15 Mei 2021

MATERI KELAS VIII: SAKRAMEN TOBAT


 Tidak ada seorangpun yang tidak pernah berbuat dosa. Semua orang pernah berdosa. Gereja Katolik menyadari bahwa setiap orang mempunyai kelemahan dan keterbatasan. Itulah sebabnya manusia kerap njatuh kedalam dosa. 

Dosa adalah:Suatu perbuatan yang menyebabkan terputusan hubungan antara manusia dengan Allah dan dan manusia dengan sesamanya karena manusia terlalu mencintai dirinya sendiri atau hal-hal lain sedemikian rupa sehingga menjauhkan dirinya dengan ” Cinta Kasih Allah”

Kapan orang dikatakan berdosa ?

Seseorang dikatakan berdosa apabila ia melakukan perbuatan yang melawan cinta kasih Allah itu dengan:

  • Bebas ( karena keinginan sendiri atau tidak dalam keadaan dipaksa/terpaksa)
  • Sadar (tidak dalam keadaan terbius atau dalam pengaruh minum-minuman keras, obat-obatan atau alkohol)
  • Sengaja (tahu atau mengerti bahwa yang dilakukannya itu tidak baik dan bisa merugikan orang lain)

 Ada beberapa  Pemahaman tentang dosa yaitu:

  • Dosa sama dengan penyalahgunaan kemerdekaan

Manusia sebagai ciptaan allah dianugerahi kemerdekaan/kebebasan, tetapi manusia lebih sering mengikuti kecendrungan akan cinta dirinya sendiri dan lebih memilih hal-hal yang bersifat duniawi

  • Dosa sama dengan pelanggaran akan perjanjian

Perjanjian antara Allah dengan menusia dinyatakan dalam hukum-hukumNya (contoh 10 Perintah allah) tapi manusia sering dengan sadar, tahu dan sengaja melanggar hukum itu.

  • Dosa bisa dimengerti dalam relasi antara Allah dengan manusia

Semakin manusia jauh dari Allah, manusia semakin tidak sadar akan dosa yang dilakukannya, tetapi semakin manusia dekat dengan Allah, manusia merasa kecil dan berdosa

  • Dosa menyangkut seluruh diri pribadi manusia
  • Dosa menyangkut diri pribadi/hati manusia karena sumbernya dari dalam hati manusia, umumnya dosa muncul dalam wujud:
    1. Keangkuhan hati (Kej 3)
    2. Tidak tahu terima kasih (Yes 1dan 3)
    3. durhaka dan tidak mencintai Allah (yoh 15:22)
    4. Iri, dengki cemburu dll
  • Dosa mempunyai aspek sosial

Setiap perbuatan dosa manusia dapat berakibat tidak baik juga terhadap hubungannya dengan sesama

  • Dosa mempunyai aspek Gerejani

Sebagai anggota Gereja apabila seseorang berbuat dosa, berarti ia juga menodai Gereja, karena dengan perbuatan dosanya itu, ia menyangkal dirinya sebagai anggota Gereja yang hidupnya dibimbing oleh Roh Kudus] 

Kegunaan pemahaman tentang dosa

  • Membuat kita semakin peka terhadap setiap perbuatan dosa
  • Membantu usaha kita untuk semakin mengerti arti dan makna dosa serta akibatnya
  • Membantu kita menyadari dan menghayati realitas dari setiap perbuatan kita sehari-hari
  • Menumbuhkan kebiasaan untuk menerima Sakramen Tobat
  • Membantu pemahaman dan kesadaran bahwa perkembangan hidup tidak hanya ditentukan oleh maksud baik saja, tetapi juga ditentukan dengan perbuatan nyata
  • Memperdalam cinta kasih kita kepada Tuhan
  • Membina kedalaman hidup religius kita 

Bobot Dosa

Dosa dapat dilihat menurut berat atau ringannya.

Perbedaan antara dosa berat dan dosa ringan dapat dilihat dalam Kitab suci dan dapat diterima oleh tradisi Gereja.

Dosa Berat adalah:

1.  Merusakkan kasih dalam hati manusia oleh suatu pelanggaran-pelanggaran berat melawan Roh Kudus

2. Dosa yang mempunyai materi berat yang dilakukan subjek kepada objeknya dengan penuh kesadaran dan dengan persetujuan yang telah dipertimbangkan

3. Yang merupakan materi berat tersebut ada dalam Matius 10:19 dan 10 Perintah Allah seperti: membunuh, berzinah tidak menghormati orang tua dll

Dosa Ringan adalah:

1.      Membiarkan kasih tetap ada walaupun kita telah melanggar dan melukainya

2.      Dosa ringan dilakukan seseorang apabila:

o  Melanggar peraturan hukum moral dalam materi yang tidak berat

o  Dilakukan tanpa pengetahuan dan persetujuan penuh 

Hal-hal yang mendorong manusia berdosa adalah:

  • Sombong
  • Egois
  • Hedonis (selalu mencari dan mengagung-agungkan kenikmatan duniawi)

 Akibat Dosa: 

  • Putusnya hubungan manusia dengan Allah (Kejadian 3)
  • Rusaknya hubungan manusia dengan sesama dan lingkungan sekitarnya (Kejadian 4: 1-15)
  • Rusaknya ketentraman dalam diri manusia itu sendiri (Mazmur 51: 1-21() 

