30 Januari 2023

MATERI KELAS VIII:SENGSARA DAN WAFAT YESUS


Sengsara atau penderitaan merupakan bagian tak terpisahkan dalam hidup manusia, karena

hampir semua orang pernah mengalaminya walaupun dalam bentuk dan kadar penderitaan

yang berbeda dan tidak jarang penderitaan tersebut dapat membawa kematian

Penderitaan dapat diakibatkan oleh berbagai sebab, seperti:

 Menderita akibat kesalahan sendiri

 Menderita akibat kesalahan orang lain

 Menderita sebagai kesediaan demi memperjuangkan sesuatu hal yang baik dan

benar untuk kepentingan sendiri atau orang lain

Penderitaan dapat ditanggapi orang secara berbeda, seperti:

1. Ada orang yang apabila menderita menjadi:

 Putus asa/ putus harapan

 Menyalahkan diri sendiri

 Menyalahkan orang lain

 Bahkan menyalahkan Tuhan

Akibatnya:

 Hidup terasa menjadi beban

 Hidup menjadi tidak berarti

 Muncul sikap dendam terhadap orang lain

 Menjauh dari Tuhan

 Bila akhirnya orang tsb mati, maka kematiannya seolah merupakan kematian

tanpa arti dan akhir dari segala-galanya

2. Ada juga orang yang ketika menderita akan:

 Berusaha menjalaninya dengan tabah

 Berusaha bersikap tegar

 Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan untuk mohon kekuatan kepada Allah

Hal ini hanya mungkin dimiliki oleh orang yang sadar bahwa penderitaan yang dialaminya

adalah demi perjuangan untuk memperoleh hidup yang lebih baik, lebih benar, lebih adil, dan

lebih bermartabat. Kalaupun kematian akhirnya datang, orang tsb tidak perlu takut karena

kematian baginya dipandang sebagai awal kemenangan.

Dua peristiwa penting sebelum sengsara dan wafat Yesus :

1. Yesus menyuruh Para Murid-Nya mempersiapkan perjamuan Paskah bersama yang

memiliki arti menjadi:

 Perjamuan terakhir bagi Yesus dan murid-muridNya.

 Perjamuan perpisahan sebelum Ia meninggalkan muridNya.

 Perjamuan yang menjadi lambang pengorbanan Yesus bagi para murid dan Umat

manusia

 Perjamuan syukur sekaligus pengorbanan diriNya karena roti dan anggur yang

dihidangkan menjadi lambang Tubuh dan DarahNya yang dikorbankan di kayu

salib.

2. Setelah Perjamuan Paskah, Yesus ditemani para murid pergi ke Taman Zaitun untuk

berdoa. Yesus sadar bahwa dalam menjalankan tugas perutusan dari BapaNya, Ia

akan menghadapi :

 Resiko yang sangat berat

 Ia harus kehilangan nyawaNya dengan cara yang tragis

 Ketakutan yang teramat dalam, yang membuatNya makin sungguh-sungguh

berdoa, bahkan peluhNya digambarkan menjadi seperti titik-titik darah yang

bertetesan ke tanah.


Dalam perjalanan hidupNya, Yesuspun juga tidak luput dari penderitaan. Ia tidak hanya

menderita sengsara melainkan sampai wafat dikayu salib.

Sebelum wafat di kayu salibYesus banyak menderita sengsara antara lain:

 Yesus dikhianati Yudas hanya demi 30 keping uang perak


 Yesus ditinggal lari oleh para muridNya saat Ia mengalami sakratul maut sendirian di

Kebun Zaitun

 Walaupun tak bersalah Yesus dijatuhi hukuman mati

 TubuhNya didera dan dicambuk sampai babak belur

 KepalaNya dimahkotai duri sehingga banyak darah menetes

 Salib yang berat dipikulNya sendiri dari istana Pilatus sampai gunung Golgota,

sehingga Ia kerap kali jatuh tersungkur

 Kaki dan tanganNya dipaku di kayu salib dan tergantung diatas salib kurang lebih 3

jam lamanya

 LambungNya ditembus tombak sehingga keluar air dan darah (Yoh 18:38, 19:37)

Penderitaan yang dialami Yesus pertama-tama merupakan konsekuensi dari tugas

perutusaNya untuk melaksanakan kehendak Bapa mewartakan dan menegakkan Kerajaan

Allah di dunia.

Dalam mewartakan Kerajaan Allah, Yesus menghadapi berbagai macam resiko yang sudah

sejak awal disadari olehNya yaitu:

 Dimusuhi

 Dijauhi oleh orang-orang yang tidak sejalan dengan misiNya

 Musuh-musahNya berusaha menjatuhkan Dia yang berpuncak pada keinginan untuk

membunuh dan menyalibkan Yesus

 Yesus, difitnah, disiksa dan didera sehingga mengalami penderitaan yang luar biasa

Ketika penderitaan menimpa Yesus, Ia berusaha menjalaninya dengan tabah dan taat

kepada BapaNya, Yesus tahu dan memandang bahwa penderitaan yang dialamiNya sebagai:

 Jalan untuk menebus dosa manusia seperti yang dikendaki Allah Bapa sendiri

 Pembaharuan kehidupan menusia kearah yang lebih baik

Yang lebih mengagumkan lagi, sekalipun Yesus mengalami penderitaan yang berat, Yesus

masih sempat untuk:

 Menghibur wanita-wanita Yerusalem yang meratapiNya

 Berdoa kepada Allah Bapa supaya mengampuni dosa orang yang telah membuatNya

menderita menjelang kematianNya

 Mengajak orang berdosa yang telah bertobat untuk masuk kedalam kemuliaan Allah

Bapa di Surga

Kekuatan itu dimiliki Yesus melalui doa dan sikap penyerahan diri sepenuhnya kepada Bapa.

Persatuan dengan Bapa itu dipegangNya terus hingga wafatNya. Dengan demikian kematian

bagi Yesus merupakan saat penyerahan diri secara total/sempurna kepada Bapa.

Sebagai muridNya, kita harus belajar dari sikap Yesus dalam menghadapi penderitaan yaitu:

 Tetap tabah dalam menghadapi penderitaan disertai sikap penyerahan diri kepada

Tuhan

 Berani menghadapi resiko demi menegakkan kebenaran dan keadilan

 Kita diajak solider terhadap mereka yang miskin, menderita, tertindas dan yang

membutuhkan pembebasan dalam hidupnya.    Yesus di Salib

MATERI KELAS VIII: TANGGAPAN ATAS PEwARTAN YESUS

TANGGAPAN ATAS PEwARTAN YESUS

Pewartaan Yesus untuk menegakkan Kerajaan Allah mengundang reaksi yang beragam

dalam masyarakat yahudi saat itu, ada yang menerima dan ada yang menolak, adapun

meraka itu adalah:

1. Yang menerima Pewartaan Yesus

 Orang Miskin dan Sederhana

 Para pendosa yang mau bertobat

 Orang-orang sakit

 Kaum wanita dan anak-anak

2. Yang Menolak Pewartaan Yesus

 Tokoh Agama (Para Imam kepala)

 Tokoh Intelektual (Ahli Taurat)

 Orang-orang Farisi

 Para Penguasa

 Orang-orang kaya yang memeras rakyat dan mapan


Apapun yang dialami Yesus dalam mewartakan Kerajaan Allah dapat dialami oleh siapapun.

Orang yang berbuat baik belum tentu akan diterima dengan baik, kadang-kadang penolakan

yang menyakitkan yang diterima.

Contoh : peristiwa tragis yang diterima para pekerja sosial dan orang yang berjuang

menegakkan kebenaran dan keadilan harus menerima kenyataan pahit dalam hidupnya

seperti:

 Difitnah

 Keluarganya diancam

 Diteror

 Bahkan nyawa menjadi taruhan atas perjuangannya.

Terhadapan penolakana atas pewartaanNya, Yesus tidak bersikap memusuhi, bahkan

dengan penuh kasih dan kesabaran Yesus menghadapi reaksi penolakan tersebut, disertai

dengan penuh penyerahan total kepada kehendak Bapa-Nya (Matius 5:43)


Yesus, sungguh Allah sungguh manusia – katolisitas.org

20 Januari 2023

MATERI UJIAN PRAKTEK US SMP MARIE JOSEPH

  CONTOH IBADAT SABDA

Perhatian: Ibadat Sabda ini hanya contoh,

  • Ditujukan untuk membuat ibadat sabda secara umum. 
  • Pemimpin ibadat sabda  yang dicontohkan adalah seorang awam (bukan pastor). 
  • Untuk kepentingan siswa-siswi dalam ujian praktik di sekolah
  • Tidak terpaku pada contoh teks di bawah, siswa-siswi dapat mengembangkannya sendiri sesuai tema masing-masing.

 Langkah paling awal: 

  • Pahamilah tema yang akan kalian angkat dan tentukan apa yang menjadi focus. Perumusan judul dapat diambil dari teks kitab suci maupun dari penggalian makna tema itu sendiri.
  • contoh: Ibadat sabda dengan tema "Menjadi Pewarta Injil dalam Keberagaman" dapat merumuskan judul "Orang Muda Katolik, Hidupi Sabda dalam Keberagaman!" maupun judul lain.
  • Langkah berikutnya adalah memilih lagu yang tepat untuk pembuka:
  • Lagu pembuka hendaknya mencerminkan sikap siap diri untuk menerima sabda Allah dan merayakan kehadiran Allah bersama umat yang hadir.

Keterangan:

P: Pemimpin ibadat

L: Pembaca doa dan bacaan

U: Umat

 

IBADAT SABDA

"ORANG MUDA KATOLIK, HIDUPI SABDA DALAM KEBERAGAMAN"

(tempat dan tanggal dapat ditambahkan disini)

 LAGU PEMBUKA:

TANDA SALIB DAN SALAM

P: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus

U: Amin

P: Semoga Tuhan beserta kita

U: Sekarang dan selama lamanya

 

PENGANTAR

(dalam pengantar, pemimpin memberikan gagasan umum mengenai apa yang akan umat dengarkan dalam bacaan kitab suci dan dapat juga berisi kepentingan adanya ibadat. Pemimpin menjelaskan tema ibadat )

P: Saudara dan Saudari yang terkasih dalam Kristus, pada hari ini kita akan mendengarkan bacaan dari Kisah Para Rasul dan dari Injil Matius tentang tugas kita menjadi pewarta di dunia ini. Kita sering kali lupa akan tugas panggilan kita sebagai murid-murid Kristus. (dapat dilanjutkan seruan tobat)

SERUAN TOBAT

P: Maka marilah dalam kesempatan ini, kita mohon ampun kepada Tuhan, agar kita pantas menghadap pada-Nya.

Saya mengaku

Saya mengaku kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian,  Saya berdosa, Saya berdosa, Saya sungguh berdosa, Oleh sebab itu saya mohon, kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus, dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah Tuhan kita, Amin.

P: Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan menghantar kita ke hidup yang kekal.

U: Amin

DOA PEMBUKA

P: Marilah kita berdoa:

(doa pembuka dibuat dengan memperhatikan kepentingan doa itu dan mengarahkan untuk menerima Sabda Allah. Jika doa ditujukan kepada Bapa ditutup dengan "…Dengan pengantaraan Tuhan kami Yesus Kristus Putera-Mu. Yang bersama Dikau hidup dan berkuasa dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa." Jika doa ditujukan kepada Bapa dan disebut nama Putera ditutup dengan "…Dia yang bersama

Dikau hidup dan berkuasa dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa." Jika doa ditujukan kepada Putera ditutup dengan "…Engkau yang hidup dan berkuasa bersama Allah Bapa dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.")

U: Amin

BACAAN KITAB SUCI

(diserap dari tema, dipilihlah bacaan kitab suci yang sesuai dengan semangat tema tersebut. Bacaan pertama diambil dari Kitab Perjanjian Lama, Surat-surat dan Kisah Para Rasul. Bacaan Injil diambil dari Injil Matius, Markus, Lukas, Yohanes)

L: Pembacaan dari Kisah Para Rasul: (2:1-11)

………………………………………...

L: Demikianlah Sabda Tuhan

U: Syukur kepada Allah

 

LAGU ANTAR BACAAN:

(dapat dipilih lagu yang sesuai dengan bacaan dan bertujuan untuk menegaskan kembali bacaan)

BACAAN INJIL

(diserap dari tema, dipilihlah bacaan kitab suci yang sesuai dengan semangat tema tersebut)

P: Semoga Tuhan beserta kita

U: Sekarang dan selama lamanya

P: Inilah Injil Yesus Kristus menurut St. Matius

U: Dimuliakanlah Tuhan …..

L: Demikianlah Injil Tuhan

U: Terpujilah Kristus

 

HOMILI / KOTBAH

(Menjelaskan isi Kitab Suci, dikaitkan dengan tema)

DOA UMAT

(doa umat disusun sesuai kebutuhan. Lazimnya doa umat mendoakan Pemimpin Gereja ( Hierarkinya), para pengajar iman, para pemimpin negara, mereka yang lemah dan tersingkir, kemudian ujug umat yang mengikuti ibadat tersebut secara keseluruhan)

P: Sebagai murid Kristus kita diajak untuk mewartakan kabar gembira ke seluruh dunia, maka marilah kita mohon kepada Allah supaya kita dikuatkan menjadi saksi Kristus di dunia ini.

L: (membacakan doa doa umat)

P: Demikianlah permohonan kami semoga Dikau sudi mendengar dan mengabulkan doa kami sebab dialah Tuhan dan Penyelamat kami.

U: Amin

LAGU PUJIAN

DOA SYUKUR

P: Semoga Tuhan beserta kita

U: Sekarang dan selama-lamanya

P: Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan

U: Sudah kami arahkan

P: Marilah bersyukur kepada Tuhan Allah kita

U: Sudah layak dan sepantasnya

P: Sungguh layak dan pantaslah Ya Bapa pencipta langit dan bumi. Kami anak-anakmu yang berhimpun  di sini memuji dan memuliakan nama-Mu bersama seluruh orang beriman dimanapun mereka berada dan laskar surgawi yang tak henti-hentinya bermadah bagi-Mu. Sungguh kuduslah Engkau ya Allah. Surga dan bumi penuh kemuliaan-Mu. Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Sebab terpujilah Engkau di surga. Semoga Engkau memberikan damai, perlindungan, persatuan, dan bimbingan di seluruh dunia bersama hamba-Mu Paus kami Fransiskus dan Uskup kami Ignatius  serta semua orang yang menjaga dan menumbuhkan iman katolik. Bantulah kami agar kami dapat menjadi pewarta kabar baik-Mu ditengah perkembangan dunia ini dengan cara kami masing masing.  Ingatlah ya Tuhan, akan hamba-hamba-Mu yang meminta doa kami; dan semua orang yang iman dan baktinya Engkau kenal dan Engkau maklumi; semoga mereka Kau terima di sisi-Mu. Kasihanilah kami semua agar kami Engkau terima dalam kebahagiaan abadi bersama Santa Maria, Perawan dan Bunda Allah, bersama para rasul dan semua orang kudus, dari masa ke masa yang hidupnya berkenan di hati-Mu. Semoga kami pun Engkau perkenankan turut serta memuji dan memuliakan Dikau, dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu. Semoga Engkau mendengarkan dan mengabulkan doa kami ya Bapa dan doa yang jauh dari sempurna ini kami hunjukkan dengan doa yang diajarkan Putramu kepada kami:

BAPA KAMI (Boleh dinyanyikan)

Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

DOA PENUTUP

P: Marilah Berdoa:

(bersyukur atas sabda dan perutusan. Jika doa ditujukan kepada Bapa ditutup dengan "…Dengan pegantaraan Kristus Tuhan kami" Jika doa ditujukan kepada Bapa dan disebut nama Putera ditutup dengan "Dia yang hidup dan berkuasa sepanjang masa" Jika doa ditujukan kepada Putera ditutup dengan "…Engkau yang hidup dan berkuasa sepanjang masa..")

U: Amin

TANDA SALIB

P: Semoga Tuhan beserta kita

U: Sekarang dan selama lamanya

P: Semoga kita semua diberkati oleh Allah yang Mahakuasa Bapa dan Putera dan Roh Kudus (awam menandai salib pada diri sendiri)

U: Amin

P: Ibadat ini sudah selesai, kita semua diutus untuk mewartakan karya Allah ke seluruh dunia!

U. Amin

LAGU PENUTUP (lagu penutup menegaskan perutusan yang kita dapat dari ibadat ini)


CATATAN:

  • Tema Ibadat ditentukan sendiri oleh kelompok : ibadat Ulang tahun, HUT Perkawinan, Natal, Paskah, Ibadat Arwah.
  • Bacaan Kitab Suci disesuaikan dengan tema. Bacaan Pertama: dari Kitab Perjanjian Lama, Kisah Para Rasul dan surat-surat. Bacaan Injil: dari Injil Matius, Markus, Lukas, Yohanes.
  • Doa Pembukaan, doa umat, doa Penutup disesuaikan dengan tema ibadat.
  • Lagu/nyanyian disesuaikan dengan tema ibadat
  • Pakaian yang digunakan adalah pakaian seragam, apabila menggunakan pakaian lain mohon disampaikan kepada dewan juri sebelum pelaksanaan praktik dimulai.
  • Teks Ibadat lengkap dilengkapi nama Kelompok diserahkan ke dewan juri (Pak Hubert) seminggu sebelum ujian.









19 Januari 2023

MATERI UJIAN PRAKTEK UJIAN SEKOLAH SMA MARIE JOSEPH

 CONTOH IBADAT SABDA

Perhatian: Ibadat Sabda ini hanya contoh,

  • Ditujukan untuk membuat ibadat sabda secara umum. 
  • Pemimpin ibadat sabda  yang dicontohkan adalah seorang awam (bukan pastor). 
  • Untuk kepentingan siswa-siswi dalam ujian praktik di sekolah
  • Tidak terpaku pada contoh teks di bawah, siswa-siswi dapat mengembangkannya sendiri sesuai tema masing-masing.

 Langkah paling awal: 

  • Pahamilah tema yang akan kalian angkat dan tentukan apa yang menjadi focus. Perumusan judul dapat diambil dari teks kitab suci maupun dari penggalian makna tema itu sendiri.
  • contoh: Ibadat sabda dengan tema "Menjadi Pewarta Injil dalam Keberagaman" dapat merumuskan judul "Orang Muda Katolik, Hidupi Sabda dalam Keberagaman!" maupun judul lain.
  • Langkah berikutnya adalah memilih lagu yang tepat untuk pembuka:
  • Lagu pembuka hendaknya mencerminkan sikap siap diri untuk menerima sabda Allah dan merayakan kehadiran Allah bersama umat yang hadir.

Keterangan:

P: Pemimpin ibadat

L: Pembaca doa dan bacaan

U: Umat

 

IBADAT SABDA

"ORANG MUDA KATOLIK, HIDUPI SABDA DALAM KEBERAGAMAN"

(tempat dan tanggal dapat ditambahkan disini)

 LAGU PEMBUKA:

TANDA SALIB DAN SALAM

P: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus

U: Amin

P: Semoga Tuhan beserta kita

U: Sekarang dan selama lamanya

 

PENGANTAR

(dalam pengantar, pemimpin memberikan gagasan umum mengenai apa yang akan umat dengarkan dalam bacaan kitab suci dan dapat juga berisi kepentingan adanya ibadat. Pemimpin menjelaskan tema ibadat )

P: Saudara dan Saudari yang terkasih dalam Kristus, pada hari ini kita akan mendengarkan bacaan dari Kisah Para Rasul dan dari Injil Matius tentang tugas kita menjadi pewarta di dunia ini. Kita sering kali lupa akan tugas panggilan kita sebagai murid-murid Kristus. (dapat dilanjutkan seruan tobat)

SERUAN TOBAT

P: Maka marilah dalam kesempatan ini, kita mohon ampun kepada Tuhan, agar kita pantas menghadap pada-Nya.

Saya mengaku

Saya mengaku kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian,  Saya berdosa, Saya berdosa, Saya sungguh berdosa, Oleh sebab itu saya mohon, kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus, dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah Tuhan kita, Amin.

P: Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan menghantar kita ke hidup yang kekal.

U: Amin

DOA PEMBUKA

P: Marilah kita berdoa:

(doa pembuka dibuat dengan memperhatikan kepentingan doa itu dan mengarahkan untuk menerima Sabda Allah. Jika doa ditujukan kepada Bapa ditutup dengan "…Dengan pengantaraan Tuhan kami Yesus Kristus Putera-Mu. Yang bersama Dikau hidup dan berkuasa dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa." Jika doa ditujukan kepada Bapa dan disebut nama Putera ditutup dengan "…Dia yang bersama

Dikau hidup dan berkuasa dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa." Jika doa ditujukan kepada Putera ditutup dengan "…Engkau yang hidup dan berkuasa bersama Allah Bapa dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.")

U: Amin

BACAAN KITAB SUCI

(diserap dari tema, dipilihlah bacaan kitab suci yang sesuai dengan semangat tema tersebut. Bacaan pertama diambil dari Kitab Perjanjian Lama, Surat-surat dan Kisah Para Rasul. Bacaan Injil diambil dari Injil Matius, Markus, Lukas, Yohanes)

L: Pembacaan dari Kisah Para Rasul: (2:1-11)

………………………………………...

L: Demikianlah Sabda Tuhan

U: Syukur kepada Allah

 

LAGU ANTAR BACAAN:

(dapat dipilih lagu yang sesuai dengan bacaan dan bertujuan untuk menegaskan kembali bacaan)

BACAAN INJIL

(diserap dari tema, dipilihlah bacaan kitab suci yang sesuai dengan semangat tema tersebut)

P: Semoga Tuhan beserta kita

U: Sekarang dan selama lamanya

P: Inilah Injil Yesus Kristus menurut St. Matius

U: Dimuliakanlah Tuhan …..

L: Demikianlah Injil Tuhan

U: Terpujilah Kristus

 

HOMILI / KOTBAH

(Menjelaskan isi Kitab Suci, dikaitkan dengan tema)

DOA UMAT

(doa umat disusun sesuai kebutuhan. Lazimnya doa umat mendoakan Pemimpin Gereja ( Hierarkinya), para pengajar iman, para pemimpin negara, mereka yang lemah dan tersingkir, kemudian ujug umat yang mengikuti ibadat tersebut secara keseluruhan)

P: Sebagai murid Kristus kita diajak untuk mewartakan kabar gembira ke seluruh dunia, maka marilah kita mohon kepada Allah supaya kita dikuatkan menjadi saksi Kristus di dunia ini.

L: (membacakan doa doa umat)

P: Demikianlah permohonan kami semoga Dikau sudi mendengar dan mengabulkan doa kami sebab dialah Tuhan dan Penyelamat kami.

U: Amin

LAGU PUJIAN

DOA SYUKUR

P: Semoga Tuhan beserta kita

U: Sekarang dan selama-lamanya

P: Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan

U: Sudah kami arahkan

P: Marilah bersyukur kepada Tuhan Allah kita

U: Sudah layak dan sepantasnya

P: Sungguh layak dan pantaslah Ya Bapa pencipta langit dan bumi. Kami anak-anakmu yang berhimpun  di sini memuji dan memuliakan nama-Mu bersama seluruh orang beriman dimanapun mereka berada dan laskar surgawi yang tak henti-hentinya bermadah bagi-Mu. Sungguh kuduslah Engkau ya Allah. Surga dan bumi penuh kemuliaan-Mu. Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Sebab terpujilah Engkau di surga. Semoga Engkau memberikan damai, perlindungan, persatuan, dan bimbingan di seluruh dunia bersama hamba-Mu Paus kami Fransiskus dan Uskup kami Ignatius  serta semua orang yang menjaga dan menumbuhkan iman katolik. Bantulah kami agar kami dapat menjadi pewarta kabar baik-Mu ditengah perkembangan dunia ini dengan cara kami masing masing.  Ingatlah ya Tuhan, akan hamba-hamba-Mu yang meminta doa kami; dan semua orang yang iman dan baktinya Engkau kenal dan Engkau maklumi; semoga mereka Kau terima di sisi-Mu. Kasihanilah kami semua agar kami Engkau terima dalam kebahagiaan abadi bersama Santa Maria, Perawan dan Bunda Allah, bersama para rasul dan semua orang kudus, dari masa ke masa yang hidupnya berkenan di hati-Mu. Semoga kami pun Engkau perkenankan turut serta memuji dan memuliakan Dikau, dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu. Semoga Engkau mendengarkan dan mengabulkan doa kami ya Bapa dan doa yang jauh dari sempurna ini kami hunjukkan dengan doa yang diajarkan Putramu kepada kami:

BAPA KAMI (Boleh dinyanyikan)

Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

DOA PENUTUP

P: Marilah Berdoa:

(bersyukur atas sabda dan perutusan. Jika doa ditujukan kepada Bapa ditutup dengan "…Dengan pegantaraan Kristus Tuhan kami" Jika doa ditujukan kepada Bapa dan disebut nama Putera ditutup dengan "Dia yang hidup dan berkuasa sepanjang masa" Jika doa ditujukan kepada Putera ditutup dengan "…Engkau yang hidup dan berkuasa sepanjang masa..")

U: Amin

TANDA SALIB

P: Semoga Tuhan beserta kita

U: Sekarang dan selama lamanya

P: Semoga kita semua diberkati oleh Allah yang Mahakuasa Bapa dan Putera dan Roh Kudus (awam menandai salib pada diri sendiri)

U: Amin

P: Ibadat ini sudah selesai, kita semua diutus untuk mewartakan karya Allah ke seluruh dunia!

U. Amin

LAGU PENUTUP:  (lagu penutup menegaskan perutusan yang kita dapat dari ibadat ini)


CATATAN:

  • Tema Ibadat ditentukan sendiri oleh kelompok : ibadat Ulang tahun, HUT Perkawinan, Natal, Paskah, Ibadat Arwah.
  • Bacaan Kitab Suci disesuaikan dengan tema. Bacaan Pertama: dari Kitab Perjanjian Lama, Kisah Para Rasul dan surat-surat. Bacaan Injil: dari Injil Matius, Markus, Lukas, Yohanes.
  • Doa Pembukaan, doa umat, doa Penutup disesuaikan dengan tema ibadat.
  • Lagu/nyanyian disesuaikan dengan tema ibadat
  • Pakaian yang digunakan adalah pakaian seragam, apabila menggunakan pakaian lain mohon disampaikan kepada dewan juri sebelum pelaksanaan praktik dimulai.
  • Teks Ibadat lengkap dilengkapi nama Kelompok diserahkan ke dewan juri (Pak Hubert) seminggu sebelum ujian.



09 Januari 2023

PENDAFTARAN CALON PENULIS SOAL TINGKAT SD SAMPAI SMA

https://s.id/penulis-soal-2023

Mau Nulis Soal dan Dibayar, Cek Syarat dan Tanggal Seleksi Penulis Soal Tes Terstandar Tahun 2023 Dari Kemendikbud
*Pendaftaran/registrasi secara online mulai tanggal 9 s.d. 13 Januari 2023*
Persiapkan file yang diperlukan👍🏻
https://s.id/penulis-soal-2023

#kami mohon bantuan Saudara untuk menginformasikan seleksi ini kepada guru-guru di wilayah Saudara

11 November 2022

MENGEMBANGKAN KEADILAN DAN KEJUJURAN

 

  • Keadilan dan kejujuran, merupakan dua hal yang sangat mudah untuk diucapkan tetapi sulit untuk dilakukan. Apalagi pada zaman sekarang hampir setiap hari kita disuguhi berita tentang korupsi, baik dari media elektronik maupun media cetak. Ketika mereka sudah tertangkap tangan menerima uang suap pun tersangka masih mencoba mengelak dengan berbagai macam cara.
  • Maka rasanya sangat sulit kita menemukan tokoh-tokoh publik yang mampu berbuat adil dan jujur karena untuk mewujudkan keduanya membutuhkan perjuangan dan pengorbanan.
  • Sebagai murid Kristus, kita dipanggil untuk mewujudkan keadilan dan kejujuran dalam hidup kita sehari-hari meskipun sulit.

Memperjuangkan Keadilan

  • Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian adil adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak, berpihak pada yang benar, berpegang pada kebenaran, sepatutnya, tidak sewenang-wenang.
  • Dalam kehidupan sosial di sekolah maupun di tengah masyarakat setiap orang ingin diperlakukan secara adil. Namun tidak jarang setiap orang punya konsep dan pengertian adil yang berbeda-beda. Adil diartikan suatu keputusan atau tindakan sejauh menguntungkan dirinya. Maka apabila keputusan atau tindakan tersebut tidak sesuai dengan keinginannya atau merugikan diri dan kelompoknya maka hal itu akan dianggap tidak adil. Ada pula yang mengartikan keadilan dengan pembagian yang “sama rata atau sama rasa”. Apabila keadilan dimaknai seperti itu akan mengaburkan makna keadilan yang sesungguhnya. Dan yang terjadi justru ketidakadilan.
  • Ada berbagai contoh ketidakadilan dalam kehidupan sehari-hari:
    1. Ketidakadilan gender
    Menilai seseorang dari jenis kelaminnya. Misalnya kehadiran seorang anak laki-laki diharapkan dapat melanjutkan garis keturunan keluarga, maka kelahiran anak laki-laki lebih diharapkan daripada kehadiran anak perempuan. Demikian juga dalam dunia kerja, tenaga laki-laki lebih dihargai bukan karena kemampuannya tetapi karena jenis kelaminnya.
    2. Ketidakadilan dalam bidang politik
    Misalnya, para penguasa bertindak sewenang-wenang dalam menjalankan kekuasaannya. Membuat aturan yang menguntungkan dirinya sendiri maupun kelompoknya dengan mengorbankan kepentingan rakyat.
    3. Ketidakadilan dalam bidang hukum
    Sering kita saksikan di televisi para koruptor yang mencuri uang rakyat dan negara dengan jumlah yang sangat besar diperlakukan bagai seorang aktor, yang dapat tampil dengan senyum memakai pakaian yang mahal dan rapi. Bandingkan dengan seorang pencuri kelas teri, tampil seperti seorang pesakitan dengan pakaian yang lusuh dan badan babak belur. Hukum kadang tidak berpihak pada rakyat kecil, orang kaya dengan uangnya dapat membolak-balikkan hukum sesuai dengan keinginannya. Bayangkan jika seorang pencuri satubuah semangka harus diancam hukuman 5 tahun (http://surabaya.detik.com), sedangkan seorang isteri aparat  menggelapkan uang miliaran rupiah diganjar hukuman 10 bulan (Meteor, Jogja. Jumat, 19 Maret 2010). Adilkah itu? Masih sering kita dengar pula hak-hak orang miskin dan terpinggirkan dirampas begitu saja, namun orang yang punya kuasa dan jabatan sekali pun melakukan kesalahan besar dilindungi dan dibebaskan dari hukuman.
    4. Ketidakadilan dalam bidang ekonomi
    Para buruh diperlakukan seperti budak, tenaganya dieksploitasi dengan kompensasi upah yang rendah, komersialisasi para TKI dan TKW, sehingga terjadilah jurang yang cukup dalam antara si kaya dan si miskin. Pembangunan belum merata, hasilnya baru dinikmati oleh mereka yang bermodal kuat sehingga mereka akan semakin kaya, sedangkan yang miskin hanya menjadi penonton dan hidupnya semakin terpuruk dalam jurang kemiskinan.
  • Bentuk-bentuk ketidakadilan semacam itu terjadi karena keserakahan manusia dan ditunjang oleh struktur di dalam masyarakat yang menguntungkan para pemodal dan orang-orang kaya. Sehingga, mereka yang miskin akan semakin terpuruk dalam ketidakberdayaan dari berbagai bidang kehidupan, sosial, ekonomi, politik, hukum, dan sebagainya.

Bagaimana pandangan Kristiani tentang keadilan?

  • Menurut iman Kristiani, keadilan berarti memberikan kepada orang lain apa yang menjadi haknya. Keadilan berkaitan dengan keseimbangan antara hak dan kewajiban setiap orang di dalam masyarakat. Keadilan tidak lepas dari tanggung jawab kita untuk bertindak terhadap orang-orang lain dengan cara yang dapat menjamin setiap orang menerima apa yang perlu untuk keberadaan hidup mereka. Oleh karena itu, di dalam iman Kristiani tindakan keadilan selalu dihubungkan dengan kebijaksanaan (bdk. 1Raj 3: 16-28). Sebagai orang Kristiani, kita seharusnya memahami tentang keadilan yang sebenarnya, yaitu bersikap adil tanpa melihat siapa, kapan, dari mana, kedudukan, maupun kaya atau miskin, karena Allah memberikan keadilan apa adanya.
  • Perjuangan menegakkan keadilan secara konkret dapat kita lakukan, misalnya dengan bertindak tanpa diskriminasi, tidak merampas milik orang lain (puas dengan apa yang kita miliki), bantuan langsung pada orang-orang yang mengalami ketidakadilan, atau membagikan barang yang kita punyai kepada mereka yang membutuhkan. Perjuangan melawan ketidakadilan merupakan tuntutan iman Kristiani, yakni membangun hubungan yang konstruktif dan membebaskan semua orang. Dengan cara inilah, hidup yang tenteram dan damai dapat kita rasakan karena semua orang mengalami perlakuan adil.
  • Bagaimana usaha yang dapat kita lakukan untuk mengusahakan keadilan di dalam lingkungan atau di sekolah kita? Usaha yang dapat kita lakukan antara lain:
    1) Mencoba untuk berteman dengan semua orang tanpa membedakan.
    2) Menghargai karya dari orang lain.
    3) Menghargai hak setiap orang.
    4) Tidak merampas milik orang lain.
    5) Memberikan bantuan langsung pada orang-orang yang mengalami ketidakadilan.
    6) Membagikan barang atau materi yang kita miliki kepada mereka yang membutuhkan, dan lain sebagainya.

Memperjuangkan Kejujuran

  • Jujur dapat diartikan tidak berbohong, mengatakan seperti apa adanya, serta menyatakan sesuatu sesuai dengan kebenaran. Setiap orang harus berani memperjuangkan kejujuran seperti yang dikehendaki oleh Allah sendiri. Hal ini sesuai dengan Perintah Allah yang ke-8. “Jangan bersaksi dusta terhadap sesama manusia.”
  • Dari kodratnya manusia itu mencari kebenaran. Ia berkewajiban untuk menghormatinya dan memberikan kesaksian: “Menurut martabat mereka, semua orang justru sebagai pribadi, artinya berakal budi dan berkehendak bebas, oleh karena itu mengemban tanggung jawab pribadi – berdasarkan kodrat mereka sendiri terdorong, dan karena kewajiban moral terikat untuk mencari kebenaran, terutama yang menyangkut agama. Mereka wajib juga berpegang pada kebenaran yang mereka kenal, dan mengatur seluruh hidup mereka menurut tuntutan kebenaran” (DH 2).
  • Kebenaran dalam arti bertindak dan berbicara secara jujur berarti kejujuran, ketulusan hati atau sikap berterus terang. Kebajikan ketulusan hati atau kejujuran menuntut bahwa orang nyata sebagai benar dalam perbuatannya, mengatakan kebenaran dalam kata- katanya dan menjauhkan diri dari lidah bercabang, kepura-puraan, penipuan dan kemunafikan.\
  • “Manusia tidak dapat hidup bersama dalam suatu masyarakat, kalau mereka tidak saling mempercayai, sebagai orang yang menyatakan kebenaran satu kepada yang lain.” Kebajikan kejujuran memberi kepada orang lain apa yang menjadi haknya. Ia mempertahankan jalan tengah antara apa yang harus dikatakan dan rahasia yang harus dipegang. Untuk itu diperlukan kejujuran dan sikap memegang rahasia. “Seseorang berkewajiban menyampaikan kebenaran kepada orang lain demi kejujuran” (Bdk. Katekismus Gereja Katolik 2467-2469).
  • Sebagai orang beriman Kristiani, kita perlu menyadari bahwa perkataan atau sikap jujur harus terus diperjuangkan karena menyangkut kualitas hidup beriman seseorang.
  • Sikap jujur merupakan sikap yang dikehendaki Allah sendiri. Dengan bersikap jujur kita akan merasa bahagia, sebab kita telah menyatakan kebenaran yang berkenan kepada Allah, “Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya Tuhan; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai” (Mzm. 5:13).
  • Namun dalam kenyataan sehari-hari, sebagai remaja terkadang kita lebih senang melakukan perbuatan tidak jujur sebagai jalan pintas untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Seperti kebiasaan mencontek di kalangan remaja pada saat ulangan ataupun saat menghadapi ujian, demi memperoleh nilai yang baik. Kadang-kadang dengan penuh kebanggaan mereka saling bercerita tentang caranya mencontek supaya tidak ketahuan oleh gurunya. Hal ini mengundang keprihatinan kita bersama, bagaimana mungkin mereka bisa bangga melakukan perbuatan tidak jujur? Apakah mereka tidak sadar bahwa ketidakjujuran dapat menciderai perjuangan mereka dalam meraih cita-cita?
  • Menurut Kitab Suci, ketidakjujuran akan membawa akibat yang sangat fatal dan bahkan kematian (OLK Kis 5: 5). Ananias melakukan tindakan tidak jujur dengan harta miliknya. Bukankah sebelum dijual tanah itu menjadi miliknya? Dan bukankah setelah dijual, hasilnya juga menjadi miliknya? Mengapa harus berdusta, dengan menahan sebagian dari miliknya untuk kepentingannya sendiri? Ketidakjujuran Ananias dan istrinya membawa akibat yang sangat fatal, yaitu kematian. Dari kisah tersebut, kita dapat belajar bahwa ketidakkjujuran bukan hanya mendustai diri sendiri dan orang lain, tetap juga mendustai Allah (bdk Kis 5: 4). Sikap tidak jujur merusak hubungan dengan orang lain dan Allah. Orang yang tidak jujur berarti telah dirasuki oleh iblis. Ia tidak melaksanakan kehendak Allah, melainkan kemauan iblis.
  • Tindakan Ananias dan Safira yang dikisahkan dalam teks Kis 5:1-11  merupakan contoh konkret orang yang mudah mengikuti bujukan setan sehingga mereka sepakat berbuat tidak jujur. Dusta Ananias dan Safira menyangkut Roh Allah sendiri tau menghujat Roh Allah. Tindakan mendustai Allah ini tidak terampuni. Orang tersebut menjadi tidak berpengharapan lagi. Ia menjadi manusia yang mati.
  • Tuntutan untuk hidup dalam kebenaran juga disampaikan Yesus. Di dalam Kotbah di Bukit, Yesus menuntut para murid-Nya untuk senantiasa berani bertindak jujur, “Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak kamu katakan tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.” (Mat 5: 37). Yesus menuntut setiap orang untuk setia dan bertindak jujur. Yesus sendiri memberi teladan dalam bertindak jujur dengan senantiasa menyatakan kebenaran. Bahkan, seluruh hidup Yesus adalah pernyataan kebenaran.


 

08 November 2022

MATERI KELAS VIII: CARA HIDUP MURID YESUS

Hidup dalam kelompok atau Persekutuan merupakan kebutuhan setiap orang, karena tidak

seorangpun dapat hidup sendiri. Dalam persekutuan atau kelompok masing-masing anggota

dapat:

 Saling berbagi

 Saling menguatkan

 Saling mengasihi

 Saling menolong

 Saling memperhatikan dll

Rebentuknya suatu kelompok atau persekutuan bisa disebabkan oleh adanya pengikat atau daya

tarik yaitu:

 Pemimpinnya

 Kegiatannya

 Visi dan misinya

 Minat di bidang yang sama

 Memiliki kepedulian dan keprihatinan yang sama

Hidup persekutuan atau kelompok tidak dapat berkembang dengan sendirinya tanpa peran aktif

dari masing-masing anggotanya. Oleh karena itu kita dapat menjumpai ada banyak kelompok-

kelompok atau persekutuan yang tidak dapat berkembang dengan baik, teidak dapat bertahan

lama, bahkan hancur atau bubar sama sekali.

Adapun hal-hal yang dapat dan sering menghambat atau menghancurkan hidup dari kegiatan

suatu kelompok atau persekutuan adalah:

 Sikap egois dari masing-masing anggota atau pemimpinnya

 Kurangnya sikap bertanggung jawab

 Kurang rasa memiliki terhadap kelompoknya

 Kurang jujur satu sama lain

 Tidak disiplin

 Adanya pelanggaran terhadap aturan dan tata tertib yang ada dan telah disepakati

didalam kelompok

Kehidupan kelompok/persekutuan yang masih dapat dinilai baik dapat kita saksikan dalam

masyarakat pedesaaan.Sebaliknya dimasyarakat perkotaan umumnya hidup persekutuan kurang

begitu tampak.

Dalam Kitab Suci, gambaran hidup persekutuan beriman tampak dalam kehidupan Jemaat

Gereja Perdana seperti yang dikisahkan dalam Kiasah 4: 32-37, dimana hidup persekutuan

mereka tampak dalam beberapa hal berikut yaitu:

 Roh Kuduslah yang mempersatukan mereka menjadi orang beriman akan Yesus Kristus

dan hidup sebagai suatu persekutuan persaudaraan sejati (ayat 32)

 Setiap anggota persekutuan adalah sesama, sederajat dan tak ada dari mereka yang

merasa lebih tinggi dari yang lain (ayat 3)

 Mereka tidak hidup demi diri sendiri, melainkan saling menaruh kepedulian satu sama

lain, sehingga yang “tidak punya” tidak merasa kekurangan “yang punya” juga tidak

merasa berkelebihan (ayat 34a)

 Adanya pemimpin yang melayani dan mampu menghadirkan Kristus ditengah tengah

jemaat (ayat 33a)

 Melimpahnya kasih karunia Tuhan dalam kehidupan Jemaat karena Kristus ada

ditengah-tengah mereka

 Dalam kehidupan persekutuan Jemaat Gereja, tampak dengan jelas kewibawaan dan

pelayanan Para Rasul (ayat 37)

Dari ciri dan cara hidup Jemaat Gereja Perdana itulah yang menjadikan hidup

Kelompok/Persekutuan mereka mempunyai daya tarik sehingga membuat semakin banyak orang

tertarik untuk bergabung dan bersatu dengan mereka.

Adapun dalam Kisah Para Rasul 2: 41-47, dengan jelas diungkapkan ciri atau cara hidup Jemaat

Gereja Perdana yang hidup dalam kelompok atau persekutuan yaitu:

 Percaya dan memberi diri dibaptis (ayat 41)

 Tekun dalam pengajaran Para Rasul (ayat 42)

 Selalu hidup dalam persekutuan dan kelompok (ayat 42)

 Selalu berkumpul untuk berdoa dan memecah roti bersama (ayat 42)

 Percaya dan tetap bersatu (ayat 44)

 Saling berbagi dan saling melayani satu sama lain sesuai dengan kebutuhan masing-

masing (ayat 45)

 Tiap hari berkumpul dalam Bait Allah (ayat 46)

 Secara bergilir mengadakan perjamuan makan bersama dirumah (ayat 46)

 Selalu Memuji Allah (ayat 47)




Materi Agama Katolik

SANTO AMBROSIUS, USKUP DAN PUJANGGA GEREJA

Santo Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja Tanggal Pesta: 7 Desember Ambrosius lahir pada tahun 334 di Trier, Jerman dari sebuah keluarga Kr...