Ia begitu setia dan perhatian terhadap kita

2.    Ia mati-matian membela kita sahabatNya

3.    Segala sesuatu disingkapNya bagi kita sahabatNya

Hal tersebut secara jelas dan tegas diungkapkan Yesus dalam injil Yohanes 15:13-15


 

 


 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Materi Agama Katolik

SANTO AMBROSIUS, USKUP DAN PUJANGGA GEREJA

Santo Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja Tanggal Pesta: 7 Desember Ambrosius lahir pada tahun 334 di Trier, Jerman dari sebuah keluarga Kr...