15 Mei 2021

MATERI KELAS VIII: SAKRAMEN PENGURAPAN ORANG SAKIT

 Penderitaan dan sakit adalah merupakan:

  1. Gejala umum manusiawi, dan bagian dari pengalaman hidup manusia
  2. Sesuatu yang dapat menimpa siapa saja tanpa kecuali (laki-laki atau perempuan, kaya atau miskin, cantik, ganteng  atau jelek, berkuasa, perpangkat atau tidak dll)
  3. Pengalaman yang tidak mengenakan dan tidak menyenangkan
  4. Setiap orang yang mengalaminya pasti mendambakan igin segera sembuh dan terbebas dari penderitaannya

 Penderitaan atau sakit dapat menjadikan seseorang yang mengalaminya menjadi:

  1. Sangat membutuhkan bantuan orang lain sehingga menjadi sangat tergantung
  2. Terikat pada tempat yang terbatas dan bias merasa bosan serta kesepian
  3. Meninggalkan kesibukan hariannya
  4. Terganggu dengan keadaan dirinya, sehingga tidak dapat melaksanakan hidup hariannya dengan enak dan nyaman
  5. Muncul kebutuhan akan perhatian dari pihak lain secara berlebihan

Bila penderitaan atau sakit yang dialaminya cukup lama dan serius, kenyataan ini bisa merupakan kegelapan, sehingga orang yang mengalami sakit/penderitaan akan:

  1. Sering dibayangi oleh kematian dan kematian merupakan suatu kenyataan yang gelap
  2. Digerogoti dan dihancurkan kepercayaan dirinya
  3. Mengalami tekanan mental dan psikologis (orang akan berontak dengan keadaan dirinya dan hatinya merasa letih dan lelah)
  4. Muncul banyak godaan yang dapat mengarahkan mereka kepada:     
  • Godaan untuk tidak percaya pada kebaikan Tuhan
  • Kehilangan kepercayaan akan kuasa Tuhan
  • Sulit untuk berserah diri kepada Tuhan (penyerahan diri kepada Tuhan secara        penuh terhalang)
  • Tidak tahu harus kemana dan bagaimana mencari pegangan hidup, dll

Oleh karena itu, Iman Kristen membantu orang yang sedang sakit atau menderita untuk memahami suatu misteri penderitaan agar dapat menanggungnya dengan siakp Iman yang lebih kuat dan tabah.

 Makna dan arti yang dapat dipetik dari sakit atau penderitaan adalah:

  1. Sakit dan kematian bukanlah titik akhir dari kehidupan manusia
  2. Yesus telah mengalahkan maut dan dosa oleh kebangkitanNya
  3. Dalam penderitaan, kesakitan dan kematian, orang dapat bersatu dengan Dia dan masuk dalam kemuliaanNya
  4. Kesakitan, penderitaan dan kematian bisa menjadi kesempatan bagi manusia untuk lebih bersatu dengan Tuhan dan membawa keselamatan
  5. Sakit, penderitaan atau kematian tidak selalu harus dipahami sebagai hukuman dari Allah
  6. Apa yang diperbuat bagi orang sakit dan menderita diperbuat juga bagi Yesus

 Perhatian Yesus terhadap orang sakit antara lain:

  1. Orang tuli dijadikanNya mendengar (Markus 7:31-37 ttg Yesus menyembuhkan orang tuli)
  2. Yang bisu dijadikanNya berkata-kata
  3. Yang buta dijadikanNya melihat (Markus 10:46-52 ttg yesus menyembuhkan Bartimeus yang buta, Yoh 9:1-41 ttg Yesus menyembuhkan orang yang buta sejak lahir)
  4. Yang lumpuh dijadikanNya berjalan (Matius 9:1-8 ttgYesus menyebuhkann orang yang lumpuh)
  5. Yang kusta dijadikanNya tahir (Lukas 17: 11-19 ttg Yesus menyembuhakan orang yang sakit kusta
  6. Ia penebus  bagi orang miskin, sakit dan menderita
  7. Matius 6:6-13 ttg Yesus memberi  kuasa kepada Para Murid untuk menyembuhkan orang sakit dan kuasa atas roh-roh jahat

Gereja Katolik memberikan pendampingan bagi orang sakit dengan memberikan Sakramen Pengurapan Orang Sakit. Dengan pengurapan suci orang sakit dan doa para Imam, seluruh Gereja menyerahkan orang yang sakit kepada Tuhan Yesus yang menderita dan yang dimuliakan, agar Ia menghibur serta menyembuhkan orang yang sakit tersebut

Dengan pengurapan dan doa, Gereja mengajak mereka yang sakit agar bergabung dalam derita dan wafat Yesus dengan sukarela.

Pedoman pastoral Liturgi orang sakit, menempatkan Sakramen ini secara mantap dalam situasi hidup sehari-hari.

Sakramen Pengurapan Orang Sakit adalah:

Sakramen yang diberikan kepada orang yang beriman Katolik yang sedang menderita sakit, atau yang sedang menghadapi bahaya maut. Dalam kesempatan ini seorang Imamyang menjadi pelayan Sakramen akan mengoleskan minyak orang sakit dan mendoakan norang yang sakir serta diberikan kesempatan untuk mengaku dosa saat itu dan menyambut komuni kudus 

Sikap bathin yang diperlukan untuk menerima Sakramen Pengurapan Orang Sakit adalah: kesediaan dan pengertian untuk menyerahkan penderitaannya dalam rangka penebusan Kristus. 

Yang perlu diperhatikan orang yang akan menerima Sakramen Pengurapan Sakit ini adalah:

  1. Kesadaran dan kerinduan sisakit untuk menerima sakramen ini
  2. Sikap yang penuh hormat, saleh dan penuh iman penyerahan diri kepada Tuhan 

Sakramen Pengurapan Orang Sakit sebaiknya atau layak diberikan kepada orang yang:

  1. Mengalami sakit parah
  2. Telah menanggung sakit lama atau sakit menahun
  3. Akan menjalani operasi besar/berat
  4. Lanjut usia dan sudah mengalami kepikunan
  5. Sudah koma atau tidak sadarkan diri lagi, dengan mengandaikan bahwa pihak keluarganya menginginkan agar orang tsb dapat menerima sakramen pengurapan orang sakit itu. 

Sakramen Pengurapan Orang Sakit akan lebuh baik atau sebaiknya diberikan kepada penderita sewaktu ia masih mampu mengikutinya dengan sadar, karena Sakramen ini bukanlah sakramen kematian melainkan sakramen pengharapan untuk hidup bersama Kristus. 

Sarana yang digunakan dalam Sakramen ini adalah:

  1. Minyak Suci: melambangkan iman sipenderita sakit
  2. Tanda Salib: melambangkan Yesus Kristus yang menang atas maut senantiasa mendampingi si penderita dalam sakitnya 

Berapa kali Sakramen Pengurapan Orang Sakit dapat diterima ?

Sakramen Pengurapan Orang sakit dapat diterima beberapa kali, Bila orang sudah menerima sakramen Pengurapan dan ternyata sembuh, ia tetap dapat menerima sakramen tersebut bila menderita sakit keras lagi. 

Bagaimana Sakramen Pengurapan dirayakan ?

  1. Sakramen Pengurapan bisa dirayakan/dilaksanakan digereja, dirumah atau dirumah sakit, akan tetapi seperti sakramen lainnya, hal itu harus merupakan Peristiwa Gereja/umat yaitu diberikan oleh Uskup atau imam dan dihadiri oleh umat
  2. Symbol pokok yang harus kelihatan adalah Uskup/Imam meletakkan tangan keatas orang sakit sambil berdoa bagi sisakit, dilanjutkan dengan Pengurapan minyak
  3. Sangat baik  bila sakramen ini didahului dengan pemberian sakramen tobat dan bila memungkinkan dapat dilanjutkan dengan ekaristi 

Makna sakramen Pengurapan Orang Sakit adalah:

  1. Sakramen ini menganugerahkan rahmat Roh Kudus yang menjadikan sipenerima mempunyai kekuatan, ketenangan, dan kebesaran hati untuk mengatasi kesulitan akibat sakit berat atau karena kelemahan akibat usia lanjut
  2. Sakramen ini mengajak sipenerima untuk mempersatukan penderitaan yang dialaminya dengan penderitaan Yesus Kristus.
  3. Sakramen ini menganugerahkan rahmat Gerejani, keikutsertaan dalam penderitaan dan sengsara Kristus menyucikan dirinya, kesucian dirinya member sumbangan bagi kekudusan Gereja
  4. Sakramen ini, menyiapkan orang agar bila akhirnya meninggal, ia layak menghadap Bapa di Surga. 

Buah-buah rahmat yang diperoleh dari Sakramen Pengurapan Orang Sakit adalah:

  1. Rahmat Roh kudus memberi pertolongan kepada orang sakit demi mkeselamatan seluruh pribadi
  2. Mampu menanggung penderitaan dengan lebih sabar kalau bermanfaat untuk keselamatan, kesehatannya dipulihkan
  3. Kepercayaan kepada Allah diteguhkan, ia dikuatkan melawan godaan dan kecemasan        yang muncul karena bayangan kematian
  4. Kalau memerlukan pengampunan dosa, dosanya akan diampuni (sebagai penggenapan    tobat dan mengandaikan tobat dari sipenderita)
  5. Persatuan orang sakit dengan sengsara Kristus demi keselamatannya sendiri dan          keselamatan Gereja
  6. Penyembuhan, kalau ini berguna bagi keselamatan jiwa
  7. Persiapan untuk peralihan kehidup abadi.



MATERI KELAS VIII: SAKRAMEN TOBAT


 Tidak ada seorangpun yang tidak pernah berbuat dosa. Semua orang pernah berdosa. Gereja Katolik menyadari bahwa setiap orang mempunyai kelemahan dan keterbatasan. Itulah sebabnya manusia kerap njatuh kedalam dosa. 

Dosa adalah:Suatu perbuatan yang menyebabkan terputusan hubungan antara manusia dengan Allah dan dan manusia dengan sesamanya karena manusia terlalu mencintai dirinya sendiri atau hal-hal lain sedemikian rupa sehingga menjauhkan dirinya dengan ” Cinta Kasih Allah”

Kapan orang dikatakan berdosa ?

Seseorang dikatakan berdosa apabila ia melakukan perbuatan yang melawan cinta kasih Allah itu dengan:

  • Bebas ( karena keinginan sendiri atau tidak dalam keadaan dipaksa/terpaksa)
  • Sadar (tidak dalam keadaan terbius atau dalam pengaruh minum-minuman keras, obat-obatan atau alkohol)
  • Sengaja (tahu atau mengerti bahwa yang dilakukannya itu tidak baik dan bisa merugikan orang lain)

 Ada beberapa  Pemahaman tentang dosa yaitu:

  • Dosa sama dengan penyalahgunaan kemerdekaan

Manusia sebagai ciptaan allah dianugerahi kemerdekaan/kebebasan, tetapi manusia lebih sering mengikuti kecendrungan akan cinta dirinya sendiri dan lebih memilih hal-hal yang bersifat duniawi

  • Dosa sama dengan pelanggaran akan perjanjian

Perjanjian antara Allah dengan menusia dinyatakan dalam hukum-hukumNya (contoh 10 Perintah allah) tapi manusia sering dengan sadar, tahu dan sengaja melanggar hukum itu.

  • Dosa bisa dimengerti dalam relasi antara Allah dengan manusia

Semakin manusia jauh dari Allah, manusia semakin tidak sadar akan dosa yang dilakukannya, tetapi semakin manusia dekat dengan Allah, manusia merasa kecil dan berdosa

  • Dosa menyangkut seluruh diri pribadi manusia
  • Dosa menyangkut diri pribadi/hati manusia karena sumbernya dari dalam hati manusia, umumnya dosa muncul dalam wujud:
    1. Keangkuhan hati (Kej 3)
    2. Tidak tahu terima kasih (Yes 1dan 3)
    3. durhaka dan tidak mencintai Allah (yoh 15:22)
    4. Iri, dengki cemburu dll
  • Dosa mempunyai aspek sosial

Setiap perbuatan dosa manusia dapat berakibat tidak baik juga terhadap hubungannya dengan sesama

  • Dosa mempunyai aspek Gerejani

Sebagai anggota Gereja apabila seseorang berbuat dosa, berarti ia juga menodai Gereja, karena dengan perbuatan dosanya itu, ia menyangkal dirinya sebagai anggota Gereja yang hidupnya dibimbing oleh Roh Kudus] 

Kegunaan pemahaman tentang dosa

  • Membuat kita semakin peka terhadap setiap perbuatan dosa
  • Membantu usaha kita untuk semakin mengerti arti dan makna dosa serta akibatnya
  • Membantu kita menyadari dan menghayati realitas dari setiap perbuatan kita sehari-hari
  • Menumbuhkan kebiasaan untuk menerima Sakramen Tobat
  • Membantu pemahaman dan kesadaran bahwa perkembangan hidup tidak hanya ditentukan oleh maksud baik saja, tetapi juga ditentukan dengan perbuatan nyata
  • Memperdalam cinta kasih kita kepada Tuhan
  • Membina kedalaman hidup religius kita 

Bobot Dosa

Dosa dapat dilihat menurut berat atau ringannya.

