“Tak ada gading yang
tak retak” Peribahasa ini dapat diartikan:
- Tak ada orang yang sempurna
- Tak ada seorangpun yang
tanpa kekurangan
- Setiap orang pasti mempunyai kekurangan atau keterbatasan, ada orang yang mampu dan terampil dalam satu hal tertentu, tetapi tidak mampu atau kurang menguasai dalam bidang yang lain.
Bagi sebagian remaja, ada yang merasa sulit untuk mengakui kekurangan
atau kelemahan yang dimilikinya. Mereka cenderung ingin dipandang sebagai orang
yang hebat dan mereka akan merasa minder atau rendah diri, apabila ada orang
lain yang mengetahui keterbatasannya.
Orang yang seperti itu pada akhirnya akan berusaha menutupi kekurangan atau keterbatasannya dengan menghalalkan segala cara yang akhirnya akan berakibat kurang baik untuk perkembangan pribadi yang sehat.
Iman Kristiani menawarkan cara pandang dan cara bersikap terhadap keterbatasan yang dimiliki yaitu:
- Allah menciptakan manusia masing-masing “baik adanya” tetapi yang “baik adanya” itu diciptakan dlm perbedaan& kekhususan masing-masing.
- Tidak ada pribadi yang
sama , setiap pribadi diciptakan Allah secara unik
- Tuhan menciptakan kita
sesuai dengan “porsi” masing-masing dan yang pasti berbeda satu dengan
yang lain.
- Apa yang ada dalam diri
kita, sudah demikian baik dan sempurna bagi kita, jadi kita mempunyai
keterbatasan disamping kelebihan kita.
- Keterbatasan adalah suatu
fakta yang tak dapat dipungkiri, karena siapapun orangnya pasti memiliki
keterbatasan
- Keterbatasan hendaknya dipahami sebagai “kekurangan” atau “ketidak mampuan” sebagai pribadi.
Adapun berbagai macam contoh keterbatasan dlm hidup seseorang antara lain:
1. Keterbatasan Fisik contoh: Cacat, Buta, Tuli, Tuna Ganda dll
2. Keterbatasan Intelektual contoh: Sulit menangkap pelajaran, Lemah dalam bidang studi tertentu, Berfikir lambat dll
3. Keterbatasan Psikologis contoh: Pemalu, Penakut, Egois,
4. Keterbatasan Ekonomi contoh: Miskin dan serba kekurangan, Tidak mempunyai penghasilan tetap, Tidak mempunyai biaya dana untuk sekolah dll
5. Keterbatasan Sistem Budaya contoh: Budaya korupsi yang sudah merajalela, Larangan untuk merantau, Kebiasaan masyarakat yang sulit diubah dll.
Keterbatasan dalam bentuk apappun, sebenarnya atau sesungguhnya ingin
menyiratkan suatu panggilan pada setiap orang untuk:
- Dapat membangun relasi dengan sesamanya
- Bekerjasama dan saling melengkapi
- Saling mengembangkan diri satu sama lain.
Dalam Kitab Suci, dikisahkan tentang keterbatasan yang dialami Para Murid
Yesus dalam melaksanakan tugasnya seperti:
- Markus 4:35-41 tentang
angin Ribut diredakan
- Markus 6:35-44 tentang
Yesus member makan 5000 orang
- Lukas 15: 1-11 tentang Penjala ikan menjadi penjala manusia
Dalam teks-teks tersebut ada beberapa sikap positif yang dapat kita
teladani dari Para Murid Yesus dalam menghadapi keterbatasannya yaitu:
- Para Murid tidak bersikap
takut atau minder apalagi munafik, melainkan datang dan minta pertolongan
Tuhan Yesus.
- Para Murid yakin bahwa
Yesus, akan membantunya sehingga mereka dapat keluar dan mengatasi
keterbatasannya.
- Saling membantu dan
bekerja sama dalam keterbatasannya untuk melengkapi dan saling
mengembangkan diri
- Para Murid melihat bahwa ternyata kehadiran Yesus dalam doa dengan penuh iman menjadi sangat penting.
Sikap dalam menghadapi keterbatasan dan akibatnya:
- Bersikap
minder, akan berakibat:
·
Merasa hidupnya
sebagai beban, sebab merasa hidupnya kurang beruntung
·
Sukar bergaul dan
menyesuaikan diri dengan orang lain
·
Iri hati dan
cemburu, karena menganggap orang lain lebih beruntung dari dirinya
· Memandang bahwa Tuhan telah bersukap tidak adil terhadap dirinya
- Sikap
munafik akan berakibat:
· Melakukan segala macam upaya untuk menutupi kekurangan diri dengan
menghalalkan segala cara.
·
Menjilat atasan
· Menekan bawahan dll
Bagaimanapun juga
kedua sikap tersebut pada akhirnya akan merugikan diri sendiri. Kerugian itu
antara lain:
- Kita akan mengalami kesulitan dalam pergaulan
dengan sesama
- Kurang disenangi oleh teman-temannya
- Kurang dilibatkan dalam aktivitas kelompok
- Tidak mampu menutupi dan menghilangkan kekurangan yang kita miliki bahkan bisa membuat kekurangan itu makin besar dan makin meragukan diri sendiri
Sikap yang perlu
dikembangkan dalam menghadapi kekurangan antara lain:
- Kita harus mampu menerima diri sebagai pribadi
yang memiliki kekurangan dan yakin bahwa hal ini juga dialami oleh setiap
orang
- Jangan menjadikan kekurangan sebagi alas an
untuk tidak berkembang atau sukses
- Banyak orang cacat atau orang yang tadinya
dianggap bodoh bias meraih sukses dalam hidupnya, bahkan bias membantu
orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar