10 September 2021

PANGGILAN HIDUP MEMBIARA

 Arti dan Inti Hidup Membiara:

Hidup membiara merupakan ungkapan hidup manusia, yang menyadari bahwa hidupnya berada di hadirat Allah. Agar hidup di hadirat Allah bisa diungkapkan secara padat dan menyeluruh, orang melepaskan diri dari segala urusan membentuk hidup berkeluarga. Hal ini dilakukan mengingat, berdasarkan pengalaman, kesibukan hidup berkeluarga sangat membatasi kemungkinan untuk mengungkapkan hidup di hadirat Allah secara menyeluruh dan padat.

Dilihat dari hidup manusia keseluruhan, ternyata hidup membiara mempunyai nilai dan kepentingannya. Melalui hidup membiara, umatmanusia semakin menenukan dimensi rohani dalam hidupnya. Dari pengalaman hidup yang praktis, orang menyadari bahwa dalam keterbatasan hidup mereka hidup di hadirat Allah tidak dapat dinyatakan dengan bobot yang sama. Untuk kepentingan itu tampaklah betapa pentingnya hidup membiara bagi hidup manusia.

Hidup membiara menuntut suatu penyerahan diri secara mutlak dan menyeluruh. Cara hidup ini merupakan suatu kemungkinan bagi manusia untuk mengembangkan diri dan pribadinya. Hidup membiara mempunyai amanatnya sendiri, yaitu menunjukkan dimensi hadirat Allah dalam hidup manusia.Karenanya, hidup manusia juga disebut panggilan.

Inti Hidup Membiara, yang juga dituntut dari setiap orang Kristen, ialah persatuan atau keakraban dengan Kristus. Tugas ataupun kariernya adalah soal tambahan.Tanpa keakraban ini maka kehidupan membiara sebenarnya tak memiliki suatu dasar.

Seorang biarawan hendaknya selalu bersatu dengan Kristus dan menerima pola nasib hidup Yesus Kristus secara radikal bagi dirinya. Oleh karena itu, semboyan klasik hidup membiara adalah:”mengikuti jejak Tuhan kita Yesus Kristus: atau “meniru Kristus”. Contoh hidup akrab dengan Kristus bisa kita temukan dalam hidup para orang kudus, misalnya Santa Teresia dari Kanak-Kanak Yesus. Sikap akrabnya dengan Yesus antara lain terungkap dalam doa-doanya.

Arti dan Makna Kaul

1.    Kaul Kemiskinan

Memiliki harta benda adalah hak setiap orang. Dengan mengucapkan dan menghayati kaul kemiskinan, orang yang hidup membiara melepaskan hak untuk memiliki harta benda tersebut. Ia hendak menjadi seperti Kristus: dengan sukarela melepaskan haknya untuk memiliki harta benda. Orang yang mengucapkan kaul kemiskinan rela menyumbangkan bukan hanya harta bendanya demi kerasulan, melainkan juga tenaga, waktu, keahlian dan keterlampilan; bahkan segala kemampuan dan seluruh kehidupan.

2.    Kaul Ketaatan.

Kemerdekaan dan kebebasan adalah milik manusia yang sangat berharga. Dengan kaul ketaatan, orang memutuskan untuk taat seperti Kristus, melepaskan kemerdekaannya , dan taat kepada pembesar demi kerajaan Allah. Ketaatan religius adalah ketaatan yang diarahkan kepada kehendak Allah. Ketaatan kepada pembesar merupakan konkretisasi ketaatan kepada Allah. Maka itu, baik pembesar maupun anggota biasa perlu bersama-sama mencari dan berorientasi kepada kehendak Allah.

3.    Kaul Keperawaan

Dengan kaul keperawanan, sikap penyerahan diri seorang Kristen dinyatakan dalam seluruh hidup dan setiap segi. Inti kaul keperawanan bukanlah “tidak kawin”, melainkan penyerahan secara menyeluruh kepada Kristus, yang dinyatakan dengan meninggalkan segala-galanya demi Kristus dan terus-menerus berusaha mengarahkan diri kepad Kristus, terutama melalui hidup doa.

Bentuk kaul keperawanan  yang lain

Di samping hidup membiara, masih ada bentuk hidup selibat lain yang dijalani oleh orang-orang yang memilih hidup tidak menikah demi pengabdian mereka kepada sesama dan Tuhan. Misalnya, ada perawat yang tidak menikah karena ingin mengabdikan diri sepenuhnya bagi pelayanan orang sakit. Ada guru yang tidak menikah karena ingin mengabdi anak didiknya secara penuh. Mereka tidak menikah bukan karena tidak memiliki cinta. Justru karena mereka memiliki cinta kepada Allah dan sesama, dengan suka rela mereka meninggalkan hak mereka untuk menikah, demi Kerajaan Surga.

Kaul-kaul adalah tanda Kerajaan Allah

Dengan menghayati kaul-kaul kebiaraan itu, para biarawan menjadi tanda:

v  Yang memperingatkan kita supaya tidak terlalu “terpaku” pada kekayaan dan harta, kuasa dan kedudukan, perkawinan dan kehidupan berkeluarga, walupun semua itu sangat bernilai;

v  Yang mengarahkan kita kepada Kerajaan Allah, yang sudah mulai terungkapkan kepada kenyataan yang akan datang.

.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Materi Agama Katolik

SANTO AMBROSIUS, USKUP DAN PUJANGGA GEREJA

Santo Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja Tanggal Pesta: 7 Desember Ambrosius lahir pada tahun 334 di Trier, Jerman dari sebuah keluarga Kr...