06 Mei 2021

MATERI KELAS VIII: SAKRAMEN KRISMA

  

Sakramen Krisma adalah merupakan bagian dari Inisiasi Kristen karena sakramen ini merupakan pengukuhan seseorang yang sudah dibaptis untuk menjadi anggota Gereja secara penuh. Bersama-sama dengan Pembaptisan dan Ekaristi, Sakramen Krisma membentuk ”Sakramen-sakramen Inisiasi ” yang kesatuannya harus dipertahankan. 

Kepada umat beriman perlu dijelaskan bahwa penerimaan Sakramen Krisma (Penguatan) itu perlu untuk melengkapi rahmat Pembaptisan. Sakramen Krisma lebih menekankan kehadiran Roh Kudus secara khusus untuk menyadarkan dan mengharapkan agar calon Krisma tersebut semakin dijiwai oleh Roh Kudus. 

Makna dari Sakramen Krisma atau Penguatan adalah seseorang terikat kepada Gereja secara lebih sempurna dan dianugerahi serta diperkaya dengan daya kekuatan Roh Kudus secara khusus dan  istimewa, sehingga seseorang semakin diwajibkan untuk lebih giat menyebarluaskan, mewartakan  dan membela iman sebagai Saksi Kristus yang sejati baik  melalui perkataan maupun perbuatan ( Lumen Gentium art 11). 

Umat Kristiani yang telah menerima Sakramen Krisma memperoleh tugas untuk menjadi Saksi Kristus dan mewartakan Injil. Liturgi menjelaskan bahwa sakramen Krisma menyebabkan curahan Roh Kudus dalam kelimpahan seperti yang pernah dialami Para Rasul pada Hari Raya Pentakosta. Karena itu Krisma / Penguatan menghasilkan pertumbuhan dan pendalaman rahmat pembaptisan yaitu:

·         Ia menjadikan kita sungguh anak-anak Allah 

·         Ia menyetukan kita lebih teguh dengan Kristus

·         Ia menambahkan didalam kita karunia Roh Kudus

·        Ia menganugerahkan kepada kita kekuatan khusus Roh Kudus supaya sebagai saksi-saksi Kristus yang handal kita menyebarluaskan dan membela iman dengan perkataan dan perbuatan

·         Ia menjadikan kita lebih berani mengakui nama Kristus dan tidak pernah malu karena salib

·         Ia mengikat kita lebih sempurna kepada Gereja 

Dalam Gereja Katolik orang yang menerima Sakramen Krisma berarti orang tersebut memperoleh tugas perutusan dan siap untuk diutus. Menerima Perutusan maksudnya adalah:

·         Mampu melihat kenyataan sebenarnya

·         Peka dan tanggap terhadap keprihatinan masyarakat

·      Mampu mengambil sikap dan bertanggung jawab sebagai orang Kristiani yang hidup ditengah masyarakat

Untuk mampu mewujudkan hal tersebut, orang yang menerima Sakramen Krisma disadarkan akan kekuatan yang diperoleh dari Allah melalui penumpangan tangan oleh Uskup. 

            Kata/kalimat yang digunakan pada Upacara Penerimaan Sakramen Krisma adalah:

  • Saat Pengurapan Minyak Krisma

Uskup              : ”Terimalah tanda karunia Roh Kudus”

Calon Krisma   : ”Amin”

Artinya            : Roh Kudus dicurahkan untuk menguatkan Calon Krisma dan menjadikannya    anggota Gereja yang dewasa.

  • Saat Penumpangan Tangan oleh Uskup

Uskup              : ” Damai Kristus”

Calon Krisma   : ” Terima Kasih”

Artinya            : Calon Krisma diutus oleh Yesus untuk menjadi Saksi Kristus dan mewartakan Injil

                           Umat manusia. 

Upacara Penerimaan Sakramen Krisma sama seperti Sakramen-sakramen lainnya yaitu menggunakan simbol dan sarana yang mempunyai arti tertentu. Adapun sarana yang digunakan adlah ”Minyak Krisma” yaitu campuran antara ”minyak zaitun” dan ”balsem ” yang telah diberkati oleh Uskup.

Simbol yang digunakan yaitu ” Penumpangan Tangan oleh Uskup”. 

Upacara Penerimaan Sakramen Krisma dipimpin oleh Uskup, karena Krisma sebagai penugasan resmi dan pengangkatan tokoh publik yang menjadi wewenang Uskup, hanya pemimpin yang dapat memberikan tugas tersebut dan pemimpin tersebut adalah Uskup. Kalau Uskup berhalangan hadir, maka Sakramen Krisma dapat diterimakan oleh Imam yang ditujuk dan diberi kuasa serta wewenang oleh Uskup sendiri. 

Adapun Tata Upacara Penerimaan Sakramen Krisma adalah sebagai berikut:

I.                    PEMBUKAAN

·         Nyanyian Pembukaan

·         Tanda Salib dan salam Pembuka

·         Penyerahan Calon Krisma 

               ·         Tuhan Kasihanilah

               ·         Doa Pembukaan 

II.                 LITURGI SABDA

·         Bacaan I dan Bacaan II

·         Mazmur Tanggapan

·         Bacaan Injil dilanjutkan dengan Homili 

III.               UPACARA KRISMA

·         Pembaharuan Janji Baptis

·         Pengurapan Minyak Krisma dan penumpangan tangan oleh Uskup

·         Doa Umat

 

IV.              LITURGI EKARISTI

·         Doa Persembahan

·         Doa Syukur Agung

·         Doa Bapa Kami

·         Salam Damai

·         Komuni

·         Doa Penutup 

V.                 PENUTUP

·         Pengumuman

·         Amanat Perutusan

·         Berkat Pengutusan

·         Nyanyian Penutup 

Selesai Upacara penerimaan sakramen Krisma, biasanya para Penerima Sakramen Krisma dikumpulkan dan mengadakan pertemuan ramah tamah dengan Uskup dalam suasana resepsi kecil, Para Penerima Krisma biasanya akan menerima kenang-kenangan kecil sebagai lambang simbolis akan tugas  perutusan yang berikan oleh Yesus. Hadiah/kenang-kenangan ini biasanay diselenggarakan oleh wilayah masing-masing yang dikoordinir oleh Panitia Krisma Paroki. 

Syarat-syarat menerima sakramen Krisma 

1.   Harus sudah dibaptis secara Katolik dan masih menjadi Anggota Gereja serta belum pernah menerima sakramen Kisma sebelumnya

2.      Berusia yang dapat diserahi tanggung jawab (Min 12 tahun keatas)

3.      Mengikuti persiapan/ pelajaran Krisma yang sudah ditentukan secukupnya

4.      Dapat menggunakan akal budinya dan mau menerima sakramen Krisma

5.      Harus dalam keadaan rahmat, karena itu dihimbau supaya calaon Krisma menerima Sakramen Tobat terlebih dahulu

6.      Hidup sesuai dengan ajaran Kristus,  dan siap melaksanakan Tugas Perutusan menjadi Saksi Kristus dalam hidup sehari-hari. 

Sakramen Krisma akan berkarya dalam pribadi setiap orang yang menerimannya, adapun Buah Roh Kudus bagi orang yang menerima Sakramen Krisma adalah sebagai berikut: 

·        Mereka akan semakin serupa dengan Kristus, sebab Roh Kidus yang mereka terim adalah Roh Yesus sendiri

·           Akan lebih mantap dan dewasa dalam Iman

·           Makin setia mengikuti kristus

·           Berani membela kebenaran Iman

·           Makin dikuatkan untuk menjadi saksi Kristus

·           Lebih bertanggung jawab dalam kahidupan menggereja

·           Labih cermat dalam memilih panggilan hidup

·           Menjadi orang beriman yang dinamis

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Materi Agama Katolik

SANTO AMBROSIUS, USKUP DAN PUJANGGA GEREJA

Santo Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja Tanggal Pesta: 7 Desember Ambrosius lahir pada tahun 334 di Trier, Jerman dari sebuah keluarga Kr...