usaha mewartakan dan menegakkan Kerajaan Allah, Yesus sejak awal
mula mengajak orang-orang disekitarNya. Ia memanggil para murid untuk terlibat dalam tugas yang besar ini.
Para Murid dipersiapkan sungguh-sungguh oleh Yesus, yaitu dengan mereka:
·
mengalami langsung bergaul dan hidup bersama Yesus
·
melihat dari dekat cara hidup Yesus
·
dibekali dengan kekuatan Roh Kudus
·
yang diyakinkan oleh Yesus, bahwa Ia tidak akan meninggalkan para murid,
melainkan menyertai sampai akhir zaman.
- Panggilan Para Murid Yesus
Untuk dapat mengenal dan mengikuti cara hidup
seseorang, dibutuhkan proses belajar yang tidak sebantar, bahkan tidak jarang
orang akhirnya harus melibatkan diri dalam kehidupan tokoh yang akan
diikutinya.
Sebagai tokoh yang dipilih Allah yang untuk
menyelamatkan umat manusia, Yesus juga membutuhkan rekan kerja yang dapat
membantu KaryaNya didunia ini.
Yang dibutuhkan Yesus untuk menjadi rekan
kerjaNya adalah:
v Yang bersemangat
seperti Dia
v Dapat diajak bekerja
sama
v Diharapkan dapat
mengikuti dan terlibat dalam karya-karyaNya
Untuk
itulah Yesus memanggil murid-muriNya.
Yesus memanggil murid-muridNya dengan
mengajak Para Murid untuk:
v Hidup bersatu
denganNya
v Menemukan keselamatan
dalam Dia
Para Murid dipanggil dalam kesatuan
persaudaraan, hal ini tampak bahwa untuk menjadi Murid Yesus tidak dapat
berlangsung dalam waktu yang singkat, melainkan butuh proses yang panjang
yaitu:
v Para Murid dipanggil
untuk mendekati Yesus
v Diajak bergaul dengan
Yesus
v Mendengarkan Ajaran
Yesus
v Melihat apa yang
dikerjakan Yesus
v Dalam kesatuan dengan
Yesus, akhirnya Para Murid menemukan keselamatan sehingga mereka terus
terdorong untuk mengikuti Yesus.
Untuk menjadi pengikut Kristus dan turut
serta dalam tugasNya mewartakan Kerajaan Allah, Inisiatif selalu datang dari
Yesus.
Adapun syarat-syarat untuk mengikuti Yesus
adalah:
v Harus dapat
meninggalkan hal-hal lain untuk dapat mengikuti Dia dengan segenap hati
v Harus dekat atau
selalu tinggal didalamNya
v Rela menderita demi
Dia
Yesus memanggil para Murid tidak saja dahulu
ketika Ia masih hidup, melainkan hal tersebut masih terus berlangsung sampai
sekarang, karena tugas untuk membangun Kerajaan Allah belum selesai.
Arti dan
Konsekuensi mengikuti Yesus Kristus
Mengikuti
Yesus Kristus, berarti menjadi murid Yesus.
Orang-orang
Farisi, maupun Yohanes Pembaptis mempunyai murid, akan tetapi menjadi Murid
Yesus unik sifatnya. Karena beberapa alasan yaitu:
v Murid-murid Yesus
tidak memilih guru, tetapi gurulah yang memilih dan memanggil muridNya.
Prakarsa atau inisiatif selalu datang dari Yesus.
v Adanya unsur
keterbukaan dalam panggilan Yesus. Yesus tidak membatasi panggilanNya pada
orang-orang yang bersih, baik, pandai, dan taat saja, tetapi diantara mereka
ada para pendosa dan pemungut cukai, oleh sebab itu Yesus sering dikecam karena
bergaul dengan mereka.
v Panggilan Yesus untuk
menjadi MuridNya menuntut perubahan hati yang mendasar (METANOIA). Pertobatan
religius sering dilambangkan dengan meninggalkan segala miliknya contoh:
Markus 10: 21
>> Kisah
tentang orang muda kaya yang yang telah menaaati segala perintah Allah sejak
muda, lalu Yesus berkata “ Hanya satu kekuranganmu, pergilah, juallah apa yang
kamu miliki, berikanlah kepada orang-orang miskin maka engkau akan beroleh
harta Surga, kemudian datanglah kemari dan Ikutlah Aku”
Lukas 5:11 >> Mereka yang
mengikuti Yesus “Meninggalkan segala sesuatu” (meninggalkan pekerjaan, orang
tua, keluarga anak dll) bagi sebagian orang dapat berarti Hidup Selibat (=
Hidup tidak menikah demi sesama dan Kerajaan Allah)
v Menjadi Murid Yesus
adalah ikut serta dalam pelayananNya. Tidak seperti murid-murid Rabi atau Guru
yang lain yang harus menghafalkan ajaran Guru mereka, tetapi menjadi Murid
Yesus berarti dipanggil untuk melayani seperti yang dilakukan Yesus sendiri.
