Setara atau Sederajat adalah:
Situasi dimana
seseorang diperlakukan sebagai pribadi yang bermartabat luhur, memiliki
kemampuan yang khas dan khusus dan hal ini berlaku untuk semua orang tanpa
kecuali.
- Perempuan
- Kurang
pandai atau bodoh
- Miskin
dan serba kekurangan
- Bukan
pemimpin
- Karyawan
biasa
- Tidak
memiliki jabatan atau kuasa dll
Sebagai pribadi,
siapan orang itu, darimanapun latar belakangnya mereka harus tetap dihargai dan
dianggap penting.
Masalah kesetaraan atau kesederajatan masih memerlukan perjuangan berat. Hal ini disebabkan oleh tata hubungan antar anggota masyarakat yang seringkali masih ditentukan oleh nilai-nilai lama yang terlalu feodalistik
Penerimaan seseorang
terhadap orang lain ternyata masih banyak ditentukan oleh:
- Kekayaan
yang dimilikinya
- Gelar
yang disandang
- Pangkat
dan kedudukan yang sedang dijabatnya
- Latar
belakang sosial, ekonomi dan kehidupannya
- Latar
belakang pendidikannya dll
Itulah sebabnya dalam
masyarakat kita masih banyak terjadi adanya jurang pemisah atau gap-gap dan
konflik.
- Mantan
narapidana yang sekalipun sudah bertobat masih saja disingkirkan oleh
masyarakat.
- Masyarakat
sering tidak mau menerima dan menghargai seorang wanita yang pernah
terjerumus dalam Dunia hitam sebagai WTS dan PSK walaupun sudah bertobat
- Sulitnya
menerima para pecandu Narkoba yang telah menyelesaikan masa
rehabilitasinya, sehingga mereka seringkali terjerumus kelembah hitam
untuk kesekian kalinya karena sikap masyarakat yang tidak menerima mereka
dengan tangan terbuka.
- Mengucilkan
para penderita HIV/AIDS, yang
dianggap berbahaya dan harus dijauhi, padahal tidak semua penderita
HIV/AIDS mengidap penyakit tersebut karena gaya hidup mereka, tapi ada
beberapa kasus dari mereka yang mendapat penyakit tersebut karena
ketidaktahuannya dan menjadi korban dari kelalaian orang lain.
- Menjauhi,
memusuhi seorang bekas pencuri, padahal jika hal tsb terus dilakukan ada
kemungkinania akan semakin membenci masyarakat dan orang tsb akan
bertambah nekat dalam melakukan kejahatannya.
Banyak orang yang
tidak sadar bahwa dengan memojokkan, memberi “cap negatif”, atau menyingkirkan
orang yang memiliki kekurangan, justru akan semakin menjerumuskan mereka
kedalam kesengsaraan yang lebih hebat lagi.
Bagi Yesus, masalah kesetaraan manusia bukan semata-mata masalah etika pergaulan. Yesus mengajak kita agar semua orang diperlakukan sebagai:
- Pribadi
yang berharga
- Pribadi
yang walaupun memiliki kekurangan dan kelemahan merupakan ciptaan Allah
yang bermartabat luhur. (justru kepada orang-orang yang masuk dalam
kelompok yang memiliki kelemahan dan kekurangan inilah, penerimaan kita
seharusnya lebih baik lagi)
Motivasi utama Yesus memperjuangkan kesetaraan adalah: Demi Kerajaan Allah. Adapun bagi Yesus, wujud Kerajaan Allah adalah:
- Bila manusia dapat hidup berdampingan sebagi
saudara yang setara dalam martabat.
- Dihadapan Allah semua orang sama
- Manusia sama-sama diciptakan Allah dan
dikasihiNya
- Tidak boleh ada sesuatu yang dijadikan
ukuran untuk membatasi persaudaraan
Semasa hidup dan berkarya, Yesus berjuang keras menegakkan kesetaraan martabat manusia. Dalam Injil Lukas 19: 1-10, Perjuangan ini bagi Yesus merupakan perjuangan yang berat karena :
- Ia
harus berhadapan dengan masyarakat Yahudi
- Ia
harus menghadapi Orang Farisi dan Ahli Taurat yang cenderung menilai
seseorang atas dasar pelaksanaan agama menurut ukuran mereka sendiri.
- Kehadiran
Yesus dirumah Zakheus yang dianggap sebagai orang berdosa karena dianggap
najis dan patut dijauhi, merupakan batu sandungan
- Bagi
Orang Farisi dan Ahli Taurat tindakan Yesus ini dianggap merusak kesucian
agama
- Yesus
tidak memperdulikan kedegilan hati Orang Farisi dan Ahli Taurat,
sebaliknya Yesus menyatakan kepada mereka bahwa “Zakheus pun anak Abraham”
artinya Zakheus mempunyai keluhuran martabat yang sama seperti orang lain, maka iapun perlu
diperlakukan secara adil
- Mengkritisi
tata hubungan dalam masyarakat yang masih jauh dari kesetaraan sebagaimana
diperjuangkan oleh Yesus.
- Kesetaraan
dapat dilihat dalam hubungan antara laki-laki dan perempuan
- Kesetaraan
dapat diwujudkan antara majikan dan buruh dalam pekerjaan
- Kesetaraan dapat ditampilkan dalam keluarga sendiri dll
- Berbagai usaha yang dapat dilakukan untuk mengusahakan kesetaraan gender:
1.
Menerima seseorang berdasarkan pribadi
2.
Memperlakukan orang lain di dunia kerja
berdasarkan kemampuan yang dimiliki
3.
Memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi
perempuanuntuk berkarir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar