KEMAJEMUKAN
AGAMA DAN KEPERCAYAAN:
BERBEDA TAPI SATU TUJUAN
Pemikiran Dasar
Seperti kita ketahui bersama bahwa jika
kita tidak memandang secara positif terhadap perbedaan antar agama yang ada di
Indonesia ini, makakerusuhan yang dapat mengakibatkan kehancuran dapat saja
terjadi.
Di beberapa negara miskin kita dengar
konflik antarumat beragama yang dibalut dengan sentimen keagamaan.
Perusakan atau penutupan tempat ibadat salah satu agama oleh kelompok penganut
agama lain menjadi contoh kasus yang masih sering kita dengar.
Tentu kita harus mengetahui lebih jauh
akar penyebab konflik yang terjadi. Banyak yang sesungguhnya bukan
disebabkan perbedaan agama dan kepercayaan, melainkan kepentingan politik dan
kekuasaan atau kepentingan lainnya. Satu hal yang perlu kita lihat Bersama
adalah bahwa konflik-konflik semacam itu pada akhirnya lebih banyak
membawa kehancuran, permusuhan, dan dendam. Korbannya seringkali ada di kedua
belah pihak. Tetapi dampak yang terbesar adalah hancurnya peradaban dan
martabat manusia.
Kita berharap bahwa di masa depan tidak
terjadi konflik antarumat beragama dalam bentuk apapun. Untuk mencegah
terjadinya konflik, kita perlu mengetahui beberapa faktor yang sering
menjadi pemicu
Terjadinya konflik antara lain
1. Adanya ambisi dari
penganut atau pemimpin agama yang ingin memperjuangkan kepentingan tertentu
dengan mengatasnamakan agama dan keyakinan sebagai alasan untuk mengadakan
pertikaian antarumat beragama.
2. Kurangnya umat
memahami dan mendalami agamanya secara benar, sehingga mudah dihasut dan
diprovokasi oleh pihak lain yang mempunyai niat jahat.
3. Fanatisme beragama yang
berlebihan yang disertai dengan sikap dan pandangan negatif terhadap agama yang
lain.
4. Kurang mengenal, atau
tidak mau mengenal agama dan kepercayaan lain, sehingga selalu mengukur
kebenaran berdasarkan agamanya sendiri.
5. Menganggap agama dan
kepercayaan lain sebagai ancaman terhadap agama yang dianutnya.
6. Kurang cepatnya
penanganan aparat pemerintah dalam menangani isu-isu sara, sehingga menimbulkan
masalah yang lebih besar.
7.
Adanya kecemburuan sosial dalam hal tertentu, misalnya dalam hal
kesejahteraan hidup, sehingga memakai agama untuk melampiaskan kekesalannya.
Seperti kita sadari bersama, walaupun
memiliki banyak perbedaan, namun setiap agama memiliki tujuan mulia yang sama,
yaitu menghantar dan membimbing kita para penganutnya untuk menuju kepada kebaikan
dan kebenaran yang memungkinkan kita semua berbahagia baik di dunia maupun di
kehidupan yang akan datang.
Oleh karena itu kita memiliki kewajiban
untuk senantiasa berusaha memperjuangkan kehidupan bersama yang penuh dengan
kerukunan dan kedamaian. Gereja Katolik secara nyata mendukung terciptanya
persaudaraan sejati dalam kehidupan bersama, termasuk dengan mereka yang
berbeda agama dan kepercayaan, baik melalui dialog kehidupan dan dialog karya.
Karena semua bangsa merupakan satu masyarakat, mempunyai satu asal, sebab Allah
menempatkan seluruh manusia di bumi. Semua mempunyai juga tujuan akhir yang
satu: Allah. Penyelenggaraan-Nya dan bukti kebaikan-Nya mencakup semua orang,
tanpa kecuali. (bdk. Nostra Aetate. art. 1)
Berbagai usaha yang dapat dilakukan
untuk menjaga kerukunan antarumat beragama, misalnya:
· Berusaha untuk berteman dengan semua orang dengan tanpa membedakan agama
dan kepercayaan.
· Selalu berpandangan secara positif terhadap orang lain termasuk yang
berbeda agama.
· Mau hidup rukun dan saling membantu antarumat beragama.
· Saling memberikan salam dan ucapan selamat pada teman yang merayakan hari
besar agamanya.
· Menghargai ajaran dan juga peribadatan dari agama lain.
PENEGUHAN:
1. Seperti kita sadari
bersama, bahwa walaupun memiliki banyak perbedaan, namun setiap agama memiliki
tujuan mulia yang sama, yaitu menghantar dan membimbing kita untuk menuju
kepada kebaikan dan kebenaran yang memungkinkan kita semua berbahagia baik di
dunia maupun di kehidupan yang akan datang.
2. Setiap agama memiliki
tujuan akhir yang sama yaitu menuntun manusia menuju kepada Allah.
3. Berbagai usaha dapat
kita lakukan untuk menjaga kerukunan umat beragama, misalnya berusaha untuk
berteman dengan semua orang dengan tanpa membedakan agama dan kepercayaan,
selalu berpandangan secara positif terhadap orang lain termasuk yang berbeda
agama, mau hidup rukun dan saling membantu antarumat beragama, saling
memberikan salam dan ucapan selamat pada teman yang merayakan hari besar
agamanya, serta menghargai ajaran dan peribadatan agama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar