05 Maret 2022

KEMAJEMUKAN AGAMA DAN KEPERCAYAAN: BERBEDA TAPI SATU TUJUAN

 

KEMAJEMUKAN AGAMA DAN KEPERCAYAAN:

BERBEDA TAPI SATU TUJUAN 

Pemikiran Dasar

Seperti kita ketahui bersama bahwa jika kita tidak memandang secara positif terhadap perbedaan antar agama yang ada di Indonesia ini, makakerusuhan yang dapat mengakibatkan kehancuran dapat saja terjadi.

Di beberapa negara miskin kita dengar konflik antarumat beragama yang dibalut dengan sentimen keagamaan. Perusakan atau penutupan tempat ibadat salah satu agama oleh kelompok penganut agama lain menjadi contoh kasus yang masih sering kita dengar.

Tentu kita harus mengetahui lebih jauh akar penyebab konflik yang terjadi. Banyak yang sesungguhnya bukan disebabkan perbedaan agama dan kepercayaan, melainkan kepentingan politik dan kekuasaan atau kepentingan lainnya. Satu hal yang perlu kita lihat Bersama adalah bahwa konflik-konflik semacam itu pada akhirnya lebih banyak membawa kehancuran, permusuhan, dan dendam. Korbannya seringkali ada di kedua belah pihak. Tetapi dampak yang terbesar adalah hancurnya peradaban dan martabat manusia.

Kita berharap bahwa di masa depan tidak terjadi konflik antarumat beragama dalam bentuk apapun. Untuk mencegah terjadinya konflik, kita perlu mengetahui beberapa faktor yang sering menjadi pemicu

Terjadinya konflik antara lain

1.      Adanya ambisi dari penganut atau pemimpin agama yang ingin memperjuangkan kepentingan tertentu dengan mengatasnamakan agama dan keyakinan sebagai alasan untuk mengadakan pertikaian antarumat beragama.

2.      Kurangnya umat memahami dan mendalami agamanya secara benar, sehingga mudah dihasut dan diprovokasi oleh pihak lain yang mempunyai niat jahat.

3.      Fanatisme beragama yang berlebihan yang disertai dengan sikap dan pandangan negatif terhadap agama yang lain.

4.      Kurang mengenal, atau tidak mau mengenal agama dan kepercayaan lain, sehingga selalu mengukur kebenaran berdasarkan agamanya sendiri.

5.      Menganggap agama dan kepercayaan lain sebagai ancaman terhadap agama yang dianutnya.

6.      Kurang cepatnya penanganan aparat pemerintah dalam menangani isu-isu sara, sehingga menimbulkan masalah yang lebih besar.

7.         Adanya kecemburuan sosial dalam hal tertentu, misalnya dalam hal kesejahteraan hidup, sehingga memakai agama untuk melampiaskan kekesalannya.

Seperti kita sadari bersama, walaupun memiliki banyak perbedaan, namun setiap agama memiliki tujuan mulia yang sama, yaitu menghantar dan membimbing kita para penganutnya untuk menuju kepada kebaikan dan kebenaran yang memungkinkan kita semua berbahagia baik di dunia maupun di kehidupan yang akan datang.

Oleh karena itu kita memiliki kewajiban untuk senantiasa berusaha memperjuangkan kehidupan bersama yang penuh dengan kerukunan dan kedamaian. Gereja Katolik secara nyata mendukung terciptanya persaudaraan sejati dalam kehidupan bersama, termasuk dengan mereka yang berbeda agama dan kepercayaan, baik melalui dialog kehidupan dan dialog karya. Karena semua bangsa merupakan satu masyarakat, mempunyai satu asal, sebab Allah menempatkan seluruh manusia di bumi. Semua mempunyai juga tujuan akhir yang satu: Allah. Penyelenggaraan-Nya dan bukti kebaikan-Nya mencakup semua orang, tanpa kecuali. (bdk. Nostra Aetate. art. 1)

Berbagai usaha yang dapat dilakukan untuk menjaga kerukunan antarumat beragama, misalnya:

·          Berusaha untuk berteman dengan semua orang dengan tanpa membedakan agama dan kepercayaan.

·          Selalu berpandangan secara positif terhadap orang lain termasuk yang berbeda agama.

·          Mau hidup rukun dan saling membantu antarumat beragama.

·          Saling memberikan salam dan ucapan selamat pada teman yang merayakan hari besar agamanya.

·          Menghargai ajaran dan juga peribadatan dari agama lain. 

PENEGUHAN:

1.      Seperti kita sadari bersama, bahwa walaupun memiliki banyak perbedaan, namun setiap agama memiliki tujuan mulia yang sama, yaitu menghantar dan membimbing kita untuk menuju kepada kebaikan dan kebenaran yang memungkinkan kita semua berbahagia baik di dunia maupun di kehidupan yang akan datang.

2.      Setiap agama memiliki tujuan akhir yang sama yaitu menuntun manusia menuju kepada Allah.

3.      Berbagai usaha dapat kita lakukan untuk menjaga kerukunan umat beragama, misalnya berusaha untuk berteman dengan semua orang dengan tanpa membedakan agama dan kepercayaan, selalu berpandangan secara positif terhadap orang lain termasuk yang berbeda agama, mau hidup rukun dan saling membantu antarumat beragama, saling memberikan salam dan ucapan selamat pada teman yang merayakan hari besar agamanya, serta menghargai ajaran dan peribadatan agama



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Materi Agama Katolik

SANTO AMBROSIUS, USKUP DAN PUJANGGA GEREJA

Santo Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja Tanggal Pesta: 7 Desember Ambrosius lahir pada tahun 334 di Trier, Jerman dari sebuah keluarga Kr...