21 Mei 2022

KISI-KISI PAT SEMESTER GENAP KELAS XI SMA MARIE JOSEPH 2024

  1. Siswa menyebutkan fungsi doa
  2.  Siswa menyebutkan bentuk ibadat yang termasuk dalam sakramentalia
  3. Siswa menyebutkan keterlibatan umat dalam bidang: liturgia, Diakonia, Koinonia, Kerygma, Martyria.
  4. Siswa mampu menunjukkan pandangan dunia pada masa lampau
  5.  Siswa mampu menunjukkan hal yang menunjukkan  manusia itu bermartabat luhur dan mulia.
  6. Siswa mampu menunjukkan hal-hal  yang dimiliki manusia sebagai ciptaan yang istimewa.
  7. Siswa mampu menunjukkan beberapa hal pokok seperti disarankan oleh Gaudium et Spes yang harus menjadi perhatian utama masa kini berhubungan dengan masyarakat manusia
  8. Siswa mampu menyebutkan nama yang dipilih oleh Roncalli ketika terpilih menjadi Paus
  9. Siswa mampu menunjukkan pernyataan yang termasuk Pandangan Gereja tentang dunia dan manusia sesudah Konsili Vatikan II
  10.  Siswa mampu menunjukkan salah satu tugas Gereja  yang sangat penting dan utama di dunia
  11. Disajikan teks! Siswa mampu menjelaskan pernyataan di atas merupakan salah satu krisis multi dimensi di negeri kita di bidang apa.
  12.  Sisajikan teks cerita! Siswa mampu menjelaskan krisis dibidang apakah peristiwa tersebut
  13.  Siswa mampu menjelaskan tahun berapa Ajaran Sosial Gereja dalam dunia modern berawal
  14.  Siswa mampu menyebutkan nama Paus yang mengeluarkan Ensiklik Rerum Novarum
  15. Siswa mampu menyebutkan ensiklik yang dikeluarkan Paus Pius XI pada tahun 1931, pada peringatan ke-40 tahun Rerum Novarum
  16. Siswa mampu menyebutkan bulan dan tahun Konsili Vatikan II yang digagas oleh Paus Yohanes XXIII
  17. Siswa mampu menyebutkan yang tidak termasuk  ensiklik yang dikeluarkan sesudah Konsili Vatikan II
  18. Siswa mampu menyebutkan nama Paus yang mengeluarkan Laborem Exercens, Sollicitudo Rei Socialis, Centesimus Annus
  19.  Siswa mampu menyebutkan hal-hal yang tidak termasuk kendala-kendala dalam memperjuangkan masyarakat yang damai dan sejahtera
  20. Siswa mampu menyebutkan tanggal deklarasi Piagam PBB tentang hak asasi manusia (HAM)
  21.  Siswa mampu menyebutkan jumlah pasal dalam Piagam PBB tentang hak asasi manusia (HAM)
  22.  Siswa mampu menyebutkan pernyataan yang tidak termasuk bentuk-bentuk ketidakadilan terhadap perempuan
  23. Siswa mampu menyebutkan sikap Yesus terhadap kaum lemah
  24. Siswa mampu menyebutkan hal termasuk rupa-rupa dimensi kekerasan
  25. Siswa mampu menyebutkan yang termasuk wajah-wajah kekerasan
  26. Siswa mampu menyebutkan kekerasan yang merupakan Sebuah sikap dan tindakan yang melihat dunia dengan sebuah tafsiran eksploitatif
  27.  Siswa mampu menyebutkan salah satu akar dari konflik dan kekerasan dalam masyarakat
  28.  Siswa mampu menyebutkan teks Kitab Suci tentang kisah penangkapan  Yesus
  29. Siswa mampu menyebutkan salah satu usaha membangun budaya kasih sebelum terjadi konflik
  30. Siswa mampu menyebutkan sebuah istilah tindakan seorang dokter atas permintaan pasien untuk membebaskan pasien tersebut dari penderitaan yang terlalu berat yang mengakibatkan pasien penderita itu mati secara pelan-pelan dan tidak terasa
  31. Siswa mampu menyebutkan contoh-contoh tindakan yang mengancam kehidupan orang lain.
  32. Siswa mampu menyebutkan Perintah keberapa dalam Sepuluh Perintah Allah yaitu Jangan membunuh
  33. Siswa mampu menyebutkan selain larangan untuk membunuh, Sikap apa yang harus dibangun sesuai dengan perintah Yesus dalam Kitab Suci Perjanjian Baru
  34.  Siswa mampu menyebutkan tindakan sebagai alasan seseorang untuk melakukan  pengguguran kandungan atau aborsi
  35.  Siswa mampu menyebutkan pernyataan yang merupakan resiko aborsi atau pengguguran kandungan
  36. Kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan orang-orang zaman sekarang, terutama kaum miskin dan siapa saja yang menderita, merupakan kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan para murid Kristus juga. ... (GS. 1)
  37. Siswa mampu menunjukkan Situasi yang paling sesuai dengan  semangat  ajaran GS 1 di atas.
  38. Gereja Katolik berjuang untuk menegakan HAM sebagai perwujudan nilai-nilai yang diajarkan oleh Yesus sendiri. Siswa mampu menyebutkan salah satu contoh tindakan sebagai usaha Gereja untuk menegakkan HAM
  39. Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau. Aku telah menetapkan engkau menjadi Nabi bagi bangsa-bangsa”.
  40. Siswa mampu menyebutkan sikap yang terinspirasi oleh teks Kitab Suci tersebut di atas.
  41. Siswa mampu menyebutkan nama ensiklik pertama yang dikeluarkan oleh Paus Leo XII.
  42. Siswa mampu menyebutkan tindakan yang melanggar perintah ke-5 dalam Sepuluh Perintah Allah.
  43. Siswa mampu menyebutkan hal yang  termasuk faktor internal yang melatarbelakangi orang mengkonsumsi narkoba
  44. Siswa mampu menyebutkan penyebab  orang bunuh diri
  45.  Disajikan kisah . Siswa mampu menunjukkan kesimpulan  yang paling  tepat  tentang  kedudukan martabat laki laki dan perempuan berdasarkan kisah tersebut.
  46. Disajikan sebuah kisah. Siswa mampu menunjukkan upaya Gereja dalam menegakkan Hak Asasi manusia yang tercermin dalam sikap tokoh dalam kisah
  47. Disajikan teks bacaan: Siswa mampu menunjukkan kesimpulan apa yang diperoleh  mengenai karunia yang diberikan Allah kepada manusia berdasarkan kisah tersebut.
  48. Arah dan pedoman Gereja dewasa ini secara jelas seperti tertera di dalam pernyataan ”Kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan orang-orang zaman sekarang terutama kaum miskin dan siapa saja yang menderita, merupakan kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan para murid Kristus juga.....
  49.  Siswa mampu menunjukkan dokumen Gereja yang berisi pernyataan di atas.
  50. Siswa mampu menyebutkan nama Paus yang menulis Ensiklik Centesimus Annus (Tahun ke seratua)
  51. Siswa mampu menunjukkan pernyataan yang merupakan ajaran moral kristiani tentang bunuh diri dan euthanasia.
  52. Essay:
  53. Siswa mampu menjelaskan dasar pelayanan (Diakonia) dalam Gereja!
  54. Siswa mampu menulislah  4 (empat) alasan Ajaran Sosial Gereja belum terlalu dipahami dan diamalkan oleh umat Katolik di Indonesia!
  55. Siswa mampu menuliskan pengertian Ajaran Sosial Gereja (ASG)!
  56. Gereja memiliki pandangan yang jelas tentang Euthanasia. Siswa mampu menjelaskan Euthanasia dilihat  dari caranya pelaksanaannya!
  57. Siswa mempu menjelaskan menurut pendapatnya sendiri upaya-upaya agar terhindar dari, Narkoba, HIV/AIDS!
  58. Praktek:
  59.  Tuliskan sebuah doa, dengan tema: mohon agar kita tidak terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba, HIV dan AIDS!
  60. Siswa mampu menuliskan sebuah doa dengan Tema:  menyayangi kehidupan.
  61. Menjawab soal dari tayangan video singkat. (mohon gunakan headset)

MATERI PAT: 

  • KD 3.4 : Tugas-Tugas Gereja:

  1. Gereja yang menguduskan,
  2. Gereja yang mewartakan,
  3. Gereja yang menjadi Saksi Kristus,
  4. Gereja sebagai Persekutuan,
  5. Gereja yang melayani.       
  • KD 3.5: Gereja dan Dunia:

  1.    Permasalahan yang dihadapi dunia,
  2.    Hubungan Gereja dan Dunia,
  3.    Ajaran Sosial Gereja
  • KD 3.6: Hak Asasi Manusia:
  1. HAM dalam terang Kitab Suci dan ajaran Gereja,
  2. Budaya Kekerasan versus Budaya Kasih
  3. Aborsi
  4. bunuh diri
  5. Euthanasia
  6. Hukuman mati
  7. Bebas dari HIV/AIDS dan obat terlarang

 


19 Mei 2022

MATERI AGAMA KELAS VII: MEMBANGUN DIRI SETURUT TELADAN YESUS


  • Yesus telah dan terus memberi pengaruh begitu mendalam dalam diri para pengikut-Nya. Mereka yakin bahwa tidak mungkin ada orang lain yang sama atau lebih besar dari pada-Nya. Bahkan Musa atau Elia tidak (Markus 9: 2 – 8), Abraham juga tidak (Yohanes 8:58). Tidak perlu lagi “menantikan seorang lain” (Matius 11:3).

  • Yesus adalah penggenapan setiap janji dan nubuat. Kalau ada yang harus diangkat menjadi Mesias, Raja, Tuhan, Anak Allah, tidak ada kemungkinan lain kecuali Yesus (Kis 2:36; Rom 1:4; Wahy 17:14; 19:16).

  • Yesus adalah terobosan sejarah manusia. Kata-kata-Nya adalah sabda Allah. Roh-Nya adalah Roh Allah. Perasaan-Nya adalah perasaan Allah.

  • Pada zaman ini percaya kepada Yesus berarti setuju dengan yang telah dikatakan mengenai diri-Nya. Percaya kepada Yesus berarti percaya bahwa Dia Ilahi. Percaya bahwa Yesus Ilahi adalah memilih untuk menjadikan Dia dan yang Ia perjuangkan sebagai Allah.

  • Kita sudah melihat seperti apakah Yesus itu. Karena kita telah mengimani bahwa Dialah Allah kita, maka seluruh pribadi Yesus kita yakini memberi inspirasi dalam hidup kita. Seluruh hidup kita hendaknya diinspirasi, dimotivasi dan didorong oleh pribadi Yesus yang kita kenal dan kita imani itu. Dengan demikian Yesuslah tokoh idola kita dalam hidup.

  • Menjadikan Yesus sebagai tokoh idola berarti berusaha untuk menyerupai Yesus, berusaha untuk seperti Yesus, berusaha untuk menjadi kebanggan Yesus dalam setiap langkah, dan dalam setiap peri kehidupan kita. Yesus menjadi nafas dalam kehidupan kita.

  • Sebagai orang yang mengimani Yesus, maka bukan hal yang salah, jika kita mengidolakan Dia dalam hidup kita. Dia yang telah kita kenal melalui sabda dan perbuatan-Nya, dapat menjadi idola bagi kita semua.




MATERI KELAS VIII: CIRI-CIRI GEREJA SEBAGAI PAGUYUBAN

 

  • Kebiasaan hidup dari Gereja perdana sebagai persekutuan, sampai sekarang masih dipelihara dan dilanjutkan oleh Gereja. Gereja Katolik masih senantiasa bertekun dalam pengajaran para rasul dengan memelihara dan tetap berpegang pada tradisi gereja; Gereja saat ini juga senantiasa mengajak umat untuk membentuk persekutuan-persekutuan baik dalam lingkup paroki maupun di lingkungan-lingkungan;  Gereja juga masih memperhatikan anggotanya dalam berbagai karya sosial untuk memperhatikan kebutuhan hidup jemaatnya; gereja melalui sakramen-sakramen berusaha untuk senantiasa menjaga kekudusan jemaatnya, agar jemaat selalu memuji dan memuliakan Allah.
  • Dalam doa Syahadat Katolik, kita mengenal dan mengamini akan ciri dari gereja yaitu Gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik. 
  • Gereja yang satu: Gereja yang tampak sebagai perwujudan kehendak tunggal Yesus Kristus untuk dalam Roh Kudus tetap hadir kini di tengah manusia untuk menyelamatkan (LG 8). 
  • Kesatuan dalam gereja juga tampak dalam satu Injil, satu babtisan, dan satu jabatan yang dikaruniakan kepada Petrus dan kedua belas rasul. 
  • Kesatuan Gereja lahir dari persekutuan dalam persaudaraan, baik dalam pengungkapan iman liturgis dan katekis, maupun dalam perwujudan persekutuan dalam organisasi atau penampilan dalam masyarakat.
  • Katekismus Gereja Katolik menjelaskan bahwa Gereja itu satu, karena tiga alasan:
    a). Pertama, Gereja itu satu menurut asalnya, yang adalah Tritunggal Mahakudus, kesatuan Allah tunggal dalam tiga Pribadi-Bapa, Putra dan Roh Kudus.
    b). Kedua, Gereja itu satu menurut pendiri-Nya, Yesus Kristus, yang telah mendamaikan semua orang dengan Allah melalui darah-Nya di salib.
    c). Ketiga, Gereja itu satu menurut jiwanya, yakni Roh Kudus, yang tinggal di hati umat beriman, yang menciptakan persekutuan umat beriman, dan yang memenuhi serta membimbing seluruh Gereja.
  • Kesatuan Gereja peziarah juga diamankan oleh ikatan persekutuan yang tampak berikut ini:
    a) pengakuan iman yang satu dan sama, yang diwariskan oleh para Rasul,
    b) perayaan ibadat bersama, terutama Sakramen-sakramen,
    c) suksesi apostolik, yang oleh Sakramen Tahbisan menegakkan kesepakatan sebagai saudara-saudari dalam keluarga Allah. (KGK 815)
  • Gereja yang kudus berarti Gereja menjadi perwujudan kehendak Allah yang Mahakudus untuk bersatu dengan manusia dan mempersatukan manusia dalam kekudusan-Nya (bdk LG 8,39,41 dan 48). 
  • Gereja itu kudus karena sumber dari mana ia berasal adalah kudus. Gereja didirikan oleh Kristus sehingga Gereja menerima kekudusannya dari Kristus atas doa-doaNya (lih Yoh 17:11).
  • Gereja itu kudus karena tujuan ke mana ia diarahkan adalah menuju kekudusan, yaitu bahwa Gereja bertujuan untuk kemuliaan Allah dan penyelamatan umat manusia. 
  • Gereja itu kudus karena jiwa dari Gereja itu sendiri adalah kudus, yaitu bahwa jiwa dari Gereja itu adalah Roh Kudus sendiri. 
  • Gereja itu kudus karena karena unsur-unsur Ilahi yang otentik di dalamnya adalah kudus, seperti ajaran-ajaran dan sakramen-sakramen.
  • Gereja itu kudus sebab anggotanya adalah kudus, karena ditandai oleh Kristus melalui pembaptisan dan diserhakan kepada Kristus serta dipersatukan dalam iman, harapan, dan cinta yang kudus. Semua anggota diarahkan menuju kekudusan.
  • Gereja yang Katolik, berarti bahwa Gereja diperuntukkan bagi semua manusia dari segala bangsa, tempat dan zaman.
  • Kata “katolik” memiliki arti umum, universal, meresapi segala-galanya. Gereja bersifat katolik karena terbuka bagi dunia, tidak sebatas pada tempat tertentu, bangsa dan kebudayaan tertentu, waktu dan golongan masyarakat tertentu.
  • Kekatolikan Gereja antara lain tampak dalam:
    a) rahmat dan keselamatan yang ditawarkan,
    b) iman dan ajaran Gereja yang bersifat umum (dapat diterima dan dihayati siapapun). 
  • Gereja yang terbuka ini tampak dalam kemauannya dalam menampung dan memajukan terhadap segenap kemampuan, kekayaan, dan adat istiadat bangsa-bangsa. Tidak hanya menampung dan menerima saja melainkan juga menjiwai seluruh dunia.
  • Gereja yang Apostolik, berarti bahwa Gereja berasal dari para rasul, dan tetap berpegang teguh pada kesaksian iman mereka.
  • Kesadaran bahwa Gereja dibangun atas dasar para rasul dengan Kristus sebagai batu penjuru, sudah ada sejak jaman Gereja perdana. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa Gereja bersifat apostolik berarti Gereja mengakui diri sama dengan Gereja Perdana, yakni Gereja para rasul.
  • Gereja disebut apostolik karena Gereja berhubungan dengan para rasul yang diutus Kristus. Hubungan itu tampak dalam:
    a) Fungsi dan kuasa hierarki dari para rasul.
    b) Ajaran-ajaran Gereja diturunkan dan berasal dari kesaksian para rasul,
    c) Ibadat dan struktur Gereja pada dasarnya berasal dari para rasul.


18 Mei 2022

MATERI KELAS VII: SABDA BAHAGIA

 

  • Semua orang, baik anak-anak maupun dewasa, pasti menginginkan hidup yang bahagia. Kebahagiaan diartikan sebagai pemenuhan dari semua keinginan hati kita.
  • Jika kita perhatikan, pemenuhan kebahagiaan itu bergeser terus, manusia cenderung menginginkan sesuatu yang ‘lebih’: ingin lebih pandai, lebih sukses, dan lebih baik.
  • Walaupun semua orang ingin bahagia, umumnya orang tidak tahu secara persis kehidupan seperti apa yang dapat menghantar kita ke sana. Akibatnya tiap-tiap orang mengejar hal yang berbeda-beda untuk mencapai kebahagiaan itu. Ada sebagian orang yang mengatakan bahwa: saya bahagia kalau punya banyak uang, dapat makan yang enak, atau punya pasangan yang keren, atau kedudukan yang tinggi dan pendidikan yang tinggi, kesehatan yang prima, dan penampilan yang OK, dan sebagainya. Pada akhirnya, atas dasar pandangan yang berbeda itupulalah yang mengakibatkan banyak orang juga melakukan berbagai cara yang berbeda-beda untuk menggapai kebahagiaan itu.
  • Dalam Injil Matius 5:1-12, Yesus menawarkan kebahagiaan yang tidak hanya bersifat sementara. Ajaran Yesus itu kita kenal dengan istilah “Delapan Sabda Bahagia”.
  • Dalam ajaran-Nya, Yesus berkata: “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah…” (Matius 5:3). Harap diingat Yesus tidak berkata “berbagahagialah kamu karena kamu miskin atau kalau kamu mau bahagia silahkan jadi orang miskin”. Yesus memuji bahagialah orang yang miskin dihadapan Allah, berarti orang tersebut menyadari ketakmampuannya, ketakberdayaannya dan karena itu menyerahkan diri secara total pada kekuatan kuasa Allah. Orang yang dipuji Yesus adalah orang yang tidak terikat dengan harta yang sementara dan tak diperbudak oleh harta yang sementara. Begitulah salah satu bunyi dari sabda bahagia.
  • Melalui sabda bahagia ini Yesus bermaksud menyatakan tiga hal, yaitu:
    (a) Menyiapkan para murid-Nya untuk menghadapi dunia yang orientasi kehidupannya sangat berlainan dengan kehendak Allah,
    (b) Sabda bahagia me ngandung nilai eskatologis (akhirat/ akhir zaman), sebagai syarat masuk surga dan
    (c) Sabda bahagia merupakan hukum baru yang mengatur relasi manusia dengan Tuhan dan sesama yang didasarkan pada kasih.
  • Sabda bahagia mengandung dua aspek yang mengatur kehidupan manusia, yaitu:
    (Pertama) Aspek Iman (Matius 5: 3-6) mengandung pemahaman bahwa yang berbahagia adalah orang yang sepenuhnya menyandarkan hidup kepada Allah. Mereka itu adalah:
    (a) Orang miskin;
    bukan mereka miskin karena tidak memiliki harta benda, melainkan karena tertindas oleh orang kaya dan kuat.
    (b) Orang yang berduka cita;
    mereka mengharapkan penghiburan yang datang dari Allah (Yes 61: 1-3)
    (c) Orang yang lemah lembut;
    orang yang dengan rendah hati menantikan pertolongan dari Tuhan,
    (d) Orang yang lapar dan haus akan kebenaran;
    mereka adalah orang-orang yang rindu dibenarkan oleh Allah (Mazmur 146: 7).
    (Kedua) Aspek Sosial (Matius 5: 7-10); dari sudut sosial orang yang berbahagia menurut Yesus adalah:
    (a) Orang yang murah hati;
    artinya orang yang gemar berbuat kasih kepada sesamanya.
    (b) Orang yang suci hatinya:
    artinya orang yang sadarkan dirinya sebagai warga Kerajaan Allah dan siap melakukan kehendak-Nya.
    (c) Orang yang membawa damai;
    orang yang menciptakan suasana damai dalam masyarakat,
    (d) Orang yang dianiaya karena kebenaran;
    artinya orang yang berjuang demi tegaknya kebenaran.
  • Penjelasan dari isi Sabda Bahagia
    1) Miskin di hadapan Allah (ay. 3):
    maksudnya bahwa mereka adalah orang yang memiliki sikap percaya secara mutlak dan berserah kepada Allah, dan bukan mengandalkan kekuatan hidup atas kekayaan, kekuasaan, prestise, dan sebagainya.
    2) Berduka cita (ay. 4):
    maksudnya di sini adalah orang yang dalam penderitaannya tetap sabar, tetap setia kepada Allah dan tidak mudah putus asa.
    3) Lemah lembut (ay. 5):
    maksud dari orang yang lemah lembut adalah orang yang dengan rendah hati, yang tidak mengumpat dan mengancam orang lain, tidak bereaksi keras bila dihina dan dilukai perasaannya.
    4) Lapar dan haus akan kebenaran (ay. 6):
    maksudnya adalah orang yang lebih mengutamakan kebutuhan rohani demi terwujudnya Kerajaan Allah.
    5) Murah hati (ay. 7):
    maksudnya bahwa orang yang murah hati adalah orang yang mau mengampuni, sebagaimana Allah juga murah hati dan senantiasa mau mengampuni.
    6) Suci hati (ay. 8):
    maksudnya bahwa orang yang suci hatinya adalah orang yang dalam seluruh hidupnya mencintai dan mengabdi dan menyerahkan diri seutuhnya kepada Allah tanpa syarat.
    7) Membawa damai (ay. 9):
    maksudnya bahwa orang yang membawa damai adalah orang yang bekerja untuk meningkatkan atau menciptakan kesatuan, kerukunan dan cinta kasih persaudaraan sejati antarmanusia.
    8) Dianiaya oleh sebab kebenaran (ay. 11):
    maksudnya bahwa orang Kristen diajak untuk memperjuangkan kebenaran, sekalipun mereka mendapat berbagai pengaiayaan, selalu setia kepada Kristus sekalipun mereka mendapat berbagai celaan dan pengaiayaan, sebagai bukti bahwa mereka mencintai-Nya.



10 Mei 2022

MATERI KELAS VIII: GEREJA SEBAGAI TANDA DAN SARANA KESELAMATAN MANUSIA

Kehadiran Allah dalam kehidupan kita melalui tanda-tanda. Allah tidak secara tiba-tiba hadir di hadapan kita secara fisik, melainkan melalui tanda-tanda yang menunjukkan bahwa Allah itu ada dan berkarya.

Demikian pula dalam berkomunikasi. Kita dapat melihat tanda-tanda atau simbol-simbol dalam berkomunikasi. Jadi tanpa sepatah kata diucapkan, seseorang memahami maksud dari tindakan atau tanda tersebut.

Penyelamatan Allah kepada manusia melalui tanda-tanda dan juga sarana-sarana yang ada di nunia ini. Gereja sebagai tanda dan sarana bagi Allah untuk melaksakan karya penyelamatan-Nya kepada manusia.

Gereja hadir untuk melaksanakan tugas perutusan yang telah diterima oleh para Rasul dari Yesus. Tugas perutusan tersebut merupakan tugas untuk melanjutkan karya Yesus dalam mewartakan kerajaan Allah.

Dengan demikian gereja berperan untuk membawa umat semakin berkenan kepada Yesus dan tetap setia kepada Yesus.

Yesus yang telah wafat dan bangkit, tidak lagi hadir secara langsung kepada setiap orang.Wajah dan kehadiran Yesus nampak dalam wajah dan kehadiran Gereja di tengah masyarakat.Gereja menjadi sarana bagi umat untuk dapat menjalin komunikasi yang semakin dekat dan erat dengan Allah.

Dalam komunikasi atau pertemuan dengan Tuhan dipergunakan simbol-simbol atau tanda. Tanda atau simbol dalam komunikasi atau pertemuan kita dengan Tuhan itulah yang disebut dengan sakramen.

Sakramen berasal dari bahasa latin sakramentum yang berarti sarana dan tanda keselamatan Allah bagi manusia.Gereja itu dalam Kristus bagaikan sakramen yakni tanda dan sarana persatuan mesra dengan Allah dan kesatuan seluruh umat (LG1). Tujuan utama Gereja ialah menjadi sakramen persatuan manusia dengan Allah secara mendalam.(KGK 775).

Dalam Katekismus Gereja Katolik (776) dinyatakan bahwa sebagai sakramen, Gereja adalah alat Kristus. Gereja di dalam tangan Tuhan adalah alat penyelamatan semua orang (LG 9) sakramen keselamatan bagi semua orang (LG 48), yang oleh Kristus menyatakan cinta Allah kepada manusia sekaligus melaksannya(GS 45,1)

Dalam Gereja Katolik kita kenal 7 (tujuh) sakramen yakni sakramen baptis, ekaristi, penguatan (yang dimasukkan dalam sakramen inisiasi), sakramen tobat dan pengurapan orang sakit (dikelompokkan menjadi sakramen penyembuhan), sakramen imamat dan perkawinan.

Kehadiran Tuhan yang menyelamatkan menjadi suatu kebutuhan mutlak bagi manusia. Namun demikian dalam karya penyelamatan-Nya, Tuhan tidak serta merta hadir secara fisik dalam menyelamatkan manusia sekarang ini. Allah menyelamatkan manusia melalui sarana-sarana yang ada di dunia ini, dengan simbol atau lambang-lambang.

Manusia atau sesama dapat pula dipakai oleh Allah untuk menjadi sarana keselamatan bagi orang lain. Jadi, Tuhan dapat berkarya melalui sesama kita.

Demikian pula Gereja. Gereja adalah sarana yang dipergunakan oleh Tuhan dalam melaksanakan karya penyelamatan-Nya.

 


MATERI KELAS VIII: TANDA DAN SARANA KESELAMATAN DALAM HIDUP MANUSIA

 


Setiap orang selalu mengharapkan adanya keselamatan dalam dirinya. Apa itu keselamatan? Keselamatan dapat berarti terhindar dari bahaya maut, sehingga masih dapat melanjutkan hidupnya di dunia ini. Keselamatan juga dapat diartikan diampuni dosa-dosanya sehingga “mendapat tempat di sisi Tuhan”, maksudnya hidup berbahagia di surga.

Keselamatan itu terjadi di waktu sekarang ini di tempat kita hidup, yaitu di dunia ini maupun kelak dalam kehidupan kekal, setelah kita meninggal dunia yaitu di surga.

Ketika kita masih berada di dunia, keselamatan itu akan terjadi jika kita dapat merubah perilaku buruk menjadi baik. Kita perlu bertobat sehingga mendapat pengampunan dari Tuhan. Ini menjadi “bekal” untuk mendapatkan keselamatan di kehidupan kekal nanti.

Bagi orang beriman, keselamatan itu diperuntukkan bagi semua orang, siapapun dia, baik bagi orang baik maupun bagi orang berdosa. Bagi orang yang berdosa dan mau bertobat, maka akan mendapatkan pengampunan, sedangkan bagi orang yang baik diperintahkan untuk membuahkan kebaikan.

Keselamatan itu adalah anugerah Tuhan. Namun demikian kita perlu mengupayakan untuk mendapatkan keselamatan itu dengan cara selalu berbuat baik sebagai pertanggungjawaban kita kepada Tuhan.

Berbagai upaya dilakukan oleh setiap orang untuk mendapatkan keselamatan. Keselamatan banyak diungkapkan dengan berbagai simbol, baik dengan menggunakan kata-kata maupun gambar-gambar. Semua itu merupakan suatu usaha untuk mengingatkan kita semua agar kita mendapatkan keselamatan.

Namun demikian, banyak orang yang dengan cara yang salah mengusahakan keselamatan dalam hidupnya. Orang tidak mengarahkan keselamatannya kepada sumber keselamatan yang sejati yaitu Allah yang Maha Esa, melainkan diarahkan pada keselamatan dunia dengan cara-cara yang bertentangan dengan kehendak dan ajaran dari Allah sendiri.

Ada sebagian orang yang mengandalkan keselamatannya melalui benda-benda yang dikeramatkan, ada yang mengandalkan kalimat-kalimat yang bertuah atau kalimat yang memiliki daya kekuatan mistis, ada yang mengandalkan kemajuan Ilmu pengetahuan sebagai sumber keselamatan.

Bahkan di zaman sekarang ini, makin banyak orang yang memandang bahwa sumber keselamatan baginya adalah uang atau harta kekayaan. Bagi mereka, kekayaan atau uang adalah segala-galanya, sehingga hal inilah yang memungkinkan terjadinya sikap yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya.

Sebagai seorang yang beriman, tentunya memandang dan sangat yakin bahwa sumber keselamatan itu ada pada Allah. Allah yang menjadikan kita sampai pada keselamatan yang sejati, yaitu keselamatan abadi bersama Allah di Sorga.

Dengan demikian, sumber keselamatan itu adalah datangnya dari Allah sendiri. Seperti yang terungkap dalam kisah para rasul: “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Kis 4:12)

Untuk memperoleh keselamatan itu, kita perlu senantiasa mendekatkan diri kepada sumber keselamatan itu sendiri yaitu dalam diri Allah bersama sang Putera yaitu Yesus Kristus, sang Sabda yang Hidup.

Beberapa pandangan tentang keselamatan dalam Kitab Suci antara lain:

Matius 14:30-31: Keselamatan diartikan sebagai mendapat pertolongan sehingga terhindar dari bahaya. Ketika Petrus akan tenggelam ia berseru, “Tuhan tolonglah aku!” segeralah Yesus mengulurkan tangan-Nya.

Lukas 8:35-36:  Keselamatan diartikan sebagai sembuh dari penyakit dan penderitaan.

Yakobus 5:20: Keselamatan diartikan sebagai bebas dari kematian. “Ketahuilah, bahwa barangsiapa membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan jiwa orang itu dari maut dan menutupi banyak dosa.”

