15 Mei 2021

MATERI KELAS VIII: SAKRAMEN PENGURAPAN ORANG SAKIT

 Penderitaan dan sakit adalah merupakan:

  1. Gejala umum manusiawi, dan bagian dari pengalaman hidup manusia
  2. Sesuatu yang dapat menimpa siapa saja tanpa kecuali (laki-laki atau perempuan, kaya atau miskin, cantik, ganteng  atau jelek, berkuasa, perpangkat atau tidak dll)
  3. Pengalaman yang tidak mengenakan dan tidak menyenangkan
  4. Setiap orang yang mengalaminya pasti mendambakan igin segera sembuh dan terbebas dari penderitaannya

 Penderitaan atau sakit dapat menjadikan seseorang yang mengalaminya menjadi:

  1. Sangat membutuhkan bantuan orang lain sehingga menjadi sangat tergantung
  2. Terikat pada tempat yang terbatas dan bias merasa bosan serta kesepian
  3. Meninggalkan kesibukan hariannya
  4. Terganggu dengan keadaan dirinya, sehingga tidak dapat melaksanakan hidup hariannya dengan enak dan nyaman
  5. Muncul kebutuhan akan perhatian dari pihak lain secara berlebihan

Bila penderitaan atau sakit yang dialaminya cukup lama dan serius, kenyataan ini bisa merupakan kegelapan, sehingga orang yang mengalami sakit/penderitaan akan:

  1. Sering dibayangi oleh kematian dan kematian merupakan suatu kenyataan yang gelap
  2. Digerogoti dan dihancurkan kepercayaan dirinya
  3. Mengalami tekanan mental dan psikologis (orang akan berontak dengan keadaan dirinya dan hatinya merasa letih dan lelah)
  4. Muncul banyak godaan yang dapat mengarahkan mereka kepada:     
  • Godaan untuk tidak percaya pada kebaikan Tuhan
  • Kehilangan kepercayaan akan kuasa Tuhan
  • Sulit untuk berserah diri kepada Tuhan (penyerahan diri kepada Tuhan secara        penuh terhalang)
  • Tidak tahu harus kemana dan bagaimana mencari pegangan hidup, dll

Oleh karena itu, Iman Kristen membantu orang yang sedang sakit atau menderita untuk memahami suatu misteri penderitaan agar dapat menanggungnya dengan siakp Iman yang lebih kuat dan tabah.

 Makna dan arti yang dapat dipetik dari sakit atau penderitaan adalah:

  1. Sakit dan kematian bukanlah titik akhir dari kehidupan manusia
  2. Yesus telah mengalahkan maut dan dosa oleh kebangkitanNya
  3. Dalam penderitaan, kesakitan dan kematian, orang dapat bersatu dengan Dia dan masuk dalam kemuliaanNya
  4. Kesakitan, penderitaan dan kematian bisa menjadi kesempatan bagi manusia untuk lebih bersatu dengan Tuhan dan membawa keselamatan
  5. Sakit, penderitaan atau kematian tidak selalu harus dipahami sebagai hukuman dari Allah
  6. Apa yang diperbuat bagi orang sakit dan menderita diperbuat juga bagi Yesus

 Perhatian Yesus terhadap orang sakit antara lain:

  1. Orang tuli dijadikanNya mendengar (Markus 7:31-37 ttg Yesus menyembuhkan orang tuli)
  2. Yang bisu dijadikanNya berkata-kata
  3. Yang buta dijadikanNya melihat (Markus 10:46-52 ttg yesus menyembuhkan Bartimeus yang buta, Yoh 9:1-41 ttg Yesus menyembuhkan orang yang buta sejak lahir)
  4. Yang lumpuh dijadikanNya berjalan (Matius 9:1-8 ttgYesus menyebuhkann orang yang lumpuh)
  5. Yang kusta dijadikanNya tahir (Lukas 17: 11-19 ttg Yesus menyembuhakan orang yang sakit kusta
  6. Ia penebus  bagi orang miskin, sakit dan menderita
  7. Matius 6:6-13 ttg Yesus memberi  kuasa kepada Para Murid untuk menyembuhkan orang sakit dan kuasa atas roh-roh jahat

Gereja Katolik memberikan pendampingan bagi orang sakit dengan memberikan Sakramen Pengurapan Orang Sakit. Dengan pengurapan suci orang sakit dan doa para Imam, seluruh Gereja menyerahkan orang yang sakit kepada Tuhan Yesus yang menderita dan yang dimuliakan, agar Ia menghibur serta menyembuhkan orang yang sakit tersebut

Dengan pengurapan dan doa, Gereja mengajak mereka yang sakit agar bergabung dalam derita dan wafat Yesus dengan sukarela.

Pedoman pastoral Liturgi orang sakit, menempatkan Sakramen ini secara mantap dalam situasi hidup sehari-hari.

Sakramen Pengurapan Orang Sakit adalah:

Sakramen yang diberikan kepada orang yang beriman Katolik yang sedang menderita sakit, atau yang sedang menghadapi bahaya maut. Dalam kesempatan ini seorang Imamyang menjadi pelayan Sakramen akan mengoleskan minyak orang sakit dan mendoakan norang yang sakir serta diberikan kesempatan untuk mengaku dosa saat itu dan menyambut komuni kudus 

Sikap bathin yang diperlukan untuk menerima Sakramen Pengurapan Orang Sakit adalah: kesediaan dan pengertian untuk menyerahkan penderitaannya dalam rangka penebusan Kristus. 

Yang perlu diperhatikan orang yang akan menerima Sakramen Pengurapan Sakit ini adalah:

  1. Kesadaran dan kerinduan sisakit untuk menerima sakramen ini
  2. Sikap yang penuh hormat, saleh dan penuh iman penyerahan diri kepada Tuhan 

Sakramen Pengurapan Orang Sakit sebaiknya atau layak diberikan kepada orang yang:

  1. Mengalami sakit parah
  2. Telah menanggung sakit lama atau sakit menahun
  3. Akan menjalani operasi besar/berat
  4. Lanjut usia dan sudah mengalami kepikunan
  5. Sudah koma atau tidak sadarkan diri lagi, dengan mengandaikan bahwa pihak keluarganya menginginkan agar orang tsb dapat menerima sakramen pengurapan orang sakit itu. 

Sakramen Pengurapan Orang Sakit akan lebuh baik atau sebaiknya diberikan kepada penderita sewaktu ia masih mampu mengikutinya dengan sadar, karena Sakramen ini bukanlah sakramen kematian melainkan sakramen pengharapan untuk hidup bersama Kristus. 

Sarana yang digunakan dalam Sakramen ini adalah:

  1. Minyak Suci: melambangkan iman sipenderita sakit
  2. Tanda Salib: melambangkan Yesus Kristus yang menang atas maut senantiasa mendampingi si penderita dalam sakitnya 

Berapa kali Sakramen Pengurapan Orang Sakit dapat diterima ?

Sakramen Pengurapan Orang sakit dapat diterima beberapa kali, Bila orang sudah menerima sakramen Pengurapan dan ternyata sembuh, ia tetap dapat menerima sakramen tersebut bila menderita sakit keras lagi. 

Bagaimana Sakramen Pengurapan dirayakan ?

  1. Sakramen Pengurapan bisa dirayakan/dilaksanakan digereja, dirumah atau dirumah sakit, akan tetapi seperti sakramen lainnya, hal itu harus merupakan Peristiwa Gereja/umat yaitu diberikan oleh Uskup atau imam dan dihadiri oleh umat
  2. Symbol pokok yang harus kelihatan adalah Uskup/Imam meletakkan tangan keatas orang sakit sambil berdoa bagi sisakit, dilanjutkan dengan Pengurapan minyak
  3. Sangat baik  bila sakramen ini didahului dengan pemberian sakramen tobat dan bila memungkinkan dapat dilanjutkan dengan ekaristi 

Makna sakramen Pengurapan Orang Sakit adalah:

  1. Sakramen ini menganugerahkan rahmat Roh Kudus yang menjadikan sipenerima mempunyai kekuatan, ketenangan, dan kebesaran hati untuk mengatasi kesulitan akibat sakit berat atau karena kelemahan akibat usia lanjut
  2. Sakramen ini mengajak sipenerima untuk mempersatukan penderitaan yang dialaminya dengan penderitaan Yesus Kristus.
  3. Sakramen ini menganugerahkan rahmat Gerejani, keikutsertaan dalam penderitaan dan sengsara Kristus menyucikan dirinya, kesucian dirinya member sumbangan bagi kekudusan Gereja
  4. Sakramen ini, menyiapkan orang agar bila akhirnya meninggal, ia layak menghadap Bapa di Surga. 

Buah-buah rahmat yang diperoleh dari Sakramen Pengurapan Orang Sakit adalah:

  1. Rahmat Roh kudus memberi pertolongan kepada orang sakit demi mkeselamatan seluruh pribadi
  2. Mampu menanggung penderitaan dengan lebih sabar kalau bermanfaat untuk keselamatan, kesehatannya dipulihkan
  3. Kepercayaan kepada Allah diteguhkan, ia dikuatkan melawan godaan dan kecemasan        yang muncul karena bayangan kematian
  4. Kalau memerlukan pengampunan dosa, dosanya akan diampuni (sebagai penggenapan    tobat dan mengandaikan tobat dari sipenderita)
  5. Persatuan orang sakit dengan sengsara Kristus demi keselamatannya sendiri dan          keselamatan Gereja
  6. Penyembuhan, kalau ini berguna bagi keselamatan jiwa
  7. Persiapan untuk peralihan kehidup abadi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Materi Agama Katolik

SANTO AMBROSIUS, USKUP DAN PUJANGGA GEREJA

Santo Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja Tanggal Pesta: 7 Desember Ambrosius lahir pada tahun 334 di Trier, Jerman dari sebuah keluarga Kr...