Materi Agama Katolik
MATERI KELAS VII: YESUS MEWARTAKAN SABDA BAHAGIA
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Hidup Bahagia
merupakan tujuan dan dambaan setiap orang. Tidak ada seorangpun yang tidak
menginginkan hidup bahagia.
Makna dan ukuran
kebahagiaan sangatlah satu denagn yang lain, perbedaan pemahaman tersebut
langsung atua tidak langsung sangat berpengaruh pada sikap hidup dan tindakan
seseorang contoh:
- Orang yang mengukur kebahagiaan dari kepemilikan harta
kekayaan, biasanya orang tsb
akan melakukan apa saja agar dapat memperoleh harta kekayaan itu, ia akan
menggunakan sebagian besar waktu, tenaga dan pikirannya untuk mendapatkan
apa yang diinginkannya, bahkan bila perlu ia akan menghancurkan dan tidak
peduli terhadap orang lain
- Orang yang menganggap ukuran kebahagiaan adalah mempunyai
kedudukan yang tinggi, kekuasaan dan kesenangan, biasanya orang tsb akan berusaha agar memperoleh kedudukan atau
kekuasaan itu, kasang orang tersebut memperolehnya dengan cara menjilat
atasan, atau menyingkirkan teman yang dianggap saingannya dll
- Orang yang mengukur kebahagiaan adalah persaudaraan, mungkin orang tersebut tidak terlalu memikirkan materi, yang
penting baginya adalah dapat saling bertemu, saling memperhatikan, merasa
diterima orang lain dsb.
Dengan demikian, menjadi jelas bahwa upaya mencapai kebahagiaan hidup tidak dapat lepas dari paham setiap orang tentang makna dan ukuran kebahagiaan.
Tema Kebahagiaan merupakan salah satu ajaran Yesus yang cukup sentral dalam Kitab Suci Perjanjian Baru dalam upayaNya membangun suatu tatanan baru hidup bersama dalam masyarakat.
Dalam Kotbah di Bukit, Yesus memaklumkan Sabda
Bahagia (Mat 5:1-12).
Sabda Bahagia merupakan salah satu pengajaran khusus yang ditujukan kepada Para Murid Yesus pada awal karyaNya.
Adapun maksud dan tujuan Yesus mewartakan Sabda
Bahagia adalah:
- Yesus ingin menyiapkan MuridNya
untuk tugas perutusan mewartakan kabar gembira keselamatan kepada dunia
sebagaimana yang dikehendaki Allah
- Sabda Bahagia mempunyai nilai eskatologis (berkaitan
dengan akhir zaman) karena nilai-nilai dalam Sabda Bahagia merupakan
tuntutan atau prasyarat bagi semua orang yang ingin masuk dalan Kerajaan
Surga
- Sabda Bahagia merupakan hukum baru untuk menggantikan hukum lama.
Menurut Kotbah
dibukit, kebahagiaan mempunyai 2 aspek yaitu:
- Kebahagiaan beraspek Iman yaitu: manusia
yang menyandarkan seluruh dirinya pada Allah, mereka itu adalah:
- Orang yang miskin dihadapan Allah (ayat 3), artinya sikap percaya secara mutlak dan berserah kepada Allah, bukan mengandalkan kekuatan hidup atas kekayaan dan kekuasaan karena mereka tidak memiliki apa-apa lagi, karena semua miliknya telah diserahkan kepada Allah. Mereka merasa kaya karena memiliki Allah.
- Orang yang berduka cita (ayat 4), artinya bukan orang yang menangis karena tersinggung, dimarahi, diejek, kecewa, putus asa, melainkan orang yang dalam penderitaannya tetap sabar karena dalam duka cita, berharap Allah menghiburnya dan Allah nyata selalu melindungi dan menghibur.
- Orang yang lemah lembut (ayat 5), artinya orang yang dengan rendah hati yang tidak mengumpat dan mengancam orang lain, tidak bereaksi keras bila dihina dan dilukai perasaannya, tidak keras tapi tegas, bijak dalam berusaha, hidup mengalir tenang, karena Allah memberikan kelimpahan bumi ini.
- Orang yang lapar dan haus akan kebenaran (ayat 6), artinya Orang yang lebih mengutamakan kebutuhan rohani demi
terwujudnya Kerajaan Allah serta berpegang teguh pada perintah Allah,
sekaligus bergantung dan meneladan Allah Maha Kasih, serta selalu rindu
dirinya dibenarkan Allah.
- Kebahagiaan dari aspek bersikap dan bertindak baik pada sesama
manusia, mereka itu adalah:
· Orang yang murah hati (ayat 7), artinya mau mengampuni, sebagaimana Allah juga bermurah hati padanya dan siapapun serta senantiasa mau mengampuni
· Orang yang suci hatinya (ayat 8), artinya orang yang dalam seluruh hidupnya mencintai dan mengabdi dan menyerahkan diri seutuhnya kepada Allah tanpa syarat, dan mereka akan kagum melihat Kemuliaan Allah dan sesama
· Orang yang membawa damai (ayat 9), artinya
orang yang bekerja unt meningkatkan dan menciptakan kesatuan, kerukunan dan
cinta kasih persaudaraan sejati antar manusia karena semua satu keluarga Allah,
semua dicintai Allah dan semua anak-anak Allah
· Orang yang dianiaya karena kebenaran (ayat 10), artinya Orang Kristen diajak untuk memperjuangkan kebenaran
sekalipun mereka mendapat berbagai penganiayaan karena Allah akan membela dan
kebenaran akan tumbuh subur serta makin banyak lahir pejuang-pejuang kebenaran
· Orang yang karena Aku kamu dicela dan dianiaya (ayat 11), artinya Orang Kristen diajak untuk selalu setia kepada Kristus
sekalipun mereka mendapat berbagai celaan dan penganiayaan, sebagai bukti bahwa
mereka mencintainya.
Yesus
membicarakan Sabda Bahagia dalam kaitannya dengan surga, maka ukuran yang
dipakai bukan terutama ukuran manusia, melainkan ukuran dari Allah sendiri.
Seringkali ukuran bahagia dari Allah berbeda dengan ukuran yang dipakai
manusia. Oleh karena itu bagi manusia sabda Bahagia seolah-olah tidak masuk
akal, bahkan bertentangan dengan kebiasaan manusia umumnya.
Komentar
Posting Komentar