Matius 9:22; Keselamatan diartikan sebagai beriman. Maksudnya, jika seseorang beriman kepada Yesus ia tergolong orang yang mendapat keselamatan. Seperti yang dikatakan Yesus kepada perempuan yang sakit pendarahan itu, “Teguhkanlah hatimu, hai anakKu, imanmu telah menyelamatkan engkau.”

Kis 15:11; bdk. Ef 2:5-8: Keselamatan diartikan sebagai kasih karunia Tuhan. “Kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan…”




 

18 April 2022

Pelayanan Gereja sebagai Paguyuban

 


  1. Ciri hidup dari jemaat perdana seperti yang terungkap dalam Kis 2: 41-47, sampai sekarang masih dipelihara dan dilaksanakan oleh Gereja.
  2. Pelaksanaan oleh Gereja sekarang ini kita kenal dengan 5 tugas pokok Gereja, yaitu tugas dalam bidang pewartaan (Kerygma), kesaksian hidup (Martyria) persekutuan (Koinonia), pengudusan (Liturgia), dan pelayanan (Diakonia).
  3.  Liturgia (menguduskan) merupakan segala bentuk kegiatan ibadat kepada Tuhan yang dilakukan oleh umat, secara personal maupun sosial baik yang sakramen dan bukan sakramen, contohnya Perayaan Ekaristi, ibadat, doa novena dan lain-lain;
  4. Diakonia (melayani) merupakan segala bentuk pelayanan kepada semua orang yang membutuhkan bantuan, contohnya dalam paroki terdapat poliklinik, dana solidaritas, yayasan yatim piatu dan lain lain;
  5. Kerygma (mewartakan) merupakan segala bentuk pewartaan, pengajaran iman, dan komunikasi iman untuk saling meneguhkan, berbagi pengalaman iman dan saling meluruskan pandangan iman, contohnya: pelajaran agama, pelajaran untuk calon baptis, katekese umat, khotbah dan lain lain;
  6.  Martyria (kesaksian hidup), kesaksian hidup dapat diwujudkan dengan cara hidup yang benar (martir putih) dan juga kematian (martir merah). Contoh orang yang rela mengorbankan diri dalam iman dan rela sampai mati disebut martir, misalnya St. Stevanus, St. Tarsius dan lain-lain;
  7. Koinonia (persekutuan) merupakan segala usaha untuk semakin mewujudkan dan mengukuhkan persaudaraan murid-murid Kristus dengan saling membantu , saling berbagi, dan memenuhi kebutuhan bersama, contohnya kegiatan retret, rekoleksi, kelompok legio maria, Marriage Encounter (ME), wanita Katolik.
  8. Gereja dalam melaksanakan tugas perutusan yakni mewartakan Kerajaan Allah ntelah mengupayakan banyak kegiatan di dalamnya, seperti yang terungkap dalam 5 tugas gereja tersebut.
  9. Sebagai orang muda, diharapkan agar mampu untuk turut serta ambil bagian dalam tugas tersebut. Untuk melaksanakan tugas perutusan di dunia ini tidak mudah, apalagi di zaman sekarang yang semakin modern, sehingga membentuk karakter orang untuk semakin egois dan merasa bahwa hidup hanya mengandalkan kekuatan manusia saja.
  10. Dalam Gereja Katolik, kita mengenal ada banyak wadah untuk pelayanan yang melibatkan remaja, misalnya Putra-Putri Altar, Legio Maria Yunior, Anthiok, Remaja Katolik, Orang Muda Katolik, Kelompok Karyawan Muda Katolik, dan sebagainya.
  11. Melalui berbagai wadah dan kegiatan tersebut, Gereja mengharapkan agar remaja berkembang dalam iman dan kepribadian sebagai murid-murid Kristus, melatih diri untuk menjadi kader-kader pemimpin Gereja dan masyarakat, dan mengasah kepedulian terhadap sesama.
  12. Namun demikian belum banyak remaja Katolik yang terlibat dalam pelayanan Gereja. Oleh karena itu, kepada setiap remaja Katolik perlu lebih sering saling mengingatkan dan menyemangati untuk turut serta dalam tugas pelayanan di gereja. Gereja memerlukan remaja-remaja yang mempunyai inisiatif dan kreatifitas untuk mengembangkan gereja.


Materi Agama Katolik

SANTO AMBROSIUS, USKUP DAN PUJANGGA GEREJA

Santo Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja Tanggal Pesta: 7 Desember Ambrosius lahir pada tahun 334 di Trier, Jerman dari sebuah keluarga Kr...