Contoh: Yesus mengutus Para Murid untuk:
·
Mengajar
dan bertindak
atas namaNya
·
Menyembuhkan
orang sakit
·
Mewartakan
Kerajaan Allah sudah dekat
Dengan kata lain menjadi Murid Yesus tidak
hanya ikut melayani tetapi juga ambil bagian dalam kemiskinan dan menyertai
setiap perjalan Yesus.
v
Menjadi
Murid Yesus berarti bersedia mencintai orang lain dengan cinta penuh
pengorbanan, tanpa syarat dan tanpa batas. Murid-murid harus bersedia berbagi
apapun dengan orang lain
Mendapat
panggilan dari orang lain bisa menjadi pengalaman yang biasa-biasa saja, tetapi
juga bisa menjadi pengalaman yang luar biasa/istimewa bagi kita, tergantung dari siapa yang memanggil Misalnya:
v
Bila
orang yang memanggil sudah sangat biasa ditemui atau bila maksud panggilan itu
sudah dapat diduga, maka panggilan akan terasa biasa saja
v
Akan
tetapi panggilan akan menjadi sesuatu yang istimewa apabila:
·
Orang
yang memangil juga orang yang istimewa atau luar biasa
·
Orang
yang memangil mempunyai wibawa, punya keistimewaan dan bukan orang biasa
·
Orang yang memanggil
tokoh-tokoh ternama, oarang yang empunyai pengaruh besar
·
Tugas
yang diberikan istimewa dan bukan biasa-biasa saja dll
Panggilan
juga bisa ditanggapi dengan sikap yang berbeda spt:
v
Orang
yang merasa panggilan sebagai hal yang mendatangkan kesenangan, kebaikan dan
keuntungan pasti akan cepat datang untuk menanggapinya.
v
Jika
panggilan itu akan membebani, membuat diri susah, atau diminta untuk melakukan
pekerjaan berat umumnya orang tersebut akan pikir-pikir dulu atau malah
menolak.
v
Dalam
arti yang khusus, seseorang juga dapat merasakan keharusan untuk melakukan
sesuatu yang baik, sebagai salah satu bentuk panggilan dari dalam dirinya .
Dalam
Kitab Suci juga dapat ditemukan beragam reaksi dalam
panggilan Yesus yaitu:
v
Ada
yang menanggapi langsung tanpa tedeng aling-aling
v
Ada
yang mendengar panggilan Yesus, ia langsung meninggalkan segala-galanya seperti
pekerjaan, keluarga tanpa pikir panjang dll
v
Ada
yang tanpa pikir panjang langsung mengikuti Yesus (Hal ini tampak dalam
panggilan murid-murid Yesus yang pertama)
v
Reaksi
yang lain, ada yang mengemukakan berbagai syarat
v
Ada
yang ketika dipanggil, orang tersebut merasa perlu untuk menyelesaikan dan
mengurus hidupnya terlebih dahulu
v
Ada
juga yang menolak karena merasa tidak mampu memenuhi persyaratan yang
diinginkan Yesus.
Kepada
siapapun dan dan reaksi apapun tidak pernah menjadi beban bagi Yesus, karena Ia
tidak pernah memaksa orang untuk mengikutiNya.
Yesus
memanggil orang untuk turut ambil bagian dalam tugas perutusanNya, mewartakan
kabar keselamatan Kerajaan Allah, oleh karena itu orang yang dipanggil Yesus
diharapkan:
v
Segera
datang kepada Yesus
v
Mereka
perlu melihat agar dengan akal budinyamemahamu siapa Yesus dan apa maksud
panggilanNya
v
Murid-muridNya
perlu tinggal bersama-sama dengan Yesus, supaya mereka dapat menjalin hubungan
pribadi secara lebih mendalam dengan Pribadi Yesus.
Gereja
mengimani bahwa panggilan Yesus tidak berhenti sampai terbentuknya himpunan
kedua belas Murid, melainkan berlangsung terus sepanjang sejarah, karena
pewartaan Kerajaan Allah masih terus berlangsung. Yesus tetap akan memanggil
siapapun untuk turut serta dalam karya besar ini.
Kalau kita
mencermati Kisah Panggilan Murid Yesus, maka akan ditemukan beberapa hal penting
yaitu :
- Panggilan selalu diawali dari Yesus, karena Yesuslah
yang mengambil inisiatif pertama
- Ketika Yesus memanggil, serta merta mereka
menanggapinya secara spontan (tidak ada keraguan dan tanpa pikir panjang
mereka meninggalkan pekerjaanNya bahkan keluargaNya untuk segera mengikuti
Yesua
- Yang dipanggil Yesus bukan orang kaya, pejabat atau
pengusaha yang mapan, melainkan
orang yang hidupnya sederhana bahkan cenderung kekurangan dan orang-orang
yag dia anggap berdosa seperti Nelayan, Pemungut Cukai, wanita berdosa dll
- Ketika mendapat panggilan Yesus, mereka rela
meninggalkan segala-galanya seperti pekerjaan & keluarganya.
- Walau sebelumnya Para Murid tidak mengenal siapa
Yesus tetapi mereka begitu mempercayai Yesus dan mengikuti Yesus tanpa
bertanya tanya dan tanpa meminta jaminan terlebih dahulu.
- Ketika memanggil murid-muridNya, Yesus memang tidak
menentukan syarat apapun tetapi dalam berbagai pengajaranNya Yesus
menyampaikan beberapa persyaratan itu. Yaitu:
·
Setiap orang yang
mengikuti Yesus, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikuti
Yesus (Mat 16: 24-26)
·
Harus mempunyai sikap
yang mantap, tidak terlalu banyak pertimbangan
·
Tidak terlalu terikat
dengan apa yang menjadi miliknya dan apa yang menjadi tugasnya selamaini
·
Harus berani melepaskan
keterikatan dengan keluarga. (Keluarga memang penting, tetapi jangan sampai
kecintaan pada keluarga menjadi penghalang untuk bersikap terbuka pada sesama
yg lain ( Luk 9: 57-62)
- CARA HIDUP MURID
YESUS
Hidup
dalam kelompok atau Persekutuan merupakan kebutuhan setiap orang, karena tidak
seorangpun dapat hidup sendiri. Dalam persekutuan atau kelompok masing-masing
anggota dapat:
v Saling memperhatikan
dll
Rebentuknya suatu kelompok atau persekutuan
bisa disebabkan oleh adanya pengikat atau daya tarik yaitu:
v Minat di bidang yang
sama
v Memiliki kepedulian
dan keprihatinan yang sama
Hidup persekutuan atau kelompok tidak dapat
berkembang dengan sendirinya tanpa peran aktif dari masing-masing anggotanya.
Oleh karena itu kita dapat menjumpai ada banyak kelompok-kelompok atau
persekutuan yang tidak dapat berkembang dengan baik, teidak dapat bertahan
lama, bahkan hancur atau bubar sama sekali.
Adapun hal-hal yang dapat dan sering
menghambat atau menghancurkan hidup dari kegiatan suatu kelompok atau
persekutuan adalah:
v Sikap egois dari
masing-masing anggota atau pemimpinnya
v Kurangnya sikap
bertanggung jawab
v Kurang rasa memiliki
terhadap kelompoknya
v Kurang jujur satu
sama lain
v Adanya pelanggaran
terhadap aturan dan tata tertib yang ada dan telah disepakati didalam kelompok
Kehidupan kelompok/persekutuan yang masih
dapat dinilai baik dapat kita saksikan dalam masyarakat pedesaaan.Sebaliknya
dimasyarakat perkotaan umumnya hidup persekutuan kurang begitu tampak.
Dalam Kitab Suci, gambaran hidup persekutuan
beriman tampak dalam kehidupan Jemaat Gereja Perdana seperti yang dikisahkan
dalam Kiasah 4: 32-37, dimana hidup persekutuan mereka tampak dalam beberapa
hal berikut yaitu:
v Roh Kuduslah yang
mempersatukan mereka menjadi orang beriman akan Yesus Kristus dan hidup sebagai
suatu persekutuan persaudaraan sejati (ayat 32)
v Setiap anggota
persekutuan adalah sesama, sederajat dan tak ada dari mereka yang merasa lebih
tinggi dari yang lain (ayat 3)
v Mereka tidak hidup
demi diri sendiri, melainkan saling menaruh kepedulian satu sama lain, sehingga
yang “tidak punya” tidak merasa kekurangan “yang punya” juga tidak merasa
berkelebihan (ayat 34a)
v Adanya pemimpin yang
melayani dan mampu menghadirkan Kristus ditengah tengah jemaat (ayat 33a)
v Melimpahnya kasih
karunia Tuhan dalam kehidupan Jemaat karena Kristus ada ditengah-tengah mereka
v Dalam kehidupan
persekutuan Jemaat Gereja, tampak dengan jelas kewibawaan dan pelayanan Para
Rasul (ayat 37)
Dari ciri dan cara hidup Jemaat Gereja
Perdana itulah yang menjadikan hidup Kelompok/Persekutuan mereka mempunyai daya
tarik sehingga membuat semakin banyak orang tertarik untuk bergabung dan
bersatu dengan mereka.
Adapun dalam Kisah Para Rasul 2: 41-47,
dengan jelas diungkapkan ciri atau cara hidup Jemaat Gereja Perdana yang hidup
dalam kelompok atau persekutuan yaitu:
v Percaya dan memberi
diri dibaptis (ayat 41)
v Tekun dalam
pengajaran Para Rasul (ayat 42)
v Selalu hidup dalam
persekutuan dan kelompok (ayat 42)
v Selalu berkumpul
untuk berdoa dan memecah roti bersama (ayat 42)
v Percaya dan tetap
bersatu (ayat 44)
v Saling berbagi dan
saling melayani satu sama lain sesuai dengan kebutuhan masing-masing (ayat 45)
v Tiap hari berkumpul
dalam Bait Allah (ayat 46)
v Secara bergilir
mengadakan perjamuan makan bersama dirumah
(ayat 46)
v Selalu Memuji Allah
(ayat 47)
C. MELAKSANAKANTUGAS
PERUTUSAN SEBAGAI MURID YESUS
Apabila
seseorang terpilih untuk menjadi utusan, atau terpilih untuk melaksanakan suatu
tugas tertentu, biasanya akan muncul macam-macam reaksi dari orang yang
bersangkutan.Adapun reaksinya dapat berupa:
v
Bingung
karena tidak tahu apa yang harus dilakukan
v
Ada
yang pikir-pikir dahulu dll
Berbagai
macam perasaan juga biasanya akan muncul dari orang-orang yang
terpamggil atau terpilih untuk melaksanakan tugas tertentu misalnya:
v
Merasa
bangga karena dipercaya
v
Merasa dihargai ayau
dihormati
v
Merasa
senang karena tugas tersebut memang disukai atau diharapkan karena mudah untuk
dikerjakan dan dilaksanakan
v
Tetapi ada kemungkinan
juga merasa
tidak percaya diri karena takut gagal, merasa tidak
mampu
v
Merasa
takut gagal karena banyak ditentang dan kurang ada yang mendukung
dll
Sebagai Murid Tuhan Yesus, kita mendapat tugas perutusan
mewartakan kabar Gembiratentang datangnya Kerajaan Allah. Datangnya Kerajaan
Allah berarti datangnya:
Tugas perutusan yang kita terima dari Yesus mengandung
resiko besar akan banyak tantangan serta hambatan baik dari dalam diri maupun
luar diri kita. Namun Yesus memberi jaminan bahwa Ia, selalu menyertai kita,
artinya Ia akan selalu menjaga dan menolong kita, Yesus juga memperingatkan
kita supaya “Jangan Takut” ( matius
10:28)
Pada
umumnya, seseorang yang memilih/mengutus/ menetapkan seorang utusan telah
mempertimbangkan banyak hal sebelum mengutus seseorang yaitu:
v
Orang
yang mengutus sudah tau serta mengenal pribadi dan kemampuan orang yang akan
diberi tugas atau orang yang akan diutusnya
v
Orang
yang mengutus menaruh kepercayaan yang besar terhadap orang yang diutusnya
v
Dari
pihak orang yang diutus juga demikian, seseorang mau menerima suatu tugas
karena ia percaya bahwa orang yang mengutusanya akan selalu membantu,
mendampingi dan menjamin dirinya ketika melaksanakan tugas tersebut.
Pada
hakikatnya Gereja sebagai persekutuan umat Kristiani harus bisa hidup bagi
dan dalam Dunia artinya: Gereja hidup bukan untuk melayani persekutuan itu
sendiri melainkan hidup untuk melayani dunia. Dengan kata lain, Gereja
diutus ketengah-tengah dunia untuk mewartaka Kerajaan Allah, Dunia baru yang
adil, merdeka, dan Damai Sejahtera
Gereja
diutus untuk bersama-sama dengan saudara-saudaranya yang lain agama dan yang
berkehendak baik untuk menciptakan Dunia baru yang terlibat dalam suka dan duka
umat manusia dengan memperjuangkan:
v
Pembebasan
bagi yang tertindas
v
Saling
menghargai sesama
v
Menjunjung
tinggi martabat manusia
v
Menciptakan
persaudaraan dalam Kasih Allah dll
Kristus
selalu menyertai murid-muridNya dalam melaksanakan tugas perutusanNya sampai
akhir zaman.
Dalam
Lukas 10: 1-12 diungkapkan bahwa :
v
Yesus
mengkehendaki agar kabar gembira keselamatan yang dibawaNya dapat diketahui
banyak orang
v
Yesus
mengutus MuridNya pergi berdua dua, mendahuluiNya kesetiap kota dan kesetiap
tempat yang hendak dikunjungiNya
v
Yesus
tidak ingin berkarya sendiri, tetapi Ia mengikutsertakan Murid-muridNya karena
pewartaan keselamatan adalah tanggung jawab bersama
v
Tugas
yang diberika Yesus adalah tugas berat dan banyak mengandung resiko
v
Walaupun
tugas itu berat, Yesus tetap menjamin keselamatan dan kesejahteraan Para
MuridNya
v Yesus memberikan
petunjuk kepada Para MuridNya dalam melaksankan tugas yang diberikanNya, yaitu
agar Para Murid :
1.
Tidak
memilih-milih dimana dan kepada siapa mereka harus mewartakan
keselamatan
2.
Tidak
membebani diri dengan harta (pundi-pundi)
3.
Mengucapkan
salam damai dari Allah dirumah setiap orang
4.
Menyebuhkan
orang sakit yang dijumpainya
5.
memperingatkan
orang –orang yang menolak Yesus
Dalam
memberiakn tugas Yesus juga memberikan
jaminan kepada Pera MuridNya, mereka tidak akan terlantar dan kelaparan, sebab
mereka adalah pekerja Tuhan.
Dalam
Injil Lukas 10: 17-20, diceritakan pula bahwa setelah Murid-muridNya kembali,
mereka melaporkan kepada Yesus tentang hasil kerja mereka. Yesus sangat
menghargai kesetiaan dan kesungguhan Para Murid, oleh karena itu ia berkata “ Namun
demikian janganlah bersuka cita karena roh-roh takluk kepadaMu, tetapi bersuka
citalah karena namamu ada terdaftar di surga”
Semangat
kesederhanaan, kebijaksanaan dan kebersamaan dalam menjalani tugas perutusan
mewartakan Kerajaan Allah dan kabar
gembira diharapkan menjadi semangat para murid Yesus zaman sekarang.
Ada beberapa macam cara yang dapat lita lakukan untuk
mewujudkan Tugas perutusan sebagai Murid Kristus dalam hidup sehari-hari
misalnya :
v aktif di Lingkungan atau Paroki
v menjadi Misdinar/Putra Altar
v menjadi anggota koor, derigen, pemazmur, lektor, anggota OMK
v aktif mengikuti Pendalaman Kitab Suci dalam BKSN, Pendalaman Iman Masa
Adven dan Prapaskah
v menjadi pendamping Sekolah Minggu atau Bina Iman Remaja di Paroki
v terlibat aktif dalam karya pelayanan sosial (mengunjungi panti asuhan atau
panti werdha)
v mengumpulkan barang atau dana untuk membatu orang-orang yang kurang
beruntung
v mengunjungi teman yang sakit
v membimbing teman yang kurang mampu memahami materi pelajaran
v berani menolak dengan tegas hal-hal yang bisa merusak kehidupan dan moral
seperti Narkoba, Pornografi, Tawuran dll
Komentar
Posting Komentar