Materi Agama Katolik
MATERI AGAMA KELAS VIII: BAB 4 PANGGILAN DAN PERUTUSAN MURID YESUS
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
BAB 4
PANGGILAN DAN
PERUTUSAN MURID YESUS
Dalam usaha mewartakan dan menegakkan Kerajaan Allah, Yesus sejak awal
mula mengajak orang-orang disekitarNya. Ia memanggil para murid untuk terlibat
dalam tugas yang besar ini.
Para Murid dipersiapkan sungguh-sungguh oleh Yesus, yaitu dengan mereka:
·
mengalami langsung bergaul dan
hidup bersama Yesus
·
melihat dari dekat cara hidup
Yesus
·
mendapat pengajaran
·
dibekali dengan kekuatan Roh
Kudus
·
yang diyakinkan oleh Yesus,
bahwa Ia tidak akan meninggalkan para murid, melainkan menyertai sampai akhir
zaman.
- Panggilan Para Murid Yesus
Untuk dapat mengenal
dan mengikuti cara hidup seseorang, dibutuhkan proses belajar yang tidak
sebantar, bahkan tidak jarang orang akhirnya harus melibatkan diri dalam
kehidupan tokoh yang akan diikutinya.
Sebagai tokoh yang
dipilih Allah yang untuk menyelamatkan umat manusia, Yesus juga membutuhkan
rekan kerja yang dapat membantu KaryaNya didunia ini.
Yang dibutuhkan Yesus
untuk menjadi rekan kerjaNya adalah:
v Yang
bersemangat seperti Dia
v Dapat
diajak bekerja sama
v Diharapkan
dapat mengikuti dan terlibat dalam karya-karyaNya
Untuk itulah Yesus memanggil murid-muriNya.
Yesus memanggil
murid-muridNya dengan mengajak Para Murid untuk:
v Melihat
v Mendengarkan
v Hidup
bersatu denganNya
v Menemukan
keselamatan dalam Dia
Para Murid dipanggil
dalam kesatuan persaudaraan, hal ini tampak bahwa untuk menjadi Murid Yesus
tidak dapat berlangsung dalam waktu yang singkat, melainkan butuh proses yang
panjang yaitu:
v Para Murid
dipanggil untuk mendekati Yesus
v Diajak bergaul
dengan Yesus
v Mendengarkan
Ajaran Yesus
v Melihat
apa yang dikerjakan Yesus
v Dalam
kesatuan dengan Yesus, akhirnya Para Murid menemukan keselamatan sehingga
mereka terus terdorong untuk mengikuti Yesus.
Untuk menjadi
pengikut Kristus dan turut serta dalam tugasNya mewartakan Kerajaan Allah,
Inisiatif selalu datang dari Yesus.
Adapun syarat-syarat
untuk mengikuti Yesus adalah:
v Harus
dapat meninggalkan hal-hal lain untuk dapat mengikuti Dia dengan segenap hati
v Harus
dekat atau selalu tinggal didalamNya
v Harus rela
diutus
v Rela
menderita demi Dia
Yesus memanggil para Murid tidak saja dahulu ketika Ia masih hidup, melainkan hal tersebut masih terus berlangsung sampai sekarang, karena tugas untuk membangun Kerajaan Allah belum selesai.
Arti
dan Konsekuensi mengikuti Yesus Kristus
Mengikuti Yesus Kristus, berarti menjadi murid Yesus.
Orang-orang
Farisi, maupun Yohanes Pembaptis mempunyai murid, akan tetapi menjadi Murid
Yesus unik sifatnya. Karena beberapa alasan yaitu:
v Murid-murid
Yesus tidak memilih guru, tetapi gurulah yang memilih dan memanggil muridNya.
Prakarsa atau inisiatif selalu datang dari Yesus.
v Adanya
unsur keterbukaan dalam panggilan Yesus. Yesus tidak membatasi panggilanNya
pada orang-orang yang bersih, baik, pandai, dan taat saja, tetapi diantara mereka
ada para pendosa dan pemungut cukai, oleh sebab itu Yesus sering dikecam karena
bergaul dengan mereka.
v Panggilan
Yesus untuk menjadi MuridNya menuntut perubahan hati yang mendasar (METANOIA).
Pertobatan religius sering dilambangkan dengan meninggalkan segala miliknya
contoh:
Markus 10:
21 >> Kisah tentang orang muda kaya yang yang telah menaaati
segala perintah Allah sejak muda, lalu Yesus berkata “ Hanya satu kekuranganmu,
pergilah, juallah apa yang kamu miliki, berikanlah kepada orang-orang miskin maka
engkau akan beroleh harta Surga, kemudian datanglah kemari dan Ikutlah Aku”
Lukas 5:11
>>
Mereka yang mengikuti Yesus “Meninggalkan segala sesuatu” (meninggalkan
pekerjaan, orang tua, keluarga anak dll) bagi sebagian orang dapat berarti
Hidup Selibat (= Hidup tidak menikah demi sesama dan Kerajaan Allah)
v Menjadi
Murid Yesus adalah ikut serta dalam pelayananNya. Tidak seperti murid-murid
Rabi atau Guru yang lain yang harus menghafalkan ajaran Guru mereka, tetapi
menjadi Murid Yesus berarti dipanggil untuk melayani seperti yang dilakukan
Yesus sendiri.
Contoh: Yesus
mengutus Para Murid untuk:
·
Mengajar dan bertindak
atas namaNya
·
Menyembuhkan orang sakit
·
Mengusir setan
·
Mewartakan Kerajaan Allah sudah dekat
Dengan kata lain
menjadi Murid Yesus tidak hanya ikut melayani tetapi juga ambil bagian dalam
kemiskinan dan menyertai setiap perjalan Yesus.
v Menjadi Murid Yesus berarti bersedia mencintai orang lain dengan cinta penuh pengorbanan, tanpa syarat dan tanpa batas. Murid-murid harus bersedia berbagi apapun dengan orang lain
Mendapat
panggilan dari orang lain bisa menjadi pengalaman yang biasa-biasa saja, tetapi
juga bisa menjadi pengalaman yang luar biasa/istimewa bagi kita,
tergantung dari siapa yang memanggil Misalnya:
v Bila orang
yang memanggil sudah sangat biasa ditemui atau bila maksud panggilan itu sudah
dapat diduga, maka panggilan akan terasa biasa saja
v Akan
tetapi panggilan akan menjadi sesuatu yang istimewa apabila:
·
Orang yang memangil juga orang yang istimewa
atau luar biasa
·
Orang yang memangil mempunyai wibawa, punya
keistimewaan dan bukan orang biasa
·
Orang yang memanggil tokoh-tokoh ternama, oarang yang
empunyai pengaruh besar
· Tugas yang diberikan istimewa dan bukan biasa-biasa saja dll
Panggilan
juga bisa ditanggapi dengan sikap yang berbeda spt:
v Orang yang
merasa panggilan sebagai hal yang mendatangkan kesenangan, kebaikan dan
keuntungan pasti akan cepat datang untuk menanggapinya.
v Jika
panggilan itu akan membebani, membuat diri susah, atau diminta untuk melakukan
pekerjaan berat umumnya orang tersebut akan pikir-pikir dulu atau malah
menolak.
v Dalam arti
yang khusus, seseorang juga dapat merasakan keharusan untuk melakukan sesuatu
yang baik, sebagai salah satu bentuk panggilan dari dalam dirinya .
Dalam
Kitab Suci juga dapat ditemukan beragam reaksi dalam
panggilan Yesus yaitu:
v Ada yang
menanggapi langsung tanpa tedeng aling-aling
v Ada yang
mendengar panggilan Yesus, ia langsung meninggalkan segala-galanya seperti
pekerjaan, keluarga tanpa pikir panjang dll
v Ada yang
tanpa pikir panjang langsung mengikuti Yesus (Hal ini tampak dalam panggilan
murid-murid Yesus yang pertama)
v Reaksi
yang lain, ada yang mengemukakan berbagai syarat
v Ada yang
ketika dipanggil, orang tersebut merasa perlu untuk menyelesaikan dan mengurus
hidupnya terlebih dahulu
v Ada juga
yang menolak karena merasa tidak mampu memenuhi persyaratan yang diinginkan
Yesus.
Kepada siapapun dan dan reaksi apapun tidak pernah menjadi beban bagi Yesus, karena Ia tidak pernah memaksa orang untuk mengikutiNya.
Yesus
memanggil orang untuk turut ambil bagian dalam tugas perutusanNya, mewartakan
kabar keselamatan Kerajaan Allah, oleh karena itu orang yang dipanggil Yesus
diharapkan:
v Segera
datang kepada Yesus
v Mereka
perlu melihat agar dengan akal budinyamemahamu siapa Yesus dan apa maksud
panggilanNya
v Murid-muridNya
perlu tinggal bersama-sama dengan Yesus, supaya mereka dapat menjalin hubungan
pribadi secara lebih mendalam dengan Pribadi Yesus.
