24 Oktober 2022

PANGGILAN DAN PERUTUSAN MURID YESUS


Dalam usaha mewartakan dan menegakkan Kerajaan Allah, Yesus sejak awal mula mengajak

orang-orang disekitarNya. Ia memanggil para murid untuk terlibat dalam tugas yang besar ini.

Para Murid dipersiapkan sungguh-sungguh oleh Yesus, yaitu dengan mereka:

 mengalami langsung bergaul dan hidup bersama Yesus

 melihat dari dekat cara hidup Yesus

 mendapat pengajaran

 dibekali dengan kekuatan Roh Kudus

 yang diyakinkan oleh Yesus, bahwa Ia tidak akan meninggalkan para murid, melainkan

menyertai sampai akhir zaman.

A. Panggilan Para Murid Yesus

Untuk dapat mengenal dan mengikuti cara hidup seseorang, dibutuhkan proses belajar yang

tidak sebantar, bahkan tidak jarang orang akhirnya harus melibatkan diri dalam kehidupan tokoh

yang akan diikutinya.

Sebagai tokoh yang dipilih Allah yang untuk menyelamatkan umat manusia, Yesus juga

membutuhkan rekan kerja yang dapat membantu KaryaNya didunia ini.

Yang dibutuhkan Yesus untuk menjadi rekan kerjaNya adalah:

 Yang bersemangat seperti Dia

 Dapat diajak bekerja sama

 Diharapkan dapat mengikuti dan terlibat dalam karya-karyaNya . 

Untuk itulah Yesus memanggil murid-muriNya. Yesus memanggil murid-muridNya dengan mengajak para murid untuk:

 Melihat

 Mendengarkan

 Hidup bersatu denganNya

 Menemukan keselamatan dalam Dia

Para Murid dipanggil dalam kesatuan persaudaraan, hal ini tampak bahwa untuk menjadi Murid Yesus tidak dapat berlangsung dalam waktu yang singkat, melainkan butuh proses yang panjang

yaitu:

 Para Murid dipanggil untuk mendekati Yesus

 Diajak bergaul dengan Yesus

 Mendengarkan Ajaran Yesus

 Melihat apa yang dikerjakan Yesus

 Dalam kesatuan dengan Yesus, akhirnya para murid menemukan keselamatan sehingga mereka terus terdorong untuk mengikuti Yesus.  Untuk menjadi pengikut Kristus dan turut serta dalam tugasNya mewartakan Kerajaan Allah, Inisiatif selalu datang dari Yesus.

Adapun syarat-syarat untuk mengikuti Yesus adalah:

 Harus dapat meninggalkan hal-hal lain untuk dapat mengikuti Dia dengan segenap hati

 Harus dekat atau selalu tinggal didalamNya

 Harus rela diutus

 Rela menderita demi Dia

Yesus memanggil para Murid tidak saja dahulu ketika Ia masih hidup, melainkan hal tersebut masih terus berlangsung sampai sekarang, karena tugas untuk membangun Kerajaan Allah belum selesai.

Arti dan Konsekuensi mengikuti Yesus Kristus

Mengikuti Yesus Kristus, berarti menjadi murid Yesus. Orang-orang Farisi, maupun Yohanes Pembaptis mempunyai murid, akan tetapi menjadi Murid Yesus unik sifatnya. 

Karena beberapa alasan yaitu:

 Murid-murid Yesus tidak memilih guru, tetapi gurulah yang memilih dan memanggil muridNya. Prakarsa atau inisiatif selalu datang dari Yesus.

 Adanya unsur keterbukaan dalam panggilan Yesus. Yesus tidak membatasi panggilanNya pada orang-orang yang bersih, baik, pandai, dan taat saja, tetapi diantara mereka ada para pendosa dan pemungut cukai, oleh sebab itu Yesus sering dikecam karena bergaul dengan mereka.

 Panggilan Yesus untuk menjadi MuridNya menuntut perubahan hati yang mendasar (METANOIA). Pertobatan religius sering dilambangkan dengan meninggalkan segala

miliknya contoh:

Markus 10: 21 >> Kisah tentang orang muda kaya yang yang telah menaaati segala perintah Allah sejak muda, lalu Yesus berkata “ Hanya satu kekuranganmu, pergilah, juallah apa yang kamu miliki, berikanlah kepada orang-orang miskin maka engkau akan beroleh harta Surga, kemudian datanglah kemari dan Ikutlah Aku”

Lukas 5:11 >> Mereka yang mengikuti Yesus “Meninggalkan segala sesuatu” (meninggalkan pekerjaan, orang tua, keluarga anak dll) bagi sebagian orang dapat berarti Hidup Selibat (= Hidup tidak menikah demi sesama dan Kerajaan Allah)

 Menjadi Murid Yesus adalah ikut serta dalam pelayananNya. 

Tidak seperti murid-murid. Rabi atau Guru yang lain yang harus menghafalkan ajaran Guru mereka, tetapi menjadi Murid Yesus berarti dipanggil untuk melayani seperti yang dilakukan Yesus sendiri.

Contoh: Yesus mengutus Para Murid untuk:

 Mengajar dan bertindak atas namaNya

 Menyembuhkan orang sakit

 Mengusir setan

 Mewartakan Kerajaan Allah sudah dekat

Dengan kata lain menjadi Murid Yesus tidak hanya ikut melayani tetapi juga ambil bagian

dalam kemiskinan dan menyertai setiap perjalan Yesus.

 Menjadi Murid Yesus berarti bersedia mencintai orang lain dengan cinta penuh pengorbanan, tanpa syarat dan tanpa batas. Murid-murid harus bersedia berbagi apapun dengan orang lain.  Mendapat panggilan dari orang lain bisa menjadi pengalaman yang biasa-biasa saja, tetapi juga bisa menjadi pengalaman yang luar biasa/istimewa bagi kita, tergantung dari siapa yang memanggil Misalnya:

 Bila orang yang memanggil sudah sangat biasa ditemui atau bila maksud panggilan itu sudah dapat                            diduga, maka panggilan akan terasa biasa saja

Akan tetapi panggilan akan menjadi sesuatu yang istimewa apabila:

 Orang yang memangil juga orang yang istimewa atau luar biasa

 Orang yang memangil mempunyai wibawa, punya keistimewaan dan bukan orang biasa

 Orang yang memanggil tokoh-tokoh ternama, oarang yang empunyai pengaruh besar

 Tugas yang diberikan istimewa dan bukan biasa-biasa saja dll

Panggilan juga bisa ditanggapi dengan sikap yang berbeda spt:

 Orang yang merasa panggilan sebagai hal yang mendatangkan kesenangan, kebaikan dan keuntungan pasti akan cepat datang untuk menanggapinya.

 Jika panggilan itu akan membebani, membuat diri susah, atau diminta untuk melakukan pekerjaan berat umumnya orang tersebut akan pikir-pikir dulu atau malah menolak.

 Dalam arti yang khusus, seseorang juga dapat merasakan keharusan untuk melakukan sesuatu yang baik, sebagai salah satu bentuk panggilan dari dalam dirinya .

Dalam Kitab Suci juga dapat ditemukan beragam reaksi dalam panggilan Yesus yaitu:

 Ada yang menanggapi langsung tanpa tedeng aling-aling

 Ada yang mendengar panggilan Yesus, ia langsung meninggalkan segala-galanya seperti pekerjaan, keluarga tanpa pikir panjang dll

 Ada yang tanpa pikir panjang langsung mengikuti Yesus (Hal ini tampak dalam panggilan murid-murid Yesus yang pertama)

 Reaksi yang lain, ada yang mengemukakan berbagai syarat

 Ada yang ketika dipanggil, orang tersebut merasa perlu untuk menyelesaikan dan mengurus hidupnya terlebih dahulu

 Ada juga yang menolak karena merasa tidak mampu memenuhi persyaratan yang diinginkan Yesus.

Kepada siapapun dan dan reaksi apapun tidak pernah menjadi beban bagi Yesus, karena Ia tidak pernah memaksa orang untuk mengikutiNya. Yesus memanggil orang untuk turut ambil bagian dalam tugas perutusanNya, mewartakan kabar keselamatan Kerajaan Allah, oleh karena itu orang yang dipanggil Yesus diharapkan:

 Segera datang kepada Yesus

 Mereka perlu melihat agar dengan akal budinya memahami siapa Yesus dan apa maksud panggilanNya

 Murid-muridNya perlu tinggal bersama-sama dengan Yesus, supaya mereka dapat menjalin hubungan pribadi secara lebih mendalam dengan Pribadi Yesus.

Gereja mengimani bahwa panggilan Yesus tidak berhenti sampai terbentuknya himpunan kedua belas Murid, melainkan berlangsung terus sepanjang sejarah, karena pewartaan Kerajaan Allah masih terus berlangsung. Yesus tetap akan memanggil siapapun untuk turut serta dalam karya besar ini.

Kalau kita mencermati Kisah Panggilan Murid Yesus, maka akan ditemukan beberapa hal penting yaitu :

1. Panggilan selalu diawali dari Yesus, karena Yesuslah yang mengambil inisiatif pertama

2. Ketika Yesus memanggil, serta merta mereka menanggapinya secara spontan (tidak ada keraguan dan tanpa pikir panjang mereka meninggalkan pekerjaanNya bahkan keluargaNya untuk segera mengikuti Yesua

3. Yang dipanggil Yesus bukan orang kaya, pejabat atau pengusaha yang mapan, melainkan orang yang hidupnya sederhana bahkan cenderung kekurangan dan orang- orang yag dia anggap berdosa seperti Nelayan, Pemungut Cukai, wanita berdosa dll

4. Ketika mendapat panggilan Yesus, mereka rela meninggalkan segala-galanya seperti pekerjaan & keluarganya.

5. Walau sebelumnya Para Murid tidak mengenal siapa Yesus tetapi mereka begitu mempercayai Yesus dan mengikuti Yesus tanpa bertanya tanya dan tanpa meminta jaminan terlebih dahulu.

6. Ketika memanggil murid-muridNya, Yesus memang tidak menentukan syarat apapun tetapi dalam berbagai pengajaranNya Yesus menyampaikan beberapa persyaratan, yaitu:

 Setiap orang yang mengikuti Yesus, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikuti Yesus (Mat 16: 24-26)

 Harus mempunyai sikap yang mantap, tidak terlalu banyak pertimbangan

 Tidak terlalu terikat dengan apa yang menjadi miliknya dan apa yang menjadi tugasnya selamaini

 Harus berani melepaskan keterikatan dengan keluarga. (Keluarga memang penting, tetapi jangan sampai kecintaan pada keluarga menjadi penghalang untuk bersikap terbuka pada sesama yg lain ( Luk 9: 57-62)

Menjadi Murid yang Sama Seperti Yesus Sang Guru — Hati Yang Bertelinga

16 Oktober 2022

BAB II: AKU DICIPTAKAN SEBAGAI LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN

Tak ada seorangpun tercipta atas kemauannya sendiri, tetapi yang paling utama karena

memang Tuhan menciptakan dan menghendaki kita terlahir sebagi perempuan atau laki-

laki, karena Dialah yang mencitakanNya. Yang perlu dipikirkan adalah apa maksud

panggilan Tuhan menciptakan kita sebagai perempuan atau laki-laki.

Kita diajak untuk merasa bangga menjadi perempuan atau laki-laki, dan hidup sesuai

dengan panggilannya agar dapat memuliakan allah yang menciptakannya.

A. AKU BANGGA SEBAGAI PEREMPUAN ATAU LAKI-LAKI

Manusia adalah makhluk berjenis kelamin artinya: setiap orang selalu berjenis kelamin

pria atau wanita. Karena badan/jasmani dan jiwa/rohani merupakan kesatuan, maka

seksualitas pria dan wanita sangat mempengaruhi seluruh kemanusiaannya.

Umumnya, remaja mempunyai kebanggaan terhadap keberadaan dirinya baik sebagai

perempuan atau laki-laki. Tetapi kebangaan tersebut seringkali disertai sikap terlalu

membanggakan diri yang mengakibatkan tumbuhnya pandangan negative tentang lawan

jenis seperti:

 Remaja laki-laki memandang perempuan itu: cengeng, lemah, bawel, cerewet,

suka merajuk, suka gossip dll

 Sebaliknya remaja perempuan sering memandangbahwa laki-laki: kasar, keras,

sok tahu, mau menang sendiri, egois, sok jago dll

Kebangaan yang terlalu berlebihan terhadap keberadaan dirinya, seringkali menutup diri

mereka khususnya remaja baik laki-laki atau perempuan untuk mampu melihat hal-hal

yang baik dan indah pada lawan Jenisnya.

Sebaliknya ada juga sebagian kecil remaja yang merasa menyesal dilahirkan sebagai

laki-laki atau sebagai perempuan. Rasa penyesalan itu biasanya muncul dalam berbagai

ungkapan seperti:

 Mengeluh terus menerus

 Berupaya mengubah penampilan dirinya sebagai perempuan atau laki-laki

 Senang berdandan atau melakukan kegiatan yang sebaliknya misalnya anak

perempuan selalu ingin memakai celana panjang seperti laki-laki dalam berbagai

kesempatan, melakukan kegiatan yg cendrung dilakukan anak laki-laki atau

sebaliknya yang laki-laki senang berhias, berlenggak lengggok seperti anak

perempuan dll

 Menyalahkan diri sendiri atau orang lain, bahkan menyalahkan orangtuanya atau

lingkungan masyarakatnya

 Ingin melakukan operasi kelamin dll

Bila hal tersebut terjadi, maka sulit baginya utk mensyukuri hidup sbg anugerah Tuhan.

B. PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI SEDERAJAT

Dalam kebudayaan tertentu dimasyarakat kita, masih banyak ditemukan pandangan

yang mengaggap laki-laki lebih berharga dibandingkan dengan perempuan, contoh:

 Anak laki-laki dinggap andalan masa depan karena ia dianggap merupakan

tulang punggung keluarga.

 Laki-laki dianggap mempunyai kepribadian yang kuat dan dapat mengusai banyak

hal, sebaliknya anak perempuan sebagai pribadi yang lemah dan kurang mampu

menjadi pemimoin dalam keluarga


 Dalam banyak hal anak laki-laki sering mendapat kesempatan lebih banyak untuk

melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan perempuan kurang mendapatkan

kesempatan yang sama


Hal inilah yang dusebut dengan “ Budaya Patriarkhi” yaitu budaya yang memandang kedudukan

kaum laki-laki lebih penting dan lebih diperhitungkan daripada kedudukan kaun perempuan.

Yesus hidup dalam masyarakat Yahudi dimana kaum perempuan menjadi warga masyarakat

kelas dua dalam tatanan masyarakat. Pada masa itu, kaum perempuan Yahudi banyak

mendapat perlakuan tidak adil, sebagaimana yang dikisahkan dalam Kitab Suci, dimana

kedudukan kaum perempuan menjadi kaum kelas dua dalam tatanan masyarakat. Maka tidak

mengherankan jika banyak perlakuan tidak adil terhadap kaum perempuan pada zaman itu,

contoh :

 Yohanes 8: 2-11, Perempuan yang tertangkap basah sedang berbuat dosa dihakimi

secara sepihak oleh orang banyak tanpa melihat bahwa kaum laki-laki juga turut ambil

bagian dalam dosa tersebut

 1 Kor 14: 26-40 dan 1 Tim 2: 11-14, Peraturan-peraturan yang diterapkan dalam

pertemuan-pertemuan jemaat menunjukan betapa kum perempuan terpinggirakan dan

kurang diberi tempat .

Walaupun dikalangan Bangsa Yahudi terjadi demikian, Yesus sangat menghargai dan membela

kaum perempuan seperti contoh yang terdapat dalam Kitab Suci yaitu:

 Yoh 8: 2-11, Yesus memperlakukan perempuan yang kedapatana berbuat zinah itu

dengan manusiawi

 Mat 15: 21-28, Yesus memuji seorang perempuan Kanaan yang percaya

 Yesus meberikan contoh seorang janda miskin yang memberikan sumbangan di Bait

Allah sebagai teladan dalam kejujuran dihadapan Allah.

 Yesus selalu berjuang agar tercipta suatu masyarakat dimana laki-laki dan perempuan

sederajat/setara.

Sikap dan tindakan Yesus itu tampaknya dilandasi oleh pemahamanNya bahwa baik laki-laki

maupun perempuan sama dimata Allah karena Allah sendiri telah menciptakan mereka sebagai

Citra Allah yang saling membutuhkan, karena saling membutuhkan itulah, makanya tidak ada

yang lebih tinggi atau lebih rendah diantara mereka.

Dalam Kejadian 2: 5-7, 18-25, ditegaskan bahwa pria dan wanita adalah Ciptaan Allah yang

sederajatdan saling melengkapi, karena baik pria maupun wanita memiliki sifat-sifat biologis

maupun psikologis yang khas.

Perbedaan antara pria dan wanita merupaka keindahan ciptaan yang keduanya, saling

membutuhkan untuk mewujudkan karya keselamatan Allah yaitu Karya Penciptaan.

Adapun wanita memiliki kelebihan tersendiri, dimana kelebihan tersebut juga dibutuhkan pria dala

melaksanakan tugas membangun dan mengisi dunia yaitu:

 Ketelitian

 Kelembutan

 Kehalusan

 Kesabaran

 Kerapiha

 Ketekunan dll

Sebaliknya kelebihan yang umumnya dimiliki pria yang juga dibutuhkan wanita dalam

membangun dan mengisi dunia ini yaitu:

 Keberanian

 Kekuatan

 Ketegasan

 Ketegaran

 Keuletan

 Ketangkasan dll

Kelemahan fisik pada wanita, bukanlah tanda bahwa wanita lebih rendah daripada pria dan

sebaliknya, kehalusan sikap wanita bukanlah tanda keunggulan wanita dibanding pria.

Perbedaan antara pria dan wanita merupakan sifat dasar kepriaan dan kewanita yang khas dan

diperlukan didalam kebersamaan hidup yang saling melengkapi dan saling membutuhkan.

Dalam Kej 2: 20-22, baik pria maupun wanitamaupun wanita menerima tugas perutusannya

untuk memelihara dunia dan mengembangkannya sesuai dengan kelebihan dan kekurangannya

yang ada pada pria maupun wanita.

Tuhan menghendaki manusia, baik pria maupun wanita untk bersatu, saling menghargai,

membantu dan saling melingkapi karena pria dan wanita diciptakan sederajat

C. MENGEMBANGKAN DIRI SEBAGAI PEREMPUAN ATAU LAKI-LAKI

Perbedaan laki-laki dan perempuan paling mudah dikenali melalui hal-hal yang sifatnya fisik atau

biologis, terutama melalui perbedaan organ kelamin, tetapi juga dari kepribadian yang umumnya

dimiliki masing-masing orang dalam wujud sikap, kebiasaan atua karakter.

Laki-laki dan perempuan masing-masing memiliki keindahan dan kelebihan yang tidak dimiliki

oleh yang lainnya.

Manusia diciptakan Allah sebagai Pria dan Wanita. Kepriaan dan kewanitaan manusia adalah

kehendak Allah, hal ini berarti bahwa kepriaan dan kewanitaan adalah sesuatu yang luhur, baik

dan indah ( Kejadian 1: 24-28)

Antara kepriaan dan kewanitaan terdapat kesamaan & perbedaan baik secara psikologis,

biologis, social maupun spiritual. Perbedaan maupun persamaan tersebut adalah tanda bahwa

kehidupan pria & wanita saling melengkapi yang mengarah pada kesatuan hidup sebagai

manusia.

Pertumbuhan dan perkembangan kepriaan & kewanitaan mengarah pada fungsinya masing-

masing yaitu:

 Kepriaan mengarahkan fungsinya kepada seorang ayah

 Kewanitaan mengarah pada fungsinya sebagai Ibu

Kepriaan dan kemanitaan sama halnya fungsinya dengan seorang ayah dan ibu yang sederajat

dan saling melengkapi dalam kesatuan membentuk keluarga manusia.

Berdasarkan Kejadian 2: 18-25, Manusia pria dan wanita menjadi suami dan istri, menjadi ayah

dan ibu. Untuk tugas itulah mereka dilengkapi Jasmani dan Rohani, baik Psikologis (sifat dan

bakat) maupun Biologis (susunan dan alat/organ tubuh yang sesuai dengan tugas panggilan

hidup itu)

Tugas pria adalah:

 membangun dan menguasai dunia, membongkar dan merenovasi untuk menciptakan

sesuatu yang baru.

 Sebagai Kepala Keluarga, pria bekerja diluar rumah untuk mencari nafkah bagi istri dan

anak-anaknya dll

Tugas dan panggilan wanita adalah:

 Memelihara apa yang sudah dibangun oleh pria

 Merawat apa yang sudah diciptakan,melindungi dan menyayangi yang lemah

 Perhatian wanita lebih tertuju pada pribadi sesame manusia

 Memperindah kehidupan bersama agar lebih menyenangkan, halus, sabar dan tabah

Pria membangun rumah tetapi wanitalah yang membuat rumah itu menjadi tempat dimana

anggota keluarga menjadi “betah”, Ibu adalah jantung hati keluarga. Untuk tugas itulah manusia

baik pria maupun wanita, perlu mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh.

Perbedaan menyeluruh pria dan wanita ada maksudnya seperti yang difirmankan allah yaitu:

“ Tuhan berfirman, tidak baik, kalau manusia seorang diri saja, Aku akan menjadikan penolong

baginya yang sepadan dengan dia. Allah menciptakan manusia menurut CitraNya, menurut Citra

Allah diciptakannya dia. Ia mencitkan mereka pria dan wanita ( Kej 2:18 dan Kej 1:27)

Pria dan wanita diciptakan Allah untuk menjadi penolong yang sepadan, saling melengkapi dan

saling membahagiakan satu sama lain (psikologis) dan mempertahankan jenisnya (biologis). Pria

dan wanita berbeda tapi saling melengkapi.

Sejak awal mula Allah menciptakan manusia laki-laki dan perempuan. Masing-masing dilengkapi

dengan kebaikan dan keindahannya. Dan semuanya itu baik adanya. Allah memberkati dan

mengasihi keduanya. Hal itu menandakan bahwa laki-laki maupun perempuan begitu berharga

dimata Allah dan keberadaan laki-laki atau perempuan sangat berarti.

Hidup sebagai perempuan atau laki-laki merupakan anugerah Allah. Kita patut bersyukur karena

Allah mempunyai maksud khusus dengan menciptakan kita sebagai laki-laki atau perempuan.

Allah menciptakan laki-laki dan perempuan untuk saling melengkapi dan mengembangkan satu

terhadap yang lain. Dengan kata lain laki-laki dan perempuan bersifat “ komplementer” yaitu:

 Mereka saling membutuhkan

 Mereka saling tegantung satu terhadap yang lain

 Laki-laki tidak dapat hidup tampa perempuan dan sebaliknya perempuan tidak dapat

hidup tanpa laki-laki.

Setiap laki-laki atau perempuan dipanggil untuk mengembangkan dirinya sebagai laki-laki dan

perempuan menuju kesempurnaannya sebagaimana dikehendaki Allah.

Adapun beberapa Kutipan Katekismus Gereja Katolik dan Kitab Suci berkaitan dengan

panggilan Allah untuk mengembangkan diri menjadi perempuan dan laki-laki adalah:

 Katekismus Gereja Katolik Art 2335 : Manusia entah laki-laki atau perempuan harus

mampu memancarkan citra (gambaran dari) kekuatan dan cita kasih Allah yang lemah

lembut

 Katekismus Gereja Katolik Art 2342-2345 : salah satu usaha memampukan diri sebagai

pancaran kekuatan kasih Allah, makakita diajak menjaga kesucian diri, baik sebagi

perempuan maupun laki-laki.

 1 Kor 6: 13-20, Santo Paulus menyatakan bahwa tubuh kita dalah bait Roh Kudus.

Tubuh kita merupakan sarana kehadiran Allah, sekaligus sarana kita mewujudkan

kehendak Allah.

Gambaran Allah yang kita imani adalah adalah Allah yang kuat kuasa. Kekuatan Allah itutak akan

tergoyahkan oleh kekuatan apapun juga. Kekuatan Allah bukan kekuatan untuk menindas dan

menguasai melainkan untuk melayani, mengasihi, membahagiakan dan meyelamatkan.

Gambaran Allah yang kita imani juga dalah Allah yang Mahakasih. Kasihnya lemah lembut,

penuh pengampunan dan tanpa batas. Allah menyatakan kasihNya yang lemah lembutserta

tanpa batas itu dengan rela menyerahkan anakNyasendiri menjadi korban tebusan bagi manusia

sampai wafat di Kayu Salib




Materi Agama Katolik

SANTO AMBROSIUS, USKUP DAN PUJANGGA GEREJA

Santo Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja Tanggal Pesta: 7 Desember Ambrosius lahir pada tahun 334 di Trier, Jerman dari sebuah keluarga Kr...