Perbedaan antara dosa berat dan dosa ringan dapat dilihat dalam Kitab suci dan dapat diterima oleh tradisi Gereja.

Dosa Berat adalah:

1.  Merusakkan kasih dalam hati manusia oleh suatu pelanggaran-pelanggaran berat melawan Roh Kudus

2. Dosa yang mempunyai materi berat yang dilakukan subjek kepada objeknya dengan penuh kesadaran dan dengan persetujuan yang telah dipertimbangkan

3. Yang merupakan materi berat tersebut ada dalam Matius 10:19 dan 10 Perintah Allah seperti: membunuh, berzinah tidak menghormati orang tua dll

Dosa Ringan adalah:

1.      Membiarkan kasih tetap ada walaupun kita telah melanggar dan melukainya

2.      Dosa ringan dilakukan seseorang apabila:

o  Melanggar peraturan hukum moral dalam materi yang tidak berat

o  Dilakukan tanpa pengetahuan dan persetujuan penuh 

Hal-hal yang mendorong manusia berdosa adalah:

  • Sombong
  • Egois
  • Hedonis (selalu mencari dan mengagung-agungkan kenikmatan duniawi)

 Akibat Dosa: 

  • Putusnya hubungan manusia dengan Allah (Kejadian 3)
  • Rusaknya hubungan manusia dengan sesama dan lingkungan sekitarnya (Kejadian 4: 1-15)
  • Rusaknya ketentraman dalam diri manusia itu sendiri (Mazmur 51: 1-21() 

Dalam Matius 12:31, diungkapkan bahwa dosa melawan Roh Kudus tidak dapat/sulit untuk diampuni, adapun yang merupakan Dosa melawan Roh Kudus adalah:

  • Sengaja berbuat dosa karena Allah Maha Pengampun
  • Putus asa karena tidak percaya bahwa Allah akan mengampuni dosanya
  • Melawan kebenaran yang sudah jelas diketahuinya
  • Iri hati akan kebaikan orang lain
  • Kemauan keras untuk tetap hidup dalam dosa
  • Menolak rahmat dan cinta kasih Allah 

Aneka Ragam Dosa

Dalam Kitab Suci diungkapkan mengenai dosa yang beraneka ragam. Surat rasul paulus kepada Jemaat di Galatia mempertentangkan antara perbuatan daging dengan perbuatan roh.

Adapun yang merupakan aneka ragam dosa adalah perbuatan daging yaitu:

1.   Pencabulan           5. Perseteruan          9. Egois                13. Penyembahan berhala

2.    Pencemaran         6. Perselisihan         10. Roh Pemecah           (Galatia 5: 9-21)

3.   Hawa nafsu          7. Iri hati                  11. Kedengkian

4.   Sihir                      8. Amarah                12. Mabuk-mabukaan 

Sejarah perkembangan Sakramen Tobat

Sakramentobat merupakan salah satu dari tujuh Sakramen dalam Gereja Katolik yang diteguhkan keberadaannya pada zaman Konsili Trente (Tahun 1545-1563)

Dalam Konsili Trente ini juga ingin menekankan adanya perbedaan antarai ke-7 sakramen dalam Gereja tersebut, khususnya Sakramen Tobat ( Sakramen Pengakuan) dan Sakramen Baptis, karena keduanya mempunyai Aspek Pertobatan. 

Adapun aspek Pertobatan yang ingin dibedakan dan ditekankan adalah:

  • Sakramen Baptis: Yang ingin ditekankankan adalah pertobatan dari orang yang ingin menjadi anggota Gereja
  • Sakramen Tobat: Yang ingin ditekankan adalah pertobatan dari orang berdosa yang telah menjadi anggota Gereja 

4 (empat) unsur penting dalam Sakramen Tobat

  • Pengampunan yang berpusat kepada Yesus Kristus (Aspek Kristologis)
  • Pengampunan berlangsung didalam dan melalui Gereja (Aspek Eklesiologis)
  • Adanya pertobatan pribadi dari orang yang berdosa (Aspek antropologis)
  • Diungkapkan dalam bentuk/Tanda yaitu: perkataan dan perbuatan. 

Dalam Pertobatan harus ada 2 hal yaitu:

1.  Sesal terdiri atas:

·     Sesal Sempurna adalah: Perasaan sedih atas dosa-dosanya yang muncul karena cinta kasihNya kepada Allah, karena cinta kepadaNya ia menyadari telah mengecewakan, menghina dan melawan kehendak Allah.

Sesal tidak Sempurna: Perasaan sedih atas dosa-dosanya karena perasaan takut akan Allah

2. Tobat terdiri atas:

Tobat Sempurna : Keputusan bebas untuk menjauhi dosa-dosanya dengan kesadaran yang mendalam, sehingga sungguh terjadi perubahan hidup baik yang nyata.

Tobat tidak Sempurna: Keputusan bebas untuk menjauhi dosa-dosanya tetapi dengan kesadaran yang kurang mendalam

Tuntutan Tobat:

  • Menuntut perbaikan mentalitas
  • Menuntut perubahan kehendak dan cara berfikir
  • Menuntut pertanggungjawaban atas akibat perbuatan dosanya 

Orang yang mengaku dosa dengan penuh sesal dan tobat akan dianugerahi rahmat pengampunan sakramental yang menghapus dosa dan rahmat kekuatan untuk berkorban kearah hidup yang lebih suci.

Dosa yang harus segera diakukan adalah dosa besar yang mengakibatkan kematian.

Dosa ringan akan dan telah diampuni lewat Ibadat Tobat, tetapi akan lebih sempurna bila berpuncak dalam Sakramen Tobat/Sakramen Rekonsiliasi. 

Kegunaan melakukan Pengakuan Dosa secara rutin adalah:

  • Membuat orang peka akan kehendak dan bimbingan Tuhan
  • Membangun jiwa yang bersih dan hati yang selalu siap berpasrah kepada Allah
  • Membentuk pribadi yang semakin rendah hati, jujur, dihadapan Allah dann sesama
  • Memperteguh dan menambah kedamaiann jiwa
  • Memberi kekuatan untuk melawan godaan-godaan 

Langkah-langkah seseorang bertobat adalah:

  • Menyadari dan mengakui dosa
  • Menyesali dosa
  • Berniat untuk tidak berbuat dosa lagi
  • Mohon ampun
  • Mau menghidupi hidup baru

 

 




 

MATERI KELAS VIII: KEGIATAN PELAYANAN GEREJA

 Kegiatan-kegiatan Pelayanan Gereja mencakup: 

  • Program memerangi kemiskinan
  • Program pangan dunia
  • Program pembangunan masyarakat sipil
  • program untuk membantu korban bencana dsb

Program-program ini didasarkan ini didasarkan pada perasaan bahwa semua manusia sederajat dan mereka yang mengalami nasib malang perlu dibantu.

Gerejapun mengembangkan program-program serupa. Tetapi bila masyarakat dunia yang sekuler mendasarkan kegiatan mereka pada perasaan kemanusiaan, Gerejamendasarkan kegiatan dan karyanya pada Kasih Kristus. Umat Katolik atau Gereja pada umumnya merasa berkewajiban untuk mewartakan kasih Yesus keseluruh dunia. 

Hampir semua kelompok yang kita jumpai dalam masyarakat dan juga Gereja  selalu mempunyai 2 arah kegiatan yaitu:

  1. Kegiatan secara Internal (yang bersifat kedalam)

Kegiatan ini biasanya dalam rangka mengembangkan kelompok dan setiap anggotanya, sehingga identitas kelompok semakin jelas bagi anggotanya dan orang lain.

Gerejapun menjalankan karya-karyanya untuk memelihara iman dan kehidupan anggotanya.

Arah kegiatan:

·         menumbuhkan rasa tanggung jawab

·         keterlibatan dari tiap anggota kelompok

·         rasa memiliki yang semakin besar dalam diri setiap anggota

 

  1. Kegiatan secara Eksternal (yang bersifat keluar)

Kegiatan yang ditujukan kepada masyarakat umum yang bertujuan agar:

·         kehadiran mereka dikenal

·         kehadirannya diakui

·         kehadirannya dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekeliling

·         orang-orang tertarik dan secara sukarela mau bergabung dengan kelompok tsb

Semua kegiatan tsb sangat ditentukan oleh visi dan misi dari kelompok itu sendiri.

Gereja sebagi komunitas orang beriman kepada Kristus juga memiliki visi yang diwujudkan dalam misi/kegiatan yang khas.

Visi utama Gereja adalah: Mewujudkan Kerajaan Allah sebagaimana yang diwartakan oleh pendiriNya   Yesus Kristus.

Mewujudkan Kerajaan Allah berarti: Mengupayakan situasi kehidupan yang diwarnai oleh cinta akan

Allah, damai, persaudaraan dan keharmonisan. 

Oleh Gereja visi tersebut diwujudkan melalui sedikitnya 5 (Lima) tugas atau fungsi pelayanan Gereja yaitu:

  1. PENGUDUSAN (LITURGIA)

Segala bentuk kegiatan Ibadat kepada Tuhan yang dilakukan umat, baik secara pribadi maupun bersama-sama, baik yang Sakramen mupun yang bukan Sakramen Misalnya:

·         Perayaan Ekaristi

·         Doa Novena

·         Ibadat Jalan Salib

·         Rosaria

·         Misa Lingkungan

·         Ibadat sabda dll

 

  1. PELAYANAN (DIAKONIA)

Segala bentuk pelayanan pada semua orang yang membutuhkan pertolongan atau pelayanan misalnya:

·         SSP (Seksi Sosial Paroki)

·         APP (Aksi Puasa Pembangunan)

·         Aksi natal

·         Aksi Paskah

·     Di beberapa Keuskupan/Paroki pelayanan ini sudah diorganisasikan dalam bentuk badan-badan Gerejani seperti Badan amal, Poliklinik, Dana Solidaritas, Dana Papa, Rumah Jompo, Yayasan Yatim Piatu, Panti Asuhan dll 

  1. PEWARTAAN (KERYGMA)

Segala bentuk pewartaan, pengajaran Iman dan saling meneguhkan, berbagi pengalaman dan saling meluruskan pandangan Iman seperti:

·         Sekolah Minggu

·         Bina Iman

·         Sharing Kitab Suci

·         Kelompok Kitab Suci

·         Kelompok Evangelisasi

·         Kotbah atau Homili

·         Pelajaran Umat

·         Katekese Umat dll 

  1. KESAKSIAN HIDUP (MARTYRIA)

Kesaksian hidup ini dapat diwujudkan dengan carahidup benar (Martir Putih) tetapijuga dengan kematian karena membela Iman (Martir merah/Darah) contoh tokoh-tokoh yang mati sebagai Martir adalah:

·         St. Sebastianus

·         St. Tarsisius (Abad III)

·         St.Regina

·         St. Maria Goreti dll 

  1. PERSEKUTUAN (KOINONIA)

Pembianaan Persekutuan adalah segala usaha untuk mengukuhkan atau mewujudkan persaudaraan MUrid Kristus dengan saling membantu, saling memperhatikan, saling member dan saling mencukupi demi kesejahtetaan komunitas contohnya:

·         Marriage Encounter (ME)

·         Choice

·         Wanita Katolik (WK)

·         Putra Altar. 

Allah melengkapi kita dengan kemampuan-kemampuan khusus untuk melakukan pelayanan, baik pelayanan bagi Gereja maupun sesama.

Segala bentuk keterlibatan dan pelayanan kita sebagai Gereja adalah untuk pengembangan dan perwujudan iman sehingga kita semakinberiman kepada Allah. 

Bagi anggota Gereja, segala bentuk keterlibatan dan pelayanan kita merupakan perwujudan dari Iman. St. Paulus juga menegaskan bahwa keterlibatan dan pelayanan merupakan tanda kedewasan Iman seseotrang (Efesus 4: 11-16) 

Dengan terlibat dalam kegiatan Pelayanan Gereja, kita turut serta dalam karya perutusan Yesus Kristus mewartakan Injil Kerajaan Allah dan setiap orang Kristiani dipanggil untuk melaksanakannya.

 


Materi Agama Katolik

SANTO AMBROSIUS, USKUP DAN PUJANGGA GEREJA

Santo Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja Tanggal Pesta: 7 Desember Ambrosius lahir pada tahun 334 di Trier, Jerman dari sebuah keluarga Kr...