Gereja
mengimani bahwa panggilan Yesus tidak berhenti sampai terbentuknya himpunan
kedua belas Murid, melainkan berlangsung terus sepanjang sejarah, karena
pewartaan Kerajaan Allah masih terus berlangsung. Yesus tetap akan memanggil
siapapun untuk turut serta dalam karya besar ini.
Kalau kita mencermati
Kisah Panggilan Murid Yesus, maka akan ditemukan beberapa hal penting yaitu :
- Panggilan selalu diawali dari Yesus, karena Yesuslah yang mengambil
inisiatif pertama
- Ketika Yesus memanggil, serta merta mereka menanggapinya secara
spontan (tidak ada keraguan dan tanpa pikir panjang mereka meninggalkan
pekerjaanNya bahkan keluargaNya untuk segera mengikuti Yesua
- Yang dipanggil Yesus bukan orang kaya, pejabat atau pengusaha
yang mapan, melainkan orang yang
hidupnya sederhana bahkan cenderung kekurangan dan orang-orang yag dia
anggap berdosa seperti Nelayan, Pemungut Cukai, wanita berdosa dll
- Ketika mendapat panggilan Yesus, mereka rela meninggalkan
segala-galanya seperti pekerjaan & keluarganya.
- Walau sebelumnya Para Murid tidak mengenal siapa Yesus tetapi mereka begitu
mempercayai Yesus dan mengikuti Yesus tanpa bertanya tanya dan tanpa
meminta jaminan terlebih dahulu.
- Ketika memanggil murid-muridNya, Yesus memang tidak menentukan syarat
apapun tetapi dalam berbagai pengajaranNya Yesus menyampaikan beberapa
persyaratan itu. Yaitu:
- Setiap orang yang mengikuti Yesus, ia harus menyangkal
dirinya, memikul salibnya dan mengikuti Yesus (Mat 16: 24-26)
- Harus mempunyai sikap yang mantap, tidak terlalu banyak
pertimbangan
- Tidak terlalu terikat dengan apa yang menjadi miliknya dan apa yang menjadi tugasnya selamaini
- Harus berani melepaskan keterikatan dengan keluarga. (Keluarga memang penting, tetapi jangan sampai kecintaan pada keluarga menjadi penghalang untuk bersikap terbuka pada sesama yg lain ( Luk 9: 57-62)
- CARA HIDUP MURID
YESUS
Hidup
dalam kelompok atau Persekutuan merupakan kebutuhan setiap orang, karena tidak
seorangpun dapat hidup sendiri. Dalam persekutuan atau kelompok masing-masing
anggota dapat:
v Saling
berbagi
v Saling
menguatkan
v Saling
mengasihi
v Saling
menolong
v Saling
memperhatikan dll
Rebentuknya suatu
kelompok atau persekutuan bisa disebabkan oleh adanya pengikat atau daya tarik
yaitu:
v Pemimpinnya
v Kegiatannya
v Visi dan
misinya
v Minat di
bidang yang sama
v Memiliki kepedulian dan keprihatinan yang sama
Hidup persekutuan atau kelompok tidak dapat berkembang dengan sendirinya tanpa peran aktif dari masing-masing anggotanya. Oleh karena itu kita dapat menjumpai ada banyak kelompok-kelompok atau persekutuan yang tidak dapat berkembang dengan baik, teidak dapat bertahan lama, bahkan hancur atau bubar sama sekali.
Adapun hal-hal yang
dapat dan sering menghambat atau menghancurkan hidup dari kegiatan suatu
kelompok atau persekutuan adalah:
v Sikap
egois dari masing-masing anggota atau pemimpinnya
v Kurangnya
sikap bertanggung jawab
v Kurang
rasa memiliki terhadap kelompoknya
v Kurang
jujur satu sama lain
v Tidak
disiplin
v Adanya pelanggaran terhadap aturan dan tata tertib yang ada dan telah disepakati didalam kelompok
Kehidupan kelompok/persekutuan yang masih dapat dinilai baik dapat kita saksikan dalam masyarakat pedesaaan.Sebaliknya dimasyarakat perkotaan umumnya hidup persekutuan kurang begitu tampak.
Dalam Kitab Suci,
gambaran hidup persekutuan beriman tampak dalam kehidupan Jemaat Gereja Perdana
seperti yang dikisahkan dalam Kiasah 4: 32-37, dimana hidup persekutuan mereka
tampak dalam beberapa hal berikut yaitu:
v Roh
Kuduslah yang mempersatukan mereka menjadi orang beriman akan Yesus Kristus dan
hidup sebagai suatu persekutuan persaudaraan sejati (ayat 32)
v Setiap
anggota persekutuan adalah sesama, sederajat dan tak ada dari mereka yang merasa
lebih tinggi dari yang lain (ayat 3)
v Mereka
tidak hidup demi diri sendiri, melainkan saling menaruh kepedulian satu sama
lain, sehingga yang “tidak punya” tidak merasa kekurangan “yang punya” juga
tidak merasa berkelebihan (ayat 34a)
v Adanya
pemimpin yang melayani dan mampu menghadirkan Kristus ditengah tengah jemaat
(ayat 33a)
v Melimpahnya
kasih karunia Tuhan dalam kehidupan Jemaat karena Kristus ada ditengah-tengah
mereka
v Dalam kehidupan persekutuan Jemaat Gereja, tampak dengan jelas kewibawaan dan pelayanan Para Rasul (ayat 37)
Dari ciri dan cara hidup Jemaat Gereja Perdana itulah yang menjadikan hidup Kelompok/Persekutuan mereka mempunyai daya tarik sehingga membuat semakin banyak orang tertarik untuk bergabung dan bersatu dengan mereka.
Adapun dalam Kisah
Para Rasul 2: 41-47, dengan jelas diungkapkan ciri atau cara hidup Jemaat
Gereja Perdana yang hidup dalam kelompok atau persekutuan yaitu:
v Percaya
dan memberi diri dibaptis (ayat 41)
v Tekun
dalam pengajaran Para Rasul (ayat 42)
v Selalu
hidup dalam persekutuan dan kelompok (ayat 42)
v Selalu
berkumpul untuk berdoa dan memecah roti bersama (ayat 42)
v Percaya
dan tetap bersatu (ayat 44)
v Saling
berbagi dan saling melayani satu sama lain sesuai dengan kebutuhan
masing-masing (ayat 45)
v Tiap hari
berkumpul dalam Bait Allah (ayat 46)
v Secara
bergilir mengadakan perjamuan makan bersama dirumah (ayat 46)
v Selalu Memuji Allah (ayat 47)
C. MELAKSANAKANTUGAS PERUTUSAN SEBAGAI
MURID YESUS
Apabila
seseorang terpilih untuk menjadi utusan, atau terpilih untuk melaksanakan suatu
tugas tertentu, biasanya akan muncul macam-macam reaksi dari orang yang
bersangkutan.Adapun reaksinya dapat berupa:
v Menerima
v Menolak
v Bimbang
atau ragu-ragu
v Bingung
karena tidak tahu apa yang harus dilakukan
v Ada yang pikir-pikir dahulu dll
Berbagai
macam perasaan juga biasanya akan muncul dari orang-orang yang
terpamggil atau terpilih untuk melaksanakan tugas tertentu misalnya:
v Merasa
bangga karena dipercaya
v Merasa dihargai ayau dihormati
v Merasa
senang karena tugas tersebut memang disukai atau diharapkan karena mudah untuk
dikerjakan dan dilaksanakan
v Tetapi ada kemungkinan juga merasa tidak percaya diri karena takut gagal, merasa tidak mampu
v Merasa takut gagal karena banyak ditentang dan kurang ada yang mendukung dll
Sebagai Murid Tuhan Yesus, kita mendapat tugas perutusan
mewartakan kabar Gembiratentang datangnya Kerajaan Allah. Datangnya Kerajaan
Allah berarti datangnya:
v
Kedamaian
v
Kerukunan
v
Persaudaraan
v
Keadilan dan
v Cinta Kasih
Tugas perutusan yang kita terima dari Yesus mengandung resiko besar akan banyak tantangan serta hambatan baik dari dalam diri maupun luar diri kita. Namun Yesus memberi jaminan bahwa Ia, selalu menyertai kita, artinya Ia akan selalu menjaga dan menolong kita, Yesus juga memperingatkan kita supaya “Jangan Takut” ( matius 10:28)
Pada
umumnya, seseorang yang memilih/mengutus/ menetapkan seorang utusan telah
mempertimbangkan banyak hal sebelum mengutus seseorang yaitu:
v Orang yang
mengutus sudah tau serta mengenal pribadi dan kemampuan orang yang akan diberi
tugas atau orang yang akan diutusnya
v Orang yang
mengutus menaruh kepercayaan yang besar terhadap orang yang diutusnya
v Dari pihak orang yang diutus juga demikian, seseorang mau menerima suatu tugas karena ia percaya bahwa orang yang mengutusanya akan selalu membantu, mendampingi dan menjamin dirinya ketika melaksanakan tugas tersebut.
Pada hakikatnya Gereja sebagai persekutuan umat Kristiani harus bisa hidup bagi dan dalam Dunia artinya: Gereja hidup bukan untuk melayani persekutuan itu sendiri melainkan hidup untuk melayani dunia. Dengan kata lain, Gereja diutus ketengah-tengah dunia untuk mewartaka Kerajaan Allah, Dunia baru yang adil, merdeka, dan Damai Sejahtera
Gereja
diutus untuk bersama-sama dengan saudara-saudaranya yang lain agama dan yang
berkehendak baik untuk menciptakan Dunia baru yang terlibat dalam suka dan duka
umat manusia dengan memperjuangkan:
v Keadilan
v Pembebasan
bagi yang tertindas
v Melindungi
yang lemah
v Saling
menghargai sesama
v Menjunjung
tinggi martabat manusia
v Menciptakan persaudaraan dalam Kasih Allah dll
Kristus
selalu menyertai murid-muridNya dalam melaksanakan tugas perutusanNya sampai
akhir zaman.
Dalam
Lukas 10: 1-12 diungkapkan bahwa :
v Yesus
mengkehendaki agar kabar gembira keselamatan yang dibawaNya dapat diketahui
banyak orang
v Yesus
mengutus MuridNya pergi berdua dua, mendahuluiNya kesetiap kota dan kesetiap
tempat yang hendak dikunjungiNya
v Yesus
tidak ingin berkarya sendiri, tetapi Ia mengikutsertakan Murid-muridNya karena
pewartaan keselamatan adalah tanggung jawab bersama
v Tugas yang
diberika Yesus adalah tugas berat dan banyak mengandung resiko
v Walaupun
tugas itu berat, Yesus tetap menjamin keselamatan dan kesejahteraan Para
MuridNya
v Yesus
memberikan petunjuk kepada Para MuridNya dalam melaksankan tugas yang
diberikanNya, yaitu agar Para Murid :
1.
Tidak memilih-milih dimana dan kepada siapa
mereka harus mewartakan keselamatan
2.
Tidak membebani diri dengan harta
(pundi-pundi)
3.
Mengucapkan salam damai dari Allah dirumah
setiap orang
4.
Menyebuhkan orang sakit yang dijumpainya
5. memperingatkan orang –orang yang menolak Yesus
Dalam memberiakn tugas Yesus juga memberikan jaminan kepada Pera MuridNya, mereka tidak akan terlantar dan kelaparan, sebab mereka adalah pekerja Tuhan.
Dalam Injil Lukas 10: 17-20, diceritakan pula bahwa setelah Murid-muridNya kembali, mereka melaporkan kepada Yesus tentang hasil kerja mereka. Yesus sangat menghargai kesetiaan dan kesungguhan Para Murid, oleh karena itu ia berkata “ Namun demikian janganlah bersuka cita karena roh-roh takluk kepadaMu, tetapi bersuka citalah karena namamu ada terdaftar di surga”
Semangat kesederhanaan, kebijaksanaan dan kebersamaan dalam menjalani tugas perutusan mewartakan Kerajaan Allah dan kabar gembira diharapkan menjadi semangat para murid Yesus zaman sekarang.
Ada beberapa macam cara yang dapat lita lakukan untuk
mewujudkan Tugas perutusan sebagai Murid Kristus dalam hidup sehari-hari
misalnya :
v aktif di Lingkungan atau Paroki
v menjadi Misdinar/Putra Altar
v menjadi anggota koor, derigen, pemazmur, lektor, anggota OMK
v aktif mengikuti Pendalaman Kitab Suci dalam BKSN, Pendalaman Iman Masa
Adven dan Prapaskah
v menjadi pendamping Sekolah Minggu atau Bina Iman Remaja di Paroki
v terlibat aktif dalam karya pelayanan sosial (mengunjungi panti asuhan atau
panti werdha)
v mengumpulkan barang atau dana untuk membatu orang-orang yang kurang
beruntung
v mengunjungi teman yang sakit
v membimbing teman yang kurang mampu memahami materi pelajaran
v berani menolak dengan tegas hal-hal yang bisa merusak kehidupan dan moral
seperti Narkoba, Pornografi, Tawuran dll
Komentar
Posting Komentar