BAB
II
YESUS MEWARTAKAN KERAJAAN ALLAH
Kerajaan Allah adalah pokok pewartaan yang dibawa Yesus kepada Manusia didunia. Kerajaan Allah merupakan inti pokok dari seluruh ajaran Yesus. Ungkapan Kerajaan Allah merangkum bahwa Tuhanlah yang mengusai dunia ini, diharapakan pada suatu ketika Tuhan hadir untuk menguir ketidakadilan dan kesusahan dari tengah keberadaan iman kita.
Pokok pewartaan Yesus tentang Kerajaan Allah terdiri atas beberapa hal yaitu:
- KERAJAAN ALLAH SEBAGAI POKOK PEWARTAAN
KRISTUS
Pengertian:
Kerajaan Allah berarti:
- Turun tangan Allah
untuk menyelamatkan dan membebaskan dunia
secara total dari kuasa kejahatan
- Allah sendiri yang tampil sebagai raja dalam kemuliaan dan keperkasaan bukan untuk menghukum, melainkan untuk menyelamatkan dan memberi perlindungan.
Ciri khas pewartaan Yesus ialah: bahwa kedatangan Allah sebagai Raja Penyelamat akan terjadi dengan segera. Kerajaan Allah itu, Allah yang datang sebagai Raja, sudah dekat.
Bagi Yesus, Pewartaan Kerajaan mempunyai arti
yang khusus dikarenakan:
- Kerajaan Allah
paling pokok dalam sabda dan karya Yesus
- Kerajaan Allah
mempunyai ciri-ciri khas dalam pewartaan Yesus
- Kedatangan Kerajaan
mendesak, karena kemalangan manusia hampir tidak tertahan lagi
- Belas kasihan dan
kerahiman Allah tidak akan tertunda lagi
- Kemalangan menjadi tanda kedatangan Allah yang Maharahim
Pewartaan Kerajaan adalah: Perwartaan kerahiman Allah dan karena itu merupakan warta pengharapan.
Makna Kerajaan Allah menurut Bangsa Yahudi antara
lain:
- Kerajaan Allah bersifat Politis
Kerajaan Allah yang
damai sejahtera hanya akan terwujud bila Allah tampil sebagai tokoh politik
yang gagah berani mampu memimpin bangsa Israel melawan penjajah Romawi dan para
penindas rakyat
- Kerajaan Allah bersifat Apokaliptis
Kerajaan Allah akan tercapai
bila Allah menunjukkan kuasanya dgn mengguncangkan kekuatan langit dan bumi
yang akan membangkitkan suatu dunia baru, yang menganggap penderitaan bukan
akhir segalanya pada akhir zaman.
- Kerajaan Allah bersifat Yuridis Religius.
Allah sekarang sudah meraja secara hukum, sedangkan pada akhir zaman Allah menyatak kuasaNya sebagai Raja Semesta alam dengan menghakimi sekalian bangsa
- YESUS MEWARTAKAN KERAJAAN ALLAH MELALUI
PERUMPAMAAN
Perumpaman adalah: Penyampaian pesan yang menggunakan bahasa imajinatif, kiasan, simbolis atau perbandingan sehingga orang yang mendengarkan sebuah perumpamaan diharapkan mampu menangkap pesan dibalik perumpamaan itu.
Tujuan/Maksud perumpamaan adalah : agar orang yang mendengar diharapkan lebih mudah menangkap dan memahami isi serta gagasan yang hendak disampaikan melalui perumpamaan tersebut.
Dalam
mewartakan Kerajaan Allah Yesus seringkali menggunakan perumpamaan sesuai
dengan situasi dan kondisi para pendengarnya dan biasanya diambil dari hal-hal
yang ada dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, berupa : benda disekitar , Pengalaman, Kejadian, Kebiasaan
Sehingga orang yang mendengarkan perumpamaan yang disampaikan Yesus akan lebih mudah memahami ajaran Yesus
Beberapa contoh perumpamaan yang digunakan Yesus
untuk mewartakan Kerajaan Allah adalah sebagai berikut:
- Perumpamaan seorang Penabur (Markus
4:3-8,13-20)
ü Karya Yesus untuk
menegakkan Kerajaan Allah betapapun ada kegagalan,
karyaNya itu akan
menghasilkan buah panen berlimpah, melebihi apa yang diperkirakan manusia.
ü Pengikut Yesus tak perlu berkecil hati dan
mudah putus asa bila mengalami berbagai kegagalan.
- Perumpamaan tentang Benih yang tumbuh (markus
4:26-29)
ü Kerajaan Allah seumpama
benih yang ditaburkan.
ü Ia akan tumbuh sendiri,
bahkan petani sering tidak mengetahui kapan akan bertunas, keluar bunga dan
kapan buahnya berbentuk.
ü Artinya tumbuhnya
Kerajaan Allah sering tidak bisa diamati, semua tergantung sepenuhnya kepada
Allah bukan usaha manusia saja.
ü Pada saat yang tepat Allah sendiri yang akan
menegakkan Kerajaan Allah.
- Perumpamaan tentang Lalang diantara Gandum
(Matius 14:24-30)
ü Kerajaan Allah
diwartakan dan ditawarkan Yesus kepada semua orang.
ü Tegakknya Kerajaan Allah
tidak harus dengan menghabisi yang jahat melainkan memberi kesempatan untuk
bertobat.
ü Kerajaan Allah sendiri
yang akan menghakimi bukan manusia
ü Allah mencintai dan
menghendaki semua manusia yang baik dan jahat.
ü Tegakknya Kerajaan Allah justru terjadi bila yang baik dan jahat bisa hidup bersama dgn kesabaran dan kasih serta mendorong yang jahat menjadi baik.
- Perumpamaan tentang Pukat (Matius 13: 47-50)
ü Kerajaan Allah bagaikan
pukat yang saat ditebarkan akan mendapatkan bermacam-macam ikan, ada yang besar
dan kecil, ada yg beracun dan tidak.
ü Dalam Kerajaan Allah
dikembangkan sikap tidak mudah menghakimi orang lain, merasa paling baik dan
layak menjadi warga Kerajaan Allah
ü Biarlah Allah sendiri yang memilah-milah antara yang baik dan jahat.
- Perumpamaan tentang harta terpendam dan
mutiara berharga (Matius 13:44-46)
ü Demi Kerajaan Allah,
manusia harus memandang Allah sebagai harta yang paling berharga.
ü Manusia harus berani
meninggalkan segala miliknya yang selama ini dianggap paling berharga dalam
hidupnya
ü Hidup dalam Kerajaan
Allah adalah hidup yang penuh sukacita, sekalipun untuk
mencapainya seseorang harus meninggalkan segalanya.
- YESUS MEWARTAKAN KERAJAAN ALLAH MELALUI
TINDAKAN DAN MUKJIZAT
Yesus tampil sebagai
Nabi, tetapi juga sebagai Tabib.
Unsur hakiki/mendasar Nabi dan Tabib, masing-masing mewakili unsur perkataan dan perbuatan yang merupakan kesatuan yang tak terpisahkan dalam hidup Yesus
Kesatauan antara Sabda dan
Karya Yesus bersifat sedemikian rupa, sehingga kebenaran perkataan Yesus itu
tampak dalam perbuatanNya seperti yang terungkap dalam :
Tindakan Yesus Mewartakan Kerajaan Allah
ü Kerajaan Allah yang
diwartakan Yesus tidak ditujukan hanya pada kelompok atau golongan tertentu,
tetapi ditujukan untuk semua orang.
ü Yesus merangkul semua
orang yang baik maupun yang jahat agar dapat merasakan keselamatan.
ü Kerajaan Allah justru
terjadi bilamana yang baik maupun yang jahat dapat hidup berdampingan dalam
kebersamaan dan dengan penuh kesabaran serta kasih mendorong yang jahat menjadi
baik.
ü Yesus dekat dengan
sesamaNya, sangat terbuka kepada semua orang, bergaul dengan semua orang dan
tidak membuat kelas/mengkotak-kotakan diantara manusia.
ü Yesus tidak mau hanya
merangkul sekelompok orang dan menyingkirkan kelompok lainnya bahkan Yesus
akrab dengan semua orang dan mau bergaul dengan orang yang dianggap berdosa.
ü Sikap Yesus suka bergaul
dengan orang berdosa dan dianggap najis amat tidak sesuai dengan adat sopan
santun dan peraturan agama yang berlaku saat itu.
ü Yesus telah menjungkirbalikkan/mematahkan perturan yang telah mapan saat itu terutama bagi orang Yahudi pada umumnya yang masih memegang kuat tradisi mereka.
Sikap Yesus terhadap pendosa
Adapun sikap Yesus yang
tidak bisa ditolerir/dibiarkan oleh Masyarakat Yahudi pada umumnya karena
dianggap mengganggu, merusak dan membahayakan tatanan hidup yang sudah mapan
saat itu adalah:
1.
Yesus bergaul
dengan Pendosa, karena
bagi Orang Yahudi:
a)
Dosa itu menular seperti kuman
b) Tinggal serumah apalagi makan bersama dengan mereka berarti kena dosa dan
menjadi orang berdosa
c) Seorang yang saleh tidak boleh bergaul dengan yeng tidak saleh, karena
seorang Yahudi akan rusak namanya kalau berhubungan dengan seorang kafir.
d)
Kaum pendosa harus dijauhi, disingkirkan, dan dikucilkan karena mereka
dianggap tidak layak hidup ditengah-tengah masyarakat pada umumnya.
a. Bergaul dengan pemungut pajak yang dianggap sebagai koruptor dan pemeras.
b.
Bertemu dan menyapa orang yang dianggap kafir seperti bangsa Samaria
c. Mendatangi negri orang kafir dan berbicara akrab dengan mereka.
3.
Yesus bergaul
dengan wanita
Anggapan masyarakat
Yahudi adalah wanita itu penggoda, karena itu seorang laki-laki apalagi seorang
guru agama tidak boleh berbicara dengan seorang perempuan yang belum
dikenalnya.
Bagaimana sikap Yesus terhadap wanita ?
· Yesus bergaul dengan wanita, bahkan wanita-wanita tertentu tetap
mengikutiNya kemanapun Ia pergi.
· Yesus juga menyapa dan bergaul dan menyapa wanita-wanita kafir yang belum dikenalNya seperti wanita
Samaria
· Yesus tidak hanya bergaul tetapi Ia juga berusaha membela wanita yang kedapatan berbuat zina (yoh 8: 1-11)
Dari contoh-contoh diatas menjadi jelas bagi kita bahwa Yesus tidak hanya mewartakan Kerajaan Allah tapi juga mewujudkannya melalui tindakannya.
Jika Kerajaan Allah adalah : situasi dimana semua orang dikasihi Allah, semua orang tidak tersekat oleh jurang antara kaya dan miskin, maka Yesus menunjukkan hal itu dengan bergaul kepada siapa saja, terutama mereka yang miskin dan berdosa yang selama ini disingkirkan oleh masyarakat.
Mukjizat sebagai tanda kehadiran Allah
ü Dengan mengerjakan
mukjizat, Yesus memperlihatkan kehadiran kerajaan Allah
ü Tanda-tanda mukjizat
yang dikerjakan Yesus memperlihatkan bahwa dalam diri Yesus genaplah nubuat
para nabi tentang Mesias yang kedatanganNya telah dijanjikan kepada para
leluhur Israel.
ü Pengarang Injil
menceritakan mukjizat Yesus untuk
memaklumkan
bahwa Yesus tidak hanya menyampaikan kabar yang menggembirakan itu, tetapi “Ia
sendiri adalah Kabar Gembira, Injil”.
ü Yesus sendirilah
keselamatan, rahmat dan penyembuh bagi manusia yang sedang susah
ü Pemerintahan Allah yang eskatologis benar-benar sedang masuk kedunia ini seperti yang terungkap dalam Lukas 11:20 :”...jika aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu,...”
Adapun
beberapa contoh mukjizat yang dilakukan Yesus sebagai tanda Kehadiran Allah:
1.
Yesus
membangkitkan anak seorang janda di Nain (Lukas 7: 11-17)
Yesus ingin menunjukkan bahwa:
·
Allah berkuasa atas kehidupan dan kematian manusia.
·
Ia adalah mesias, penyelamat yang mereka nantikan.
2.
Yesus
meredakan angin Ribut (Matius 8: 23-27)
Melalui mukjizat ini Yesus ingin menunjukan bahwa:
·
Allah berkuasa atas alam semesta
·
Tidak ada kekuatan lain yang mampu mengalahkan kekuatan Allah sendiri
·
Kekuasaan Allah mampu mengatasi kekuatan apapun yang ada didunia ini
·
Semua ciptaan harus tunduk pada kekuatan Allah
3.
Yesus
mengusir Roh jahat ( Markus 1: 21-28)
Dengan mengusir Roh Jahat Yesus ingin menunjukkan
:
·
Allah lebih berkuasa dari roh-roh yang ada
· Roh Jahat selalu mengarahkan manusia pada perbuatan yang tidak
dikehendaki Allah yang membawa kehancuran dan kebinasaan.
·
Roh Allah membawa manusia pada kebenaran dan kebahagiaan hidup bersama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar