10 Mei 2021

MATERI KELAS VII: KASIH YANG TIDAK MEMBEDAKAN

 

Tugas dan misi pokok Yesus adalah: mewartakan dan memberi kesaksian tentang Kerajaan Allah.

Salah satu ciri khas dari Kerajaan Allah ialah bahwa dalam Kerajaan Allah berlaku “Cinta Kasih Universal” yakni:

  • Cinta Kasih kepada semua orang
  • Cinta Kasih tanpa pengkotakan
  • Cinta Kasih yang menjangkau siapa saja
  • Cinta Kasih sampai kepada musuh kita sekalipun
  • Cita Kasih yang tidak terbatas pada teman-teman dan orang-orang yang kita kenal dan kita senangi saja.

 

Semua orang berkeinginan dapat mengasihi sesama tanpa pandang bulu, tanpa membeda-bedakan dan dengan setulus-tulusnya tanpa pamrih.

Tetapi kebanyakan orang mengasihi sesama berdasarkan alasan dan motivasi tertentu misalnya karena orang tersebut:

  • Menguntungkan dan menyenangkan hidup mereka
  • Telah memberikan sesuatu kepadanya
  • Selalu menuruti dan memenuhi segala keinginannya
  • Memiliki pandangan hidup dan misi yang sama
  • Sedarah, seagama, segolongan, sepaham dan status sosial yang sama

Yesus hidup dalam masyarakat Yahudi, dimana cinta yang terkotak-kotak masih dipraktikan oleh sebagian anggota masyarakat. Cinta diukur berdasarkan hal-hal yang sifatnya dangkal misalnya:

  • Sedarah
  • Seagama
  • Segolongan
  • Sepaham
  • Berstatus sosial yang tinggi dan sama
  • Yang tidak mengkritik pandangannya dll

Maka orang-orang yang berbeda atau tidak memenuhi kriteria-kriteria tersebut akan dibenci dan disingkirkan. Cinta yang terkotak-kotak semacam itu kelihatan dalam kasus-kasus yang diceritakan Injil seperti:

  • Zakheus
  • Orang-orang sakit
  • Orang berdosa
  • Orang yang kedapatan berzinah dll

 

 

Yesus tidak mengenal cinta yang terkotak-kotak seperti diatas, Yesus amat mencintai mereka seperti:

  • Yesus makan bersama Zakheus dirumahnya sehingga akhirnya Zakheus bertobat
  • Yesus menyebuhkan orang sakit, bukan menjauhi dan mengkutuknya sebagai orang yang dikutuk Allah
  • Yesus mengampuni orang berdosa dan perempuan yang berzinah sehingga merekapun bertobat
  • Yesus menyelamatkan semua orang dengan mencintai mereka tanpa pandang bulu
  • Yesus melihat bahwa pada hakikatnya cinta itu sendiri selalu terarah pada orang lain. Jika kita mencintai orang lain, maka sesungguhnya kita berusaha agar orang yang kita cintai itu bahagia
  • Yesus sendiri, karena mencintai manusia, Ia rela mengorbankan diriNya.

 

Cinta semacam inilah yang disebut “Cinta Sejati”. Cinta Sejati mengandaikan adanya keberanian seseorang untuk berkorban, hal inilah yang telah diperlihatkan Yesus sendiri.

Cinta sejati bukanlah monopoli agama tertentu atau bangsa tertentu. Cinta Sejati dapat dimiliki oleh semua orang. Hal itu dapat dikembangkan bila orang sadar bahwa dirinya telah dicintai Allah dan Allah mencintai semua orang tanpa pandang bulu. Maka sebagai anak-anak Allah, semua orang dipanggil untuk menjadi utusan Allah menebarkan Cinta Sejati bagi semua orang.

 

 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Materi Agama Katolik

SANTO AMBROSIUS, USKUP DAN PUJANGGA GEREJA

Santo Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja Tanggal Pesta: 7 Desember Ambrosius lahir pada tahun 334 di Trier, Jerman dari sebuah keluarga Kr...