Pertemanan yang biasa jika dilakukan lebih intensif, akan dapat meningkat
dalam relasinya menjadi PERSAHABATAN.
Relasi dengan teman tentu saja tidak sedalam relasi kita dengan sahabat.
Mempunyai sahabat adalah dambaan setiap orang, karena setiap orang adalah
makhluk sosial yang tidak dapat lepas dari orang lain yang senantiasa ingin
bahagia dan atau gembira bersama.
Sahabat adalah:
·
Seseorang yang kita kasihi, kita percayai dan
kita hormati secara khusus.
·
Teman yang selalu ada untuk mendampingi ketika kita
sangat membutuhkan
·
Teman yang memberikan penghiburan ketika kita dalam
kesusahan.
·
Teman yang tidak membiarkan ketika kita berbuat salah
·
Ia yang hadir untuk memberikan nasihat, menunjukkan arah
ketika kita tersesat
· Dia yang bersedia menerima kita apa adanya, tidak pernah
menuntut melebihi kemampuan kita.
· Seseorang yang setia menemani kita dalam suka maupun
duka,
Persahabatan adalah: Bentuk khusus kebersamaan yang memungkinkan orang dapat berbagi rasa dalam suka dan duka serta saling menolong dengan kerelaan berkorban.
Ciri-ciri Persahabatan yang baik adalah:
- Saling mengasaihi, dapat
ditunjukkan misalnya dengan:
@ selalu
mau membantu
@ rela
berkorban tanpa pamrih
@ tahu
bertenggang rasa dll.
- Saling Mempercayai,
misalnya:
@ saling
membuka diri menceritakan suka duka hidup
@ memberi
pujian dan kritik kepada sahabt dengan jujur
@ dapat
menjaga rahasia sahabat
- Saling Menghormati,
misalnya:
@ menerima
sahabat apa adanya dengan segala kelebihan dan kekurangannya
@ mau
mendengar keluh kesah sahabat
@ mau
mendengar tindakan dan ucapan sahabat sebagi sesuatu yang penting
Dalam persahabatan kita dapat saling menerima dan memberi diri sehingga kita dapat sama-sama belajar, tumbuh dan berkembang secara lahir dan bathin.
Bersahabat merupakan
pendalaman dari proses perjumpaan,perkenalan, dan pertemanan dengan orang lain.
Persahabatan itu tidak eksklusif dan sebagai cerminan dari keluasan wawasan
hidup seseorang. Persahabatan itu tidak sekali jadi, melainkan tumbuh dalam
proses yang berjalan. Kita bisa saja mempunyai banyak teman tetapi sedikit
sahabat. Menjadi sahabat adalah soal kehendakdan pilihan sikap untuk terus
membangun relasi dalam kejujuran.
Syarat membangun Persahabatan adalah: Kejujuran diri dalam berkomunikasi
- Kejujuran dalam arti ini adalah: menerima, melaksanakan, memperlihatkan dan melindungi kebenaran.
- Menerima berarti: mengakui kebenaran, entah itu datang dari mana ataupun dari siapa yang mengatakannya.
- Melaksanakan berarti: bertindak dan bersikap sesuai dengan kebenaran dan kenyataan serta melindungi dari yang tidak berhak.
Norma yang dipakai
adalah Cinta Kasih yang Bijaksana.
Dalam ajaran Gereja, selalu menunjukkan dan mengajarkan bagaimana menjadi orang Katolik yang setia pada sahabat seperti yang diungkapkan dalam Kitab Suci, terdapat contoh yang mengisahkan tentang “Persahabatan Sejati”yaitu:
Persahabatan
Daud dan Yonathan (1 Samuel 18: 1-4, 20: 1-43) yaitu:
- Yonathan
adalah putera Raja Saul, ia bersahabat dengan Daud, tetapi Raja Saul tidak suka pada Daud karena iri pada
kemampuan Daud
- Raja
Saul berniat membunuh Daud, tetapi Yonathan tetap menjalin persahabatan
dengan Daun dan menyelamatkan Daud dari ancaman ayahnya.
- Kisah
tersebut menunjukkan segi pandangan Kristiani bahwa:
1.
Persahabatan mengandalkan kejujuran
2.
Dalam persahabatan perlu keterbukaan untuk
saling membangun
3. Persahabatan didasari kebenaran yang tidak
dapat dikalahkan oleh ikatan apapun (baik ikatan darah, ikatan fungsional
maupun ikatan apapun)
- Sikap
Yonathan patut dipuji, karena ia tidak merasa persahabatannya dengan Daud
harus hancur walaupaun antara sahabat dan ayahnya kurang baik hubungannya.
- Persahabatan tidak dapat dicampuradukkan dengan urusan keluarga, Yonathan
berusaha jujur dengan Daud sahabatnya dengan mengatakan apa adanya tentang
ayahnya agar sahabatnya selamat, termasuk menceritakan
bagaimana sikap Raja Saul.
- Walaupun
Yonathan adalah putra Mahkota, tetapi ia tidak takut kedudukannya digeser
oleh Daud dan semua yang dilakukan Yonathan untuk menyelamatkan Daud
dilakukan tanpa pamrih.
Menurut
Yesus, persahabatan sejati terletak pada:
1.
Cinta yang rela berkorban (bahkan korban
nyawa sekalipun)
2.
Rela memaafkan
3.
Kebersamaan dalam rahasia hidup dan
perjuangan
Yesus
adalah contoh tokoh sahabat yang paling agung, karena Ia mengajarkan kepada
kita tentang hakekat dan makna dari persahabatan sejati.
Sikap yang sering dapat menghancurkan Persahabatan antara lain:
- Egois atau mencari keuntungan sendiri
- Munafik atau sikap pura-pura (lain dimulut
lain dihati dan yang dilakukan)
- Ketidakjujuran,
- Tidak setia dll
Persahabatan yang baik
akan menumbuhkan sikap:
- Cinta kasih
- Keterbukaan
- Kejujuran
- Rela berkorban tanpa pamrih
- Saling memahami
- Setia
- Tidak mencari keuntungan sendiri.
Persahabatan yang sejati adalah persahabat yang sungguh-sungguh berorientasi pada orang yang dikasihinya. Orientasi ini memampukan dirinya untuk:
- Berbuat tanpa pamrih
- Berani meninggalkan dirinya sendiri demi
sahabat yang tidak hanya bersama kala suka tetapi hadir terutama saat duka
menimpa
- Berani berkorban segalanya demi sahabat.
Menurut Yesus, persahabatan sejati terletak pada:
·
Cinta yang rela berkorban (bahkan korban
nyawa sekalipun)
·
Rela memaafkan
·
Kebersamaan dalam rahasia hidup dan
perjuangan
Yesus
adalah contoh tokoh sahabat yang paling agung, karena Ia mengajarkan kepada
kita tentang hakekat dan makna dari persahabatan sejati.
Persahabatan Sejati dapat terjadi apabila ada:
·
Kehendak baik
·
Cinta
·
Kejujuran
·
Sikap terbuka
·
Solidaritas/Setia kawan
·
Rela berkorban
·
Siap mendengarkan
·
Empati
Dengan
sikap-sikap tsb diatas, kita bertumbuh sebagi pribadi yang integratif dan
dewasa serta saling memperbaiki dan tidak ada istilah yang satu memperalat yang
lain.
Model
tokoh sahabat sejati adalah: Yesus Kristus sendiri, karena:
1.
Ia begitu setia dan perhatian terhadap kita
2.
Ia mati-matian membela kita sahabatNya
3.
Segala sesuatu disingkapNya bagi kita
sahabatNya
Hal
tersebut secara jelas dan tegas diungkapkan Yesus dalam injil Yohanes 15:13-15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar