Sakramen Krisma adalah merupakan bagian dari Inisiasi Kristen karena sakramen ini merupakan pengukuhan seseorang yang sudah dibaptis untuk menjadi anggota Gereja secara penuh. Bersama-sama dengan Pembaptisan dan Ekaristi, Sakramen Krisma membentuk ”Sakramen-sakramen Inisiasi ” yang kesatuannya harus dipertahankan.
Kepada umat beriman perlu dijelaskan bahwa penerimaan Sakramen Krisma (Penguatan) itu perlu untuk melengkapi rahmat Pembaptisan. Sakramen Krisma lebih menekankan kehadiran Roh Kudus secara khusus untuk menyadarkan dan mengharapkan agar calon Krisma tersebut semakin dijiwai oleh Roh Kudus.
Makna dari Sakramen Krisma atau Penguatan adalah seseorang terikat kepada Gereja secara lebih sempurna dan dianugerahi serta diperkaya dengan daya kekuatan Roh Kudus secara khusus dan istimewa, sehingga seseorang semakin diwajibkan untuk lebih giat menyebarluaskan, mewartakan dan membela iman sebagai Saksi Kristus yang sejati baik melalui perkataan maupun perbuatan ( Lumen Gentium art 11).
Umat Kristiani yang
telah menerima Sakramen Krisma memperoleh tugas untuk menjadi Saksi Kristus dan
mewartakan Injil. Liturgi menjelaskan bahwa sakramen Krisma menyebabkan curahan
Roh Kudus dalam kelimpahan seperti yang pernah dialami Para Rasul pada Hari
Raya Pentakosta. Karena itu Krisma / Penguatan menghasilkan pertumbuhan dan
pendalaman rahmat pembaptisan yaitu:
·
Ia menjadikan kita sungguh
anak-anak Allah
·
Ia menyetukan kita lebih teguh
dengan Kristus
·
Ia menambahkan didalam kita
karunia Roh Kudus
· Ia menganugerahkan kepada kita
kekuatan khusus Roh Kudus supaya sebagai saksi-saksi Kristus yang handal kita
menyebarluaskan dan membela iman dengan perkataan dan perbuatan
·
Ia menjadikan kita lebih berani
mengakui nama Kristus dan tidak pernah malu karena salib
· Ia mengikat kita lebih sempurna kepada Gereja
Dalam Gereja Katolik
orang yang menerima Sakramen Krisma berarti orang tersebut memperoleh tugas
perutusan dan siap untuk diutus. Menerima Perutusan maksudnya
adalah:
·
Mampu melihat kenyataan
sebenarnya
·
Peka dan tanggap terhadap
keprihatinan masyarakat
· Mampu mengambil sikap dan
bertanggung jawab sebagai orang Kristiani yang hidup ditengah masyarakat
Untuk mampu mewujudkan hal tersebut, orang yang menerima Sakramen Krisma disadarkan akan kekuatan yang diperoleh dari Allah melalui penumpangan tangan oleh Uskup.
Kata/kalimat yang digunakan pada Upacara Penerimaan
Sakramen Krisma adalah:
- Saat Pengurapan Minyak Krisma
Uskup : ”Terimalah tanda karunia Roh
Kudus”
Calon
Krisma : ”Amin”
Artinya : Roh Kudus
dicurahkan untuk menguatkan Calon Krisma dan menjadikannya anggota Gereja yang dewasa.
- Saat Penumpangan Tangan oleh Uskup
Uskup : ” Damai Kristus”
Calon
Krisma : ” Terima Kasih”
Artinya : Calon Krisma diutus oleh Yesus
untuk menjadi Saksi Kristus dan mewartakan Injil
Umat manusia.
Upacara Penerimaan
Sakramen Krisma sama seperti Sakramen-sakramen lainnya yaitu menggunakan simbol
dan sarana yang mempunyai arti tertentu. Adapun sarana yang digunakan adlah
”Minyak Krisma” yaitu campuran antara ”minyak zaitun” dan ”balsem ”
yang telah diberkati oleh Uskup.
Simbol yang digunakan
yaitu ” Penumpangan Tangan oleh Uskup”.
Upacara Penerimaan Sakramen Krisma dipimpin oleh Uskup, karena Krisma sebagai penugasan resmi dan pengangkatan tokoh publik yang menjadi wewenang Uskup, hanya pemimpin yang dapat memberikan tugas tersebut dan pemimpin tersebut adalah Uskup. Kalau Uskup berhalangan hadir, maka Sakramen Krisma dapat diterimakan oleh Imam yang ditujuk dan diberi kuasa serta wewenang oleh Uskup sendiri.
Adapun Tata Upacara
Penerimaan Sakramen Krisma adalah sebagai berikut:
I. PEMBUKAAN
·
Nyanyian Pembukaan
·
Tanda Salib dan salam Pembuka
· Penyerahan Calon Krisma
·
Tuhan Kasihanilah
· Doa Pembukaan
II.
LITURGI SABDA
·
Bacaan I dan Bacaan II
·
Mazmur Tanggapan
· Bacaan Injil dilanjutkan dengan Homili
III.
UPACARA KRISMA
·
Pembaharuan Janji Baptis
·
Pengurapan Minyak Krisma dan
penumpangan tangan oleh Uskup
·
Doa Umat
IV.
LITURGI EKARISTI
·
Doa Persembahan
·
Doa Syukur Agung
·
Doa Bapa Kami
·
Salam Damai
·
Komuni
· Doa Penutup
V.
PENUTUP
·
Pengumuman
·
Amanat Perutusan
·
Berkat Pengutusan
· Nyanyian Penutup
Selesai Upacara penerimaan sakramen Krisma, biasanya para Penerima Sakramen Krisma dikumpulkan dan mengadakan pertemuan ramah tamah dengan Uskup dalam suasana resepsi kecil, Para Penerima Krisma biasanya akan menerima kenang-kenangan kecil sebagai lambang simbolis akan tugas perutusan yang berikan oleh Yesus. Hadiah/kenang-kenangan ini biasanay diselenggarakan oleh wilayah masing-masing yang dikoordinir oleh Panitia Krisma Paroki.
Syarat-syarat menerima sakramen
Krisma
1. Harus sudah dibaptis secara
Katolik dan masih menjadi Anggota Gereja serta belum pernah menerima sakramen
Kisma sebelumnya
2.
Berusia yang dapat diserahi
tanggung jawab (Min 12 tahun keatas)
3.
Mengikuti persiapan/ pelajaran
Krisma yang sudah ditentukan secukupnya
4.
Dapat menggunakan akal budinya
dan mau menerima sakramen Krisma
5.
Harus dalam keadaan rahmat,
karena itu dihimbau supaya calaon Krisma menerima Sakramen Tobat terlebih
dahulu
6. Hidup sesuai dengan ajaran Kristus, dan siap melaksanakan Tugas Perutusan menjadi Saksi Kristus dalam hidup sehari-hari.
Sakramen Krisma akan berkarya dalam pribadi setiap orang yang menerimannya, adapun Buah Roh Kudus bagi orang yang menerima Sakramen Krisma adalah sebagai berikut:
· Mereka akan semakin serupa
dengan Kristus, sebab Roh Kidus yang mereka terim adalah Roh Yesus sendiri
·
Akan lebih mantap dan dewasa
dalam Iman
·
Makin setia mengikuti kristus
·
Berani membela kebenaran Iman
·
Makin dikuatkan untuk menjadi
saksi Kristus
·
Lebih bertanggung jawab dalam
kahidupan menggereja
·
Labih cermat dalam memilih
panggilan hidup
·
Menjadi orang beriman yang
dinamis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar