Perumpaman adalah: Penyampaian pesan yang menggunakan bahasa imajinatif, kiasan, simbolis atau perbandingan sehingga orang yang mendengarkan sebuah perumpamaan diharapkan mampu menangkap pesan dibalik perumpamaan itu.
Tujuan/Maksud perumpamaan adalah : agar orang yang mendengar diharapkan lebih mudah menangkap dan memahami isi serta gagasan yang hendak disampaikan melalui perumpamaan tersebut.
Dalam mewartakan Kerajaan Allah Yesus seringkali menggunakan perumpamaan sesuai dengan situasi dan kondisi para pendengarnya dan biasanya diambil dari hal-hal yang ada dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, berupa : benda disekitar , Pengalaman, Kejadian, Kebiasaan
Sehingga orang yang mendengarkan perumpamaan yang disampaikan Yesus akan lebih mudah memahami ajaran Yesus
Beberapa contoh perumpamaan yang digunakan Yesus untuk mewartakan Kerajaan Allah adalah sebagai berikut:
Perumpamaan seorang Penabur (Markus 4:3-8,13-20)
Karya Yesus untuk menegakkan Kerajaan Allah betapapun ada kegagalan,
karyaNya itu akan menghasilkan buah panen berlimpah, melebihi apa yang diperkirakan manusia.
Pengikut Yesus tak perlu berkecil hati dan mudah putus asa bila mengalami berbagai kegagalan.
Perumpamaan tentang Benih yang tumbuh (markus 4:26-29)
Kerajaan Allah seumpama benih yang ditaburkan.
Ia akan tumbuh sendiri, bahkan petani sering tidak mengetahui kapan akan bertunas, keluar bunga dan kapan buahnya berbentuk.
Artinya tumbuhnya Kerajaan Allah sering tidak bisa diamati, semua tergantung sepenuhnya kepada Allah bukan usaha manusia saja.
Pada saat yang tepat Allah sendiri yang akan menegakkan Kerajaan Allah.
Perumpamaan tentang Lalang diantara Gandum (Matius 14:24-30)
Kerajaan Allah diwartakan dan ditawarkan Yesus kepada semua orang.
Tegakknya Kerajaan Allah tidak harus dengan menghabisi yang jahat melainkan memberi kesempatan untuk bertobat.
Kerajaan Allah sendiri yang akan menghakimi bukan manusia
Allah mencintai dan menghendaki semua manusia yang baik dan jahat.
Tegakknya Kerajaan Allah justru terjadi bila yang baik dan jahat bisa hidup bersama dgn kesabaran dan kasih serta mendorong yang jahat menjadi baik.
Perumpamaan tentang Pukat (Matius 13: 47-50)
Kerajaan Allah bagaikan pukat yang saat ditebarkan akan mendapatkan bermacam-macam ikan, ada yang besar dan kecil, ada yg beracun dan tidak.
Dalam Kerajaan Allah dikembangkan sikap tidak mudah menghakimi orang lain, merasa paling baik dan layak menjadi warga Kerajaan Allah
Biarlah Allah sendiri yang memilah-milah antara yang baik dan jahat.
Perumpamaan tentang harta terpendam dan mutiara berharga (Matius 13:44-46)
Demi Kerajaan Allah, manusia harus memandang Allah sebagai harta yang paling berharga.
Manusia harus berani meninggalkan segala miliknya yang selama ini dianggap paling berharga dalam hidupnya
Hidup dalam Kerajaan Allah adalah hidup yang penuh sukacita, sekalipun untuk
mencapainya seseorang harus meninggalkan segalanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar