19 Februari 2021

Materi Kelas VII: Yesus Sang Pengampun



 Ampun adalah : Pembebasan dari tuntutan krn melakukan kesalahan/ kekeliruan

Mengampuni adalah : Memberi ampun atau memaafkan kesalaha orang lain.

Tidak  setiap orang yang melakukan kesalahan mau mengakui kesalahannya atau meminta  maaf. Dan juga tidak setiap orang mau mengampuni atau memaafkan orang lain yang telah berbuat salah terhadap dirinya.

Faktor yang menghambat orang berani mengakui kesalahan atau memaafkan adalah:

  • Keinginan untuk mempertahankan harga diri atau wibawa
  • Karena merasa gengsi
  • Takut direndahkan dan dianggap remeh oleh orang lain

Akibat apabila kita tidak mampu dan mau untuk memaafkan atau mengampuni kesalahaan orang lain dapat menyebabkan:

  • Hati Nurani kita menjadi tumpul, sehingga mengakibatkan kesalahan apapun dianggap biasa bahkan termasuk kesalahan besar yang daapt merugikan orang lain
  • Orang yang bersalah dapat menanggung rasa bersalah yang berkepanjangan
  • Tumbuh permusuhan, kebencian serta dendam

Meminta maaf atau memberi pengampunan, sesungguhnya dapat menguntungkan baik bagi orang yang bersalah maupun orang yang telah dirugikan.

Keuntungan apabila kita dapat mengampuni dan diampuni orang lain adalah:

  • Kita tidak akan mempunyai rasa dendam
  • Hidup terasa lebih nyaman dan tentram karena merasa tidak memiliki musuh
  • Terciptanya kerukunan dan hubungan yang erat sesama
  • Hati merasa lega karena tidak menanggung rasa bersalah yang terus menerus dan berkepanjangan
  • Membuat kita selalu bertindak hati-hati dan tidak meremehkan setiap masalah/kesalahan yang biasa dan sepele dll
Dalam Injil Yohanes 8: 2-11, berkaitan dengan tindakan mengampuni ditegaskan bahwa:
  • Yesus tetap membela dan mengampuni perempuan yang kedapatan berbuat zinah dan akan dilempari batu
  • Tidak ada manusia yang sempurna
  • Setiap orang pasti pernah melakukan keselahan dan terhadap kesalahan itu Allah sendiri senantiasa mengampuni
  • Allah senantiasa mengampuni dengan member kesempatan kepada manusia untuk bertobat
  • Yesus meneladani sikap BapaNya, yaitu tidak bersikap mengadili, tetapi member kesempatan kepada perempuan itu untuk berubah dan tidak berbuat dosa lagi.

 

Dalam Injil Matius 18: 21-22, Yesus mengajak murid-muridNya untuk selalu mengampuni tampa batas.

Dalam teks tersebut Yesus berkata kepada para MuridNya tentang pengampunan yaitu: “Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali “

 

Mengenai pengampunan, Teladan Yesus yang perlu kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah:

  • Selalu berusaha membukakan “pintu maaf” dan pengampunan kepada sesama atau orang yang bersalah kepada kita
  • Mengajak sesama untuk selalu mengampuni orang yang bersalah seperti yang dilakukan Yesus pada murid-muridNya
  • Kita tidak boleh menghakimi sesama yang berdosa tanpa mawas diri terlebih dahulu, seolah-olah diri kita adalah yang paling suci dan paling baik
  • Kita diharapkan dapat meneladani sikap Yesus, sehingga tercipta kehidupan yang bahagia, rukun dan damai.

Dalam Injil Yohanes 8: 2-11,Yesus yang mengampuni ingin menegaskan dengan menggambarkan Allah adalah :

  • Allah yang penuh belas kasih pada manusia berdosa
  • Allah Maha Rahim dan Pengampun artinya: Allahlah satu-satunya yang berkuasa mengampuni dosa
  • Dosa pada hakikarnya adalah melawan cinta kasih Allah, oleh karena itu Allah tidak membiarkan manusia terjerumus kedalam dosa.
  • Allah mencintai manusia yang berdosa tetapi Ia tidak mencintai dosa
  • Allah memberikan rahmat pertolongan kepada manusia agar mau bertobat mengakui dosanya
  • Allah yang penuh perhatian dan mencintai dengan berbelas kasih dan mau menerima kembali orang berdosa yang bertobat
  • Allah bukanlah allah yang keras, bukan Allah yang membalas dendam dan menyiksa.
  • Dengan pengampunan ini, Yesus menerima kembali kita untuk bersatu dengan Allah sebagai Bapa

 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Materi Agama Katolik

SANTO AMBROSIUS, USKUP DAN PUJANGGA GEREJA

Santo Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja Tanggal Pesta: 7 Desember Ambrosius lahir pada tahun 334 di Trier, Jerman dari sebuah keluarga Kr...