Dalam Matius 12:31, diungkapkan bahwa dosa melawan Roh Kudus tidak dapat/sulit untuk diampuni, adapun yang merupakan Dosa melawan Roh Kudus adalah:

  • Sengaja berbuat dosa karena Allah Maha Pengampun
  • Putus asa karena tidak percaya bahwa Allah akan mengampuni dosanya
  • Melawan kebenaran yang sudah jelas diketahuinya
  • Iri hati akan kebaikan orang lain
  • Kemauan keras untuk tetap hidup dalam dosa
  • Menolak rahmat dan cinta kasih Allah 

Aneka Ragam Dosa

Dalam Kitab Suci diungkapkan mengenai dosa yang beraneka ragam. Surat rasul paulus kepada Jemaat di Galatia mempertentangkan antara perbuatan daging dengan perbuatan roh.

Adapun yang merupakan aneka ragam dosa adalah perbuatan daging yaitu:

1.   Pencabulan           5. Perseteruan          9. Egois                13. Penyembahan berhala

2.    Pencemaran         6. Perselisihan         10. Roh Pemecah           (Galatia 5: 9-21)

3.   Hawa nafsu          7. Iri hati                  11. Kedengkian

4.   Sihir                      8. Amarah                12. Mabuk-mabukaan 

Sejarah perkembangan Sakramen Tobat

Sakramentobat merupakan salah satu dari tujuh Sakramen dalam Gereja Katolik yang diteguhkan keberadaannya pada zaman Konsili Trente (Tahun 1545-1563)

Dalam Konsili Trente ini juga ingin menekankan adanya perbedaan antarai ke-7 sakramen dalam Gereja tersebut, khususnya Sakramen Tobat ( Sakramen Pengakuan) dan Sakramen Baptis, karena keduanya mempunyai Aspek Pertobatan. 

Adapun aspek Pertobatan yang ingin dibedakan dan ditekankan adalah:

  • Sakramen Baptis: Yang ingin ditekankankan adalah pertobatan dari orang yang ingin menjadi anggota Gereja
  • Sakramen Tobat: Yang ingin ditekankan adalah pertobatan dari orang berdosa yang telah menjadi anggota Gereja 

4 (empat) unsur penting dalam Sakramen Tobat

  • Pengampunan yang berpusat kepada Yesus Kristus (Aspek Kristologis)
  • Pengampunan berlangsung didalam dan melalui Gereja (Aspek Eklesiologis)
  • Adanya pertobatan pribadi dari orang yang berdosa (Aspek antropologis)
  • Diungkapkan dalam bentuk/Tanda yaitu: perkataan dan perbuatan. 

Dalam Pertobatan harus ada 2 hal yaitu:

1.  Sesal terdiri atas:

·     Sesal Sempurna adalah: Perasaan sedih atas dosa-dosanya yang muncul karena cinta kasihNya kepada Allah, karena cinta kepadaNya ia menyadari telah mengecewakan, menghina dan melawan kehendak Allah.

Sesal tidak Sempurna: Perasaan sedih atas dosa-dosanya karena perasaan takut akan Allah

2. Tobat terdiri atas:

Tobat Sempurna : Keputusan bebas untuk menjauhi dosa-dosanya dengan kesadaran yang mendalam, sehingga sungguh terjadi perubahan hidup baik yang nyata.

Tobat tidak Sempurna: Keputusan bebas untuk menjauhi dosa-dosanya tetapi dengan kesadaran yang kurang mendalam

Tuntutan Tobat:

  • Menuntut perbaikan mentalitas
  • Menuntut perubahan kehendak dan cara berfikir
  • Menuntut pertanggungjawaban atas akibat perbuatan dosanya 

Orang yang mengaku dosa dengan penuh sesal dan tobat akan dianugerahi rahmat pengampunan sakramental yang menghapus dosa dan rahmat kekuatan untuk berkorban kearah hidup yang lebih suci.

Dosa yang harus segera diakukan adalah dosa besar yang mengakibatkan kematian.

Dosa ringan akan dan telah diampuni lewat Ibadat Tobat, tetapi akan lebih sempurna bila berpuncak dalam Sakramen Tobat/Sakramen Rekonsiliasi. 

Kegunaan melakukan Pengakuan Dosa secara rutin adalah:

  • Membuat orang peka akan kehendak dan bimbingan Tuhan
  • Membangun jiwa yang bersih dan hati yang selalu siap berpasrah kepada Allah
  • Membentuk pribadi yang semakin rendah hati, jujur, dihadapan Allah dann sesama
  • Memperteguh dan menambah kedamaiann jiwa
  • Memberi kekuatan untuk melawan godaan-godaan 

Langkah-langkah seseorang bertobat adalah:

  • Menyadari dan mengakui dosa
  • Menyesali dosa
  • Berniat untuk tidak berbuat dosa lagi
  • Mohon ampun
  • Mau menghidupi hidup baru

 

 




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Materi Agama Katolik

SANTO AMBROSIUS, USKUP DAN PUJANGGA GEREJA

Santo Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja Tanggal Pesta: 7 Desember Ambrosius lahir pada tahun 334 di Trier, Jerman dari sebuah keluarga Kr...